Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PERSPEKTIF MEDIKOLEGAL
dr. Gazali Rusdi Sp.OG
PENDAHULUAN
Paradigma baru Program KB Nasional
telah diubah visinya dari
mewujudkan NKKBS men jadi VISI
mewujudkan :
KELUARGA BERKUALITAS TAHUN
2015
Keluarga yg berkualitas adalah :
Keluarga yg sejahtera, sehat, maju,
mandiri, memiliki jumlah anak yg
ideal, berwawasan kedepan,
bertanggung jawab, harmonis, dan
LATAR BELAKANG
1. Perkembangan penduduk Indonesia
2. Peningkatan produksi pangan akan
tertinggal oleh peningkatan Jumlah
Penduduk ?
3. Tantangan dalam peningkatan produksi
pangan.
4. Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Perinatal (AKP)
PENDUDUK INDONESIA
No. Tahun
1.
2.
1900
2000
3.
2035
Jumlah
(Juta)
40
200
400
(?)
Keterangan
LATAR BELAKANG
Penurunan AKI relatif lambat
Penyebab utama kematian ibu :
komplikasi kehamilan dan persalinan,
termasuk 4 terlalu, sosbud & ekonomi
Aborsi : menyumbang 13 % kematian ibu
(Family and Community Health, WHO SEARO)
Abortus di Indonesia
Tahun
Jumlah kasus
aborsi
Keterangan
2000
2 juta
2004
2,3 juta
2009
43/100
kehamilan
2010
2,6 juta
DEFINISI ABORTUS
Abortus : berakhirnya kehamilan
sebelum janin mencapai viabilitas
(mampu bertahan hidup di luar
rahim), baik spontan maupun
disengaja.
Batas usia kehamilan 22 minggu atau
kurang
Berat janin 500 gram
JENIS ABORTUS
Abortus spontan, meliputi tahap:
Abortus
Abortus
Abortus
Abortus
imminens
insipiens
inkomplit
komplit
ABORTUS DISENGAJA
Abortus terapetik (abortus
provokatus medicinalis)
Ada indikasi medis
Cara Abortus
Tindakan
Obat
KOMPLIKASI ABORTUS
Perdarahan yg hebat.
Kerusakan leher rahim
Infeksi
Robeknya rahim
Gagal ginjal disebabkan infeksi atau syok
Syok akibat infeksi (sepsis)
Kematian ibu 13-16 % AKI di Indonesia
akibat abortus tidak aman
HUKUM ABORSI DI
INDONESIA
UU no 23 tahun 1992 mengenai kesehatan pasal 15:
ayat 1 : Dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk
menyelamatkan jiwa ibu hamil dan atau janinnya, dapat dilakukan
tindakan medis tertentu.
Ayat 2 :Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) hanya dapat dilakukan :
berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya tindakan tersebut;
oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu
dan dilakukan sesuai dengan tanggung jawab profesi serta berdasarkan
pertimbangan tim ahli;
dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan atau suami atau
keluarganya;
pada sarana kesehatan tertentu.
Pasal 347 :
1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau
mematikan kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya,
diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.
2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut,
dikenakan pidana penjara paling lama lima belas tahun.
Pasal 348 :
1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau
mematikan kandungan seorang wanita dengan persetujuannya,
diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam
bulan.
2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut,
dikenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
PRO ABORSI
Fakta aborsi dunia
KONTRA ABORSI
TERIMA KASIH