Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KETUA UMUM
KETUA UMUM
H. TENAS EFFENDY
AL AZHAR
ANGGARAN DASAR
LEMBAGA ADAT MELAYU RIAU
MUKADDIMAH
Bismillahirrahmanirahim
Bahwa Adat Istiadat Melayu adalah khasanah budaya Melayu Riau yang mengandung
nilai-nilai luhur dan menjadi jati diri masyarakat Melayu yang tumbuh dan berkembang sejalan
dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakat, yang merupakan bagian dari rumpun
Melayu dalam Bangsa Indonesia.
Bahwa Adat Istiadat dan budaya adalah warisan yang sangat berharga yang harus
dibina dan dipelihara kelangsungan
dan
keluhurannya
dalam
membentuk
dan
Lembaga Adat Melayu Riau bersendikan Syarak dan Syarak Bersendikan Kitabullah
BAB III
TUJUAN
Pasal 4
TUJUAN
1.
Lembaga
Adat
Melayu
Riau
bertujuan
untuk
menggali,
membina,
Lembaga Adat Melayu Riau bertujuan mewujudkan masyarakat adat yang berbudaya
Melayu, maju, adil dan sejahtera dalam tatanan masyarakat madani dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3.
Lembaga Adat Melayu Riau bertujuan memelihara dan membela hak-hak masyarakat
Adat Melayu Riau untuk kepentingan peningkatan kesejahteraan lahiriah dan batiniah
masyarakat Melayu Riau.
BAB IV
BENTUK SIFAT DAN FUNGSI
Pasal 5
BENTUK
b.
c.
teradat
Mengemban, mengamalkan, memelihara dan membela nilai-nilai luhur adat istiadat
dan agama Islam serta membela kepentingan masyarakat adat Melayu Riau dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa clan bernegara.
d.
e.
f.
Sebagai penapis masuknya nilai-nilai negatif budaya luar dan menyerap nilai-nilai
positifnya untuk kemaslahatan bersama.
BAB V
TUGAS POKOK
Pasal 8
TUGAS POKOK
Menggali, membina, mengembangkan dan mewariskan adat dan budaya Melayu
yang tidak bertentangan dengan agama Islam dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku serta sejalan dengan pembangunan bangsa.
M e n g a d a k a n u s a h a - u s a h a p e n e m u a n , pengumpulan dan pengelolaan bahanbahan serta data adat istiadat dan budaya Melayu yang terdapat dalam daerah Riau yang serasi
dengan hukum syarak dan hukum negara.
Menanamkan dan memperluas pengetahuan masyarakat Melayu terhadap adat istiadat
dan budaya Melayu Riau dalam memebentuk generasi penerus yang berjati diri kemelayuan dan
bermanfaat dalam mengangkat tuah, marwah, harkat dan martabat Melayu dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Mengadakan dan mengupayakan kerjasama yang serasi dan bermanfaat dengan semua
kalangan masyarakat lainnya dan pemerintah.
Memberikan pendapat dan saran baik diminta maupun tidak diminta, kepada pemerintah
dalam meningkatkan peran serta masyarakat adat untuk menggerakkan proses pelaksanaan
pembangunan daerah Riau serta melestarikan nilai-nilai adat istiadat dan agama Islam.
Mengupayakan pengembalian dan pemulihan hakhak masyarakat Adat Melayu Riau
sesuai dengan rasa keadilan, kepatutan dan ketentuan-ketentuan hukum adat yang berlaku.
Melakukan usaha dalam kegiatan penyebarluasan kebijakan pengembangan adat
istiadat dan budaya melayu Riau yang sudah ditetapkan baik oleh Lembaga Adat maupun
bersama-sama dengan pihak Pemerintah (umara) dan masyarakat.
BAB VI
PERAN LEMBAGA ADAT MELAYU RIAU
Pasal 9
PERAN LEMBAGA ADAT MELAYU RIAU
Lembaga Adat Melayu Riau berperan:
1.
Melakukan pendataan Adat Istiadat, Seni dan Nilai sosial Budaya Melayu Riau.
2.
3.
4.
1.
b.
Lembaga Adat Melayu Riau Kabupaten/Kota yang berbentuk federasi yang bersifat
otonom.
c.
d.
2.
Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau terdiri dari Pemangku
Adat,Cerdik Cendekia (Cendekiawan) dan ulama.
b.
Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau yang terdiri dari berbagai
unsur masyarakat adat Melayu Riau.
3.
Di luar daerah Riau,jika diperlukan dapat dibentuk Badan Perwakilan Lembaga Adat
4.
BAB VIII
KEWENANGAN
Pasal 11
KEWENANGAN
Kekuasan tertinggi dalam Lembaga Adat Melayu Riau berada sepenuhnya pada Musyawarah
Besar Lembaga Adat Melayu Riau.
Pasal 12
KEANGGOTAAN
1.
2.
Hak dan Kewajiban anggota biasa dan anggota kehormatan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga (ART).
Pasal 13
KEUANGAN
1.
Pasal 13
PEMBUBARAN
Lemba ga Ad at Mel a yu Riau han ya dapa t dibubarkan oleh dan dalam
Musyawarah Besar Lembaga Adat Melayu Riau yang diadakan khusus untuk itu.
Pasal 14
KETENTUAN PENUTUP
1. Angaran dasar ini hanya dapat diubah dan atau ditambah dengan persetujuan suara
terbanyak dalam Musyawarah Besar Lembaga Adat Melayu Riau.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Angaran Rumah
Tangga dan Peraturan Pelaksanaan yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Harian
Lembaga Adat Melayu Riau yang sudah di setujui/ disyahkan oleh Majlis kerapatan adat
Lembaga Adat melayu Riau.
KETUA UMUM
KETUA UMUM
H. TENNAS EFFENDY
AL AZHAR
Pembentukan
organisasi
Lembaga
Adat
Melayu
Riau di daerah
setingkat
Kabupaten/Kota dan atau lebih rendah dilakukan melalui Musyawarah Adat di daerah
tersebut dengan berkonsultasi dan mendapat restu/mandat terlebih dahulu dari
Lembaga Adat Melayu Riau setingkat lebih tinggi.
2.
Organisasi Lembaga Adat Melayu Riau seperti tersebut pada ayat (1) di atas
dikukuhkan/dilantik oleh Lembaga Adat Melayu Riau setingkat lebih tinggi.
B A B I I
L E M B AG A AD AT M E L AYU R I AU
KAWASAN/RANTAU
Pasal 2
1.
Ke cama tan .
antar
Kecamatan berpusat di lbu kota Kabupaten atau salah satu Kecamatan dalam
Kabupaten/Kota yang ditetapkan atas musyawarah kelembagaan dimaksud yang
merujuk kepada latar belakang sejarah tempatan.
BAB III
SETIA AMANAH ADAT
Pasal 3
1.
Setia
Amanah
Adat
berfungsi
sebagai
Payung
Panji,
Penasehat
dan
3.
4.
Setia Amanah Adat ditetapkan dalam Musyawarah Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu
Riau untuk tingkat yang bersangkutan.
B AB
I V
Dewan Kehormatan Adat (DKA) berfungsi sebagai unsur persebatian Lembaga Adat
Melayu Riau dengan Tetua Adat dan Tokoh Masyarakat Melayu Riau yang dapat
memberikan tunjuk ajar, petuah amanah dalam melaksanakan kegiatan Lembaga
Adat Melayu Riau.
2.
Anggota Dewan Kehormatan (DKA) dipilih dengan prinsip musyawarah mufakat dalam
Musyawarah Besar Lembaga Adat Melayu Riau.
B A B
Majelis Kerapatan Adat (MKA) berfungsi sebagai unsur pucuk pimpinan Lembaga
Adat Melayu Riau yang berperan sebagai pemberi petuah dalam hal ikhwal ad at dan
hukum ad at, serta membe rikan pertimbangan, pemikiran dan pemecahan masalah
yang dihadapi Masyarakat Adat Melayu Riau sekaligus memberikan pertimbangan,
persetujuan dan pengendalian terhadap kebijakan/program yang dilaksanakan Dewan
2.
3.
4.
d.
1.
Ketua Umum
2.
Para Ketua
3.
Sekretaris Umum
4.
Para Sekretaris
5.
Anggota-Anggota
10
Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau bertanggung jawab kepada
Musyawarah Besar.
6.
7.
Hubungan kerja antara Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu Riau
dengan Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau, adalah hal-hal
yang berhubungan dengan petuah amanah, program umum dan kebijakan.
Sedangkan Dewan Pimpinan Harian melaksanakan petuah amanah, program umum
dan kebijakan yang ditetapkan oleh Majelis Kerapatan Adat serta melaksanakan
kegiatan tekhnis dan administratif.
B AB
VI
Dewan Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu Riau berfungsi sebagai
pimpinan sehari-hari Lembaga Adat Melayu Riau.
2.
Dewan Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu Riau dipilih dan diangkat oleh
Musyawarah Lembaga Adat Melayu Riau untuk masing-masing tingkat pengurusan untuk
masa jabatan 5 (lima) tahun.
3.
4.
Pengurus Dewan Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu Riau tidak
diperbolehkan untuk memegang jabatan rangkap baik di Majelis Kerapatan Adat
(MKA) atau menjadi pengurus di Lembaga Adat Melayu Riau di Kabupaten/Kota,
Rantau, Kawasan dan Pebatinan.
Pasal 7
1.
Susunan Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau terdiri atas
a. Ketua umum
b. Para Ketua
c. Sekretaris umum
d. Para Sekretaris
e. Bendahara Umum
f. Para Bendahara
g. Pengurus Bidang :
1) Bidang Organisasi, Tatalaksana dan Kaderisasi
2) Bidang Keagamaan
3) Bidang Pendataan/Pendokumentasian, Pengkajian dan Pengembangan nilainilai Adat dan Budaya Melayu Riau.
11
1.
Pergantian Antar Waktu Pengurus Lembaga Adat Melayu Riau terjadi karena:
a. Meninggal dunia.
b. Mengundurkan diri.
c. Diberhentikan.
2.
yang
kuat
secara
kelembagaan
sesuai
dengan
Anggaran
Pengisian Pergantian Antar Waktu pengurus melalui keputusan rapat pleno lengkap
pengurus baik rapat Majelis Kerapatan Adat (MKA), maupun rapat Dewan Pimpinan
2.
12
1.
Semua kelembagaan Adat dalam wilayah Provinsi Riau adalah bersifat otonom dan
2.
IX
B AD AN PERWAKIL AN
LEMBAGA ADAT MELAYU RIAU
Pasal 11
1.
Di Daerah tertentu yang berada di luar Provinsi Riau dapat dibentuk Perwakilan
Lembaga Adat Melayu Riau oleh Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau.
2.
Pengurus Badan Perwakilan Badan Lembaga Adat Melayu Riau diangkat dan
diberhentikan oleh Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu Riau
untuk masa jabatan tertentu atas usulan masyarakat Adat Melayu tempatan melalui
Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau.
3.
Tata cara pemilihan Pengurus Badan Perwakilan Lembaga (BPL) Adat Melayu Riau
ditetapkan berdasarkan Keputusan Dewan Pimpinan Harian atas persetujuan Majelis
Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau.
B A B
KEANGGOTAAN
Pasal 12
1.
Anggota Lembaga Adat Melayu Riau terdiri dari Anggota Biasa dan Anggota
Kehormatan.
2.
Anggota Biasa Lembaga Adat Melayu Riau adalah setiap anggota masyarakat Melayu
Riau yang beragama Islam, menjunjung tinggi Adat dan Budaya Melayu Riau,
Berbahasa Melayu dengan berbagai dialek, berminat dan merasa bertanggung jawab
untuk melestarikan nilai-nilai agama Islam, adat istiadat, bahasa dan budaya Melayu
Riau.
3.
Anggota Kehormatan Lembaga Adat Melayu Riau diangkat dan dikukuhkan oleh Majelis
Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau atas usulan Dewan Pimpinan Harian
Lembaga Adat Melayu Riau dan tidak bertentangan dengan pasal 12 ayat (1).
B AB XI
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 13
13
X I I
PERMUSYAWARAHAN
Pasal 14
1.
b. Musyawarah Besar Luar Biasa Lembaga Adat Melayu Riau, Provinsi Riau.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Musyawarah Kerja dan rapat-rapat lainnya yang ditentukan oleh Dewan Pimpinan
Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu Riau.
2.
3.
4.
5.
14
6.
Musyawarah Lembaga Adat Kawasan / Rantau diadakan sekali dalam 5 (lima) tahun.
Pasal 15
1.
Pada dasarnya semua persidangan bersifat terbuka, akan tetapi apabila dianggap
perlu dapat dinyatakan tertutup untuk umum.
2.
1.
2.
3.
4.
5.
Unsur Pemangku dan Pemuka Adat Melayu Riau, Ulama dan Cendikiawan yang
dipandang patut dan layak untuk ikut serta menurut keputusan Dewan Pimpinan
Harian Lembaga Adat Melayu Riau setelah mendapat persetujuan dari Majelis
Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau.
6.
Unsur Pimpinan Ikatan Kekeluargaan Melayu Riau yang berada di Ibu Kota Provinsi
Riau.
Pasal 17
Musyawarah Besar Lembaga Adat Melayu Riau mempunyai wewenang :
1.
2.
Menetapkan dan atau merubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
3.
4.
Memilih dan menetapkan pengurus Majelis Kerapatan Adat dan Dewan Pimpinan
Harian.
5.
6.
a.
b.
c.
15
d.
Unsu r Pemuka Ada t Mel a yu Ria u, Ulama , Cendikiawan yang dipandang perlu
ikut serta menurut keputusan Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau
Kabupaten/Kota setelah mendapat persetujuan Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat
Melayu Riau.
e.
1)
2)
3)
4)
a.
Majelis
Kerapatan
Adat
Lembaga
Adat
Melayu
Riau
kawasan
otonom
Adat
Melayu
Riau
Kawasan
otonom
(Kenegerian/Kepenghuluan/Pebatinan).
b.
Dewan
Pimpinan
Harian
Lembaga
(Kenegerian/Kepenghuluan/Pebatinan).
c.
X I I I
P E M B AG I AN T U G AS
Pasal 22
1.
16
Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau bertugas melaksanakan semua
keputusan Musyawarah Besar, memberikan Petuah Amanah, Tunjuk Ajar dan aturan
hukum yang dibuat oleh Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau.
2.
1.
Ketua Umum :
a
Memimpin rapat-rapat Dewan Pimpinan Lembaga Adat Melayu Riau baik rutin
maupun insidentil.
2.
Para Ketua :
a.
Mewakili Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu untuk
tugas-tugas ke d a l a m / k e l u a r a p a b i l a K e t u a U m u m berhalangan.
b.
c.
3.
Sekretaris Umum :
a.
b.
c.
d.
17
Para Sekretaris :
a.
b.
5.
Bendahara Umum:
a.
b.
c.
d.
M e n ya m p a i k a n
pertanggung
jawaban
keuangan
dan
inventaris
Para Bendahara
a.
b.
8.
Koordinator Bidang :
a.
b.
Mengusulkan alat dan kelengkapan untuk keperluan pengurus LAM Riau kepada
Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau.
c.
d.
e.
f.
9.
Para anggota bidang adalah orang-orang yang memiliki kepakaran, keahlian dan
kepiawaian sesuai dengan bidangnya masing-masing.
b.
18
Pasal 24
1.
Susunan Pengurus Badan Perwakilan Lembaga (BPL) Adat Melayu Riau disesuaikan
dengan kebutuhan berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga
Adat Melayu Riau.
2.
Menjalin kerja sama dengan Lembaga Adat Melayu, yang berada di daerah lain.
A D A T
M E L A Y U
R I A U
P a s a l 2 6
1 . Lembaga Adat Melayu Riau dapat membentuk Kelembagaan sebagai pendukung untuk
mencapai semua program-program LAM Riau sesuai dengan keperluannya dan
bernaung dibawah Lembaga Adat Melayu Riau.
2 . Kelembagaan pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tersebut di atas yang
bergerak di bidang sosial kemasyarakatan/ peguyuban, ikatan kekeluargaan, bidang
pendidikan/ilmu pengetahuan, social ekonomi dan hal ikhwal konsultasi dan advokasi
hukum, siasah, dan kebijakan pembangunan daerah.
B A B
X X I
SUMBER KEUANGAN
Pasal 27
1.
2.
b.
c.
Bantuan Pemerintah.
Sumber yang sah sebagai hasil kegiatan usaha dan Lembaga Adat Melayu Riau dan
usaha-usaha lain diatur dan ditentukan oleh Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat
Melayu Riau setelah mendapat persetujuan dari Majelis Kerapatan Adat Melayu Riau.
3.
Pembagian dan Tata cara penggunaan keuangan diatur dan ditetapkan oleh Keputusan
19
Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau setelah mendapat persetujuan dari
Majelis Kerapatan Adat Melayu Riau.
B A B
X X I I
X X I I I
Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau menyusun Anggaran Belanja
Tahunan selambat-lambatnya pada akhir bulan Juni tahun kerja yang sedang
berjalan.
Anggaran Belanja Tahunan disahkan oleh rap at
leng kap
Pengu ru s
Lembaga Adat Melayu Riau dan digunakan sesuai dengan maksud dan tujuan
anggaran yang disusun dalam program kerja Lembaga Adat Melayu Riau.
c
Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau membuat laporan tahunan
pertanggungjawaban keuangan untuk tahun yang sudah berjalan dan disampaikan
kepada rapat Pengurus MKA Lembaga Adat Melayu Riau selambat-lambatnya
pada minggu pertama Januari tahun berikutnya.
2.
Tata cara penggunaan dan pertanggungjawaban barang milik Lembaga Adat Melayu
Riau :
a
Semua barang milik Lembaga Adat Melayu Riau dimasukkan di dalam daftar
inventaris.
1.
Lembaga Adat Melayu Riau dapat memberi gelar adat kepada tokoh, perorangan
20
3.
Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau dapat mencabut gelar adat yang
diberikan kepada tokoh, perorangan sesuai menurut alur, patut dan layaknya.
4.
1.
Lembaga Adat Melayu Riau berkewajiban untuk menyusun pembakuan (standariasi) tata
2.
cara adat serta pelaksanaannya sesuai dengan asas Adat Istiadat Melayu Riau.
Ketentuan-ketentuan mengenai adat, tata cara adat dan upacara adat disetiap wilayah
kesatuan adat diatur oleh Kelembagaan Adat Lembaga Adat Melayu Riau di wilayah
Kesatuan Adat masing-masing.
B AB XXVI
HARI BESAR ADAT
Pasal 32
1.
Hari jadi Lembaga Adat Melayu Riau ditetapkan sebagai Hari Adat Melayu Riau
2.
Hari-hari besar lainnya yang berlaku di dalam Masyarakat Adat Melayu Riau akan
ditetapkan berdasarkan Keputusan MKA LAM Riau.
B A B
X X V I I
PENGUKUHAN
Pasal 33
Pengukuhan Majelis Kerapatan Adat dan Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat
Melayu Riau dilakukan dalam Musyawarah Besar atau pada waktu yang ditentukan oleh
Datuk Setia Amanah Masyarakat Adat Melayu Riau.
B A B
X X V I I I
PEMBUBARAN
Pasal 34
1.
21
Pembubaran Lembaga Adat Melayu Riau hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah
Besar Lembaga Adat Melayu Riau, dan atau Musyawarah Besar
yang secara
Harta kekayaan Lembaga Adat Melayu Riau yang dibubarkan diserahkan kepada badan
sosial/amal di daerah Riau untuk digunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat.
BAB XXIX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 35
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga, akan diatur lebih lanjut dalam
peraturan-peraturan tersendiri oleh Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau
setelah mendapat persetujuan/pengesahan Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu
Riau
KETUA UMUM
KETUA UMUM
H. TENNAS EFFENDY
AL AZHAR