Vous êtes sur la page 1sur 9

.

Pengecekan Stasioneritas
Hal penting yang harus diingat ketika menganalisis data time series adalah
mengutamakan pengecekan stasioneritas datanya sebelum diproses lebih lanjut
(lebih detail mengenai uji stasioneritas menggunakan eviews bisa dilihat di
postingan ini).
Khusus untuk metode ECM, pastikan seluruh variabel yang digunakan, tidak ada
yang stasioner pada Level. Oleh karena itu, tahap pertama dalam tutorial ini adalah
menguji stasioneritas seluruh variabel. Supaya lebih memudahkan, stasioneritasnya
tidak usah dicek satu-satu tapi secara bersamaan. Caranya, pada Workfile
ECM,block semua variabel yg ingin digunakan, klik kanan lalu pilih Open > as
Group. Setelah itu akan muncul tampilan seperti gambar di bawah:

Selanjutnya, pada window baru, klik View > Unit Root Test, dan kemudian akan
muncul window dengan nama "Group Unit Root Test" seperti gambar di bawah.
Untuk tahap awal, set tipe data ke Level.

Untuk uji stasioneritas kumpulan variabel ini, yang berbeda dengan 1 variabel
adalah Test Type-nya (kotak hijau). Supaya stasioneritas masing-masing variabel
bisa dicek, pilih Test Type yang ada kata "Individual..."-nya. Setelah itu klik OK,
yang lain tidak usah diubah.
Berikutnya akan muncul window yang berisi output seperti:

Bagian yang perlu diperhatikan adalah kolom Probability yang posisinya paling
bawah output. Karena hasil pengujian yang diinginkan adalah seluruh variabel tidak
stasioner pada Level, nilai probabilitas masing-masing variabel harus lebih besar

dari alpha yang ditetapkan.


Misalnya kita pakai alpha=0.05, karena semua nilainya memang lebih besar dari
0.05, semua variabel tidak ada yg stasioner pada Level dan penerapan metode
ECM, boleh dilanjutkan.
Agar lain kali bisa langsung dilihat, jangan lupa outputnya disimpan. Caranya,
klik Freeze, setelah itu akan munculwindow baru yang tampilannya sama.
Di window baru, klik Name, terserah teman2 outputnya mau dinamai apa. Output
yang disimpan tadi akan muncul sebagai objek baru dengan simbol
Untuk output2 berikutnya, kalau mau disimpan, silahkan pakai cara tersebut.
Kalau sudah dipastikan tidak ada yang stasioner di Level, ulangi langkah uji
stasioneritasnya tapi dengan data 1st difference (gambar 2). Untuk contoh yg saya
berikan, semua variabelnya stasioner pada tahap ini (differencepertama), sehingga
pada output berikutnya, nilai kolom Probability semua variabel berada di bawah
0.05.

Misalkan saja ada kasus dimana 1 saja variabel tidak stasioner


pada difference pertama seperti yg lain, maka kita harus men-difference-kan semua
variabel lagi ke 2nd difference dan seterusnya, sampai semuanya stasioner.

II. Estimasi persamaan jangka panjang


Variabel-variabel yang ingin digunakan dan telah memenuhi syarat pada tahap 1,
pada tahap ini akan dibuat persamaan regresinya, dengan Y sebagai variabel terikat
sedangkan sisanya, semua sebagai variabel bebas. Kembali ke Workfile ECM,

block lagi semua variabelnya pilih Open > as Equation..., setelah itu akan akan
munculwindow tempat kita mengisi persamaan. Tulis persamaannya persis seperti
gambar di bawah:

Pilihan yang lain tidak perlu diubah, setelah tulis persamaan langsung klik OK.
Berikutnya akan muncul output yang berisi estimasi dari koefisien2 tiap variabel
bebas. Perhatikan nilai2 signifikansi yang dilingkari pada gambar di bawah:

Cek nilai F-statistic (kotak hijau) lebih dulu, kalau memang sudah lebih kecil dari

alpha (0.05), barulah bisa kita cek nilai signifikansi masing2 variabel (kotak biru).
Signifikansi masinng2 variabel tidak harus semuanya berada di bawah 0.05, kalau di
dalam suatu penelitian, hal tersebut tergantung pada kajian teorinya. Namun,
apabila nilai probabilitas suatu variabel bebas berada di bawah 0.05, maka variabel
bebas tersebut dikatakan berpengaruh terhadap variabel terikatnya.

III. Pengecekan Kointegrasi


Pada teori mengenai ECM sebelumnya telah dijelaskan bahwa kointegrasi suatu
persamaan regersi dapat dilihat dari residualnya. Apabila residual stasioner,
terdapat kointegrasi.
Pada workfile ECM ada variabel dengan nama resid, yang merupakan tempat
menyimpan residual persamaan yang baru saja diestimasi, sehingga nilainya
berubah-ubah. Padahal residual persamaan jangka panjang, akan diuji
stasioneritasnya dan digunakan sebagai variabel pada persamaan berikutnya. Oleh
karena itu, langsung setelah estimasi persamaan jangka panjang, kita harus
menyimpa residualnya dalam bentuk variabel baru yang tetap. Caranya adalah
meng-generate variabel baru yg nilainya sama dengan variabel resid. Misal kita
buat variabel baru tersebut dengan nama res menggunakan perintah seperti
gambar di bawah lalu klik enter:

Variabel baru dengan nama res tersebut kemudian kita uji stasioneritasnya seperti
pada langkah pertama, klik kanan di variabelnya, Open, di window baru pilih View >
Unit root test, pilih tipe data Level lalu klik OK. Apabila kolom Prob* berisi nilai di
bawah alpha (0.05), maka kita bisa lanjut ke estimasi persamaan jangka pendek.

Output di atas memberikan informasi bahwa variabel res stasioner pada Level, dan
secara tersirat menyatakan bahwa Y, X1, X2, X3, X4, X5, dan X6 sailing
berkointegrasi.

IV. Estimasi persamaan jangka pendek


Pada tahap ini, buat lagi persamaan regresi menggunakan variabel-variabel
sebelumnya (tapi yg sudah distasionerkan) ditambah variabel res (tahun
sebelumnya). Caranya, munculkan lagi window untuk memasukkan persamaan
dengan memilih "Estimation Equation..." yang ada pada menu Quick (paling atas).
Setelah itu akan muncul tampilan:

Karena variabel Y, X1, X2, X3, X4, X5, dan X6 stasioner pada difference pertama,
gunakan transformasi variabel-variabel tersebut ke bentuk difference pertama dalam
persamaan. Jangan lupa menyertakan variabel res(-1) yg merupakan residual pada
tahun sebelumnya. Tuliskan persamaan persis seperti pada kotak merah gambar di
atas lalu klik OK. Setelah itu akan muncul output sepert ini:

Untuk persamaan jangka pendek, pertama-tama pastikan nilai probabilitas F-

statistic berada di bawah alpha (0.05). Setelah itu, cek speed of adjustment-nya
(koefisien dari res(-1)). Nilai koefisien tersebut harus negatif dan signifikan
(probabilitasnya berada di bawah 0.05). Barulah kemudian kita cek probabilitas
masing-masing variabel, yg mana saja yang nilainya signifikan atau berada di
bawah alpha (0.05), sama seperti pada persamaan jangka panjang.

V. Pengecekan Asumsi
Tahap ini sebenarnya adalah tahap yang harus ada untuk semua metode yang
menggunakan regresi dalam proses analisisnya. Pada bagian teori ECM juga hanya
disinggung sedikit karena nanti akan dibahas satu-satu beserta tutorialnya pada
postingan yang berbeda.

VI. Interpretasi
Setelah seluruh tahap-tahap ECM terpenuhi kita mendapatkan 2 persamaan yang
menjadi inti dari digunakan metode ini. Dari sinilah pengaruh variabel-variabel bebas
terhadap variabel terikat yang ingin kita teliti, dapat dijelaskan.
Berdasarkan output persamaan jangka panjang, didapatkan:

Yt = -8.0993 + 0.7422 X1t* - 0.3207 X2t* + 0.9738 X3t* +


0.4464 X4t - 0.1172 X5t* - 0.0253 X6t
ket : (*) --> variabel yang signifikan (<0.05)
(t) --> periode atau tahun

Persamaan ini hanya dapat memberikan kita informasi bahwa dalam jangka
panjang, X1, X2, X3, dan X5 berpengaruh signifikan terhadap Y.
Sedangkan dari output persamaan jangka pendek, didapatkan:

Yt = 0.0025 + 0.4157 X1t* - 0.3156 X2t* + 1.0558 X3t* +


0.0816 X4t - 0.0739 X5t* - 0.0741 X6t - 0.6899 RESt-1
Persamaan tersebut memberikan kita informasi bahwa dalam jangka pendek, X1,
X2, X3, dan X5 berpengaruh signifikan terhadap Y.

1. Kenaikan perubahan X1 sebesar 1 unit akan menyebabkan kenaikan


perubahan Y sebesar 0.42 unit,
2. Kenaikan perubahan X2 sebesar 1 unit akan menyebabkan penurunan
perubahan Y sebesar 0.32 unit,
3. Kenaikan perubahan X3 sebesar 1 unit akan menyebabkan kenaikan
perubahan Y sebesar 1.06 unit, dan
4. Kenaikan perubahan X5 sebesar 1 unit akan menyebabkan penurunan
perubahan Y sebesar 0.07 unit
Berdasarkan nilai speed of adjustment, ada sebesar 69% ketidakseimbangan, pada
pengaruh jangka pendek X1, X2, X3, X4, X5, dan X6 terhadap Y, yg terkoreksi
setiap periodenya

Vous aimerez peut-être aussi