Vous êtes sur la page 1sur 5

NAMA : ZULKIFLI FACHRI

BEHAVIOURAL RESEARCH IN ACCOUNTING

NIM : A31115716

LO 1 PENELITIAN AKUNTANSI PERILAKU: DEFINISI DAN CAKUPAN


Penelitian akuntansi perilaku telah didefinisikan sebagai:
Studi tentang perilaku akuntan atau perilaku non-akuntan karena mereka
dipengaruhi oleh fungsi dan laporan akuntansi.
Penelitian akuntansi perilaku (BAR), riset pasar modal dan penelitian teori keagenan semua
bisa disebut penelitian 'positif' dalam arti bahwa semua penelitian ini terfokus dengan
menemukan 'fakta': penelitian pasar modal menanyakan 'bagaimana pasar sekuritas
bereaksi terhadap informasi akuntansi?', teori agensi menanyakan insentif ekonomi apa
yang menentukan pemilihan metode akuntansi?, dan penelitian perilaku menanyakan
bagaimana individu benar-benar menggunakan dan memproses informasi akuntansi?.
Namun, penelitian-penelitian ini juga sangat berbeda dalam banyak hal. Misalnya, penelitian
pasar modal melihat pada tingkat makro dari agregat pasar, sedangkan teori keagenan dan
akuntansi perilaku fokus pada tingkat mikro dari manajer dan perusahaan. Penelitian pasar
modal dan teori keagenan keduanya berasal dari disiplin ilmu ekonomi dan dipisahkan
dengan motivasi sebenarnya dari individu dengan mengasumsikan bahwa setiap orang
adalah rational wealth maximizer (meningkatkan kekayaan yang rasional). Akuntansi
perilaku, di sisi lain, berasal dari disiplin ilmu lain seperti psikologi, sosiologi dan teori
organisasi, dan umumnya tidak membuat asumsi tentang bagaimana orang berperilaku:
tujuannya untuk menemukan mengapa orang berperilaku seperti yang mereka lakukan.
Akibatnya, masing-masing dari tiga ajaran penelitian akuntansi dirancang untuk menjawab
jenis pertanyaan yang sangat berbeda tentang praktek akuntansi.
LO 2 MENGAPA BAR PENTING?
Ada sejumlah alasan yang sangat baik bahwa BAR penting untuk praktisi akuntansi dan
pihak lain:

Dibahas pada awal bab ini bagaimana penelitian akuntansi lainnya seperti pasar modal
dan teori keagenan tidak dilengkapi untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana
orang-orang menggunakan dan memproses informasi akuntansi. Untuk mengisi
kekosongan ini kita membutuhkan penelitian yang secara khusus meneliti kegiatan

pengambilan keputusan informasi akuntansi dari pembuat, pengguna, dan auditor.


BAR dapat memberikan informasi berharga ke berbagai jenis cara dari pembuatan
pengambil keputusan, mengolah dan bereaksi terhadap item tertentu informasi
akuntansi dan metode komunikasi. Kita dapat menggunakan informasi ini untuk
meningkatkan pengambilan keputusan dalam berbagai cara seperti yang dijelaskan
kemudian dalam bab ini ketika kita membahas "Brunswik Lens Model". Meningkatkan
pengambilan keputusan penting, tentu saja, untuk pengguna informasi keuangan (yang
ingin menghindari membuat keputusan yang buruk yang mengakibatkan kerugian) dan

BEHAVIOURAL RESEARCH IN ACCOUNTING


penyusun serta auditor informasi keuangan (yang ingin menghindari digugat).
Pemahaman tentang aspek pemrosesan informasi akuntansi juga penting bagi akuntan
dalam karirnya. Sebagai profesional informasi, akuntan harus mengembangkan
keahlian yang tinggi dalam pengumpulan, pengolahan, dan pengkomunikasian
informasi. BAR dapat membantu dalam memulai pelatihan dan pengetahuan yang
meningkatkan keahlian tersebut, sehingga memungkinkan akuntan untuk melakukan
yang lebih baik di tempat kerja dan meningkatkan kesempatan akuntan untuk

mendapatkan pekerjaan, mendapatkan promosi dan mencapai gaji yang lebih baik.
BAR berpotensi dapat memberikan informasi yang berguna kepada regulator akuntansi
seperti Australian Accounting Standards Board (AASB). Karena tujuan utama akuntansi
adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan,
anggota AASB terus membahas dengan masalah yang berkaitan dengan metode
akuntansi dan jenis pengungkapan yang akan "berguna" untuk para pengguna laporan
keuangan. Peneliti akuntansi perilaku dapat langsung mempelajari pilihan akuntansi
khusus dan melaporkan kepada pembuat standar metode dan pengungkapan mana

yang akan meningkatkan keputusan pengguna.


Temuan BAR juga dapat menyebabkan efisiensi dalam praktek kerja akuntan dan
profesional lainnya. Misalnya, keahlian anggota senior dan anggota berpengalaman dari
sebuah perusahaan akuntansi dapat dicatat dan dimanfaatkan dengan metode BAR
untuk mengembangkan sistem pakar (expert system) terkomputerisasi untuk berbagai
konteks pengambilan keputusan. Sistem pakar (expert system) ini dapat digunakan
untuk melatih praktisi yang tidak berpengalaman dan untuk melakukan tugas-tugas rutin
yang seharusnya mengikat waktu berharga dari staf yang berpengalaman. Beberapa
perusahaan

akuntansi,

misalnya,

telah

menggunakan

metode

BAR

untuk

mengembangkan expert system untuk melakukan penilaian risiko klien audit yang
potensial. Di masa lalu, tugas ini memakan waktu yang akan dilakukan oleh anggota
senior dari perusahaan akuntansi, tetapi skrining rinci klien potensial kini dapat
dilakukan oleh staf yang kurang berpengalaman dengan menggunakan expert system,
untuk review akhir oleh perusahaan partner.
LO PENGEMBANGAN PENELITIAN AKUNTANSI PERILAKU (BAR)
Istilah BAR pertama kali muncul dalam literatur pa tahun 1967,tetapi penelitian HJT menjadi
pondasinya dalam literature psikologi dengan karya seminal Ward Edward pada tahun 1954.
Aplikasi penelitian pada akuntansi dan auditing dapat terima tahun 1974 ketika Ashton
mempublikasikan sebuah studi percobaan (experimental) pertimbangan internal control oleh
auditor.

BEHAVIOURAL RESEARCH IN ACCOUNTING


Banyak ilmu (diantaranya sains politik, teori organisasi, sosiologi dan statistik) memainkan
perannya dalam perkembangan BAR, tetapi jelas sekali ilmu perilaku yang paling penting
dalam hubungan kontribusi psikologi. Perkembangan penelitian HJT dalam akuntansi
memberikan banyak pada adaptasi metode penelitian telah digunakan dengan baik dalam
literatur psikologi, model Brunswik lens. Teknik ini mewakili pendekatan penelitian baru
yang sangat kuat yang dapat diaplikasikan pada pertanyaan lama yang memperhatikan
pengguna data.
1. Sebuah gambaran pendekatan untuk memahami proses informasi
Dasar tujuan penelitian HJT adalah untuk menjelaskan cara yang orang-orang gunakan
dan bagian proses informasi akuntansi (dan yang lain) dalam suatu fakta konteks
pengambilan keputusan. Kita gambarkan proses pengambilan keputusan seseorang
adalah sebuah model. Sehingga, contohnya, kita mungkin menggunakan penelitian
teknik HJT terhadap model (atau menggambarkan) cara yang petugas pinjaman bank
proses dengan berbagai cara pokok informasi akuntansi (atau isyarat seperti yang
mereka sebutkan) seperti laba dan angka arus kas untuk suatu keputusan tentang
apakah untuk menyetujui suatu pinjaman dari suatu perusahaan. Walaupun model
brunswik lens metode yang mendominasi untuk pongembangan model pembuatan
keputusan, juga terdapat dua pendekatan penelitian. Satu di sebut process tracing,
yang lain diketahui sebagai paradingma probabilistic judgement, dimana dalam
memprosess keputusan mewakili kemungkinan pernyataan berdasarkan pada dalil
Baye. 3 Pendekatan yang lain untuk menjelaskan (modelling) pembuatan keputusan
adalah: availability, anchoring dan adjusment, dan expert judgment.
2. Model Brunswik Lens
Sejak pertengahan tahun 1970, model brunswik lens telah digunakan sebagai kerangka
analitis dan dasar untuk pendapat penelitian yang paling memerlukan ramalan (seperti
kebangrutan) dan/atau evaluasi (seperti pengendalian internal). Peneliti menggunakan
model lens untuk meneliti hubungan antara mutliple cues (atau sebagian informasi) dan
keputusan, pendapat, atau prediksi, dengan mencari aturan dalam merespon untuk
cues tersebut
LO 4 AKUNTANSI DAN PERILAKU
Akuntansi ada sebagai sebuah fungsi yang mengatur aktivitas individu atau sekelompok
individu (didefinisikan sebagai entitas akuntansi). Terdapat pandangan yang berbeda pada
akuntansi, mengindikasikan bahwa terdapat angka akuntansi mungkin perspektif. Bahkan
dalam suatu periode peraturan pemerintah difokuskan pada pengungkapan akuntansi oleh
perusahaan, terdapat seribu pilihan dan asumbi dibutuhkan antara alternatif teknik akuntansi
dalam persiapan laporan keuangan untuk entitas perusahaan (PT).

BEHAVIOURAL RESEARCH IN ACCOUNTING

Burchell et al. meringkas peran signifikan akuntansi dalam konteks ekonumi yang luas:
Data akuntansi sekarang digunakan dalam awalan dan implementasi pengawasan untuk
stabilisasi ekonomi, harga dan pengendalian upah, untuk peraturan industry khusus dan
sektor komersial dan perencanaan pengembangan ekonomi nasional dalam kondisi
perang dan damai juga dalam kondisi makmur dan depresi.
Tidak lama menunjukkan hanya sebagai

sebuah kumpulan kalkulatif rutin, itu fungsi

sebagai keterpaduan dan mekanisme yang berpengaruh untuk manajemen sosial dan
ekonomi.
Lebih lanjut, penting untuk mempertimbangkan faktor yang memppengaruhi perubahan
dalam sistem akuntansi dan sifat dasar pelaporan akuntansi. Menurut Zimmerman, sistem
akuntansi adalah komponen dasar dalam suatu arsitektur organisasi,

manager senior

dengan konstan mencari untuk mengadopsi arsitektur dengan memastikan struktur terbaik
pada perusahaan. Zimmerman menjelaskan, 2 observasi penting mengenai faktor yang
mempengaruhi sistem akuntansi:

Perubahan sistem akuntansi jarang terjadi dalam suatu ke-vakuman. Perubahan


sistem akuntansi umumnya terjadi pada saat ada perubahan dalam strategi bisnis

perusahaan dan perubahan organisasional yang lain.


Perubahan dalam arsitektur organisasional perusahaan, termasuk perubahan dalam
sintem akuntansi, kemungkinan besar terjadi dalam merespon terhadap perubahan
stategy bisnis perusahaan disebabkan oleh goncangan eksternal dari tknologi dan
perubahan kondisi pasar.

Karena itu informasi akuntansi secara signifikan berpengaruh pada perilaku individu antara
suatu entitas dan eksternal terhadapnya. Bagaimanapun, hal itu mempunyai pengaruh
terhadap 2 hal, pada individu (atau sekelompok individu) langsung dan tidak langsung
mempengaruhi struktur sistem akuntansi dan pengungkapan informasi.
LO 5 KETERBATASAN BAR
Sering kontradiksi (dan membuat frustasi) antara penemuan penelitian yang serupa yang
berarti

bahwa

memproses

informasi

manusia

jauh

lebih

kompleks

mengembangkan teori dan penelitian.

3 level kritikan yang menolak penelitian ini, yaitu mempunyai keterbatasan:

dari

pada

BEHAVIOURAL RESEARCH IN ACCOUNTING

Pertama, studi pada topik yang sama menghasilkan hasil yang bertentangan,

menghalangi petunjuk konklusif untuk keputusan pengawasan.


Selanjutnya, subjek penelitian dan letak digunakan dalam penelitian ini seringkali

berbeda dari yang mereka temukan dalam pembuatan keputusan riil.


Terakhir, peneliti akuntansi menanyakan apakah pengawasan dipengaruhi oleh
penelitian pada individu pembuat keputusan.

LO 6 MASALAH BAGI AUDITOR


BAR dapat memberikan pertanyaan tentang bagaimana orang-orang menggunakan dan
memproses informasi akuntansi, penelitian auditing keperilakuan dapat memeriksa
bagaimana auditor menunjukkan tugas audit dan membuat opini.
BAR memeriksa karakteristik high-performing auditor dan faktor yang mempengaruhi opini
auditor. Hasilnya menunjukkan bahwa auditor spesialis industri membutuhkan auditor lain
ketika mereka dalam lingkungan spesialisasi industri. Mereka tampil untuk memproses
bagian kecil informasi secara lebih efisien dan efektif untuk mencerminkan eksistensi dari
laporan keuangan. Penelitian eksperimental juga menunjukkan bahwa terdapat interaksi
kompleks antara pengalaman dan keadaan (context) dalam keputusan pelaporan auditor.
Apalagi, penelitian ini menunjukkan bahwa investor memberi reaksi sebagai rasa bahwa
auditor independen lemah ketika auditor menerima pendapatan layanan non-audit dari klien
yang mereka audit bahkan jika auditor independent memang tidak membuat-buat (dalam
membuat keputusan). Bagaimanapun, penelitian eksperimental menantang ketika mereka
mencoba untuk merealisasikan keseimbangan dan kesederhanaan dalam desain penelitian

Vous aimerez peut-être aussi