Vous êtes sur la page 1sur 21

AD/ART LAM RIAU

Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga


14.26 Lam Riau

Lembaga Adat Melayu Riau



Lembaga Adat Melayu Riau yang didirikan pada t a h u n 1 9 7 0 m e r u p a k a n
lembaga yang berazaskan syariat Islam dan berfal safahkan Pancasila. Lembaga Adat
Melayu Riau merupakan lembaga yang bertujuan untuk menggali, membina, memelihara dan
mengembangkan nilai-nilai lu h u r ad a t Me l a yu Ri a u sebagai landasan dan memperkokoh
jati diri Melayu.
Dalam upaya untuk menjalankan fungsi, tugas dan t u j u a n n ya m a k a L e m b a g a Ad a t
M e l a yu R i a u berpedoman pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang
telah disahkan pada tahun 2001.
Kita semua berharap dan berusaha Lembaga Adat Melayu Riau terus dapat menjalankan
fungsi, tugas dan tujuannya dari tahun ke tahun, sehingga dapat secara bersama-sama
masyarakat dalam mewujudkan masyarakat Adat dan Budaya Melayu Riau yang maju,
adil dan sejahtera tatanan masyarakat madani dalam negara Kesatuan Republik
Indonesia, yang berjati diri.
Pekanbaru, 6 Maret 2012 M
12 Rabiul Akhir 1433 H
LEMBAGA ADAT MELAYU RIAU
MAJELIS KERAPATAN ADAT

DEWAN PIMPINAN HARIAN

KETUA UMUM

KETUA UMUM

H. TENAS EFFENDY

AL AZHAR

AD/ART LAM RIAU

ANGGARAN DASAR
LEMBAGA ADAT MELAYU RIAU
MUKADDIMAH
Bismillahirrahmanirahim
Bahwa Adat Istiadat Melayu adalah khasanah budaya Melayu Riau yang mengandung
nilai-nilai luhur dan menjadi jati diri masyarakat Melayu yang tumbuh dan berkembang sejalan
dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakat, yang merupakan bagian dari rumpun
Melayu dalam Bangsa Indonesia.
Bahwa Adat Istiadat dan budaya adalah warisan yang sangat berharga yang harus
dibina dan dipelihara kelangsungan

dan

keluhurannya

dalam

membentuk

dan

mengekalkan jatidiri bangsa.


Bahwa adalah menjadi tanggung jawab generasi muda kini untuk mengembangkan
dan mengamalkan serta mewariskan nilai-nilai luhur adat dan budaya Melayu dalam suatu
wadah yang disebut Lembaga Adat Melayu Riau.
Bahwa Adat Istiadat dan budaya Melayu Riau yang dijiwai oleh falsafah Adat bersendikan
syarak. Syarak Bersendikan Kitabullah, menjadi salah satu pilar dari tungku tiga sejarangan
atau tali berpilin tiga yakni; Adat, Ulama dan Umara.
BAB I
NAMA KEDUDUKAN DAN WAKTU
Pasal 1
NAMA KEDUDUKAN DAN WAKTU
Perhimpunan Agung ini bernama Lembaga Adat Melayu Riau disingkat dengan LAM
Riau, berkedudukan di Ibu Kota Provinsi Riau Pekanbaru yang didirikan pada hari Sabtu
tanggal 6 Juni tahun 1970 M, bertepatan dengan tanggal 1 Rabiul Akhir 1390 H, untuk
jangka waktu yang tidak ditentukan.
BAB II
AZAS DAN SENDI
Pasal 2
AZAS
Lembaga Adat Melayu Riau berazaskan Syariat Islam dan berfalsafahkan Pancasila.
Pasal 3
SENDI

AD/ART LAM RIAU

Lembaga Adat Melayu Riau bersendikan Syarak dan Syarak Bersendikan Kitabullah
BAB III
TUJUAN
Pasal 4
TUJUAN
1.

Lembaga

Adat

Melayu

Riau

bertujuan

untuk

menggali,

membina,

m e m e l i h a r a , mengembangkan dan mewariskan nilai-nilai luhur Adat dan Budaya


Melayu R i a u s e b a g a i l a n d a s a n m e m p e r k u a t d a n m e n g e k a l k a n jati diri
masyarakat Melayu Riau
2.

Lembaga Adat Melayu Riau bertujuan mewujudkan masyarakat adat yang berbudaya
Melayu, maju, adil dan sejahtera dalam tatanan masyarakat madani dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3.

Lembaga Adat Melayu Riau bertujuan memelihara dan membela hak-hak masyarakat
Adat Melayu Riau untuk kepentingan peningkatan kesejahteraan lahiriah dan batiniah
masyarakat Melayu Riau.
BAB IV
BENTUK SIFAT DAN FUNGSI
Pasal 5
BENTUK

LembagaAdat Melayu Riau berbentuk konfederasi, yaitu keterpaduan federasi-federasi dari


kawasan adat otonomi yang tersebar di provinsi Riau.
Pasal 6
SIFAT
L e m b a g a Ad a t Me l a yu R i a u yang s i f a t n ya s e b a g a i p e m a yu n g b a g i s e m u a
kelembagaan adat yang ada di Riau.
Pasal 7
FUNGSI
L em ba g a Ad a t Me l a yu Ri a u berfungsi:
a.

S eb a g ai wa d a h b e rhi mp u nn ya an g go ta masyarakat adat yang menjadi

b.

penyokong utama adat istiadat dan budaya Melayu Riau.


Mengekalkan nilai-nilai adat, sebenar adat, adat yang diadatkan dan adat yang

AD/ART LAM RIAU

c.

teradat
Mengemban, mengamalkan, memelihara dan membela nilai-nilai luhur adat istiadat
dan agama Islam serta membela kepentingan masyarakat adat Melayu Riau dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa clan bernegara.

d.

Me m a n t a u , m e n a m p u n g , m e m a d u k a n , menyalurkan dan mencari jalan keluar


dalam penyelesaian permasalahan yang dihadapi masyarakat Adat Melayu Riau.

e.

Sebagai mitra pemerintah dalam upaya mensejahterakan masyarakat Melayu Riau


melalui proses pembangunan yang bersifat partisipatif.

f.

Sebagai penapis masuknya nilai-nilai negatif budaya luar dan menyerap nilai-nilai
positifnya untuk kemaslahatan bersama.
BAB V
TUGAS POKOK
Pasal 8
TUGAS POKOK
Menggali, membina, mengembangkan dan mewariskan adat dan budaya Melayu

yang tidak bertentangan dengan agama Islam dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku serta sejalan dengan pembangunan bangsa.
M e n g a d a k a n u s a h a - u s a h a p e n e m u a n , pengumpulan dan pengelolaan bahanbahan serta data adat istiadat dan budaya Melayu yang terdapat dalam daerah Riau yang serasi
dengan hukum syarak dan hukum negara.
Menanamkan dan memperluas pengetahuan masyarakat Melayu terhadap adat istiadat
dan budaya Melayu Riau dalam memebentuk generasi penerus yang berjati diri kemelayuan dan
bermanfaat dalam mengangkat tuah, marwah, harkat dan martabat Melayu dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Mengadakan dan mengupayakan kerjasama yang serasi dan bermanfaat dengan semua
kalangan masyarakat lainnya dan pemerintah.
Memberikan pendapat dan saran baik diminta maupun tidak diminta, kepada pemerintah
dalam meningkatkan peran serta masyarakat adat untuk menggerakkan proses pelaksanaan
pembangunan daerah Riau serta melestarikan nilai-nilai adat istiadat dan agama Islam.
Mengupayakan pengembalian dan pemulihan hakhak masyarakat Adat Melayu Riau
sesuai dengan rasa keadilan, kepatutan dan ketentuan-ketentuan hukum adat yang berlaku.
Melakukan usaha dalam kegiatan penyebarluasan kebijakan pengembangan adat
istiadat dan budaya melayu Riau yang sudah ditetapkan baik oleh Lembaga Adat maupun
bersama-sama dengan pihak Pemerintah (umara) dan masyarakat.

AD/ART LAM RIAU

BAB VI
PERAN LEMBAGA ADAT MELAYU RIAU
Pasal 9
PERAN LEMBAGA ADAT MELAYU RIAU
Lembaga Adat Melayu Riau berperan:
1.

Melakukan pendataan Adat Istiadat, Seni dan Nilai sosial Budaya Melayu Riau.

2.

Melakukan pendataan Khasanah Budaya dan peninggalan sejarah daerah;

3.

Melakukan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan pengelolaan serta


pengembangan adat, seni, nilai sosial budaya daerah; dan

4.

Melakukan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan serta


pendayagunaan khasanah kekayaan budaya dan peninggalan sejarah daerah.
BAB VII
KELEMBAGAAN
Pasal 10
KELEMBAGAAN LEMBAGA ADAT MELAYU RIAU

1.

Susunan kelembagaan Lembaga Adat Melayu Riau terdiri dari:


a.

Lembaga Adat Melayu Riau Provinsi yang berbentuk konfederasi.

b.

Lembaga Adat Melayu Riau Kabupaten/Kota yang berbentuk federasi yang bersifat
otonom.

c.

Lembaga Adat Melayu Riau kawasan/rantau, kecamatan yang bersifat otonom.

d.

Lembaga Adat Melayu Riau kenegerian/kepenghuluan/pebatinan yang bersifat


otonom.

2.

Lembaga Adat Melayu Riau terdiri dari:


a.

Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau terdiri dari Pemangku
Adat,Cerdik Cendekia (Cendekiawan) dan ulama.

b.

Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau yang terdiri dari berbagai
unsur masyarakat adat Melayu Riau.

3.

Di luar daerah Riau,jika diperlukan dapat dibentuk Badan Perwakilan Lembaga Adat

4.

Melayu Riau, diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.


Lembaga Adat Melayu Riau sesuai dengan keperluaannya dapat membentuk badanbadan otonom sebagaimana di atur dalam ketentuan Dewan Pimpinan Harian LAM
Riau dengan persetujuan Majelis Kerapatan Adat LAM Riau.

AD/ART LAM RIAU

BAB VIII
KEWENANGAN
Pasal 11
KEWENANGAN
Kekuasan tertinggi dalam Lembaga Adat Melayu Riau berada sepenuhnya pada Musyawarah
Besar Lembaga Adat Melayu Riau.
Pasal 12
KEANGGOTAAN
1.

Keanggotaan Lembaga Adat Melayu Riau terdiri dari:


a . A n g g o t a b i a s a , ya i t u s e t i a p masyarakat yang memiliki kepedulian adat
istiadat Melayu Riau. Anggota kehormatan, yaitu orang yang diangkat dan
dikukuhkan oleh Lembaga Adat Melayu Riau sebagai suatu penghormatan atas
diri yang bersangkutan, sesuai menurut alur dan patut.

2.

Hak dan Kewajiban anggota biasa dan anggota kehormatan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga (ART).
Pasal 13
KEUANGAN

1.

Keuangan Lembaga Adat Melayu Riau diperoleh dari:


a. Usaha-usaha yang halal dan sah tidak mengikat
b. Sumbangan yang tidak mengikat.
c. Donatur
d. Bantuan Pemerintah
Pasal 12
LAMBANG DAN TANDA-TANDA KEBESARAN

Lambang-lambang adat Melayu Riau diatur dalam ketentuan-ketentuan khusus Majelis


kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau.
Lembaga Adat Melayu Riau dan perangkatnya mempunyai tanda-tanda kebesaran, panji,
pakaian dan sebagainya diatur dalam suatu keputusan Majelis Kerapatan Adat Lembaga
Adat Melayu Riau.

Pasal 13

AD/ART LAM RIAU

PEMBUBARAN
Lemba ga Ad at Mel a yu Riau han ya dapa t dibubarkan oleh dan dalam
Musyawarah Besar Lembaga Adat Melayu Riau yang diadakan khusus untuk itu.
Pasal 14
KETENTUAN PENUTUP
1. Angaran dasar ini hanya dapat diubah dan atau ditambah dengan persetujuan suara
terbanyak dalam Musyawarah Besar Lembaga Adat Melayu Riau.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Angaran Rumah
Tangga dan Peraturan Pelaksanaan yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Harian
Lembaga Adat Melayu Riau yang sudah di setujui/ disyahkan oleh Majlis kerapatan adat
Lembaga Adat melayu Riau.

Pekanbaru, 6 Maret 2012 M


12 Rabiul Akhir 1433 H
LEMBAGA ADAT MELAYU RIAU
MAJELIS KERAPATAN ADAT

DEWAN PIMPINAN HARIAN

KETUA UMUM

KETUA UMUM

H. TENNAS EFFENDY

AL AZHAR

ANGGARAN RUMAH TANGGA

AD/ART LAM RIAU

LEMBAGA ADAT MELAYU RIAU


PEMBENTUKAN ORGANISASI
Pasal 1
1.

Pembentukan

organisasi

Lembaga

Adat

Melayu

Riau di daerah

setingkat

Kabupaten/Kota dan atau lebih rendah dilakukan melalui Musyawarah Adat di daerah
tersebut dengan berkonsultasi dan mendapat restu/mandat terlebih dahulu dari
Lembaga Adat Melayu Riau setingkat lebih tinggi.
2.

Organisasi Lembaga Adat Melayu Riau seperti tersebut pada ayat (1) di atas
dikukuhkan/dilantik oleh Lembaga Adat Melayu Riau setingkat lebih tinggi.
B A B I I
L E M B AG A AD AT M E L AYU R I AU
KAWASAN/RANTAU
Pasal 2

1.

Lembaga Adat Melayu Riau kawasan/rantau/ kepenghuluan/pebatinan yang meliputi


beberapa wilayah kecamatan disebut Lembaga Adat Melayu Riau Ka wasan /Ra ntau
antar

Ke cama tan .

Sedangkan Lembaga Adat Melayu Riau yang meliputi

beberapa wilayah kepenghuluan/ pebatinan disebut Lembaga Adat Melayu Riau


Kawasan antar Pebatinan atau disesuaikan menurut ketentuan Adat tempatan.
2.

Lembaga Adat Melayu Riau Kawasan/Rantau/Kepenghuluan/Pebatinan

antar

Kecamatan berpusat di lbu kota Kabupaten atau salah satu Kecamatan dalam
Kabupaten/Kota yang ditetapkan atas musyawarah kelembagaan dimaksud yang
merujuk kepada latar belakang sejarah tempatan.
BAB III
SETIA AMANAH ADAT
Pasal 3
1.

Setia

Amanah

Adat

berfungsi

sebagai

Payung

Panji,

Penasehat

dan

Pembimbing Utama Masyarakat Melayu Riau untuk daerah yang bersangkutan.


2.

Setia Amanah Adat ditingkat Provinsi adalah Gubernur Riau.

3.

Setia Amanah Adat ditingkat Kabupaten/Kota adalah Bupati/Wali Kota.

4.

Setia Amanah Adat ditetapkan dalam Musyawarah Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu
Riau untuk tingkat yang bersangkutan.
B AB

I V

AD/ART LAM RIAU

DEWAN KEHORMATAN ADAT


Pasal 4
1.

Dewan Kehormatan Adat (DKA) berfungsi sebagai unsur persebatian Lembaga Adat
Melayu Riau dengan Tetua Adat dan Tokoh Masyarakat Melayu Riau yang dapat
memberikan tunjuk ajar, petuah amanah dalam melaksanakan kegiatan Lembaga
Adat Melayu Riau.

2.

Anggota Dewan Kehormatan (DKA) dipilih dengan prinsip musyawarah mufakat dalam
Musyawarah Besar Lembaga Adat Melayu Riau.
B A B

MAJELIS KERAPATAN ADAT


Pasal 5
1.

Majelis Kerapatan Adat (MKA) berfungsi sebagai unsur pucuk pimpinan Lembaga
Adat Melayu Riau yang berperan sebagai pemberi petuah dalam hal ikhwal ad at dan
hukum ad at, serta membe rikan pertimbangan, pemikiran dan pemecahan masalah
yang dihadapi Masyarakat Adat Melayu Riau sekaligus memberikan pertimbangan,
persetujuan dan pengendalian terhadap kebijakan/program yang dilaksanakan Dewan

2.

Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau.


Pertimbangan dan nasehat sebagaimana dimaksud ayat (1) diatas dijadikan acuan

3.

utama oleh Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau.


Anggota Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga A d a t M e l a yu R i a u d i p i l i h
d e n g a n p r i n s i p musyawarah dan mufakat dalam Musyawarah Besar Lembaga Adat

4.

Melayu Riau untuk masa jabatan 5 (lima) tahun.


Anggota Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu Riau terdiri dari :
a. Unsur Pemangku dan Pemuka Adat Melayu Riau, Alim Ulama, Cerdik Cendikia
terutama yang bermaustautin di lbukota Provinsi Riau dengan jumlah sesuai
dengan keperluan.
b. Unsur-unsur tersebut dalam ayat (4a) di atas, sedapat mungkin harus
mencerminkan unsur perwakilan Kabupaten/Kota, Kawasan Adat dalam
Daerah Riau.
c. Susunan pimpinan Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau terdiri:

d.

1.

Ketua Umum

2.

Para Ketua

3.

Sekretaris Umum

4.

Para Sekretaris

5.

Anggota-Anggota

Pelayanan kesekretariatan dan Pembiayaan Majelis Kerapatan Adat (MKA)


dilakukan sepenuhnya melalui Sekretariat dan Bendahara Dewan Pimpinan Harian

AD/ART LAM RIAU

10

(DPH) Lembaga Adat Melayu Riau.


5.

Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau bertanggung jawab kepada
Musyawarah Besar.

6.

Jumlah Kepengurusan Majelis Kerapatan Adat disesuaikan dengan keperluan.

7.

Hubungan kerja antara Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu Riau
dengan Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau, adalah hal-hal
yang berhubungan dengan petuah amanah, program umum dan kebijakan.
Sedangkan Dewan Pimpinan Harian melaksanakan petuah amanah, program umum
dan kebijakan yang ditetapkan oleh Majelis Kerapatan Adat serta melaksanakan
kegiatan tekhnis dan administratif.
B AB

VI

DEWAN PIMPINAN HARIAN


Pasal 6
1.

Dewan Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu Riau berfungsi sebagai
pimpinan sehari-hari Lembaga Adat Melayu Riau.

2.

Dewan Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu Riau dipilih dan diangkat oleh
Musyawarah Lembaga Adat Melayu Riau untuk masing-masing tingkat pengurusan untuk
masa jabatan 5 (lima) tahun.

3.

Dewan Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat Me l a yu R i a u b e r t a n g g u n g j a wa b


k e p a d a Musyawarah Lembaga Adat Melayu Riau menurut tingkatnya masing-masing.

4.

Pengurus Dewan Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu Riau tidak
diperbolehkan untuk memegang jabatan rangkap baik di Majelis Kerapatan Adat
(MKA) atau menjadi pengurus di Lembaga Adat Melayu Riau di Kabupaten/Kota,
Rantau, Kawasan dan Pebatinan.
Pasal 7

1.

Susunan Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau terdiri atas
a. Ketua umum
b. Para Ketua
c. Sekretaris umum
d. Para Sekretaris
e. Bendahara Umum
f. Para Bendahara
g. Pengurus Bidang :
1) Bidang Organisasi, Tatalaksana dan Kaderisasi
2) Bidang Keagamaan
3) Bidang Pendataan/Pendokumentasian, Pengkajian dan Pengembangan nilainilai Adat dan Budaya Melayu Riau.

AD/ART LAM RIAU

11

4) Bidang Hukum Pertanahan dan hak-hak Adat Masyarakat Melayu Riau


5) Bidang Pembinaan, Pengembangan dan Pelestarian Seni Budaya
6) Bidang Advokasi, Penegakan dan Bantuan Hukum
7) Bidang Pentadbiran dan Siasah
8) Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
9) Bidang Kepemudaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
10) Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan
11) Bidang Pengembangan Ilmu Teknologi
12) Bidang Lingkungan Hidup dan Pengembangan Sumber Daya Alam
13) Bidang Hubungan Kerjasama Antar Lembaga dan Pemerintah
14) Bidang Hubungan Masyarakat dan Media Massa
15) Bidang Hubungan Organisasi Kemasyarakatan
16) Bidang Ketenagakerjaan dan Perkoperasian
2.

Jumlah Kepengurusan Dewan Pimpinan Harian dan masing-masing bidang disesuaikan


dengan keperluan.
BAB VII
PERGANTIAN ANTAR WAKTU (PAW)
Pasal 8

1.

Pergantian Antar Waktu Pengurus Lembaga Adat Melayu Riau terjadi karena:
a. Meninggal dunia.
b. Mengundurkan diri.
c. Diberhentikan.

2.

Pemberhentian pengurus hanya dapat dilakukan melalui keputusan rapat pleno


lengkap pengurus di tingkat Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu Riau
maupun Dewan Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu Riau berdasarkan
alasan-alasan

yang

kuat

secara

kelembagaan

sesuai

dengan

Anggaran

Dasar/Anggaran Rumah Tangga Lembaga Adat Melayu Riau.


Pasal 9
1.

Pengisian Pergantian Antar Waktu pengurus melalui keputusan rapat pleno lengkap
pengurus baik rapat Majelis Kerapatan Adat (MKA), maupun rapat Dewan Pimpinan

2.

Harian(DPH) Lembaga Adat Melayu Riau.


Sebelum ada keputusan Pengisian Pergantian Antar Waktu, maka pengurus Majelis
Kerapatan Adat (MKA) atau Dewan Pimpinan Harian(DPH) Lembaga Adat Melayu
Riau dapat menunjuk pejabat sementara sesuai dengan kedudukannya.
BAB VIll
HUBUNGAN ORGANISASI
Pasal 10

AD/ART LAM RIAU

12

1.

Semua kelembagaan Adat dalam wilayah Provinsi Riau adalah bersifat otonom dan

2.

berhak mengatur rumah tangganya sendiri.


Lembaga Adat Melayu Riau dapat memberikan dorongan, tunjuk ajar, petuah amanah
dan melakukan hubungan kerja antara kelembagaan Adat dengan semua Kelembagaan
Adat, yang ada dalam wilayah Provinsi Riau.
B AB

IX

B AD AN PERWAKIL AN
LEMBAGA ADAT MELAYU RIAU
Pasal 11
1.

Di Daerah tertentu yang berada di luar Provinsi Riau dapat dibentuk Perwakilan
Lembaga Adat Melayu Riau oleh Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau.

2.

Pengurus Badan Perwakilan Badan Lembaga Adat Melayu Riau diangkat dan
diberhentikan oleh Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu Riau
untuk masa jabatan tertentu atas usulan masyarakat Adat Melayu tempatan melalui
Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau.

3.

Tata cara pemilihan Pengurus Badan Perwakilan Lembaga (BPL) Adat Melayu Riau
ditetapkan berdasarkan Keputusan Dewan Pimpinan Harian atas persetujuan Majelis
Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau.
B A B

KEANGGOTAAN
Pasal 12
1.

Anggota Lembaga Adat Melayu Riau terdiri dari Anggota Biasa dan Anggota
Kehormatan.

2.

Anggota Biasa Lembaga Adat Melayu Riau adalah setiap anggota masyarakat Melayu
Riau yang beragama Islam, menjunjung tinggi Adat dan Budaya Melayu Riau,
Berbahasa Melayu dengan berbagai dialek, berminat dan merasa bertanggung jawab
untuk melestarikan nilai-nilai agama Islam, adat istiadat, bahasa dan budaya Melayu
Riau.

3.

Anggota Kehormatan Lembaga Adat Melayu Riau diangkat dan dikukuhkan oleh Majelis
Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau atas usulan Dewan Pimpinan Harian
Lembaga Adat Melayu Riau dan tidak bertentangan dengan pasal 12 ayat (1).
B AB XI
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 13

AD/ART LAM RIAU

13

1. Anggota Biasa mempunyai hak bersuara, memilih dan dipilih.


2. Anggota Kehormatan mempunyai hak bersuara.
3. Anggota berkewajiban :
a. Mematuhi Anggaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga serta keputusankeputusan Lembaga Adat Melayu Riau.
b. Membantu terlaksananya kegiatan serta usaha-usaha Lembaga Adat Melayu Riau.
c. Menjunjung tinggi pedoman kerja serta peraturan dan kebijaksanaan Lembaga
Adat Melayu Riau.
d. Mematuhi hukum adat dan adat istiadat Melayu Riau
B AB

X I I

PERMUSYAWARAHAN
Pasal 14
1.

Musyawarah dan rapat-rapat Lembaga Adat Melayu Riau terdiri dari:


a.

Musyawarah Besar Lembaga Adat Melayu Riau, Provinsi Riau.

b. Musyawarah Besar Luar Biasa Lembaga Adat Melayu Riau, Provinsi Riau.
c.

Musyawarah Pimpinan Lembaga Adat Melayu Riau, Provinsi Riau.

d.

Musyawarah Daerah Lembaga Adat Melayu Riau, Kabupaten/Kota.

e.

Musyawarah Daerah Luar Biasa Lembaga Adat Melayu Riau, Kabupaten/Kota.

f.

Musyawarah Pimpinan Lembaga Adat Melayu Riau, Kabupaten/Kota

g.

Musyawarah Kawasan Lembaga Adat Melayu Riau, Kawasan/Rantau.

h.

Musyawarah Pimpinan Lembaga Adat Melayu Riau, Kawasan/Rantau.

i.

Musyawarah Kerja dan rapat-rapat lainnya yang ditentukan oleh Dewan Pimpinan
Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu Riau.

2.

Musyawarah Besar Lembaga Adat Melayu Riau d i a d a k a n s e k a l i d a l a m 5 ( l i m a )


tahun.

3.

Musyawarah Luar biasa Lembaga Adat Melayu Riau diadakan :


a. Bilamana Ketua Umum MKA atau DPH berhalangan tetap.
b. Bilamana Musyawarah Besar Lembaga Adat Melayu Riau tidak dapat dilaksanakan
sesuai menurut waktunya.
c. Bilamana Kepengurusan Lembaga Adat Melayu Riau MKA/DPH melanggar
Anggaran dasar/Anggaran Rumah Tangga Lembaga Adat Melayu Riau serta
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Musyawarah Luar Biasa dapat dilaksanakan berdasarkan usulan oleh 2/3 dari
jumlah Lembaga Adat Melayu Riau, Kabupaten/Kota serta Rantau dan Kawasan.

4.

Musyawarah Pimpinan Lembaga Adat Melayu Riau adalah Musyawarah setingkat di


bawah Musyawarah Besar dengan kewenangan menentukan kebijakan umum Lembaga
Adat Melayu Riau dengan mengikutsertakan Ketua MKA LAM-Riau Kabupaten/Kota
serta Rantau dan Kawasan.

AD/ART LAM RIAU

5.

14

Musyawarah Daerah Lembaga Adat Melayu Kabupaten/Kota diadakan sekali dalam 5


(lima) tahun.

6.

Musyawarah Lembaga Adat Kawasan / Rantau diadakan sekali dalam 5 (lima) tahun.
Pasal 15

1.

Pada dasarnya semua persidangan bersifat terbuka, akan tetapi apabila dianggap
perlu dapat dinyatakan tertutup untuk umum.

2.

Tata tertib Musyawarah Besar, Musyawarah Kabupaten/Kota, kawasan dan Rantau


ditetapkan masing-masing Kelembagaan Adat yang bersangkutan.
Pasal 16
Peserta Musyawarah Besar Lembaga Adat Melayu Riau adalah :

1.

Majelis Kerapatan Adat (MKA).

2.

Dewan Pimpinan Harian (DPH) Adat Melayu Riau.

3.
4.

Dewan Kehormatan Adat.


Majelis Kerapatan Adat (MKA) dan Dewan Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat
Melayu Riau Kabupaten/Kota, Kawasan dan Rantau.

5.

Unsur Pemangku dan Pemuka Adat Melayu Riau, Ulama dan Cendikiawan yang
dipandang patut dan layak untuk ikut serta menurut keputusan Dewan Pimpinan
Harian Lembaga Adat Melayu Riau setelah mendapat persetujuan dari Majelis
Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau.

6.

Unsur Pimpinan Ikatan Kekeluargaan Melayu Riau yang berada di Ibu Kota Provinsi
Riau.
Pasal 17
Musyawarah Besar Lembaga Adat Melayu Riau mempunyai wewenang :

1.

Menilai Laporan pertanggungjawaban pengurus Majelis Kerapatan Adat dan Dewan


Pimpinan Harian.

2.

Menetapkan dan atau merubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

3.

Menetapkan Garis-garis Besar Program Kerja.

4.

Memilih dan menetapkan pengurus Majelis Kerapatan Adat dan Dewan Pimpinan
Harian.

5.

Memilih dan menetapkan Dewan Kehormatan Adat.

6.

Membuat dan menetapkan keputusan lainnya.


Pasal 18
Peserta Musyawarah Daerah Lembaga Adat Melayu Riau adalah

a.

Majelis Kerapatan Adat Melayu Riau Kabupaten/ Kota.

b.

Dewan Pimpinan Lembaga Adat Melayu Riau Kabupaten/Kota.

AD/ART LAM RIAU

c.

15

Dewan Pimpinan LembagaAdat Kawasan / Rantau (Kenegerian / Kepenghuluan /


Pebatinan).

d.

Unsu r Pemuka Ada t Mel a yu Ria u, Ulama , Cendikiawan yang dipandang perlu
ikut serta menurut keputusan Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau
Kabupaten/Kota setelah mendapat persetujuan Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat
Melayu Riau.

e.

Unsur Pimpinan Ikatan kekeluargaan Melayu Riau yang berada di Kabupaten/Kota.


Pasal 19
Musyawarah Daerah Lembaga Adat Melayu Riau mempunyai wewenang:

1)

Menilai laporan pertanggungjawaban pengurus Majelis Kerapatan Adat dan Dewan


Pimpinan Harian.

2)

Menetapkan Garis-garis Besar Program Kerja Daerah.

3)

Me m i l i h d a n Me n e ta p ka n Pe n g u ru s Ma j e l i s Kerapatan Adat dan Dewan


Pimpinan Harian.

4)

Membuat dan Menetapkan keputusan lainnya.


Pasal 20
Peserta Musyawarah Kawasan Lembaga Adat Kawasan/Rantau terdiri dari :

a.

Majelis

Kerapatan

Adat

Lembaga

Adat

Melayu

Riau

kawasan

otonom

Adat

Melayu

Riau

Kawasan

otonom

(Kenegerian/Kepenghuluan/Pebatinan).
b.

Dewan

Pimpinan

Harian

Lembaga

(Kenegerian/Kepenghuluan/Pebatinan).
c.

Unsur Pimpinan Ikatan kekeluargaan yang dipandang patut dan layak.


Pasal 21
Musyawarah Kawasan Lembaga Adat Melayu Riau mempunyai wewenang :

Menilai laporan Pertanggung jawaban pengurus Majelis Kerapatan Adat dan


Dewan Pimpinan Harian.

Menetapkan Garis-garis Besar Program Kerja Kawasan/Rantau.

Memilih dan Menetapkan Pengurus Majelis Kerapatan Adat dan Dewan


Pimpinan Harian.

Membuat dan menetapkan keputusan lainnya.


B A B

X I I I

P E M B AG I AN T U G AS
Pasal 22

AD/ART LAM RIAU

1.

16

Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau bertugas melaksanakan semua
keputusan Musyawarah Besar, memberikan Petuah Amanah, Tunjuk Ajar dan aturan
hukum yang dibuat oleh Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau.

2.

Dewan Pimpinan Harian Adat Melayu Riau bertugas melaksanakan pengelolaan


administrasi dan keuangan baik untuk Dewan Pimpinan Harian dan Majelis Kerapatan
Adat Lembaga Adat Melayu Riau.
BAB XIV
TUGAS DEWAN PIMPINAN HARIAN
LEMBAGA ADAT MELAYU RIAU
Pasal 23

1.

Ketua Umum :
a

Bertanggungjawab atas jalannya kegiatan Lembaga Adat Melayu Riau, baik ke


dalam maupun ke luar.

Bersama-sama dengan Sekretaris Umum mewakili Harian Lembaga Adat Melayu


Riau diluar maupun di dalam pengadilan.

Memimpin rapat-rapat Dewan Pimpinan Lembaga Adat Melayu Riau baik rutin
maupun insidentil.

Mengawasi, mengkoordinasi dan mengevaluasi pelaksanaan program kerja.

Membuat dan menandatangani bersama Sekretaris Umum surat-surat yang


ditujukan kepada instasi / organisasi / badan yang sederajat kedudukannya
dan atau yang lebih tinggi secara horizontal maupun vertikal.

Membuat dan menandatangani bersama Ketua Bidang mengenai surat-surat yang


menyangkut kegiatan bidang yang bersangkutan.

2.

Para Ketua :
a.

Mewakili Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu untuk
tugas-tugas ke d a l a m / k e l u a r a p a b i l a K e t u a U m u m berhalangan.

b.

Apabila Ketua lebih dari seorang, maka pembagian tugas tanggung


jawab antara mereka ditetapkan bersama-sama dengan ketua.

c.

Membuat dan menandatangani atas Hama Ketua Umum surat-surat yang


menyangkut kegiatan bidang yang bersangkutan.

3.

Sekretaris Umum :
a.

Mendampingi Ketua Umum dalam kegiatannya sehari-hari sebagai anggota Dewan


Pimpinan dalam rangka penentuan kebijaksanaan Lembaga Adat Melayu
Riau.

b.

Mempersiapkan rapat Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau.

c.

Melaksanakan keputusan rapat Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat


Melayu Riau.

d.

Bertanggung jawab terhadap penyusunan program kerja dan laporan keda

AD/ART LAM RIAU

17

yang bahannya di se di a ka n o l eh sem u a Ke tu a Bi d a ng , bertanggungjawab


tentang penyelenggaraan Sekretariat Lembaga Adat Melayu Riau.
4.

Para Sekretaris :
a.

Melaksanakan tugas-tugas administrasi dan kesekretariatan

b.

Pembagian tugas diantara para sekretaris ditetapkan bersama-sama dengan


Sekretaris Umum.

5.

Bendahara Umum:
a.

Mengurus dan mengelola serta memelihara kekayaan dan perlengkapan Lembaga


Adat Melayu Riau.

b.

Mengatur administrasi keuangan Lembaga Adat Melayu Riau.

c.

Membantu menghimpun dana sesuai dengan sumber-sumber dana LAM Riau

d.

M e n ya m p a i k a n

pertanggung

jawaban

keuangan

dan

inventaris

kepada Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau.


7.

Para Bendahara
a.

Para Bendahara membantu tugas-tugas Bendahara Umum

b.

Pembagian tugas Para Bendahara ditetapkan bersama-sama Bendahara Umum


dan Ketua Umum.

8.

Koordinator Bidang :
a.

Bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan bidang yang menjadi tugas dan


tanggungjawabnya.

b.

Mengusulkan alat dan kelengkapan untuk keperluan pengurus LAM Riau kepada
Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau.

c.

Mengatur dan membagi tugas kepada anggota p e n g u r u s ya n g a d a d a l a m


l i n g k u n g a n bidangya.

d.

Menghimpun, mengolah, dan menyajikan data serta keterangan sebagai usulan


untuk penyusunan program kerja tahunan.

e.

Mempertanggungjawabkan penggunaan keuangan kepada Bendahara Umum


dalam pelaksanaan program kerja bidangnya masing-masing.

f.
9.

Bertanggungjawab terhadap anggota bidangnya masing-masing.

Para anggota Bidang:


a.

Para anggota bidang adalah orang-orang yang memiliki kepakaran, keahlian dan
kepiawaian sesuai dengan bidangnya masing-masing.

b.

Para anggota bidang adalah pelaksana kegiatan LAM Riau


BAB XV
TUGAS/FUNGSI
BADAN PERWAKILAN LEMBAGA ADAT (BPL)

AD/ART LAM RIAU

18

Pasal 24
1.

Susunan Pengurus Badan Perwakilan Lembaga (BPL) Adat Melayu Riau disesuaikan
dengan kebutuhan berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga
Adat Melayu Riau.

2.

Tugas Pengurus Badan Perwakilan Lembaga Adat Melayu Riau adalah :


a.

Membina Adat dan Budaya Melayu warga Riau ditempat tersebut.

Memberikan informasi tentang kegiatan kegiatan Lembaga Adat Melayu Riau


kepada warga Riau tempatan tersebut.

Menjalin kerja sama dengan Lembaga Adat Melayu, yang berada di daerah lain.

Memberikan informasi tentang kegiatan pembinaan adat dan Budaya


Melayu Riau di tempat tersebut kepada Dewan Pimpinan Lembaga Adat Melayu
Riau.
B A B X X
K E L E M B A G A A N
L E M B A G A

A D A T

M E L A Y U

R I A U

P a s a l 2 6
1 . Lembaga Adat Melayu Riau dapat membentuk Kelembagaan sebagai pendukung untuk
mencapai semua program-program LAM Riau sesuai dengan keperluannya dan
bernaung dibawah Lembaga Adat Melayu Riau.
2 . Kelembagaan pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tersebut di atas yang
bergerak di bidang sosial kemasyarakatan/ peguyuban, ikatan kekeluargaan, bidang
pendidikan/ilmu pengetahuan, social ekonomi dan hal ikhwal konsultasi dan advokasi
hukum, siasah, dan kebijakan pembangunan daerah.
B A B

X X I

SUMBER KEUANGAN
Pasal 27
1.

2.

Sumber keuangan Lembaga Adat Melayu Riau diperoleh dari :


a.

Usaha-usaha yang halal, sah dan tidak mengikat.

b.

Sumbangan masyarakat dan donatur yang tidak mengikat.

c.

Bantuan Pemerintah.

Sumber yang sah sebagai hasil kegiatan usaha dan Lembaga Adat Melayu Riau dan
usaha-usaha lain diatur dan ditentukan oleh Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat
Melayu Riau setelah mendapat persetujuan dari Majelis Kerapatan Adat Melayu Riau.

3.

Pembagian dan Tata cara penggunaan keuangan diatur dan ditetapkan oleh Keputusan

AD/ART LAM RIAU

19

Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau setelah mendapat persetujuan dari
Majelis Kerapatan Adat Melayu Riau.
B A B

X X I I

KEKAYAAN DAN KHASANAH


Pasal 28
Kekayaan Lembaga Adat Melayu Riau terdiri dari uang, barang bergerak dan barang tidak
bergerak serta kekayaan intelektual yang tercatat pada Lembaga Adat Melayu Riau.
B A B

X X I I I

PENGGUNAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN


KEUANGAN
Pasal 29
1.

Tata cara penggunaan dan pertanggung jawaban keuangan:


a

Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau menyusun Anggaran Belanja
Tahunan selambat-lambatnya pada akhir bulan Juni tahun kerja yang sedang

berjalan.
Anggaran Belanja Tahunan disahkan oleh rap at

leng kap

Pengu ru s

Lembaga Adat Melayu Riau dan digunakan sesuai dengan maksud dan tujuan
anggaran yang disusun dalam program kerja Lembaga Adat Melayu Riau.
c

Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau membuat laporan tahunan
pertanggungjawaban keuangan untuk tahun yang sudah berjalan dan disampaikan
kepada rapat Pengurus MKA Lembaga Adat Melayu Riau selambat-lambatnya
pada minggu pertama Januari tahun berikutnya.

2.

Tata cara penggunaan dan pertanggungjawaban barang milik Lembaga Adat Melayu
Riau :
a

Semua barang milik Lembaga Adat Melayu Riau dimasukkan di dalam daftar
inventaris.

Penghapusan, pemindahan dan penambahan inventaris ditetapkan oleh Dewan


Pimpinan Harian Lembaga Adat Mela yu Riau dan dilaksanakan oleh
Bendahara Umum setelah mendapat persetujuan MKA LAM-Riau.

Daftar inventaris dilampirkan pada setiap laporan tahunan oleh Bendahara


Umum.
BAB XXIV
GELAR ADAT
Pasal 30

1.

Lembaga Adat Melayu Riau dapat memberi gelar adat kepada tokoh, perorangan

AD/ART LAM RIAU

20

sesuai menurut alur, patut dan layaknya.


2.

Ketentuan mengenai nama/sebutan gelar, tingkatan, tata cara pemakaian tanda


(atribut) kebesaran serta perangkat perlengkapannya diatur melalui Keputusan Majelis
Kerapatan Adat LAM Riau.

3.

Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau dapat mencabut gelar adat yang
diberikan kepada tokoh, perorangan sesuai menurut alur, patut dan layaknya.

4.

Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat d a n K e t u a U m u m D e w a n P i m p i n a n


H a r i a n Lembaga Adat Melayu Riau berhak menyandang gelar Datuk Sri Setia Amanah
Adat dengan panggilan kehormatan Datuk.
B AB X X V
TATA CARA ADAT
Pasal 31

1.

Lembaga Adat Melayu Riau berkewajiban untuk menyusun pembakuan (standariasi) tata

2.

cara adat serta pelaksanaannya sesuai dengan asas Adat Istiadat Melayu Riau.
Ketentuan-ketentuan mengenai adat, tata cara adat dan upacara adat disetiap wilayah
kesatuan adat diatur oleh Kelembagaan Adat Lembaga Adat Melayu Riau di wilayah
Kesatuan Adat masing-masing.
B AB XXVI
HARI BESAR ADAT
Pasal 32

1.

Hari jadi Lembaga Adat Melayu Riau ditetapkan sebagai Hari Adat Melayu Riau

2.

Hari-hari besar lainnya yang berlaku di dalam Masyarakat Adat Melayu Riau akan
ditetapkan berdasarkan Keputusan MKA LAM Riau.
B A B

X X V I I

PENGUKUHAN
Pasal 33
Pengukuhan Majelis Kerapatan Adat dan Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat
Melayu Riau dilakukan dalam Musyawarah Besar atau pada waktu yang ditentukan oleh
Datuk Setia Amanah Masyarakat Adat Melayu Riau.
B A B

X X V I I I

PEMBUBARAN

Pasal 34

AD/ART LAM RIAU

1.

21

Pembubaran Lembaga Adat Melayu Riau hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah
Besar Lembaga Adat Melayu Riau, dan atau Musyawarah Besar

yang secara

khusus diadakan untuk itu sekaligus ditetapkan besarnya harta kekayaan


lembaga dan kedudukan serta penggunaannya.
2.

Harta kekayaan Lembaga Adat Melayu Riau yang dibubarkan diserahkan kepada badan
sosial/amal di daerah Riau untuk digunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat.
BAB XXIX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 35

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga, akan diatur lebih lanjut dalam
peraturan-peraturan tersendiri oleh Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau
setelah mendapat persetujuan/pengesahan Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu
Riau

Pekanbaru, 6 Maret 2012 M


12 Rabiul Akhir 1433 H
LEMBAGA ADAT MELAYU RIAU
MAJELIS KERAPATAN ADAT

DEWAN PIMPINAN HARIAN

KETUA UMUM

KETUA UMUM

H. TENNAS EFFENDY

AL AZHAR

Vous aimerez peut-être aussi