Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
NIM : A31115716
akuntansi
yang
memerlukan
laporan
mengenai
terlaksananya
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa akuntansi sosial erat
berkaitan dengan beberapa masalah berikut ini: 1) Penilaian dampak sosial dari
kegiatan entitas bisnis; 2) mengukur kegiatan tersebut; 3) melaporkan
tanggungjawab sosial perusahaan, dan ; 4) sistem informasi internal dan eksternal
atas penilaian terhadap sumber-sumber daya perusahaan dan dampaknya secara
sosial ekonomi.
perusahaan,
ukuran,
dan
prosedur
pengukuran,
yang
secara
sistematis
memberikan dengan cara yang optimal, kepada semua kelompok sosial, informasi
yang relevan tentang tujuan, kebijakan, program, strategi dan kontribusi suatu
perusahaan terhadap tujuan-tujuan sosial perusahaan.
analisis
Pigou
dan
konsep
ikatan
sosial,
K.V.
Ramanathan
mengembangkan sebuah landasan teori untuk akuntansi biaya dan manfaat sosial.
Menurut pendapat Ramanathan, perusahaan memiliki ikatan (kontrak) yang dinyatakan
untuk memberikan manfaat sosial nyata kepada masyarakat. Manfaat nyata adalah
perbedaan antara dukungan perusahaan kepada masyarakat dengan hambatan
perusahaan terhadap kemunduran masyarakat.
Pada pendekatan Ramanathan, terdapat dua masalah penting. Pertama, untuk
mengetahui kontribusi nyata kepada masyarakat, beberapa jenis sistem manfaat
digunakan. Sebuah argument dapat digunakan untuk kesesuaian kepentingan, apakah
perusahaan harus berupaya mengembangkan pernyataan kontribusi sosial berdasarkan
pada nilai-nilai manajemen atau harus melibatkan pihak luar untuk melakukan audit
sosial.
Masalah kedua adalah mengenai pengukuran. Disini sulit untuk mengukur jumlah item
yang akan dilibatkan pada sebuah pernyataan mengenai kontribusinyata untuk
masyarakat.
5. Pengukuran
Dalam penerapannya, akuntansi pertanggungjawaban sosial mengalami berbagai
kendala, terutama dalam masalah pengukuran elemen-elemen sosial dan dalam rangka
penyajiannya di laporan keuangan yang bersifat kuantitatif. Masalah pengukuran timbul
terutama karena tidak semua elemen sosial dapat diukur dengan satuan uang serta
belum terdapatnya standar akuntansi yang baku mengenai pengukuran dan pelaporan
pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan.
Satu alasan penting terhadap lambatnya kemajuan Akuntansi Sosial adalah kesulitan
dalam pengukur dukungan dan hambatan. Disini merupakan proses tiga-tahap:
Praktik yang sederhana, yaitu laporan terdiri dari uraian akuntansi sosial yang tidak
disertai dengan data kuantitaif, baik satuan uang maupun satuan yang lainnya
Praktik yang lebih maju, yaitu laporan terdiri dari uraian akuntansi sosial dan
disertai dengan data kuantitatif
Praktik yang paling maju, yaitu laporan dalam bentuk kualitatif, perusahaan juga
menyusun laporannya dalam bentuk neraca