Vous êtes sur la page 1sur 13

BAB I

PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Diantara sekian banyak penemuan manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sedemikian canggih, masih ada satu permasalahan yang hingga kini belum
mampu dijawab dan dijabarkan oleh manusia secara eksak dan ilmiah. Masalah itu ialah masalah
tentang asal usul kejadian manusia. Banyak ahli ilmu pengetahuan mendukung teori evolusi yang
mengatakan bahwa makhluk hidup (manusia) berasal dari makhluk yang mempunyai bentuk
maupun kemampuan yang sederhana kemudian mengalami evolusi dan kemudian menjadi
manusia seperti sekarang ini. Hal ini diperkuat dengan adanya penemuan-penemuan ilmiah
berupa fosil seperti jenis Pitheccanthropus dan Meghanthropus.
Di lain puhak banyak ahli agama yang menentang adanya proses evolusi manusia
tersebut. Hal ini didasarkan pada berita-berita dan informasi-informasi yang terdapat pada kitab
suci masing-masing agama yang mengatakan bahwa Adam adalah manusia pertama.

B.

Rumusan Masalah

a.

Bagaimana pandangan sains terhadap asal usul manusia?

b.

Bagaimana pandangan islam terhadap asal usul manusia?

C.

Tujuan
Tujuaan penulisan makalah ini adalah kita ingin mengatahui bagaimana manusia pertama
kali diciptakan baik menurut sains maupun menurut Islam.

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Asal usul kehidupan menurut pandangan sains


Banyak para Ilmuwan yang mengeluarkan teori-teorinya dalam proses terbentuknya alam
semesta ini, diantaranya adalah :
1. Teori Ekspansi dan Kontraksi
Teori ini berlandaskan pikiran bahwa ada suatu siklus dan alam semesta, yaitu masa
ekspansi dan masa kontraksi diduga bahwa siklus ini berlangsung dalam waktu 30.000
juta tahun.
2. Teori Steady State
Teori ini menyatakan bahwa alam semesta dimanapun selalu sama. Alam semesta terjadi
pada suatu saat tertentu yang telah lalu dan segala sesuatu di alam semesta selalu tetap sama.
Dalam teori ini dinyatakan bahwa tiap-tiap galaksi terbentuk, tumbuh dan menjadi tua
akhirnya mati.
3. Teori Big Bang (Ledakan)
Teori ini dikembangkan oleh George Lemaitre, teori ini menyatakan bahwa adanya massa
yang sangat besar dan mempunyai massa jenis yang sangat besar, karena adanya reaksi inti
kemudian meledak dengan hebat. Massa tersebut mengembang dengan cepat menjahui pusat
ledakan.
4. Teori Evolusi
Teori evolusi telah memberikan arti bahwa dunia ini tidak statis akan tetapi selalu
berubah. Orang yang mengemukakan teori evolusi ini adalah Charles Darwin sebagaimana
yang diyakini dalam dewasa ini. Darwin muda sangat takjub dengan beragam spesies
makhluk hidup terutama jenis-jenis burung finch di kepulauan Galapagos. Ia menyangka
bahwa variasi paruh pada burung-burung tersebut akibat adaptasi dari habitat. Ia menduga
bahwa asal usul kehidupan dan sepesies berdasarkan adaptasi terhadap lingkungan. Ia
menyatakan spesies makhluk hidup berasal dari nenek moyang yang sama dan menjadi
berbeda satu sama lain akibat kondisi ingkungan.

Darwin menamakan proses ini sebagai evolusi berdasarkan seleksi alam dan
mempublikasikan tulisannya dalam buku the origin of species, by man of natural
selection.
Evolusionis pertama yang meneliti asal usul kehidupan di abad kedua puluh adalah pakar
biologi Rusia, Alexander Oparin. Ia bertujuan menjelaskan bagaimana makhluk bersel satu
paling pertama, yang menurut teori evolusi dianggap sebagai nenek moyang semua makhluk
hidup, dapat terbentuk.
Pada tahun 1930-an, Oparin merumuskan sejumlah teori untuk menerangkan bagaimana
sel paling pertama dapat muncul dari benda tak hidup melalui peristiwa alamiah tanpa
sengaja, atau secara kebetulan. Namun, usahanya berakhir dengan kegagalan dan Oparin
sendiri harus mengakui:
Sayangnya, asal-usul sel masih merupakan pertanyaan yang ternyata menjadi bagian
paling gelap dari keseluruhan teori evolusi. (Alexander I. Oparin, Origin of Life, (1936)
NewYork: Dover Publications, 1953 (Reprint), hlm.196.). Para evolusionis setelah Oparin
melakukan percobaan untuk menemukan penjelasan evolusionis tentang asal-usul kehidupan.
Yang terkenal di antaranya dilakukan oleh ahli kimia Amerika, Stanley Miller, pada tahun
1953. Miller berhasil mendapatkan sedikit senyawa organik sederhana dengan mereaksikan
gas-gas yang ia yakini terdapat pada atmosfer bumi purba.
5. Teori Kant Laplace
Dialam raya sudah ada alam yang telah berputar makin lama makin mendingin.
Perputaran ini mengakibatkan pendataran dibagian kutub-kutubnya dan menimbun materi
dibagian khatulistiwanya yang merupakan daerah paling tidak stabil sewaktu perputaran
semakin cepat, bagian tersebut akan terlepas materi dan massa asal. Kemudian mengambil
kondensasi akhirnya, menjadi padat berputar mengelilingi massa asal. Maka asal tersebut
menjadi matahari dan bagian terlepas setelah padat manjadi planet.
6. Teori Jean dan Jefreys
Bintang besar yang jauh lebih besar dari matahari memiliki gaya tarik yang sangat kuat
terhadap matahari, akibatnya akan terjadi gelombang pasang pada permukaan matahari yang
menyerupai gunung yang sanat tinggi dan menyerupai lidah raksasa yang berupa gas sangat
panas selanjutnya mengalami pemadatan kemudian pecah menjadi benda-benda tersendiri
yang disebut planet.

Dari beberapa teori modern tentang proses terbentuknya alam semesta diatas, juga tak
sedikit ayat-ayat al-quran yang menjelaskan tentang proses terjadinya alam semesta.
Diantaranya adalah
1.

Surat Fushshilat ayat 9-12, menyajikan urutan pengerjaan bagaimana penciptaan alam

semesta yang dilakukan Allah:

Pertama,(41:9) Bumi di ciptakan dalam dua masa

Kedua, (41:10) Segala isi Bumi diciptakan total dalam empat masa

Ketiga, (41:11) Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih
merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: Datanglah kamu
keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa. Keduanya menjawab:
Kami datang dengan suka hati. Surat diatas jelas menunjukan bahwa kedudukan
Bumi dan Langit adalah sederajat, bumi bukan bagian dari langit. Bumi diciptakan
terlebih dahulu, diselesaikan baru kemudian Allah menyelesaikan Langit dan itu
dibuktikan di ayat selanjutnya

Keempat, (41:12) Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia
mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan
bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya.
Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

2.

Juga digambarkan dalam Al Quran pada ayat berikut: Dialah pencipta langit dan
bumi. (QS: 6:101). Keterangan yang diberikan Al Quran ini bersesuaian penuh dengan
penemuan ilmu pengetahuan masa kini. Kesimpulan yang didapat astrofisika saat ini adalah
bahwa keseluruhan alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada
sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang tejadi dalam sekejap.
Peristiwa ini, yang dikenal dengan Big Bang, membentuk keseluruhan alam semesta
sekitar 15 milyar tahun lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil dari ledakan
satu titik tunggal. Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu4

satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan
bagaimana alam semesta muncul menjadi ada.
Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi ketiadaan, di mana
materi, energi, bahkan waktu belumlah ada, dan yang hanya mampu diartikan secara metafisik,
terciptalah materi, energi, dan waktu. Fakta ini, yang baru saja ditemukan ahli fisika modern,
diberitakan kepada kita dalam Al Quran 1.400 tahun lalu.
Sensor sangat peka pada satelit ruang angkasa COBE yang diluncurkan NASA pada
tahun 1992 berhasil menangkap sisa-sisa radiasi ledakan Big Bang. Penemuan ini merupakan
bukti terjadinya peristiwa Big Bang, yang merupakan penjelasan ilmiah bagi fakta bahwa alam
semesta diciptakan dari ketiadaan.
B. Teori manusia menurut pandangan Islam
Dari beberapa teori modern tentang proses terbentuknya alam semesta diatas, juga tak
sedikit ayat-ayat al-quran yang menjelaskan tentang proses terjadinya alam semesta.
Diantaranya adalah:
1.

Surat Fushshilat ayat 9-12, menyajikan urutan pengerjaan bagaimana penciptaan alam

semesta yang dilakukan Allah:

Pertama,(41:9) Bumi di ciptakan dalam dua masa

Kedua, (41:10) Segala isi Bumi diciptakan total dalam empat masa

Ketiga, (41:11) Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu

masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: Datanglah kamu
keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa. Keduanya menjawab:
Kami datang dengan suka hati. Surat diatas jelas menunjukan bahwa kedudukan Bumi
dan Langit adalah sederajat, bumi bukan bagian dari langit. Bumi diciptakan terlebih
dahulu, diselesaikan baru kemudian Allah menyelesaikan Langit dan itu dibuktikan di
ayat selanjutnya

Keempat, (41:12) Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia

mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan
bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya.
Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

2.

Juga digambarkan dalam Al Quran pada ayat berikut:


Dialah pencipta langit dan bumi. (QS: 6:101). Keterangan yang diberikan Al Quran ini

bersesuaian penuh dengan penemuan ilmu pengetahuan masa kini. Kesimpulan yang didapat
astrofisika saat ini adalah bahwa keseluruhan alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu,
muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang tejadi dalam sekejap.
Peristiwa ini, yang dikenal dengan Big Bang, membentuk keseluruhan alam semesta
sekitar 15 milyar tahun lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil dari ledakan
satu titik tunggal. Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satusatunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan
bagaimana alam semesta muncul menjadi ada.
Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi ketiadaan, di mana
materi, energi, bahkan waktu belumlah ada, dan yang hanya mampu diartikan secara metafisik,
terciptalah materi, energi, dan waktu. Fakta ini, yang baru saja ditemukan ahli fisika modern,
diberitakan kepada kita dalam Al Quran 1.400 tahun lalu.
Sensor sangat peka pada satelit ruang angkasa COBE yang diluncurkan NASA pada tahun
1992 berhasil menangkap sisa-sisa radiasi ledakan Big Bang. Penemuan ini merupakan bukti
terjadinya peristiwa Big Bang, yang merupakan penjelasan ilmiah bagi fakta bahwa alam
semesta diciptakan dari ketiadaan.
Kita sebagai umat yang mengakui dan meyakini rukun iman yang enam, maka sudah
sepantasnya kita mengakui bahwa Al Quran adalah satu-satunya literatur yang paling benar dan
bersifat global bagi ilmu pengetahuan.
"Kitab (Al Quran) in tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertaqwa (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib....." (QS. Al Baqarah (2) : 2-3)
Dengan memperhatikan ayat tersebut maka kita seharusnya tidak perlu berkecil hati
menghadapi orang-orang yang menyangkal kebenaran keterangan mengenai asal usul manusia.
Hal ini dikarenakan mereka tidak memiliki unsur utama yang dijelaskan dalam Al Quran yaitu
Iman kepada yang Ghaib. Ini sebenarnya tampak pula dalam pernyataan-pernyataan yang
dikeluarkan oleh mereka dalam menguraikan masalah tersebut yaitu selalu diawali dengan kata
kemungkinan, diperkirakan, dsb. Jadi sebenarnya para ilmuwanpun ragu-ragu dengan apa yang
mereka nyatakan.
6

Tahapan kejadian manusia :


a) Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam)
Di dalam Al Quran dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang
kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna
maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah
di dalam firman-Nya :
"Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai
penciptaan manusia dari tanah". (QS. As Sajdah (32) : 7)
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering
(yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk". (QS. Al Hijr (15) : 26)
Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci tentang penciptaan manusia pertama
itu dalah surat Al Hijr ayat 28 dan 29 . Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda :
"Sesunguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah".
(HR. Bukhari)
b) Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa)
Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam
keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya

dengan

manusia, Allah berkehendak

menciptakan lawanjenisnya untuk dijadikan kawan hidup (isteri). Hal ini dijelaskan oleh Allah
dalam salah sati firman-Nya :
"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari
apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka
ketahui" (QS. Yaasiin (36) : 36)
Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An
Nisaa ayat 1 yaitu :
"Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu
dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak..." (QS. An Nisaa (4) : 1)
Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan :
"Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam" (HR. BukhariMuslim)

Apabila kita amati proses kejadian manusia kedua ini, maka secara tak langsung
hubungan manusia laki-laki dan perempuan melalui perkawinan adalah usaha untuk menyatukan
kembali tulang rusuk yang telah dipisahkan dari tempat semula dalam bentuk yang lain. Dengan
perkawinan itu maka akan lahirlah keturunan yang akan meneruskan generasinya.
c) Proses Kejadian Manusia Ketiga (semua keturunan Adam dan Hawa)
Kejadian manusia ketiga adalah kejadian semua keturunan Adam dan Hawa kecuali
Nabi Isa a.s. Dalam proses ini disamping dapat ditinjau menurut Al Quran dan Al Hadits dapat
pula ditinjau secara medis.
Di dalam Al Quran proses kejadian manusia secara biologis dejelaskan secara terperinci
melalui firman-Nya :
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal)
dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu
kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kamudian Kami jadikan ia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling Baik." (QS. Al Muminuun
(23) : 12-14).
Kemudian dalam salah satu hadits Rasulullah SAW bersabda :
"Telah bersabda Rasulullah SAW dan dialah yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya
seorang diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim ibunya
(embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan
segumpal darah. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan sepotong daging.
Kemudian

diutuslah

beberapa

malaikat

untuk

meniupkan

ruh

kepadanya

(untuk

menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam) : rezekinya, ajal (umurnya), amalnya, dan


buruk baik (nasibnya)." (HR. Bukhari-Muslim)
Ungkapan ilmiah dari Al Quran dan Hadits 15 abad silam telah menjadi bahan
penelitian bagi para ahli biologi untuk memperdalam ilmu tentang organ-organ jasad manusia.
Selanjutnya yang dimaksud di dalam Al Quran dengan "saripati berasal dari tanah" sebagai
substansi dasar kehidupan manusia adalah protein, sari-sari makanan yang kita makan yang
semua berasal dan hidup dari tanah. Yang kemudian melalui proses metabolisme yang ada di
dalam tubuh diantaranya menghasilkan hormon (sperma), kemudian hasil dari pernikahan
8

(hubungan seksual), maka terjadilah pembauran antara sperma (lelaki) dan ovum (sel telur
wanita) di dalam rahim. Kemudian berproses hingga mewujudkan bentuk manusia yang
sempurna (seperti dijelaskan dalam ayat diatas).
Para ahli dari barat baru menemukan masalah pertumbuhan embrio secara bertahap pada
tahun 1940 dan baru dibuktikan pada tahun 1955, tetapi dalam Al Quran dan Hadits yang
diturunkan 15 abad lalu hal ini sudah tercantum. Ini sangat mengagumkan bagi salah seorang
embriolog terkemuka dari Amerika yaitu Prof. Dr. Keith Moore, beliau mengatakan : "Saya
takjub pada keakuratan ilmiyah pernyataan Al Quran yang diturunkan pada abad ke-7 M itu".
Selain iti beliau juga mengatakan, "Dari ungkapan Al Quran dan hadits banyak mengilhami para
scientist (ilmuwan) sekarang untuk mengetahui perkembangan hidup manusia yang diawali
dengan sel tunggal (zygote) yang terbentuk ketika ovum (sel kelamin betina) dibuahi oleh
sperma (sel kelamin jantan). Kesemuanya itu belum diketahui oleh Spalanzani sampai dengan
eksperimennya pada abad ke-18, demikian pula ide tentang perkembangan yang dihasilkan dari
perencanaan genetik dari kromosom zygote belum ditemukan sampai akhir abad ke-19. Tetapi
jauh ebelumnya Al Quran telah menegaskan dari nutfah Dia (Allah) menciptakannya dan
kemudian (hadits menjelaskan bahwa Allah) menentukan sifat-sifat dan nasibnya."
Sebagai bukti yang konkrit di dalam penelitian ilmu genetika (janin) bahwa selama
embriyo berada di dalam kandungan ada tiga selubung yang menutupinya yaitu dinding abdomen
(perut) ibu, dinding uterus (rahim), dan lapisan tipis amichirionic (kegelapan di dalam perut,
kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup/membungkus anak dalam
rahim). Hal ini ternyata sangat cocok dengan apa yang dijelaskan oleh Allah di dalam Al
Quran :
"...Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga
kegelapan (kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang
menutup anak dalam rahim)..." (QS. Az Zumar (39) : 6).
Dalam Al Quran, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih terbelakang, alQuran salah satu teori dalam Islam yang menceritakan asal usul kehidupan di bumi, diantaranya
adalah :

Bagaimana kamu ingkar pada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia
menghidupkanmu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan kamu
kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan (Q.S. al-Baqarah : 28 )

Wahai Manusia! Bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamudari diri
yang satu (Adam), dan Allah menciptakan pasangannya (Hawa), dan dari keduannya
Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak (Q.S. an-Nisa :
1)

10

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Bahwa sesungguhnya makhluk hidup muncul selama masa yang beraneka ragam dalam

tataran geologi. Lantaran revolusi-revolusi besar dan tiba-tiba yang pernah terjadi di permukaan
bumi, seluruh makhluk hidup itu musnah. Setelah itu, Allah menciptakan kelompok binatang dan
kehidupan baru dalam bentuk yang lebih sempurna. Periode-periode makhluk selanjutnya juga
muncul dengan cara yang serupa.

11

DAFTAR PUSTAKA
http://rosmana12.blogspot.com/2009/02/asal-mula-manusia-teori-evolusi-dan-al.html
http://www.f-adikusumo.staff.ugm.ac.id/artikel/manusia1.html
http://www.harunyahya.com/indo/buku/menyanggah08.htm

12

13

Vous aimerez peut-être aussi