Vous êtes sur la page 1sur 16

11.

27 pengertian definisi dan arti 5 comments

Pengertian Definisi Amandemen


Amandemen adalah proses perubahan terhadap ketentuan dalam sebuah
peraturan. Berupa penambahan maupun pengurangan/penghilangan ketentuan
tertentu. Amandemen hanya merubah sebagai ( kecil ) dari peraturan. Sedangkan
penggantian peraturan terhadap ketentuan dalam UUD 1945.
Amandemen UUD 1945 dilakukan sebanyak 4 kali. Keempat tahap amandemen
tersebut adalah sebagai berikut:

Amandemen pertama: dalam sidang umum MPR oktober 1999


Amandemen kedua: dalam sidang tahunan MPR tahun 2000
Amandemen ketiga: dalam sidang tahunan MPR oktober 2001
Amandemen keempat: dalam siding tahunan MPR Agustus 2002

A.
Amandemen pertama menyakut 5 persoalan pokok. Kelima persoalan itu
meliputi:
- perubahan tentang lembaga pemegang kekuasaan membuat undangundang
- perubahan tentang masa jabatan presiden
- perubahan tentang hak prerogative presiden
- perubahan tentang fungsi menteri
- perubahan redaksional
B. Amandemen kedua dilakukan terhadap 9 persoalan. Kesembilan persoalan
tersebut meliputi pengaturan mengenai:
- Wilayah Negara
- hak hak asasi manusia

- DPR
- Pemerintahan Daerah
- Pertahan dan keamanan
- Lambang Negara
- Lagu kebangsaan
C. Amandemen ketiga berkenaan dengan 16 persoalan pokok. Persoalan itu
meliputi:
- Kedaulatan rakyat
- tugas MPR
- syarat syarat presiden dan wakil presiden
- Pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung
- pemberentian Presiden
- Presiden berhalangan tetap
- kekosongan wakil presiden
- perjanjian internasional
- kementrian Negara
- DPD
- Pemilihan umun
- APBN,pajak dan keuangan Negara
- Badan pemeriksa keuangan
- Kekuasaan kehakiman dan Mahkamah Agung
- Komisi yudisial
- Mahkamah Konstitusi
D. Amandemen keempat berkenaan dengan 12 persoalan. Persoalan
tersebut adalah:
- komposisi keanggotaan MPR
- pemilu presiden dan wakil presiden

- presiden dan wakil presiden tidak dapat menjalankan kewajiban dalam


masa jabatan secara bersamaan
- dewan pertimbangan yang bertugas member nasihat presiden
- mata uang
- Bank sentral
- badan badan lain dalam kekuasan kehakiman
- Pendidikan
- Kebudayaan

Bagi pendukungnya, amandemen tersebut dinilai sebagai keberhasilan. Tidak


demikian halnya bagi penentangnya. Menurut mereka, semestinya UUD 1945
( konstitusi 1 ) tidak perlu diamandemenkan.

HASIL AMANDEMEN UUD 1945 DAN TAHAPANNYA

Pengertian Amandemen

Undang-Undang Dasar 1945 di negara Indonesia telah mengalami beberapa kali


perubahan, atau yang sering disebut amandemen. Sebenarnya apakah yang
dimaksud amandemen itu? Secara bahasa, amandemen berasal dari Bahasa
Inggris, to amend atau to make better. Amandemen adalah penambahan atau
perubahan, ada beberapa pengertian tentang perubahan ini, diantaranya:
penggantian naskah yang satu dengan naskah yang sama sekali berbeda,
perubahan dalam arti dalam naskah UUD dengan menambahkan, mengurangi, atau
merevisi sesuatu rumusan dalam naskah UUD itu menurut tradisi negara-negara
Eropa Kontinental, perubahan dengan cara melampirkan naskah perubahan itu pada
naskah UUD yang sudah ada, dan inilah yang biasa disebut dengan istilah
amandemen menurut tradisi Amerika Serikat.

Pada amandemen UUD 1945 tidak terdapat penggantian dasar negara, baik itu
Pancasila, bentuk negara kesatuan, maupun bentuk pemerintahan presidensiil.
Tetapi hanya menyempurnakan, memperjelas, memperbaiki kesalahan, dan

melakukan koreksi terhadap pasal-pasal yang ada, tanpa harus melakukan


perubahan terhadap hal-hal yang mendasar dalam UUD 1945 itu sendiri.

Tujuan Amandemen UUD 1945


amandemen+uud+1945
Tujuan amandemen UUD 1945 menurut Husnie Thamrien, adalah : untuk
menyempurnakan aturan dasar mengenai tatanan negara agar dapat lebih mantap
dalam mencapai tujuan nasional serta menyempurnakan aturan dasar mengenai
jaminan dan pelaksanaan kekuatan rakyat, memperluas partisipasi rakyat agar
sesuai dengan perkembangan paham demokrasi, menyempurnakan aturan dasar
mengenai jaminan dan perlindungan hak agar sesuai dengan perkembangan HAM
dan peradaban umat manusia yang menjadi syarat negara hukum,
menyempurnakan aturan dasar penyelenggaraan negara secara demokratis dan
modern melalui pembagian kekuasan secara tegas sistem check and balances yang
lebih ketat dan transparan dan pembentukan lembaga-lembaga negara yang baru
untuk mengakomodasi perkembangan kebutuhan bangsa dan tantangan jaman.
Atau secara umum, tujuan amandemen UUD 1945 adalah sebagai berikut:

Menyempurnakan aturan dasar mengenai tatanan Negara


Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan pelaksanaan kedaulatan
rakyat
Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan perlindungan HAM
Menyempurnakan aturan dasar penyelenggaraan Negara secara demokratis dan
modern
Melengkapi aturan dasar yang sangat penting dalam penyelenggaraan Negara
Menyempurnakan aturan dasar mengenai kehidupan berbangsa dan bernegara

Tahapan dan Hasil Amandemen UUD 1945

Sejak Proklamasi hingga sekarang telah berlaku tiga macam Undang-undang Dasar
dalam delapan periode yaitu :

Periode 18 Agustus 1945 27 desember 1949 (UUD 1945)


Periode 27 Desember 1949 17 Agustus 1950 (RIS 1949)
Periode 17 Agustus 1950 5 Juli 1959 (UUDS 1950)
Periode 5 Juli 1959 19 Oktober 1999 (UUD 1945 amandemen)
Periode 19 Oktober 1999 18 Agustus 2000(amandemen ke 1)
Periode 18 Agustus 2000 9 November 2001(amandemen ke 2)
Periode 9 November 2001 10 Agustus 2002(amandemen ke 3)
Periode 10 Agustus 2002 sampai sekarang(amandemen ke 4)

Pada kurun waktu tahun 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan
(amandemen), yaitu sebagai berikut:

Amandemen UUD 1945 Pertama diadakan pada tanggal 19 Oktober 1999


Pada amandemen ini, pasal-pasal UUD 1945 yang diubah ialah 9 pasal yaitu: Pasal 5
ayat (1), 7, 9 ayat (1) dan (2), 13 ayat (2) dan (3),14 ayat (1) dan (2), 15, 17 ayat
(2) dan (3), 20 ayat (1), (2), (3) dan (4), 21 ayat (1).

Amandemen UUD 1945 Kedua diadakan pada tanggal 18 Agustus 2000


Pada amandemen II ini, pasal-pasal UUD 1945 yang diubah ialah 24 pasal yaitu:
Pasal 18 ayat (1) s/d (7), 18A ayar (1) dan (2), 18B ayat (1) dan (2), 19 ayat (1) s/d
(3), 20 ayat (5), 20A ayat (1) s/d (4), 22A, SSB, 25A, 26 ayat (2) dan (3), 27 ayat (3),
28A, 28B ayat (1) dan (2), 28D ayat (1) s/d (4), 28E ayat (1) s/d (3), 28F, 28G ayat
(1) dan (2), 28H ayat (1) s/d (4), 28I ayat (1) s/d (5), 28J ayat (1) dan (2), 30 ayat (1)
s/d (5), 36A, 36B, 36C.

Amandemen UUD 1945 Ketiga diadakan pada tanggal 9 November 2001


Pada amandemen III ini, pasal-pasal UUD 1945 yang diubah ialah 19 pasal yaitu:
Pasal 1 ayat (2) dan (3), 3 ayat (1) s/d (3), 6 ayat (1) s/d (3), 6A ayat (1), (2), (3) dan
(5), 7A, 7B ayat (1) s/d (7), 7C, 8 ayat (1) s/d (3), 11 ayat (2) dan (3), 17 ayat (4),
22C ayat (1) s/d (4), 22D ayat (1) s/d (4), 22E ayat (1) s/d (3), 23F ayat (1) dan (2),

23G ayat (1) dan (2), 24 ayat (1) dan (2), 24A ayat (1) s/d (5), 24B ayat (1) s/d (4),
24C ayat (1) s/d (6).

Amandemen UUD 1945 Keempat diadakan pada tanggal 10 Agustus 2002


Pada amandemen IV ini, pasal-pasal UUD 1945 yang diubah ialah 17 pasal yaitu:
pasal-pasal : 2 ayat (1), 6A ayat (4), 8 ayat (3), 11 ayat (1), 16 23B, 23D, 24 ayat
(3), 31 ayat (1) s/d (5), 32 ayat (1) dan (2), 33 ayat (4) dan (5), 34 ayat (1) s/d (4),
37 ayat (1) s/d (5), Aturan Peralihan Pasal I s/d III, aturan Tambahan pasal I dan II.

Demikian penjelasan tentang Amandemen UUD 1945. Silakan kunjungi artikel


SistemPemerintahan lainnya.

Pengertian Amandemen

Amandemen adalah prosedur penyempurnaan, tanpa harus langsung mengubah


UUD dan merupakan pelengkap serta rincian dari UUD asli.
Menurut Hukum Tata Negara, amandemen merupakan salah satu hak legislatif
untuk mengusulkan perubahan dalam suatu rancangan UU yang diajukan
pemerintah.

amandemen
Alasan Amandemen UUD 1945

UUD 1945 disusun pada masa persiapan kemerdekaan Indonesia dalam situasi
yang serba mendesak, maka ada beberapa pasal tidak lagi sesuai dengan situasi
dan persoalan kenegaraan sekarang.
Adanya penafsiran para pemimpin terdahulu (Orba) terhadap beberapa pasal
diarahkan untuk keuntungan diri sendiri.

Landasan Amandemen UUD 1945

Pasal 1 Tap MPR No. XIII/MPR/1998 (tentang Pembatasan Masa Jabatan Presiden
dan Wakii Presiden)
Presiden dan Wakii Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan
sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali
masa jabatan.
Pasal 37 UUD 1945 tentang wewenang MPR untuk mengubah UUD 1945.
Sidang Umum MPR tanggal 14-21 Oktober 1999.
Tap MPR No. IX/MPR/1999 tentang Penugasan BP MPR Rl untuk Melanjutkan
Perubahan UUD Negara Rl Tahun 1945.

Tahap Tahap Amandemen UUD 1945

UUD 1945 sebagai konstitusi negara Rl sampai saat ini telah mengalami empat kali
(empat tahap) amandemen (perubahan) yang terjadi di era reformasi.

Keempat tahap amandemen tersebut, sebagai berikut:


Tahap I

Tanggal penetapan 19 Oktober 1999


Pasal-pasal yang mengalami perubahan dan penambahan, yaitu: pasal 5 (1) ,
pasal 7, pasal 9, pasal 13(2), pasal 14, pasal 15, pasal 17(2) dan (3), pasal 20,
pasal 21
Pasal-pasal yang diubah untuk mengurangi kekuasaan presiden.
Pelaksanaan amandemen pertama terhadap UUD 1945 berdasarkan hasil rapat
paripurna sidang umum MPR-RI ke-12 tanggal 10 Oktober 1999, yang kemudian
disahkan pada tanggal 19 Oktober 1999 memiliki dasar sebagai berikut:

Dasar politis

Mempelajari, menelaah, dan mempertimbangkan dengan seksama dan


sungguh- sungguh hal-hal yang bersifat mendasar yang dihadapi rakyat, bangsa
dan negara.
Dasar yuridis
Menggunakan kewenangan bedasarkan pasal 37 UUD 1945

Tahap II

1. Tanggal penetapan 18 Agustus 20002)

2. Pasal-pasal yang mengalami perubahan dan penambahan, yaitu :


a. pasal 18

b. pasal 18A

c. pasal 18C

d. pasal 19

e. pasal 20 (5)

f. pasal 20A

g. pasal 22A

h.pasal 22B

i. pasal 25E

j. pasal 26 (2) dan (3)


k. pasal 27 (3)

l. pasal 28A

m. Pasal 28B

n. pasal 28D

o. pasal 28C

p. pasal 28E

q. pasal 28F

r. pasal 28G

s. pasal 28H

t. pasal 28I
u. pasal 28J

v. pasal 30

w. pasal 36A

x. pasal 36B

y. pasal 39C

3. Pasal-pasal yang di ubah dan ditambahkan mengatur tentang:


a. pemda

b. wilayah Negara

c. DPR

d. WNI/penduduk
e. HAM

f. Hankam

g. Lambang Negara

h. Lagu kebangsaan
Tahap III

1. tanggal penetapan 10 nopember 2001

2. pasal pasal yang mengalami perubahan dan penambahan, yaitu :

a. pasal 1 (2) dan (3)

b. pasal 3 (1) (3) dan (4)

c. pasal 6 (1) dan (2)

d. pasal A (1) (2) (3) da (5)

e. pasal 7A

f. pasal 7B (1) s/d (7)

g. pasal 7C

h. pasal 8 (1) da (2)

i. pasal 11 (2) dan (3)

j. pasal 17 (4)

k. pasal 22C (1) s/d (4)

l. pasal 22D (1) s/d (4)


m. pasal 22E (1) s/d (5)

n. pasal 23 (1) s/d (3)

o. pasal 23A

p. pasal 23C

q. pasal 23E (1) s/d (3)

r. pasal 23F (1) dan (2)

s. pasal 23G (1) dan 2

t. pasal 24 (1) dan (2)

u. pasal 24A (1) s/d(5)

v. pasal 24B (1) s/d (4)

w. pasal 24C (1) s/d (6)

3. Pasal-pasal yang diubah dan ditambahkan mengatur tentang:

Kedaulatan rakyat yang dilaksanakan menurut UUD.


Negara Indonesia adlah Negara hokum
Wewenang MPR
Kepresidenan
Pembentukan mahkamah konstitusi

Pelaksanaan perjanjian internasional


DPR
Pemilu untuk memilih DPR,DPD, dan Presiden/wakil Presiden
APBN
BPK
Kekuasaan kehakiman

Tahap IV

1. Tahap penetapan 10 Agustus 2002

2. Pasal-pasal yang mengalami perubahan dan penambahan. Yaitu :


a.

Pasal 2 (1)

b.

Pasal 6A (4)

c.

Pasal 8 (3)

d.

Pasal 11 (1)

e.

Pasal 16

f.

Pasal 23B

g.

Pasal 23D

h.

Pasal 24 (3)
i.

Pasal 31 (1) s/d (4)

j.

Pasal 32 (1) dan (2)

k.

Pasal 33 (4) dan (5)

l.

Pasal 34 ( 1) s/d (4)

m.

Pasal 37 (1) s/d (5)

n.

Aturan peralihan pasal I,II,dan III

o.

Aturan penambahan pasal I dan II

3. Pasal-pasal yang diubah dan ditambahkan mengatur tentang:

MPR
Pemilihan Presdien dan Wakil Presiden
Mekanisme pemilihan jika Presiden dan Wakil Presiden berhalangan tetap
Persetujuan pembuatan perjanjian internasional
Penghapusan DPA
Penetapan mata uang dan pembentukan bank sentral
Badan-badan yang memegang kekuasaan kehakiman
Hak dan kewajiban warga Negara dalam hal pendidikan dan kebudayaan
Perekonomian nasional dan kesejahteraan social.

Mekanisme perubahan UUd 1945


Aturan peralihan (pasal III ) tentang pembentukan Mahkamah Konstitusi
Aturan tambahan (pasal I) tentang tugas MPR untuk meninjau status hokum
Ketetapan MPRS dan MPR untuk diambil putusan pada siding MPR tahun 2003
Aturan tambahan (pasal II ) tentang isi UUd 1945 yang terdiri atas Pembukaan
dan pasal-pasal

Beberapa hal pokok yang menjadi isi konstitusi Negara RI berdasarkan UUD 1945
yang telah diamandemen sebagai berikut:

Negara Indonesia adlah Negara kesatuan yag bentuk pemerintahannya reublik


(pasal 1 ayat 1)
Kedaulatan ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-undang dasar
( pasal 1 ayat 2)
Negara Indonesia menganut pembagian kekuasaan dengan adanya tiga lembaga
Negara, yaitu lembaga legislative, eksekutif, dan yudikatif ( pasal 2,4,19, dan 22 C)
Lembaga legislative terdiri atas Majelis permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan
Perwakilan Rakyat ( DPR), dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) (pasal 2, 9, 22 C)
Lembaga eksekutif adalah Presiden dan Wakil Presiden
Lembaga Yudikatif terdiri atas Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi (pasal
24)
Indonesia memakai system peerintahan yang presidensial dengan presiden
sebagai keapala Negara dan kepala pemerintahan (pasal 4)
Presiden Republik Indonesia dipilih langsung oleh rakyat untuk masa jabatan lima
tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali sekali (pasal 6A ayat 1 pasal 7)
Parlemen terdiri atas Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan
Daerah (DPD). Anggota DPR dipilih oleh rakyat melalui pemilu, sedang anggota DPD
dipilih dari masing masing propinsi melalui pemilu (pasal 19 dan pasal 22C)
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) berwenang mengubah dan menetapkan
undang-undang dasa, melantik presiden dan wakil, serta memberhentikan, presiden
dan wakil presiden dalm masa jabatannya ( pasal 2 Ayat 1, 2 , dan 3)

Mahkamah agung dan badan-badan peradilan dibawahnya menjalankan fungsi


peradilan (pasal 24 ayat 2).
Mahkamah konsitusi bertugas menguji undang-undnag terhadap UUD (yudical
review), memutuskan sengketa kewenangan antar lembaga Negara, memutus
pembubaran partai politik dan memutus snegketa hasil pemilu, ( pasal 24C ayat 1)
Selain lembaga-lembaga diatas, terdapat Dewan Pertimbangan, Badan Pemeriksa
Keuangan, Tentara Nasional Indonesia, Dan Kepolisian Republik Indonesia,
Pemerintah Daerah sebagai lembaga otonom yang menyelenggarakan kekuasaan
pemerintah di daerah.

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Pengertian, Alasan,


Landasan Dan Tahap-tahap Amandemen UUD 1945 Terlengkap. Semoga postingan
ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk
mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.

Vous aimerez peut-être aussi