Vous êtes sur la page 1sur 7

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMASARAN AGRIBISNIS
ACARA 4
FUNGSI-FUNGSI TATANIAGA PEPAYA KALIFORNIA

Oleh :
Karlina Dewi (A0A013040)
Dwiana Nur Arifah (A0A013042)
Ulfa Maisaroh (A0A03046)
Fakhri Fauzi R (A0A013048)
Annisa Irrianti (A0A013050)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2014

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sifat

hasil

pertanian

yang

musiman

atau

bahkan

tahunan

akan

mempengaruhi pola harga hasil pertanian, sehingga menyebabkan fluktuasi harga


antar musim bahkan anat tahun, da berpengaruh pula pada pemasarannya (Suyono
dan Dwi Purwastuti). Pada umumnya untuk hasil pertanian yang musiman dan mudah
rusak (sayuran dan buah buahan ) memerlukan penanganan khusus, baik dalam
penyimpanan maupun dalam pengangkutannya, salah satunya adalah dengan
menggunakan ruangan pendingin. Sementara itu, untuk produk pertanian yang relatif
tidak mudah rusak seperti beras, jagung, dan kedelai, maka dalam penyimpanannya
membutuhkan sistem peyimpanan yang baik untuk mengurangi resiko kerusakan.
(Suyono dan Dwi Purwastuti ).
Hal ini berarti harga hasil pertanian disebabkan oleh sifat alami dari produksi
pertanian, yaitu dalam jangka pendek tidak dapat merespon tambahan permintaan
atau tidak dapat mengurangi produksi pada saat harga yang rendah. Pengaruh
fluktuasi harga pertanian lebih besar bila dibandingkan dengan fluktuasi produksi.
Keadaan ini dapat menyebabkan petani menderita kerugian dalam jangka pendek
sehingga menimbulkan kurangnya keinginan untuk melakukan investasi di sektor
pertanian atau petani akan beralih ke komoditas yang memiliki harga jual yang lebih
tinggi.
B. Tujuan

Untuk mengetahui dan memahami fungsi-fungsi tataniaga Pepaya Kalifornia

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Di sektor produksi barang-barang dan jasa dihasilkan sedangkan di sektor
konsumsi barang-barang dan jasa dikonsumsi oleh para konsumen. Jarak antara kedua
sektor tersebut sangat relatif, ada yang jauh dan ada yang dekat. Pada umumnya
jarak fisik produksi dan konsumsi hasil pertanian/usahatani relatif cukup jauh karena
usahatani berada dipelosok desa yang membutuhkan areal yang cukup luas.
Sebaliknya barang-barang industri justru diproduksi pertanian seperti pupuk,
pestisida, alat-alat dan mesin pertanian. Oleh sebab itu jarak itu harus dijembatani
oleh sektor distribusi yang merupakan penghubung agar barangbarang dan jasa yang
dibutuhkan oleh konsumen memenuhi azas yaitu tempat, jumlah, waktu, mutu, jenis
dan pada tingkat harga yang layak dibayar konsumen. Di sektor distribusi inilah
tataniaga berperan,

yang bertanggungjawab memindahkan, mengalokasikan,

mendayagunakan, menganekaragamkan barang-barang yang dihasilkan di sektor


produksi (Sihombing, 2011).
Menurut Stanton (1993) dan Sudiyono (2004), saluran pemasaran merupakan
suatu jalur dari lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan menyalurkan
barang dari produsen ke konsumen. Penyalur ini secara aktif akan mengusahakan
perpindahan bukan hanya secara fisik tapi dalam arti agar barangbarang tersebut
dapat dibeli konsumen. Sedangkan lembaga tataniaga adalah badan atau usaha atau
individu yang menyelenggarakan tataniaga, menyalurkan jasa dan komoditi dari
produsen kepada konsumen akhir, serta mempunyai hubungan dengan badan usaha
atau individu lainnya.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fungsi-fungsi tataniaga pada Pepaya Kalifornia milik Bapak Sudhiro dan Ibu
Suci yaitu :

a. Fungsi pertukaran (exchange function)


Dengan pemasaran pembeli dapat membeli produk dari produsen baik
dengan menukar uang dengan produk maupun pertukaran produk dengan produk
(barter) untuk dipakai sendiri atau untuk dijual kembali. Fungsi pertukaran terdiri dari
1. Pembelian (buying)
Pengupul, pengecer kios buah dan Katering RS Margono membeli pepaya
kalifornia dari petani. Pengupul membeli harga dari petani sebesar Rp 2.000/kg.
Pengecer kios buah membeli sebesar Rp 1.500/kg dan Katering RS Margono
membeli sebesar Rp 1.000/kg
2. Penjualan (selling)
Setelah

pengupul

membeli

dari

petani

proses

selanjutnya

yaitu

mendistribusikannya kepada Agrobuah Jogja dengan harga Rp 2.700/kg lalu


Agrobuah Jogja menjual kepada konsumen akhir dengan harga Rp 4.000/kg.
Pengecer kios buah menjual kepada konsumen akhir dengan harga Rp 3.000/kg
b. Fungsi fisik (physical function)
1. Pengangkutan (transportation)
Pengangkutan dari petani ke pengupul menggunakan mobil pengupul. Lalu
pengupul ke Agrobuah Jogja menggunakan mobil yang disediakan oleh Agrobuah
Jogja sendiri.
2. Penyimpanan (storage)
Sebelum dilakukan proses pengangkutan pepaya kalifornia disimpan terlebih
dahulu selama 1 hari menunggu mobil Agrobuah Jogja mengambil kepada pengupul.

c. Fungsi fasilitas (facilitating function)


1. Pembiayaan
Pada fungsi fasilitas petani tidak bekerja sama dengan koperasi simpan pinjam
untuk membiayai semua kegiatan berkebun pepaya kalifornia.

2. Penanggungan Resiko
Petani tidak menanggung resiko jika pepaya laku dipasar karena petani hanya
menjualnya kepada Pengupul dan Pengecer kios buah. Tetapi yang menanggung
resiko adalah Pengupul dan Pengecer.
3. Informasi Pasar
Informasi pasar dilakukan oleh pengupul dan pengecer dalam menjual kepada
konsumen akhir.
4. Standarisasi
Standarisasi dilakukan oleh pengupul dan pengecer kios buah sebelum dijual
kepada konsumen akhir.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Fungsi yang terlibat pada pemasaran pepaya kalifornia yaitu fungsi fisik,
fungsi pertukaran dan fungsi fasilitas.
B. Saran
Diperlukan kekompakan dalam melakukan praktikum tataniaga ini, agar semua
individu paham dan mengerti apa yang dilakukannya.

DAFTAR PUSTAKA
Hanafiah, A.M. dan A.M. Saefuddin. 1986. Tataniaga Hasil Pertanian. Penerbit
UI. Jakarta.
Sihombing, Luhut. 2011. Tata Niaga Hasil Pertanian. USU Press. Medan.
Soekartawi. 1999. Agribisnis : Teori dan Aplikasinya. Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Sudiyono, A. 2004. Pemasaran Pertanian. Universitas Muhamadiyah Malang.
Malang
Tomek, W.E. and Kenneth L. Robinson. 1990. Agricultural Product Prices, Second
Edition, Cornell University Press, Ithaca.

Vous aimerez peut-être aussi