Vous êtes sur la page 1sur 6

Analisis Resiko Lingkungan

Dhaur Gisna Alghiefary (13513063)


Whidi Chandra Dewi (13513107)
Yosi Mutiara Pertiwi (13513175)
1. Apakah polutan bersifat bioakumulasi dan biomagnifikasi, jika ya gambarkan
skemanya.
Jawab :

Polutan E.coli bersifat Bioakumulasi . Bioakumulasi merupakan suatu proses dimana


substansi kimia mempengaruhi makhluk hidup dan ditandai dengan peningkatan konsentrasi
bahan kimia di tubuh organisme dibandingkan dengan konsentrasi bahan kimia itu di
lingkungan (Puspitasari 2007). E.coli itu sendiri terkontaminasi dari badan air.
Penyebab Bioakumulasi
Bioakumulasi dalam tubuh makhluk hidup, akan berbahaya tergantung
beberapa faktor, antara lain:
1 Cara penerimaan xenobiotik
Bioakumulasi xenobiotik dalam makhluk hidup masuk ke dalam tubuh
melalui 3 cara, yaitu: sentuhan kulit, inhalasi, dan oral. Xenobiotik
masuk ke dalam sel dan mempengaruhi kinerja sel tersebut.

Gambar 1, Cara masuknya xenobiotik (Newman, 2008)

Distribusi xenobiotik

Xenobiotik yang masuk ke dalam tubuh, terdistribusi dan bertumpuk


pada jaringan yang rentan diserangnya. Sifat reaktif zat xenobiotik dan
dan jumlah xenobiotik yang terkumpul mempengaruhi lamanya zat
tersebut akan berpengaruh pada makhluk hidup.

Gambar 1. Perbedaan Bioakumulasi dan Biomagnifikasi (Buzzle.com)

2. Apakah polutan bersifat karsinogenik atau non karsinogenik, jika ya cari RFD
(Reference dose) atau CF (Cancer Factor)
Jawab :
Polutan e.coli yang kami analisis adalah bersifat Non Karsinogenik yang
dimana bakteri e.coli termasuk jenis pakteri patogenik. polutan e.coli adalah
termasuk polutan biologis.maka nilai RFD nya diwakilkan oleh angka
infeksius.berikut nilai ambang batas infeksius Berdasarkan pada data tabel
SNI-7388-2009 tentang batas maksimal cemaran mikroba dalam pangan yang
menetapkan bahwa pada cemaran mikroba untuk polutan e.coli, dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 3. Batas maksimum Infeksius polutan e.coli

Kategori Pangan

Jenis Cemaran Mikroba

Batas Maksimum

Susu segar (susu yang tidak dipasteurisasi)


untuk diproses lanjut (susu sapi, kuda,
kambing, dsb)
Susu Pasteurisasi
Keju (semua jenis)
Margarin, lemak reroti
Buah segar
Manisan buah basah
Manisan buah kering
Kelapa parut kering
Lempok dan analognya berbasis buah
Keripik berbasis buah
Sayuran segar untuk konsumsi langsung
Sayuran beku
Biji-bijian dan kacang-kacangan (kacang
mede, kacang tanah, kedelai, kacang hijau,
kacang merah, kacang tolo, emping
melinjo)
Biji kakao
Keripik berbasis sayur, umbi-umbian dan
kacang-kacangan (gadung singkong, talas,
kentang, ubi jalar, jamur)
Kakao bubuk, kakao massa
Produk coklat dan kakao
Kembang gula keras
Kembang gula lunak bukan jeli
Kembang gula lunak jeli
Kembang gula karet, kembang gula nirgula
Biji-bijian utuh, patahan, atau serpihan,
termasuk beras
Tepung tapioka, tepung hunkwee, tepung
kacang hijau, tepung singkong, tepung
sagu, tepung garut, tepung jagung, tepung
gandum, tepung beras, tepung siap pakai
untuk kue, tepung aren
Tepung pisang
Sereal untuk sarapan tanpa susu
Susu sereal bubuk
Bihun, spagetti, mi kering, sohun, mi
instan, makaroni, pasta kering produk akhir
serealia yang masih perlu pengolahan lebih
lanjut
Mi basah, pasta mentah berbasis tepung
beras ketan dan wajik
Tauco

APM Escherichia coli


APM Escherichia coli
APM Escherichia coli
APM Escherichia coli
APM Escherichia coli
APM Escherichia coli
APM Escherichia coli
APM Escherichia coli
APM Escherichia coli
APM Escherichia coli
APM Escherichia coli
APM Escherichia coli

< 3/ml
< 3/ml
10/g
< 3/g
< 20/g
< 3/g
< 3/g
< 3/g
< 3/g
< 3/g
< 3/g
< 3/g

APM Escherichia coli


APM Escherichia coli

10/g
10/g

APM Escherichia coli


APM Escherichia coli
APM Escherichia coli
APM Escherichia coli
APM Escherichia coli
APM Escherichia coli
APM Escherichia coli

< 3/g
< 3/g
< 3/g
< 3/g
< 3/g
< 3/g
< 3/g

APM Escherichia coli

10/g

APM Escherichia coli


APM Escherichia coli
APM Escherichia coli
APM Escherichia coli

10/g
10/g
< 3/g
< 3/g

APM Escherichia coli

10/g

APM Escherichia coli


APM Escherichia coli

< 3/g
negatif/g

Sari kedelai
Susu sereal bubuk
pasta dan mie
mie basah dan pasta mentah
tepung bumbu
kue beras
produk-produk kedelai
produk olahan tempe
sari kedelai
bakpia kacang hijau
roti dan produk bakeri tawar dan premiks
produk bakeri istimewa
daging ayam segar , beku dan cincang
poduk olahan daging, daging unggas,
daging hewan buruan, daging potong
Ikan dan produksi perikanan termasuk
moluska, krustase, dan ekinodermata
Telur dan produk-prodk telur
Herba, rempah-rempah, bumbu dan
kondimen (misalnya bumbu mie instan)
Makanan komplemen untuk bayi dan anak
kecil
Makanan diet khusus untuk kesehatan
Sari buah dan sari sayur
Sirup
Minuman teh dalam kemasan
Minuman berakohol
Makanan ringan berbahan dasar kentang,
serelia, tepung atau pati (dari umbiumbian, kacang-kacangan dan polongpolongan)

APM Escherichia coli


APM Escherichia coli
APM Escherichia coli
APM Escherichia coli
APM Escherichia coli
APM Escherichia coli
APM Escherichia coli
APM Escherichia coli
APM Escherichia coli
APM Escherichia coli
APM Escherichia coli
APM Escherichia coli
Escherichia coli

< 3/ml
< 3/g
10/g
10/g
< 3/g
< 3/g
negatif/g
10/g
< 3/g
< 3/g
10/g
< 3/g
1x10^1 koloni/gram

APM Escherichia coli

< 3/g

APM Escherichia coli


Escherichia coli

< 3/g
1x10^1 koloni/gram

APM Escherichia coli

< 3/g

APM Escherichia coli


APM Escherichia coli
APM Escherichia coli
APM Escherichia coli
APM Escherichia coli
APM Escherichia coli

negatif/g
negatif/g
< 3/ml
< 3/ml
negatif/100ml
< 3/ml

APM Escherichia coli

< 3/g

3. Bandingkan standard yang anda peroleh dengan standard dari negara lain di
masing-masing media tanah, udara, air
Jawab :
Pada perbaandingan standar untuk polutan e.coli untuk media tanah, udara,
dan air yang digunakan oleh Setiap negara memiliki standar air minum yang
berbeda-beda. Setelah diadakan kongres dan dibentuk UU air minum pada
tahun 1974 setelah itu baru dibentuk EPA (Environmental Protection Agency).
Dimana EPA dapat menentukan batas-batas nasional tentang kontaminan

dalam air keran. Kongres kemudian didukung kekuatan badan dengan


amandemen tahun 1986 dan 1996. Sehingga menghasilkan tabel
perbandingan standar yang disepakati bersama oleh beberapa negara, yaitu
Amerika, Inggris, India dan Indonesia
Tabel 2. Kesepakatan Standar E.Coli Beberapa Negara

No
1

Spesies
Fecal
coliform
dan E.
coli

USA1
UK2 India3
RI4
0/100 ml 0/100 ml 0/100 ml

Dampak5
Keterangan5
0/100 ml Beresiko Tercemar
tinggi
limbah
terhadap ekskresi
kesehata
hewan
n anak
dan
dan
manusia
manusia
(tinja)
dengan
sistem
imun
yang
rendah,
infeksi
saluran
pencerna
an (diare,
kejang,
mual,
sakit
kepala
dll)

Berdasarkan standard polutan e.coli yang ditetapkan dan disepakati oleh


empat negara tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk standard
4.

Menurut Join FAO/WHO Expert Committe on Food Additives (JECFA), yang


dibawahi oleh FAO dan WHO, merumuskan konsep pada tahun 1961 oleh
Dewan Pertimbangan Eropa yang mendefinisikan bahwa Acceptable daily
intake (ADI) adalah ukuran dari jumlah substansi spesifik yang murni terdapat
pada tambahan makan, yang menjadi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh WHO dan ditulis dalam
buku Southeast Asian Water Environment 3 menghasilkan data berupa tabel
berisi ARD (Annual Risk of Diarrhea) E.Coli
Tabel 1. ARD E.Coli

Puspitasari, Rachma. 2007. Laju Polutan dalam Ekosistem Laut. Oseana, Volume XXXII. Jurnal
Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI, Jakarta.

Vous aimerez peut-être aussi