Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
OLEH
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM VULKANOLOGI
Judul
Nama Praktikan
NIM
: 4714 14 013
Program Studi
: Teknik Geologi
: mubarrack95@gmail.com
Lama Praktikum
: 2 minggu
Lokasi Praktikum
Mengetahui,
Dosen Pengampu
Asisten Vulkanologi
Febrian Masulili
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kepada Allah SWT, atas segala nikmat yang telah
diberikan, Sholawat serta salam kepada Nabi besar Muhammad SAW sebagai
rahmattanlilalamin, serta menjadi petunjuk terbaik dalam menjalani kehidupan
dunia dan akhirat. Sehingga pada kesempatan ini penyusun dapat menyelesaikan
laporan praktikum lapangan Vulkanologi Daerah Leato Botubarani
Molotabu.
Ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, baik pikiran,
materi maupun semangat, Kepada
-
Akhir kata, laporan ini bukanlah sesuatu yang sejatinya dapat dijadikan
sebagai referensi namun sekiranya dapat dijadikan sebagai bahan pelajaran dari
kebenaran yang ada didalamnya dan sebagai bahan kritikan atas segala
kekurangan dan kesalahan yang ada didalamnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ............................................................................................
Kata Pengantar ....................................................................................................
Daftar Isi..............................................................................................................
Daftar Diagram ...................................................................................................
Daftar Tabel .......................................................................................................
Daftar Gambar ....................................................................................................
Daftar Lampiran .................................................................................................
1. Pendahuluan
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
1.2 Tujuan.......................................................................................................
1.3 Manfaat.....................................................................................................
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Fisiografi Regional ...................................................................................
3. Metodologi
3.1 Alat dan Bahan ........................................................................................ 12
3.2 Prosedur Kerja ......................................................................................... 13
4. Hasil dan Pembahasan
4.1 Geomorfologi ........................................................................................... 14
4.2 Stratigrafi.................................................................................................. 15
4.3 Sejarah Geologi ........................................................................................ 18
5. Penutup
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 19
5.2 Saran ........................................................................................................ 19
Daftar Pustaka .................................................................................................... ix
Lampiran 1. Peta Geomorfologi - Stasiun
Lampiran 2. Peta Geologi
Lampiran 3. Kolom Stratigrafi
Lampiran 4. Foto Lapangan
iii
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 3.1 Diagram alir tahapan penelitian .................................................... 13
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tekstur debu dan batuan vulkanik (Nelson, 2015)............................. 11
Tabel 4.1 Kolom Stratigrafi daerah penelitian ................................................... 17
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta Fisiografi Sulawesi (Bemmelen 1949, dalam Masulili,
belum dipublikasi)...............................................................................................
Gambar 2.2 Peta Tektinik Pulau Sulawesi (Hall and Wilson, 2000). .............
(geologypage.com).............................................................................................. 10
Gambar 3.1 Safety-Field Pack (geologysuoerstore.com)................................ 12
Gambar 4.1 Kenampakan morfologi ............................................................... 14
Gambar 4.2 Daerah Leato................................................................................ 15
Gambar 4.3 Daerah Botubarani....................................................................... 15
Gambar 4.4 Molotabu...................................................................................... 16
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Peta geomotfologi - Stasiun ........................................................viii
Lampiran 2. Peta geologi .................................................................................. ix
Lampiran 3. Kolom stratigrafi........................................................................... x
Lampiran 4. Foto lapangan................................................................................ xi
vii
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Provinsi Gorontalo mempunyai kondisi geologi yang cukup misterius, karena
kompleksitas dari berbagai aspek geologi yang terjadi pada daerah Gorontalo.
Banyak para ahli mengemukakan hal tersebut, termasuk bapak professor geologi
pertama Indonesia yaitu Jhon Ario Katili.
Menurut Hall & Wilson (2000) perkembangan tektonik Sulawesi cukup
beragam hingga membentuk pulau Sulawesi hingga kini.
Aktivitas magmatisme dan vulkanisme daerah Gorontalo berkembang sejak
puluhan ribu bahkan jutaan tahun lalu. Hal inilah yang cukup menarik untuk
dikaji lebih dalam lagi, mencakup aspek geomorfologi, stratigrafi dan sejarah
geologi
1.2 Tujuan
Penelitian ini aspek-aspek geologi yang mencerminkan keadaan masa lalu
hingga kini daerah penelitian. Untuk itu beberapa tujuan antara lain:
1. Dapat melakukan pengukuran dan pengambilan data (akusisi data) serta
analisa geomorfologi daerah penelitian.
2. Dapat melakukan pengukuran dan pengambilan data (akusisi data) serta
analisa sampel batuan yang disajikan dalam kolom stratigrafi daerah
penelitian.
3. Mampu menjelaskan keadaan geologi berdasarkan hubungan gemorfologi
dan stratigrafi berupa sejarah geologi daerah penelitian.
1.3 Manfaat
Manfaat penelitian ini selain untuk menjawab tujuan adalah untuk
menyediakan data hasil praktikum yang telah dilakukan dan membantu praktikan
memahami lebih dalam tentang salah satu konsep geologi dan analisa hubungan
morfologi dan startigrafi.
Kepada mahasiswa, semoga laporan ini dapat menjadi salah satu referensi
yang bisa membantu dalam tulisan-tulisan terkait penelitan meskipun laporan ini
jauh dari kata sempurna.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Fisiografi Regional
Menurut Van Bemmelen (1949) Gorontalo termasuk dalam orogenese di
bagian utara Sulawesi Meliputi lengan Utara Sulawesi yang memanjang dari kepulauan
Talaud sampai ke Teluk Palu Parigi. Daerah ini merupakan kelanjutan ke arah Selatan
dari Samar Arc. Termasuk pada daerah ini adalah Kepulauan Togian, yang secara
geomorfologis dikatakan sebagai igir Togian (Tigian Ridge). Daerah orogenese ini
sebagain termasuk pada inner arc, kecuali kepulauan Talaud sebagai Outer Arc. Secara
granodiorit, dan granit berumur Pliosen. Zona ini terbentang dari Bone Bolango,
Bone Pantai, Tilamuta, dan Gunung Pani.
Zona Perbukitan Bergelombang terutama dijumpai di daerah selatan dan di
sekitar Tolotio. Satuan ini umumnya menunjukan bentuk puncak membulat
dengan lereng relativ landai dan berjulang kurang dari 200 m. Zona ini ditempati
oleh batuan gunungapi dan batuan sedimen berumur Tersier hingga Kuarter.
Zona terakhir adalah zona yang relatif terbatas di Dataran Pantai Pohuwato.
Dataran yang terbentang dari Marisa di timur hingga Torosiaje dan perbatasan
dengan Provinsi Sulawesi Tengah di barat, merupakan aluvial pantai yang
sebagain besar tadinya merupakan daerah rawa dan zona pasang-surut.
Dengan demikian, lokasi penelitian berada di Zona Pegunungan Selatan.
2.2 Struktur Geologi
Pulau Sulawesi dan sekitarnya, khususnya Sulawesi bagian utara merupakan
salah satu margin aktif yang paling rumit dalam jangka waktu geologi, struktur
dan juga tektonik. Wilayah ini merupakan pusat pertemuan tiga lempeng
konvergen, karena interaksi tiga kerak bumi utama (lempeng) di masa Neogen
(Simandjuntak, 1992). Konvergensi ini menimbulkan pengembangan semua jenis
struktur di semua skala, termasuk subduksi dan zona tumbukan, sesar dan thrust.
Saat ini sebagian besar struktur Neogen dan beberapa struktur pra-Neogen masih
tetap aktif atau aktif kembali. Struktur utama termasuk Subduksi Sulawesi Utara
(North Sulawesi Trench / Minahasa Trench), Sesar Gorontalo, Sulu Thrust, dan
tumbukan ganda laut Maluku (Molluca sea collition).
Subduksi Sulawesi Utara (North Sulawesi Trench) diinterpretasikan
merupakan zona subduksi konvergen antara Laut Sulawesi dan Lengan Utara
Sulawesi. Zona subduksi Sulawesi Utara termasuk kedalam sistim penunjaman
yang relatif tua (dying subduction) yang robekannya berkembang ke arah timur
sepanjangtepian utara Sulawesi. Penunjaman Sulawesi Utara menyusup dengan
sudut kemiringan sekitar 14 dan benioff zone menunjam sampai kedalaman 170180 km, dengan sudut kemiringan sekitar 45. Magnitudo maksimum (Mmax)
gempa bumi di zona Subduksi Sulawesi Utara mencapai 8,0 dengan periode ulang
gempa bumi sekitar 234 tahun (Kertapati, 2006).
Pada bagian utara Pulau Sulawesi, secara morfologi akan terlihat kenampakan
empat segmen sesar (Hall and Wilson, 2000). Bagian tengah dari utara Pulau
Sulawesi terbagi kedalam tiga block yang kecil. Pada bagian timur dari lengan
utara Pulau Sulawesi diberi nama Block Manado, yang bebas dari pengaruh North
Sula Block. Sehingga secara geologi jelas terlihat pemisahan yang diakibatkan
adanya Sesar Gorontalo. Gorontalo yang memanjang dari arah barat laut ke
tenggara yaitu mulai dari Laut Sulawesi melewati Gorontalo, Bachri, dkk., (1989)
hingga perairan Teluk Tomoni. Sesar normal yang terdapat di Gunung Boliohuto
menunjukan pola memancar, sedang sesar jurus mendatar umumnya bersifat
menganan (right lateral slip fault). Sesar tersebut memotong batuan berumur tua
(Formasi Tinombo) hingga batuan yang berumur muda (Batugamping Klastik).
Daerah Penelitian
Gambar 2.2 Peta Tektonik Pulau Sulawesi (Hall and Wilson, 2000)
2.3 Stratigrafi
Tatanan stratigrafi regional daerah penelitian merujuk pada Rudyawan A.,
dkk. (2014) dan Apanti T dan Bachri (1997). Jika disusun dari tua ke muda
10
kuat, keras dan padat mudah hancur, bila dipegang meninggalkan serbuk pada
tangan.
Pada batuan piroklastik yang berbutir kasar maupun halus bisa didapatkan
struktur struktur yang sering kali terdapat pada batuan sedimen, seperti
perlapisan.
Batuan
piroklastik
yang
berbutir
halus
(tufa)
seringkali
Tufa Lithik
11
3. Metodologi
3.1 Alat dan Bahan
Peralatan lapangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Perangkat
GPS (Global Positioning Satellites) Garmin; Palu Geologi (Pointed Tip) untuk
mengammbail sampel;; Kamera digital; Baterai; Tempat sampel; Alat-alat tulis
(ballpoint atau pulpen, pensil, pensil berwarna, spidol warna, spidol marker,
penggaris, busur derajat, jangka, douglas protaktor, buku catatan lapangan, lembar
deskripsi, clipboard); dan peralatan lain yang mendukung, seperti pakaian
lapangan, sepatu boot, dan lain-lain.
12
Tahap Persiapan
Lapangan
Persiapan Peralatan
Lapangan
Studi Pustaka
Morfologi
Pengambilan Sampel
Tahap
Struktur Geologi
Pengumpulan Data
Stratigrafi
Data Primer
Tahap Analisis
Data Sekunder
Stratigrafi
Geomorfologi
dan Interpretasi
Data
Sejarah Geologi
Geologi Daerah Penelitian
13
C
Gambar 4.1 : Kenampakan Morfologi
14
C
Gambar 4.2 : Daerah Leato
Miosen
Pliosen
Quarter
Age
Ket.
Jenis Batuan
Sed.
Volcanic
Intrusive
Qal
Qpl
Ql
TQpv
Tmbv
Tmb
Rudyawan A., 2014
Penelitian
17
18
5. Penutup
5.1 Kesimpulan
Geomorfologi daerah penelitian memperlihatkan relief orde II- orde III yang
dipengaruhi aktivitas vulkanik dan tenaga dekstruksional (Lobeck Classification),
pengaruh dari adanya kontrol struktur dan aktivitas vulkanisme purba (miosenpliosen) menghasilkan rata-rata stadia sungai daerah penelitian yaitu muda dengan
pola aliran sejajar diperihatkan dari ciri-ciri seperti bentukkan sungai V dan arus
yang tidak terlalu deras.
Berbagai macam satuan yang mencirikan berbagai formasi regional (Apandi T
& Bachri, 1997) seperti formasi diorit bone (Tmb), batuan vulkanik bilungala
(Tmbv), formasi gunungapi Pinogu (TQpv) dan batugamping terumbu (Ql).
Satuan breksi piroklastik mencirikan formasi batuan Pinogu (TQpv). Selain itu
terdapat endapan recent berupa batugamping terumbu (Ql) dan sedikit endapan
pantai (Qal). Satuan batuan intrusif berupa diorite mencirikan formasi diorite
Bone (tmb).
Geokronologi daerah penelitian sangat berpengaryhi dengan aktivitas
magmatisme dan vulkanisme. Tidak hanya itu, berdasarkan lengan utara Sulawesi
sangat dipengaruhi oleh adanya penunjaman dari selatan-utara dan kontrol
strukutur.
5.2 Saran
Kepada pembaca, khususnya mahasiswa umum atau sesuai bidang keilmuan
geologi, agar laporan ini kiranya dapat memberikan informasi mendasar tentang
aspek-aspek dalam keilmuan geologi, khususnya geomorfologi, stratigrafi dan
sejarah geologi.
Sebuah pepatah mengatakan tak ada gading yang tak retak bagitupula
laporan ini yang berkiasan jauh dari kata sempurna, sehingga pembaca dapat
menjadikan laporan ini suatu referensi yang relefan dan penulisan kedepannya
jauh lebih baik.
19
DAFTAR PUSTAKA
Apandi dan Bachri, 1997. Peta Geologi Lembar Kotamobagu (Skala 1:250.000).
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.
Bemmelem, V. 1949. The Geology of Indonesia. Government Printing Office, the
Hague
Hall R,Wilson M. 2000. Neogene sutures in Eastern Indonesia. Journal of Asian
Earth Sciences. 18 (2000): 781-808.
Harsolumakso A. Dr. 2015. Geologi Lapangan. Progran Studi Teknik Geologi.
FITB. ITB. Bandung.
INC. INTERNATIONAL B, ltd. C. S. GEODETIK, 1991 Ed. 1 Peta Rupabumi
Indonesia. 1:50.000 Lembar 2216-63 / 2217-31 BAKOSURTANAL,
Jakarta.
IUGS, 1979. Classification Of Igenous Rocks.
Kertapati, E. K. 2006. Aktivitas Gempabumi di Indonesia. Departeman Energi dan
Sumberdaya Mineral, Badan Geologi, Pusat Survei Geologi, Bandung.
Rudywan A., Hall R., White L., 2014. Neogene Extension of the Central North
Arm of Sulawesi, Indonesia. Royal Holloway University Of London.
(SEARG).
Nelson S., A., Prof. 2015. Itroduction & Textures & Structures of Igneous Rocks.
Petrology. EENS-2120. Tulane University.
Noor, Djauhari. 2009. Pengantar Geologi. Graha Ilmu . Bogor.
http://www.geologypage.com/
http://www.geolologysuperstore.com
viii
ix
Miosen
Pliosen
Quarter
Age
Ket.
Jenis Batuan
Sed.
Volcanic
Intrusive
Qal
Qpl
Ql
TQpv
Tmbv
Tmb
Rudyawan A., 2014
Penelitian
xi
xii