Vous êtes sur la page 1sur 11

Pandangan

Islam tentang
Iptek & Seni

Oleh:
1. Akhmad Irsyad AsyAry (15520500111012)
2.
3.

Pengertian Iptek dan seni


Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia
melalui tangkapan panca indera
Ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasi, diorganisasi,
disistemisasi, dan diinterpretasi sehingga menghasilkan
kebenaran yang obyektif dan sudah teruji kebenerannya serta
dapat diuji ulang secara ilmiah
Teknologi adalah produk ilmu pengetahuan, teknologi
merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan
praktis dari ilmu pengetahuan
Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan
segala prosesnya . Seni merupakan expresi jiwa seseorang

Paradigma Hubungan Agama


dan Iptek
Secara garis besar, berdasarkan tinjauan ideologi yang mendasari
hubungan keduanya , terdapat 3 jenis paradigma

Paradigma Sekuler

Paradigma Sosialis

Paradigma Islam

Paradigma Sekuler
Paradigma sekuler yaitu paradigma yang memandang agma dan
iptek adalah terpisah satu sama lain. Agama dinafikan
eksistensinya, tapi hanya dibatasi perannya dalam hubungan
manusia dengan tuhannya. Paradigma ini memamandang agama
dan iptek tidak bisa mencampuri dan mengintervensi lainnya.
Agama dan iptek sama sekali terpisah baik secara
Ontologis (berkaitan dengan pengertian atau hakikat dari sesuatu)
Epistemologis ( berkaitan dengan cara memperoleh pengetahuan)
Aksiologis ( berkaitan dengan cara menerapkan pengetahuan)

Paradigma Sosialis
Paradigma sosialis yaitu paradigma yang ideologinya dari
sosialisme yang menafikan eksistensi agama sama sekali. Iptek
bisa berjalan independen dan lepas secara total dari agama.
Agama disini dianggap tidak ada dan dibuang sama sekali dari
kehidupan. Seluruh bangunan ilmu pengetahuan dalam paradigm
sosialis didasarkan pada ide dasar materialism, khususnya
materialism dialektis yaitu paham yang memandang adanya
keseluruhan proses perubahan yang terjadi terus menerus melalui
proses dialektika ( melalui pertentangan-pertentangan yang ada
pada materi yang sudah mengandung benih perkembangan itu
sendiri )

Paradigma Islam
Paradigma yang memandang bahwa agama adalah dasar dan
pengatur kehidupan. Aqidah Islam menjadi basis dari segala ilmu
pengetahuan. Aqidah Islam terwujud dalam apa yang ada dalam al
Quran dan al- Hadist menjadi qaidah fikriyah (landasan
pemikiran). Paradigma ini memerintahkan manusia untuk
membangun segala pemikirannya berdasarkan Aqidah Islam. Ini
bisa kita pahami dari ayat yang pertama kali turun yaitu surat
al-Alaq: 1
(Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan)

Integrasi Iman, Iptek, dan Seni

Ilmu merupakan keistimewaan yang menjadikan manusia lebih


unggul dibanding dengan makhluk-makhluk lain dalam
menjalankan fungsi kekhalifahannya
Pengetahuan pada hakikatnya adalah salah satu sarana untuk
mendekatkan diri kepada Allah
Pengusaan dan pengembangan iptek harus senantiasa berada
didalam jalur nilai nilai keimanan dan kemanusiaan yang luhur

Integrasi Iman, Iptek, dan Seni


Iptek dengan segala hasilnya disamping harus mengingatkan manusia
kepada Allha, juga harus mengingatkan diri sendiri bahwa manusia
adalah khalifah yang kepadaNya semua yang ada di alam semseta ini
tunduk
Islam dapat menerima semua hasil karya manusia selama sejalan
dengan pandangan Islam. Kesenian yang maruf merupakan budaya
masyarakt yang sejalan dengan nilai-nilai Islam. Kesenian yang munkar
adalah perbuatan yang tidak sejalan dengan nilai-nilai islam
Agama, iptek, dan seni terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis
yang terintegrasi kedalam suatu system yang disebut dinul Islam yang
didalamnya terkandung 3 unsur pokok yaitu akidah, syariah, dan akhlak,
dengan kata lain adalah iman, ilmu, dan amal shaleh

Integrasi Iman, Iptek, dan Seni


Pencarian dan pengembangan ipteks yang lepas dari keimanan
dan ketaqwaan tidak akan bernilai ibadah, serta tidak akan
menghasilkan
kemaslahatan
bagi
umat
manusia
dan
lingkungannya, bahkan bisa menjadi malapetaka.
Dengan pemahaman atas IPTEK kesadaran atas kemahaEsaan
Allah semakin mempertebal iman sehingga menuntut ilmu
menjadi kewajiban bagi manusia. Dengan menuntut ilmu berarti
manusia memanfaatkan semua anugerah fasilitas akal dan alam
semesta.

Tanggung Jawab Ilmuwan


terhadap Lingkungannya
Setiap manusia diberi peran sebagai hamba (abdun) dan
pemimpin (khalifah) oleh Allah di muka bumi.
Sebagai seorang hamba, setiap manusia harus taat
menjalankan semua perintah Allah. Dan sebagai seorang
khalifah, setiap manusia harus mampu mengelola dan
memelihara alam sekitarnya.

Tanggung Jawab Seniman


Menjadikan karya seninya sebagai media dakwah untuk
menyerukan pada kebenaran dan menjauhkan dari kerusakan.
Menghindari hal-hal yang dapat merusak tatanan sosial sebuah
masyarakat, dengan mengumbar berbagai kemaksiatan dan
hawa nafsu.

Vous aimerez peut-être aussi