Vous êtes sur la page 1sur 11

Sejarah Lokal

Biografi A.K. Gani

Nama

: Mutmainnah

Nim

: 06041181320022

Dosen Pembimbing

: Dr. Farida, M.Si.

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan


Program Studi Pendidikan Sejarah
Universitas Sriwijaya
Tahun Ajaran 2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan yang
menganugerahkan ilmu pengetahuan kepada manusia sehingga dengan ilmu
pengetahuan manusia terangkat harkat dan martabatnya. Dengan ilmu
pengetahuan, umat manusia menjadi beradab. Shalawat dan salam semoga tetap
terlimpah kepada nabi Muhammad SAW yang dengan jerih payah perjuangannya,
mampu mmengantarkan umat manusia menuju pencerahan.
Berkat rahmat dan ridho-Nya jualah saya dapat menyelesaikan makalah
Biografi A.K. Gani ini dengan sebaik-baiknya, sebagai tugas mata kuliah
Sejarah Lokal. Saya sangat mengharapkan, dengan adanya makalah ini,
mahasiswa menjadi mengerti dan memahami tentang A.K. Gani. Dalam
pembuatan makalah ini, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun, agar makalah ini dapat menjadi karya yang lebih baik lagi. Dan kami
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Indralaya, 12 November 2014


Penulis,

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan .............................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3. Tujuan ............................................................................................................ 1
BAB II Pembahasan ............................................................................................. 2
2.1. A.K. Gani ....................................................................................................... 2
2.2. Peran A.K. Gani ............................................................................................. 3
2.3. Jasa-jasa A.K. Gani ........................................................................................ 4
BAB III Penutup ................................................................................................... 6
3.1. Kesimpulan .................................................................................................... 6
3.2. Saran .............................................................................................................. 6
Daftar Pustaka ...................................................................................................... iv

DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Rosihan. 2009. Sejarah Kecil: Petite Histoire Indonesia Jilid 3. Kompas
Gani, Iskandar. 1990. Dr. A.K. Gani: Pejuang Berwawasan Sipil dan Militer.
Jakarta:Yayasan Indonesianologi.
www.suarasumsel.com

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara yang telah dijajah berabad-abad yang lalu,
letaknya yang strategis sangat menguntungkan pihak penjajah untuk menguras
habis sumber daya yang ada. Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II
memberikan peluang kepada Indonesia untuk memerdekakan diri. Pada tanggal 17
Agustus 1945, Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya, namun
karena teknologi yang digunakan masih kurang memadai, berita baik ini kurang
didengar hingga ke daerah-daerah sekitar. Oleh karena itu, A.K Gani sebagai salah
seorang politikus yang sempat tinggal di Palembang, memberitahukan berita baik
ini kepada seluruh masyrakat kota Palembang. Selain itu perjuangannya
mempertahankan kota Palembang dalam Agresi Militer melawan penjajah pasca
kemerdekaan juga dapat diberikan penghargaan yang setinggi-tingginya.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Siapa A.K Gani?
2. Apa saja peran A.K Gani?
3. Mengapa A.K Gani diangkat menjadi pahlawan nasional?
1.3. TUJUAN
1. Mengetahui latar belakang A.K Gani
2. Mengetahui peran-peran A.K Gani
3. Mengetahui jasa-jasa yang telah dilakukan A.K Gani

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. A.K GANI
A.K Gani adalah seorang dokter dan politisi Indonesia. Ia pernah
menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri pada Kabiner Amir Syarifuddin I dan
Kabinet Amir Syarifuddin II. Ia lahir di Desa Palembayan, Kabupaten Agam,
Sumatera Barat pada tanggal 16 September 1905 dengan nama Adnan Kapau
Gani. Ia menempuh pendidikan Europeesche Lagere School (ELS, setingkat SD)
di bukittinggi, kemudian pindah ke Palembang mengikuti ayahnya yang
berprofesi sebagai guru. Kemudian ia melanjutkan pendidikan di School Tot
Opleiding Voor Inlandsche (Stovia, sekolah dokter pribumi) di Jakarta. Karena
sekolah ini ditutup oleh pemerintah, ia memasuki Algemeene Middelbare School
(AMS) dan akhirnya mengikuti kuliah di Geneeskundige Hoge School (GHS,
Sekolah Tinggi Kedokteran). Pada tahun 1940, ia menyelesaikan kuliahnya di
GHS dan memperoleh gelar dokter, kemudian ia membuka praktik dokter di
Palembang. (Gani, 1990:45).
Sejak remaja beliau aktif dalam kegiatan politik dan organisasi sosial.
Pada era 1920-an, ia aktif di berbagai organisasi kedaerahan seperti Jong
Sumatranen Bond dan Jong Java. Pada tahun 1928, ia terlibat dalam Kongres
Pemuda II di Jakarta. Setelah itu, ia diangkat sebagai anggota komisi yang
bertugas melakukan fungsi berbagai organisasi pemuda yang akhirnya melahirkan
Indonesia Muda pada awal tahun 1930, dan beliau diangkat sebagai anggota
Dewan Eksekutif. Kegiatannya dalam dunia politik dimulai ketika ia bergabung
dengan Partindo (Partai Indonesia) tahun 1931. Pada bulan Mei 1937, Partindo
dibubarkan, kemudian ia dengan beberapa temannya mendirikan partai baru yakni
Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo) yang langsung diketuainya. Kemudian tahun
1939, ia ikut mensponsori lahirnya Gabungan Politik Indonesia (Gapi) yang
merupakan federasi partai-partai politik dan terkenal dengan aksi Indonesia
Berparlemen. Dalam kepengurusan Gapi, ia menjabat sebagai Wakil Gerindo.

Pada tahun 1941, Gani membintangi sebuah film yang berjudul Asmara
Moerni dan berpasangan dengan Djoewariah, yang disutradarai oleh Rd. Ariffien
dan diproduksi oleh The Union Film Company. Meskipun sebagian kalangan
menganggap keterlibatan Gani dalam film tersebut telah menodai kemerdekaan,
namun ia menganggap perlu untuk meningkatkan kualitas film lokal. Meskipun
mendapat banyak kritikan, film satu-satunya itu sukses secara komersial. Setelah
pendudukan Jepang di Indonesia tahun 1942, Gani menolak untuk berkolaborasi,
karena sikap politiknya yang menentang fasisme, ia ditanggap pada bulan
September 1943. Pada bulan Oktober 1944 ia dibebaskan berkat campur tangan Ir.
Soekarno. Kemudian Jepang mengangkatnya menjadi anggoya Sumatra Chuo
Sangi In (dewan perwakilan) yang didirikan bulan Maret 1945. (Anwar, 2009:36).
2.2. PERAN A.K GANI
Pada saat kemerdekaan 17 Agustus 1945, dengan cepat dapat diketahui di
Palembang. Pada tanggal 23 Agustus, ia membentuk Pemerintahan Bangsa
Indonesia Keresidenan Palembang yang langsung dipimpinnya sebagai residen.
Jabatan residen kemudian disahkan oleh Gubernur Sumatera. Selain itu,
pemerintah pusat mengangkat A.K Gani sebagai koordinator pembentukan
Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Sumatra. Dalam jabatan tersebut, ia membentuk
Komandemen Sumatera dan mengangkat Suharjo Harjowardoyo sebagai
panglima dengan pangkat jendral mayor. Dalam penyempurnaan organisasi TKR
yang kemudian menjadi TRI dan akhirnya menjadi TNI, Gani juga pernah
menjabat sebagai Komandan Sub-Komandemen Sumatera Selatan (Gani,
1990:49).
Setelah proklamasi dan selama revolusi fisik, Gani memperoleh
kekuasaan politik dan bertugas di kemiliteran. Tahun 1945, ia menjadi komisaris
PNI dan Residen Sumatera Selatan. Dia juga mengkoordinasikan usaha militer di
provinsi itu. Gani menilai Palembang sebuah lokomotif ekonomi yang layak
untuk bangsa yang baru merdeka. Dengan alasan lain bahwa dengan minyak
Indonesia bisa mengumpulkan dukungan internasional. Ia merundingkan

penjualan aset-aset pihak asing, termasuk perusahaan milik Belanda Shell. Gani
juga terlibat dalam penyelundupan senjata dan perlengkapan militer.
Pada tanggal 2 Oktober 1946 hingga 27 Juni 1947, beliau menjabat
sebagai Menteri Kemakmuran pada Kabinet Syahrir III. Ketika beliau menjabat
sebagai menteri, ia bersama Sultan Syahrir dan Mohammad Roem menjabat
sebagai delegasi Indonesia ke sidang pleno ketiga Perjanjian Linggarjati. Dia juga
bekerja untuk membangun jaringan nasional perbankan serta beberapa organiasi
perdagangan. Setelah Kabinet Syahrir selesai, ia bersama Amir Syarifuddin dan
Setyadjit Soegando menerima mandat untuk membentuk formatur kabiner baru.
Dalam kabinet tersebut, ia menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri sekaligus
Menteri Kemakmuran. Beliau adalah anggota kabinet pertama yang ditangkap
pada masa Agresi Militer Belanda I, namun kemudian ia dibebaskan. Dalam
Kabinet Amir Syarifuddin II, ia juga menduduki posisi yang sama hingga tanggal
29 Januari 1948. (Gani, 1990:52).
Setelah revolusi berakhir pada tahun 1949, Gani menjadi Gubernur
Militer Sumatera Selatan. Tahun 1954, beliau diangkat menjadi rektor Universitas
Sriwijaya di Palembang. Ia tetap aktif dan tinggal di Sumatera Selatan hingga ia
wafat. Tempat tinggalnya berada di Belakang SPBU BLK (sekarang), tepatnya
yang sekarang telah menjadi Musium A.K Gani.
2.3. JASA-JASA A.K GANI
Setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, Belanda berniat
kembali lagi menguasi Indonesia melalui Agresi Militer, mereka menguasai
sebagian besar Jawa, Sumatera, dan wilayah lainnya, oleh karena itu, ibukota RI
terpaksa dipindahkan ke Yogyakarta. Belanda memblokade seluruh pelabuhan dan
lapangan udara. Mereka ingin membuat ekonomi Republik muda ini hancur dan
kelaparan. Tapi aksi Gani dan beberapa orang lainnya berani menembus blokade
militer Belanda. Resiko yang dilakukannya sangat bersar, pesawat atau kapal yang
mencoba melewati blokade akan langsung ditembak jatuh dan tenggelam. Paling
ringan ditangkap dan seluruh muatan yang berharga dirampas Belanda. Gani
berhasil menyelundupkan minyak-minyak mentah, dan hasilnya digunakan untuk

membiayai birokrasi pemerintahan, termasuk melengkapi senjata militer.


Tujuannya buat berjaga-jaga, bersiap menghadapi kemungkinan Belanda
menyerang lagi. Berkat Gani, militer Indonesia memiliki seragam dan senjata,
hasil selundupan. Selain itu, Gani juga menyelundupkan aneka hasil bumi ke
Singapura. Bahan mentah seperti karet, yang ditukar dengan amunisi, tekstil, dan
obat-obatan. Dia juga membawa emas dan perak sumbangan dari rakyat Indonesia
ke luar negeri untuk kemudian ditukar dengan bahan makanan dan senjata.
Belanda

memberinya

julukan

raja

penyelundup

tapi

rakyat

Indonesia

mengenalnya dengan Menteri Perekonomian (www.suarasumsel.com).


A.K Gani meninggal pada tanggal 23 Desember 1968, dan dimakamkan
di Taman Makam Pahlawan Ksatria, Bukit Siguntang, Palembang. Penghargaan
tertinggi yang diterimanya dari pemerintah adalah Bintang Mahaputra Adipradana
pada tanggal 7 Agustus 1995. Penghargaan lainnya adalah Bintang Gerilya pada
tanggal 17 Agustus 1958, Lencana Gerakan Operasi Militer I dan II. Atas jasa-jasa
yang telah dilakukannya, A.K Gani diangkat menjadi pahlawan nasional. Pada
tanggal 9 November 2007, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan
gelar Pahlwan Nasional Indonesia kepada A.K Gani dan beberapa orang lainnya
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 068/TK/2007. Selain itu, namanya juga
diabadikan sebagai nama rumah sakit di Palembang, Rumah Sakit A.K Gani dan
nama ruas jalan beberapa kota di Indonesia, dan tempat tinggalnya dulu
diabadikan menjadi Musium Dr. A.K Gani, dan dibuat pula perumahan Masturah
sebagai bentuk penghormatan terhadap istrinya.

BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dr. A.K Gani adalah salah satu Pahlwan Nasional yang sangat besar
jasanya terhadap Indonesia, khususnya Kota Palembang. Sangat wajar jika
namanya diabadikan menjadi nama salah satu rumah sakit yang ada di Kota
Palembang. Perjuangannya dalam mempertahankan wilayahnya dari serangan
penjajah membuktikan kecintaannya terhadap tanah airnya. Aksi penyelundupan
yang dilakukannya juga semata-mata untuk kepentingan bangsa Indonesia bukan
untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya saja. Tak heran jika rakyat
menganggapnya sebagai Menteri Perekonomian. Dan keterkibatannya terhadapan
film lokal juga dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap kebudayaan lokal.
3.2. SARAN
Melihat kondisi Musium A.K Gani sangat miris, membuat saya menjadi
merasa iba, karena luas musium ini semakin lama semakin berkurang. Sekitar 5
tahun yang lalu saya sempat mengunjungi musium ini, kondisinya masih sangat
baik, rapi dan terawat dengan baik. Namun sekarang, kondisinya sudah tidak
terurus lagi, dan kepopulerannya semakin berkurang. Jika dilihat dari jalan raya,
musium ini tampak tidak terlihat sama sekali, karena adanya tempok tinggi yang
menutupi sisi depan musium ini, selain itu kita juga sulit menemukan jalan masuk
ke musium ini. Saran saya terhadap pemerintah, sebaiknya keadaan musium ini
lebih di perhatikan lagi, mengingat A.K Gani juga sebagai Pahlawan Nasional.
Dan juga perlu adanya perbaikan untuk musium ini, karena banyak kondisi
musium yang sudah sangat tidak layak untuk dilihat.

10

11

Vous aimerez peut-être aussi