Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Hendrati)
ABSTRACT
RISK DIFFERENCE OF HYPERTENSION OCCURRENCE BASED ON SMOKING
PATTERN
Cigarette smoking is a main risk faktor for cardiovascular morbidity and mortality;
one of them is hypertension, researches on hypertension still shw no significant
relationship. Beside that, hypertaension cause severe complications such as stroke,
coronary heart diseasea, occular and renal disorders. The purpose of research is
study risk difference of hypertension occurrence based on smoking frquency,
number of cigarette a day, type of cigerette, way of smoking, age intiation of
smoking, and duration of smoking.
The study was an observational research with case control design. The study was
condubted in Haji Hospital, Surabaya city. The subyect was recruited from patients
who attended to the hospital. As a case is with inclusiom criterias are hypertension
patient and smoke, dot have any diseases related to hypertension such as diabetes
melitus, chronic renal failure, to participate in this study voluntary with informed
consent As a control is a smoke without primary hypertension and secondary; and to
participate in this study voluntary with informed consent. The number of case are 75
patients and of control are 75 patients.
Bivariate analysis show that a risk difference of hypertension occurence based on age
initiation of smoking at 16 18 years old with risk 3,39 times (95% Cinfidence
Interval 1,41 8,28) more than age of initiation of smoking at 19 35 years old.
Duration of smoking for 18-35 years show a risk difference of hypertension
occurence with risk 5,21 times (95% CI 2,02 13,68) and duration of smoking for 18
32 years show it risk 3,78 times (95% CI 1,51 9,58). Multivariate analysis show that
there is a risk difference of hypertension occurrence based on age of intiation at 16
18 years old with risk 4,81 times (95% CI 1,79 12,94) more than age of intiation at 19
35 years old. The number of cigarettes a day is 10-20 pieces, it show a risk
differrence of hypertension occurrence with risk 3,02 times (95% CI 1,19-7,63) more
than number of cigarete is < 10 pieces a day.
*)
169
PENDAHULAUN
170
Perbedaan Risiko Kejadian Hipertensi Menurut Pola Merokok (Santi Martini, Lucia Y. Hendrati)
dapat diubah (changeable) dan tidak dapat diubah (unchangeable). Salah satu
faktor risiko yang dpat diubah adalah perilaku merokok dan penelitian ini
masih perlu dilakukan karena selama ini penelitian tentang hubungan atau
pengaruh rokok terhadap kejadian hipertensi masih menunjukkan
hubungan atau pengaruh tidak signifikan. Seperti diketahui bahwa di
dalam rokok mengandung banyak bahan yang berbahaya bagi tubuh salah
satu diantranya frekuensi denyut jantung dan tekanan darah. Merokok
merupakan faktor risiko yang potensial untuk ditiadakan dalam upaya
melawan arus peningkatan hipertensi khususnya dan penyakit
kardiovakuler secara umum di Indonesia.
Tujuan penelitaian ini adalah mempelajari perbedaan risiko kejadian
hipertensi menurut frekuensi merokok, jumlah yang diisap per hari, jenis
rokok yang diisap, cara menghisap, umur mulai merokok dan lama kaejadia
merokok. Manfaat penelitian adalah memberikan masukan untuk program
pencegahan primer terhadap hipertensi, sehingga dalam jangka panjang
akan menurunkan prevalensi penyakit hipertensi dan penyakit pada
pembuluh darah pada umumnya. Pada akhirnya juga menambah
pengetahuan mengenai penyakit yang berhubungan dengan merokok.
METODE PENELITIAN
Hipertensi
n
%
53,08 14,30
24 87
Tidak Hipertensi
n
%
44,32 + 16,09
20 83
16
30
28
1
21,3
40,0
37,3
1,3
36
21
17
1
48,0
28,0
22,7
1,3
7
14
34
20
9,3
18,7
45,3
26,7
9
7
39
20
12,0
9,3
52,0
26,7
25
25
21
4
33,3
33,3
28
5,3
24
33
14
4
32,0
44,0
18,7
5,3
172
Perbedaan Risiko Kejadian Hipertensi Menurut Pola Merokok (Santi Martini, Lucia Y. Hendrati)
173
Tabel 2. Analisis Bivariat Perbedaan Risiko Hipertensi Menurut Pola Merokok Pada
Pasien RSU Haji tahun 2003
Pola Merokok
Hipertensi
n
%
Tidak Hipertensi
n
%
OR (95%
Coonfidence interval)
Frekuensi merokok
setiap hari
1-3 kali / minggu
Jumlah roko dihisap
> 20 batang
71
4
94,6
5,4
71
4
94,6
5,4
1.00 (0,185,59)
1.00
10
13,3
14
18,7
10-20 batang
50
66,7
37
49,3
< 10 batang
Jenis rokok
Non Filter
15
20,0
24
32,0
1,14
(0,36 3,66)
2,16
(0,93 5,04)
1,00
35
46,7
25
33,3
Filter
Cara menghisap roko
Dihisap sampai dalam
40
53,3
50
66,7
64
85,3
69
92,0
Lansung dihembuskan
Umur mulai merokok
6 15 tahun
11
14,7
8,0
16
21,3
29
38,7
16 18 tahun
38
50,7
16
21,3
19 35 tahun
Lama kebiasaan merokok
33 58 tahun
21
28,0
30
40,0
32
42,7
17
22,7
18 32 tahun
30
40,0
22
29,3
1 17 tahun
13
17,3
36
48,0
1,75
(0,86 3,58)
1.00
0,51
(0,15 1,60)
1,00
0,79
(0,32 1,95)
3,39
(1,41 8,28)
1,00
5,21
(2,02 13,68)
3,78
(1,51 9,58)
1,00
Nilai OR untuk umur mulai merokok pada 6 15 tahun adalah 0,79 (interval
keyakinan 95% 0,321,95). Berarti responden yang mulai merokok pada
umur 6-15 tahun mempunya risiko terjadi hipertensi sebesar 0,79 kali
dibandingkan kali pertama merokok pada umur 1935 tahun. Apabila
dilihat nilai interval keyakinan 95% yang melewati angka 1 berarti tidak ada
perbedaan risiko kejadian hipertensi menurut pada umur mulai merokok 6
15 tahun. Sedangkan pada umur mulai merokok 1618 tahun, interval
keyakinan 95% tidak melewati angka 1, berarti terdapat perbedaan risiko
yang bermakna pada umru mulai merokok 1618 tahun dibandingkan
dengan umur mulai merokok 1935 tahun (Tabel 2).
Kejadian hipertensi dapt dicegah sebesar 71% apabila faktor risiko mulai
merokok pada umur 1618 tahun (nilai PAR adalah 0,71). Adapun nilai PAR
174
Perbedaan Risiko Kejadian Hipertensi Menurut Pola Merokok (Santi Martini, Lucia Y. Hendrati)
OR
0,83
95% Confidence
Interval
0,13 5,08
B
-0,19
2,63
3,02
1,48
0,61
0,70 10,31
1,19 7,63
0,66 3,30
0,17 2,29
0,99
1,10
0,39
-049
0,81
4,81
0,30 2,23
1,79 12,94
-0,21
1,57
2,13
2,00
0,50 9,06
0,70 5,70
0,76
0,69
1,26
3,60
2,41
0,04 37,66
0,79 16,50
0,80 7,30
0,23
1,28
0,88
175
176
Perbedaan Risiko Kejadian Hipertensi Menurut Pola Merokok (Santi Martini, Lucia Y. Hendrati)
atau sama dengan 17 tahun, proposal kejadian hipertensi hanya 26,3% pada
kelompok umur 21-40 tahun; 22,2% pada kelompok umur 4160 tahun dan
50 persen pada kelompok umur 6180 tahun. Apabila lama kebiasan
merokok lebih dari 17 tahun sampai 32 tahun, proporsi kejadian hipertensi
sebesar 42,9% pada kelompok umur 2140 tahun, 58,1 persen pada
kelompok umur 41 60 tahun dan 85% pada kelompok umur 6180 tahun.
Proporsi kejadian hipertensi akan lebih meningkat pada kelompok umur
diatas 40 tahun jika lama kebiasaan merokok lebih dari 32 tahun. Sedangkan
lama kebiasaan merokok merupakan faktor yang mempercepat timbulnya
hipertensi atau manifestasi hipertensi semakin dini (Tabel 4).
Tabel 4. Analisis Deskripsi Kejadian Hipertensi Menurut Umur Responden Dan
Lama Kebiasaan Merokok Pada Pasien RSU Haji tahun 2003
Lama merokok
1-17 tahun
18 32 tahun
33 58 tahun
Umur responden
21 40 tahun
41 60 tahun
61 80 tahun
81 100 tahun
21 40 tahun
41 60 tahun
61 80 tahun
81 100 tahun
21 40 tahun
41-60 tahun
61 80 tahun
81 100 tahun
Hipertensi
n
10
2
1
0
6
18
6
0
0
10
21
1
%
26,3
22,2
50,0
0,0
42,9
58,1
85,7
0,0
0,0
90,9
58,3
50,0
Tidak Hipertensi
n
%
28
73,7
7
77,8
1
50,0
0
0,0
8
57,1
13
41,9
1
14,3
0
0,0
0
0,0
1
9,1
15
41,7
1
50,0
Demikian pula umur mulai merokok pada 615 tahun, proporsi hipertensi
hanya 15,8% pada kelompok umur responden 2140 tahun, 40% pada
kelompok umur 4160 tahun dan 56,3% pada kelompok umur 6180 tahun.
Sedangkan bila umur mulai merokok pada usia 16-18 tahun maka proporsi
hipertensi semakin meningkat pada kelompok umur responden menjadi
47,6% pada kelompok umur 4160 tahun serta 90% pada kelompok umur
61-80 tahun.
Berarti merokok pertama kali pada usia 1618 tahun meningkatkan proporsi
hipertensi pada umur yang lebih muda, yaitu hampir 50% pada kelompk
umur 21-41 tahun dan hampir 83% pada kelompok umur 4160 tahun.
Sedangkan proporsi hipertensi sebanyak 90% pada kelompok umur 6180
tahun (Tabel 5).
Hal ini menunjukkan bahwa mulai merokok pada umur 1618 tahun
merupakan faktor yang meningkatkan kejadian hipertensi, proporsi
hipertensi semakin banyak pada kelompok umur muda (kurang dari 61
tahun) dibandingkan mulai merokok pada usia < 16 dan > 18 tahun.
177
16 18 tahun
19 35 tahun
Umur responden
21 40 tahun
41 60 tahun
61 80 tahun
81 100 tahun
21 40 tahun
41 60 tahun
61 80 tahun
81 100 tahun
21 40 tahun
41 60 tahun
61 80 tahun
81 100 tahun
Hipertensi
n
%
3
15,8
4
40,0
9
56,3
0
0,0
10
47,6
19
82,6
9
90,0
0
0,0
3
25,0
7
38,9
10
52,6
1
50,0
Tidak Hipertensi
n
%
16
84,2
6
60,0
7
43,8
0
0,0
11
52,4
4
17,4
1
10,0
0
0
9
75,0
11
61,1
9
47,4
1
50,0
178
Perbedaan Risiko Kejadian Hipertensi Menurut Pola Merokok (Santi Martini, Lucia Y. Hendrati)
10 20 batang
> 20 batang
Umur responden
21 40 tahun
41 60 tahun
61 80 tahun
81 100 tahun
21 40 tahun
41 60 tahun
61 80 tahun
81 100 tahun
21 40 tahun
41 60 tahun
61 80 tahun
81 100 tahun
Hipertensi
n
%
2
15,4
6
46,2
7
53,8
0
0,0
12
41,4
22
68,8
15
62,5
1
50,0
2
20
2
33,3
6
75,0
0
0,0
Tidak Hipertensi
n
%
11
84,6
7
53,8
6
46,2
0
0,0
17
58,6
10
31,3
9
37,5
1
50,0
8
80,0
4
66,7
2
25,0
0
0,0
Pada penelitian ini, frekuensi merokok, jenis rokok yang dihisap, cara
menghisap rokok, lama kebiasaan merokok dan umur responden tidak
menunjukkan perbedaan risiko yang signifikan terhadap kejadian
hipertensi.
Kemungkinan karena masih banyak keterbatasan dan kelemahan dalam
penelitian ini seperti variabel jenis rokok yang terdiri atas kretek atau filter
yang lebih berarti adalah kandungan nikotin atau tar dari rokok yang
biasanya dihisap. Mengenai frekuensi merokok, variabel ini tidak
memperlihatkan jumlah rokok yang dihisap setiap kali merokok. Sehingga
yang lebih berarti adalah jumlah kumulatif rokok yang telah dihisap selama
ini. Serta tidak mengkaji jumlah batang rokok yang dihabiskan selama
mempunyai kebiasan merokok, setiap batang rokok yang dihisap apakah
selalu dihabiskan, selama mulai merokok secara intensif (lama merokok
yang intensif).
179
180
Perbedaan Risiko Kejadian Hipertensi Menurut Pola Merokok (Santi Martini, Lucia Y. Hendrati)
Jamal, S., 1992. Pengaruh rokok terhadap kesehatan. Cermin dunia Farmasi, No. 11:
14 7.
MacAdrle, J., Kleiman, E., 2003. Tobacco Kills In Artcles by Prominent People and
Organisations. http;//www.ucdmc.ucdavis.edu/acdhs/helath, 12 Desember
2003.
181