Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Definisi Diare
Diare adalah peningkatan keenceran dan frekuensi feses. Diare dapat
terjadi akibat adanya zat terlalu yang tidak dapat diserap di dalam feses (Arif
Mutakkim dan Kumala S, 2011).
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan terjadinya perubahan bentuk
konsentrasi tinja yang melembek sampai dengan cair dengan frekuensi lebih
dari lima kali sehari. Diare dapat merupakan penyakit yang sangat akut dan
berbahaya
karena
sering
mengakibatkan
kematian
bila
terlambat
Faktor infeksi
1. Infesi enternal ; infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan
penyebab utama diare pada anak. Meliputi infeksi enteral sebagai berikut :
a. Infeksi bakteri : Vibrio, E.coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter,
Yersinia, Aeromonas, dan sebagainya.
b. Infeksi virus : Enterovirus, (virus ECHO, Coxsackie, Poliomylitis)
Adeno-virus, Retavirus, Astrovirus, dan lain-lain.
c. Infeksi parasit : cacing (Ascaris, Trichuris,
Oxyuris,
akut
(OMA),
tonsolitis/tonsilofaringitis,
brongkopneumonia,
ensefalitis, dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan
anak berumur dibawah 2 tahun.
Faktor malabsorbsi
1. Malabsorbsi karbohidrat : disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan
sukrosa); monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Pada
2.
3.
4.
5.
darah
Nafsu makan menurun
Warna tinja lama-kelamaan kehijauan karna bercampur dengan empedu
Muntah
Rasa haus
Malaise
Adanya lecet pada daerah sekitar anus
Fases bersifat banyak asam laktat yang berasal dari laktosa yang tidak
dapat diserap oleh usus
J. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan
hasil
pengkajian,
maka
ditemukan
beberapa
diagnosa
K. Intervensi Keperawatan
1. Gangguan keseimbangan cairan elektrolit berhubungan dengan diare.
Tujuan : Klien dapat mempertahankan volume cairan yang adekuat dengan
keseimbangan input dan out put serta bebas dari tanda dehidrasi.
Intervensi :
Pantau input dan out put cairan, catat/ukur diare dan kehilangan cairan
melalui oral.
Rasional : Untuk mengidentifikasi tingkat dehidrasi dan pedoman
untuk penggantian cairan.
keseimbangan cairan.
Memberikan
informasi
tentang
status
cairan.
adekuat.
demam
dengan
aksi
sentral
pada
hipotalamus.
4. Resiko terjadi infeksi sekunder berhubungan dengan iritasi pada anus
akibat diare.
Tujuan : Tidak terjadi infeksi sekunder dengan kriteria klien bebas dari
tanda-tanda infeksi sistemik atau lokal.
Intervensi :
Libatkan
keluarga
dalam
program
perawatan
klien
untuk
keluarga
dan
Membantu
meningkatkan
peran
penyembuhan.
Kelembaban
atau
akskroriasi
meningkatkan
Ciptakan
lingkungan
yang
kondusif
dengan
mengurangi
kebisingan.
Rasional:Memberikan situasi yang kondusif untuk tidur/istirahat.
Hindari
mengganggu
klien
bila
mungkin
(misalnya;
tua
dapat
mengetahui
perkembangan
orang
tua
dapat
mengenal
dan
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah M. 2012. Medikal Bedah Untuk Mahasiswa, DIVA Press, Jogjakarta.
Bets C dan Linda A.S, 2009, Buku Saku Keperawatan Pediatri. Buku Kedokteran
EGC, Jakarta.
Doenges, moorhouse & Burley, 2001, Penerapan Proses Keperawatan dan
Diagnosa Keperawatan, Edisi 2, EGC, Jakarta.
Hidayat Alimul A. 2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak Buku 2. Selemba
Medika, Jakarta.
Ngastiyah, 2005, Perawatan Anak Sakit Edisi 2, ECG, Jakarta.
Puji Esse, dkk, 2014, Panduan Penulisan Skripsi Edisi 10 Makassar, Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar, Makassar.
Pudiastuti Dewi R, 2011, Waspada Penyakit Pada Anak, PT Indeks, Jakarta.