Vous êtes sur la page 1sur 7

ASKEB MENOPAUSE

BAB III
STUDI KASUS
Dalam studi kasus ini, penulis menggunakan manajemen asuhan kebidanan
menurut Varney yang terdiri dari pengumpulan data sampai dengan evaluasi dan
disertai dengan pendokumentasian hasil asuhan kebidanan, adapun studi kasus
yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY H DENGAN MENOPAUSE
DI RT.02/RW.04 KELURAHAN TAMAMAUNG
TANGGAL 19 MARET 2012
Tgl. Pengkajian
: 19 Maret 2012 Pukul 09.00 Wita
Pengkaji
: Nahira
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
A. Identifikasi Klien/Suami
Nama
: Ny. H/Tn. K
Umur
: 53 tahun/58 tahun
Suku
: Makassar/Makassar
Agama
: Islam/Islam
Pendidikan
: SD/SMA
Pekerjaan
: IRT/Wiraswasta
Alamat
: Jl. Usman Daeng Ngalle No.26 Makassar
B. Data Biologis/Fisiologis
1. Keluhan utama :
Ibu mengeluh tidak mendapatkan haid, merasa panas tiba-tiba, jantung berdebardebar, dan rasa kaku pada lutut.
2. Riwayat keluhan utama :
a. Ibu mengeluh sudah tidak pernah haid sejak 24 bulan yang lalu.
b. Ibu mengeluh merasakan panas tiba-tiba, jantung berdebar-debar terutama pada
malam hari, rasa kaku pada lutut dan susah menggerakkannya sejak 12 bulan
terakhir.
C. Riwayat Reproduksi
1. Riwayat Haid
a. Menarche
: 15 tahun
b. Haid terakhir
: 24 bulan yang lalu
c. Lamanya haid
: 3-5 hari
d. Banyaknya
: 2 softex/hari
e. Siklus
: tidak teratur, kadang 1 kali dalam 3 bulan
f. Tidak ada nyeri haid
2. Riwayat Ginekologi

a. Ibu tidak mempunyai riwayat penyakit kandungan dan PMS


b. Ibu tidak pernah di operasi karena penyakit kandungan
3. Riwayat Obstetri
Ibu melahirkan anak pertama pada tahun 1979 di rumah sendiri dengan persalinan
normal, tidak ada penyulit, tidak ada kelainan pada bayinya, jenis kelamin
perempuan. Anak kedua dilahirkan pada tahun 1990 di Puskesmas Batua dengan
persalinan normal, tidak ada penyulit, tidak kelainan pada bayinya, jenis kelamin
perempuan, BBL : 3200, PBL : 48 cm.
4. Riwayat KB
Ibu tidak pernah menjadi akseptor KB karena ingin memiliki anak.
D. Riwayat Kesehatan yang Lalu dan Sekarang
1. Ibu tidak ada riwayat penyakit diabetes mellitus, hipertensi, jantung, TBC, dan
penyakit menular lainnya.
2. Ibu tidak ada riwayat ketergantungan terhadap obat-obatan, makanan, dan
minuman beralkohol.
3. Ibu tidak ada riwayat alergi terhadap makanan, minuman, dan obat-obatan.
4. Ibu tidak pernah dirawat di Rumah Sakit karena suatu penyakit dalam 5 tahun
terakhir.
E. Riwayat Kesehatan Keluarga
1. Keluarga mempunyai riwayat penyakit keturunanan yaitu diabetes mellitus.
2. Tidak ada riwayat keluarga menderita penyakit menular.
3. Tidak ada riwayat keluarga menderita penyakit tumor, kanker dan ginekologi.
F. Riwayat Psikologi
1. Ibu cemas dengan keadaannya.
2. Ibu rajin beribadah.
G. Riwayat Sosial Ekonomi
1. Hubungan ibu dengan keluarga harmonis.
2. Tingkat ekonomi menengah.
3. Semua kebutuhan keluarga ditanggung oleh suami.
4. Dalam mengambil keputusan selalu dibicarakan terlebih dahulu dengan keluarga.
H. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar
1. Nutrisi
a. Pola makan
: Nasi, sayur, lauk-pauk
b. Frekuensi
: 3x sehari
c. Nafsu makan
: Baik
d. Pola minum
: Susu dan air putih ( 6-7 gelas/hari)
2. Eliminasi
a. Buang Air Besar (BAB)
1) Frekuensi 1 kali sehari
2) Warna kecokelatan
3) Konsistensi padat
b. Buang Air Kecil (BAK)
1) Frekuensi 6-7 kali sehari, kadang-kadang tidak dapat ditahan.
2) Warna kuning muda

3)
3.
a.
b.
4.
a.
b.
c.
d.
e.
5.
6.
I.
1.
2.
3.

4.
a.
Inspeksi
Palpasi
b.
Inspeksi
Palpasi
c.
Inspeksi
d.

Bau amoniak
Istirahat/tidur
Malam hari 8 jam
Siang hari 1-2 jam
Personal Hygiene
Mandi 2 kali sehari
Keramas 3 kali seminggu
Sikat gigi tiap kali mandi
Ganti baju 2 kali sehari
Ganti pakaian tiap selesai mandi dan tiap kali kotor.
Pola Seksual
Pola seksual menurun, kadang dilakukan 1 kali dalam 2 bulan.
Rekreasi
Ibu lebih suka nonton TV bersama keluarga.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum ibu baik
Berat badan : 55 kg, tinggi badan 156 cm
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah
: 110/70 mmHg
Nadi
: 82x/menit
Suhu
: 37oC
Pernapasan
: 22x/menit
Inspeksi, palpasi
Kepala dan rambut
: bagian kiri dan kanan simetris, rambut bersih, sebagian rambut beruban
: tidak teraba massa, rambut rontok/mudah tercabut.
Wajah
: ekspresi ibu tampak cemas, terdapat kerutan pada wajah
: tidak ada oedema
Mata
: konjungtiva merah muda, sclera tidak ikterus, penglihatan kabur/rabun dekat
Hidung
Inspeksi
: Bagian kiri dan kanan simetris, tidak ada secret
Palpasi
: Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada polip

e. Mulut dan gigi


Inspeksi
: Mulut bersih, tidak ada sariawan, gusi merah muda dan gigi ada yang tanggal
f. Telinga
Inspeksi
: Bagian kiri dan kanan simetris, tidak ada serumen dan pendengaran baik
g. Leher
Palpasi
: Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid, vena jugularis dan kelenjar limfe
h. Payudara
Inspeksi
: Bagian kiri dan kanan simetris, payudara nampak kendor

Palpasi
i.

j.
k.
Palpasi
l.
Palpasi

1.
2.
3.
4.
1.
2.
a.
b.
c.
d.
e.

1.
2.

: Tidak teraba massa, putting susu menonjol, kekencangan payudara berkurang,


tidak ada nyeri tekan
Abdomen
Inspeksi
: Tidak nampak luka operasi
Palpasi
: tidak teraba massa, tidak ada nyeri tekan
Genetalia
Inspeksi : vulva dan vagina normal, bersih, vagina mengalami atrofi.
Ekstremitas atas dan bawah
Inspeksi
: bagian kiri dan kanan simetris, tidak ada fraktur
: tidak ada oedema, lutut dan persendian terasa kaku, reflex patella negatif
Kulit
Inspeksi
: warna kulit kuning langsat
: kulit kurang elastis, terdapat kerutan pada daerah wajah dan leher
LANGKAH II IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
Diagnosa : Menopause
Data Subjektif :
Ibu mengeluh sudah tidak pernah haid sejak 24 bulan yang lalu.
Ibu mengeluh merasakan panas tiba-tiba, jantung berdebar-debar terutama pada
malam hari.
Ibu mengeluh kaku pada lutut.
Pola seksual menurun, kadang dilakukan 1 kali dalam 2 bulan.
Data Objektif :
Usia klien 53 tahun
Pemeriksaan fisik meliputi :
Sebagian rambut beruban.
Payudara nampak kendor, kekencangan payudara berkurang.
Lutut dan persendian terasa kaku, refleks patelle negative.
Vagina mengalami atrofi
Kulit kurang elastis, terdapat kerutan pada daerah wajah dan leher
Analisa dan interpretasi data
Menopause merupakan suatu fase alamiah yang akan dialami oleh setiap
wanita yang biasanya terjadi pada usia 48-56 tahun. Di katakan menopause, bila
siklus menstruasinya telah berhenti selama 12 bulan (Nasruddin, 2011)
Ketika seorang memasuki menopause, fisik mengalami ketidaknyamanan
seperti rasa kaku, dapat disertai rasa panas atau dingin, pening, kelelahan, jengkel,
resah dan berdebar-debar (Aina, 2009)
Estrogen berperang dalam menjaga elastisitas kulit. Pada masa menopause
hormone estrogen mulai tertekan mengakibatkan kulit terasa tipis dan kurang elastis
terutama pada daerah wajah dan leher (Widjarnarko, 2009)
LANGKAH III IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
Masalah Potensial : Antisipasi terjadinya jantung koroner
Data Subjektif :
Ibu mengeluh sudah tidak pernah haid sejak 24 bulan
Ibu mengeluh merasakan panas tiba-tiba, jantung berdebar-debar terutama pada
malam hari.

Data Objektif :
1. Usia ibu 53 tahun
2. Tanda-tanda vital :
Tekanan Darah
: 110/70 mmHg
Nadi
: 82x/menit
Suhu
: 37oC
Pernafasan
: 22x/menit
Analisa dan interpretasi data
Sebelum usia menopause sangat sedikit wanita yang meninggal karena
menderita penyakit jantung, namun setelah menopause resiko menderita penyakit
jantung koroner semakin meningkat 2-3 kali lipat. Penelitian pada binatang
percobaan telah menjunjukkan bahwa estrogen menghambat perkembangan
kelainan aterosklerosis melalui satu atau beberapa mekanisme. Hal ini disokong
oleh adanya reseptor-reseptor estrogen dan progesterone dalam endothelium dan
pembuluh darah arteri manusia (Widjanarko, 2009)
LANGKAH IV PENATALAKSANAAN TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI /
KOSULTASI / RUJUKAN
Rujukan untuk melakukan pemeriksaan EKG dan periksa darah
LANGKAH V PERUMUSAN RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnosa
: Menopause
Masalah potensial : Antisipasi terjadinya jantung koroner
Tujuan
: Masa menopause berjalan dengan normal
Kriteria
: 1. Keadaan umum ibu baik
2. TTV dalam batas normal
TD
: 90/60 mmHg 130/90 mmHg
Nadi
: 70 100 x/menit
Suhu
: 36 37 oC
Pernafasan : 18 24 x/menit
3. Ketidaknyamanan ataupun gejala-gejala menopause dapat diatasi
Rencana Tindakan :
Tanggal 19 Maret 2012
1. Jelaskan kepada ibu tentang keadaanya
Rasional
: Agar ibu mendapatkan informasi lengkap tentang keadaannya
2. Berikan pada ibu pendidikan kesehatan untuk mengatasi ketidaknyamanan pada
masa menopause seperti panas yang tiba-tiba muncul, jantung berdebar-debar dan
kesulitan menahan kencing disaat bersin dan batuk
Rasional
: Agar ibu tidak mengobati gangguan yang dirasakan secara simptomatik atau
berdasarkan apa yang dirasakan yang dapat mengakibatkan efek samping terhadap
kesehatan
3. Anjurkan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa
Rasional
: Agar ibu merasakan ketenangan dan lebih optimis dalam menghadapi keadaan
yang dialaminya
4. Berikan dukungan moril dan penghargaan

Rasional
5.
Rasional
6.
Rasional
7.

1.

2.

a.
b.
c.
d.

3.
4.

5.

6.
7.

: Agar ibu merasa dihargai dan tidak merasa sendiri dalam menjalani masa
menopausenya
Ajurkan ibu untuk diet yang teratur
: Mencukupi kebutuhan zat gizi ibu terutama yang mengandung kalsium dan
makanan tinggi fitoestrogen
Anjurkan ibu untuk olahraga dan istirahat yang cukup
: Memberikan kesempatan pada sel-sel tubuh untuk memproduksi energi
Anjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan kepetugas kesehatan bila keluhan tidak
dapat diatasi dan bertambah berat
Rasional
: Untuk memberikan penanganan dan pengobatan yang tepat.
LANGKAH VI IMPLEMENTASI
Implementasi, Tanggal 19 Maret 2012, jam 09. 30 10.15 WITA
Menjelaskan kepada ibu tentang keadaanya
Yaitu bahwa ibu mengalami masa menopause dimana hal ini merupakan suatu fase
alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita dan biasanya terjadi diatas usia 48-56
tahun. Pada fase ini akan terjadi beberapa perubahan yang akan membawa dampak
kesehatan baik fisik maupun psikis.
Hasil : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
Memberikan pada ibu pendidikan kesehatan untuk mengatasi ketidaknyamanan
pada masa menopause seperti panas yang tiba-tiba muncul, jantung berdebar-debar
dan kaku pada lutut.
Dengan cara :
Kendalikan diri, duduk diam, tenangkan diri, tarik nafas dalam-dalam dan
hembuskan secara perlahan, dan jangan gunakan pakaian yang menyesakkan.
Turunkan suhu ruangan.
Tingkatkan konsumsi makanan tinggi fitoestrogen seperti kacang-kacangan,
terutama kacang kedelai dan olahannya (tahu, tempe, kedelai), papaya, dan susu.
Hindari kafein, alkohol dan makanan yang berbumbu tajam.
Hasil : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
Menganjurkan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Hasil : Ibu rajin beribadah
Memberikan dukungan moril dan penghargaan yaitu menjelaskan bahwa masa
menopause ini bukan berarti berakhirnya kehidupan, malainkan suatu tingkat
kehidupan yang baru dimana kita diberikan umur yang panjang.
Hasil : Ibu lebih bersemangat menjalani aktivitasnya.
Menganjurkan ibu untuk diet yang teratur yakni mencukupi kebutuhan zat gizi klien
terutama yang mengandung kalsium dan tinggi fitoestrogen seperti kacangkacangan, susu, dan pepaya.
Hasil : Ibu mengkonsumsi kacang hijau 20 gr , susu 1 gelas/hari.
Menganjurkan ibu untuk olahraga dan istirahat yang cukup.
Hasil : Ibu berolahraga tiap pagi.
Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan kepetugas kesehatan bila keluhan
tidak dapat diatasi dan bertambah berat.
Hasil : Ibu memeriksakan kesehatannya pada dokter.
LANGKAH VII EVALUASI

Tanggal 19 Maret 2012, jam 10.15 WITA


1. Keadaan umum ibu baik
2. TTV dalam batas normal
TD
: 110/70 mmHg
Nadi
: 82x/menit
Suhu
: 37 oC
Pernafasan
: 22x/menit
3. Ketidaknyaman yang dirasakan seperti panas yang tiba-tiba muncul, jantung
berdebar-debar dan kaku pada lutut belum dapat dievaluasi

Vous aimerez peut-être aussi