Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Urolithiasis
dan Hemodialisa
Pengkajian
a. Biodata
Gagal Ginjal Kronik terjadi terutama pada usia lanjut (50-70 th), usia muda, dapat
terjadi pada semua jenis kelamin tetapi 70 % pada pria.
b. Keluhan utama
Kencing sedikit, tidak dapat kencing, gelisah, tidak selera makan (anoreksi), mual,
muntah, mulut terasa kering, rasa lelah, nafas berbau (ureum), gatal pada kulit.
c. Riwayat penyakit
1) Sekarang
Diare, muntah, perdarahan, luka bakar, rekasi anafilaksis, renjatan kardiogenik.
1) Dahulu
Riwayat penyakit gagal ginjal akut, infeksi saluran kemih, payah jantung,
hipertensi, penggunaan obat-obat nefrotoksik, Benign Prostatic Hyperplasia,
prostatektomi.
2) Keluarga
Adanya penyakit keturunan Diabetes Mellitus (DM).
d. Pemeriksaan Fisik :
1) Pernafasan (B 1 : Breathing)
Gejala:
Nafas pendek, dispnoe nokturnal, paroksismal, batuk dengan/tanpa sputum, kental
dan banyak.
Tanda:
Takhipnoe, dispnoe, peningkatan frekuensi, Batuk produktif dengan / tanpa sputum.
2) Cardiovascular (B 2 : Bleeding)
Gejala:
Riwayat hipertensi lama atau berat. Palpitasi nyeri dada atau angina dan sesak nafas,
gangguan irama jantung, edema.
Tanda
Hipertensi, nadi kuat, oedema jaringan umum, piting pada kaki, telapak tangan,
Disritmia jantung, nadi lemah halus, hipotensi ortostatik, friction rub perikardial,
pucat, kulit coklat kehijauan, kuning.kecendrungan perdarahan.
3) Persyarafan (B 3 : Brain)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kelebihan volume cairan b/d
berkurangnya curah jantung, retensi
cairan dan natrium oleh ginjal,
hipoperfusi ke jaringan perifer dan
hipertensi pulmonal
Definisi : Retensi cairan isotomik
meningkat
Batasan karakteristik :
o Berat badan meningkat pada waktu
yang singkat
o Asupan berlebihan dibanding output
o Tekanan darah berubah, tekanan
arteri pulmonalis berubah,
peningkatan CVP
o Distensi vena jugularis
o Perubahan pada pola nafas,
dyspnoe/sesak nafas, orthopnoe,
suara nafas abnormal (Rales atau
crakles), kongestikemacetan paru,
pleural effusion
o Hb dan hematokrit menurun,
perubahan elektrolit, khususnya
perubahan berat jenis
o Suara jantung SIII
o Reflek hepatojugular positif
o Oliguria, azotemia
o Perubahan status mental,
kegelisahan, kecemasan
TUJUAN
NOC :
o Electrolit and acid base balance
o Fluid balance
Kriteria Hasil:
o Terbebas dari edema, efusi, anaskara
o Bunyi nafas bersih, tidak ada
dyspneu/ortopneu
o Terbebas dari distensi vena jugularis,
reflek hepatojugular (+)
o Memelihara tekanan vena sentral,
tekanan kapiler paru, output jantung dan
vital sign dalam batas normal
o Terbebas dari kelelahan, kecemasan
atau kebingungan
o Menjelaskanindikator kelebihan cairan
INTERVENSI
NIC :
Fluid management
o Timbang popok/pembalut jika diperlukan
o Pertahankan catatan intake dan output yang
akurat
o Pasang urin kateter jika diperlukan
o Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi
cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin )
o Monitor status hemodinamik termasuk CVP,
MAP, PAP, dan PCWP
o Monitor vital sign
o Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan
(cracles, CVP , edema, distensi vena leher,
asites)
o Kaji lokasi dan luas edema
o Monitor masukan makanan / cairan dan hitung
intake kalori harian
o Monitor status nutrisi
o Berikan diuretik sesuai interuksi
o Batasi masukan cairan pada keadaan
hiponatrermi dilusi dengan serum Na < 130
mEq/l
o Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih
muncul memburuk
Fluid Monitoring
o Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan
dan eliminaSi
o Tentukan kemungkinan faktor resiko dari
ketidak seimbangan cairan (Hipertermia,
terapi diuretik, kelainan renal, gagal jantung,
o
o
o
o
o
o
o
o
o
2.
NOC :
o Respiratory status : Ventilation
o Respiratory status : Airway patency
o Vital sign Status
Kriteria Hasil :
o Mendemonstrasikan batuk efektif dan
suara nafas yang bersih, tidak ada
sianosis
dan
dyspneu
(mampu
mengeluarkan sputum, mampu bernafas
dengan mudah, tidak ada pursed lips)
o Menunjukkan jalan nafas yang paten
(klien tidak merasa tercekik, irama nafas,
frekuensi pernafasan dalam rentang
normal, tidak ada suara nafas abnormal)
o Tanda Tanda vital dalam rentang normal
(tekanan darah, nadi, pernafasan)
Fluid management
o Pertahankan catatan intake dan output yang
akurat
o Pasang urin kateter jika diperlukan
o Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi
cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin )
o Monitor status hemodinamik termasuk CVP,
MAP, PAP, dan PCWP
o Monitor vital sign
o Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan
(cracles, CVP , edema, distensi vena leher,
asites)
o Kaji lokasi dan luas edema
o Monitor masukan makanan / cairan dan hitung
intake kalori harian
o Monitor status nutrisi
o Berikan diuretik sesuai interuksi
o Batasi masukan cairan pada keadaan
hiponatrermi dilusi dengan serum Na < 130
mEq/l
o Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih
muncul memburuk
Fluid Monitoring
o Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan
o
o
o
o
o
o
o
o
o
3.
o
o
o
o
o
o
o
NOC :
o Nutritional Status : food and Fluid Intake
Kriteria Hasil :
o Adanya peningkatan berat badan
sesuai dengan tujuan
o Berat badan ideal sesuai dengan
dan eliminaSi
Tentukan kemungkinan faktor resiko dari
ketidak seimbangan cairan (Hipertermia,
terapi diuretik, kelainan renal, gagal jantung,
diaporesis, disfungsi hati, dll )
Monitor serum dan elektrolit urine
Monitor serum dan osmilalitas urine
Monitor BP, HR, dan RR
Monitor tekanan darah orthostatik dan
perubahan irama jantung
Monitor parameter hemodinamik infasif
Monitor adanya distensi leher, rinchi, eodem
perifer dan penambahan BB
Monitor tanda dan gejala dari odema
NIC :
Nutrition Management
o Kaji adanya alergi makanan
o Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
pasien.
o Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
bawah ideal
Dilaporkan adanya intake
makanan yang kurang dari RDA
(Recomended Daily Allowance)
Membran mukosa dan konjungtiva
pucat
Kelemahan otot yang digunakan
untuk menelan/mengunyah
Luka, inflamasi pada rongga mulut
Mudah merasa kenyang, sesaat
setelah mengunyah makanan
Dilaporkan atau fakta adanya
kekurangan makanan
Dilaporkan adanya perubahan
sensasi rasa
- Perasaan ketidakmampuan
untuk mengunyah makanan
Miskonsepsi
- Kehilangan BB dengan
makanan cukup
Keengganan untuk makan
Kram pada abdomen
Tonus otot jelek
Nyeri abdominal dengan atau
tanpa patologi
Kurang berminat terhadap
makanan
Pembuluh darah kapiler mulai
rapuh
Diare dan atau steatorrhea
Kehilangan rambut yang cukup
banyak (rontok)
Suara usus hiperaktif
Kurangnya informasi, misinformasi
o
o
o
tinggi badan
Mampu mengidentifikasi kebutuhan
nutrisi
Tidak ada tanda tanda malnutrisi
Tidak terjadi penurunan berat badan
yang berarti
o
o
o
o
o
o
o
o
Fe
Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein
dan vitamin C
Berikan substansi gula
Yakinkan diet yang dimakan mengandung
tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Berikan makanan yang terpilih (sudah
dikonsultasikan dengan ahli gizi)
Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
makanan harian.
Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan
nutrisi yang dibutuhkan
Nutrition Monitoring
o BB pasien dalam batas normal
o Monitor adanya penurunan berat badan
o Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa
dilakukan
o Monitor interaksi anak atau orangtua selama
makan
o Monitor lingkungan selama makan
o Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak
selama jam makan
o Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
o Monitor turgor kulit
o Monitor kekeringan, rambut kusam, dan
mudah patah
o Monitor mual dan muntah
o Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan
kadar Ht
o Monitor makanan kesukaan
o Monitor pertumbuhan dan perkembangan
o Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan
jaringan konjungtiva
o Monitor kalori dan intake nuntrisi
o
o
NOC :
o Energy conservation
o Self Care : ADLs
Kriteria Hasil :
o Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa
disertai peningkatan tekanan darah, nadi
dan RR
o Mampu melakukan aktivitas sehari hari
(ADLs) secara mandiri
NIC :
Energy Management
o Observasi adanya pembatasan klien dalam
melakukan aktivitas
o Dorong anal untuk mengungkapkan perasaan
terhadap keterbatasan
o Kaji adanya factor yang menyebabkan
kelelahan
o Monitor nutrisi dan sumber energi
tangadekuat
o Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik
dan emosi secara berlebihan
o Monitor respon kardivaskuler terhadap
aktivitas
o Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat
pasien
Activity Therapy
o Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi
Medik dalammerencanakan progran terapi
yang tepat.
o Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas
yang mampu dilakukan
o Bantu untuk memilih aktivitas konsisten
yangsesuai dengan kemampuan fisik,
psikologi dan social
o Bantu untuk mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber yang diperlukan untuk
aktivitas yang diinginkan
o Bantu untuk mendpatkan alat bantuan
aktivitas seperti kursi roda, krek
o Bantu untu mengidentifikasi aktivitas yang
disukai
o
o
o
o
o
B. Intra- Hemodialisa
Pain management
1) Melakukan
komprehensif
(skala 2)
karakteristik,
1.
Kriteria Hasil:
Pain level
Reported pain
Rubbing affected area
Length of pain episodes
Facial expression of pain
Pain control
Uses analgesic as
recommended
Uses non analgesic relief
measures
Reports changes in symptoms
to health professional
Reports pain controlled
pengkajian
nyeri
meliputi
lokasi,
onset/durasi,
frekuensi,
yang
meringankan/
memperparah nyerinya.
3) Pilih dan implementasikan variety of
measures
(Iissal:
nonfarmakologi,
farmakologi,
interpersonal)
untuk
teknik
non-farmakologikal
(relaksasi
selama
nyeri
penggunaan
controlled
analgesic)
PCA
if
2.
Risiko perdarahan
B. Pos-Hemodialisa
1.
2.
Defisit Pengetahuan
Kesiapan meningkatkan
managemen terapeutik