Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya
modul pembinaan dokter kecil ini. Modul ini disusun dalam rangka mengembangkan Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan dokter kecil
sebagai kader kesehatan di lingkungan sekolah. Buku ini memuat berbagai macam materi
yang perlu dipelajari oleh dokter kecil sebagai bekal dalam pelaksanaan UKS.
Semoga buku ini dapat membantu dokter kecil dalam pelaksanaan kegiatannya.
Kami merasa bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak.
Dokter intrinship
PKM Punung kab. Pacitan
DAFTAR ISI
D.
1.
a.
b.
c.
d.
e.
2.
3.
4.
5.
E. Pencatatan Kegiatan
Kegiatan-kegiatan yang dicatat oleh dokter kecil dan di masukkan dalam buku laporan
dokter kecil yaitu :
1. Kegiatan yang ada di sekolah, di rumah dan di masyarakat
a. Hasil penimbangan berat badan dan tinggi badan
b. Hasil pengematan ketajaman penglihatan
c. Jenis pertolongan pertama yang diberikan
d. Hasil pengamatan pengguntingan kuku
e. Hasil pengamatan sarang nyamuk (PSN)
f.
Anjuran-anjuran yang diberikan kepada teman, saudara di rumah, misalnya :
1) Menggunting kuku secara rutin
2) Melihat televisi tidak terlalu dekat (minimal 3 meter)
3) Tidur tidak terlalu larut malam
4) Jangan baca buku sambil tiduran
5) Sikap duduk yang baik pada waktu membaca dan menulis
6) Membuang sampah pada tempatnya, dll.
g. Hasil dari melihat/ pengamatan pada teman/ di masyarakat, misalnya :
1) Hasil pengamatan pada warung sekolah
2) Kebiasaan teman membuang sampah
3) Melihat orang buang sampah dari mobil
4) Berjalan di jalan umum sambil baca pelajaran.
2. Kegiatan yang ada di kelas
a. Piket kebersihan kelas
3. Saran dan usul untuk diselenggarakannya kegiatan tertentu di bidang kesejahteraan, dll
8. Rujukan.
E. Pencatatan Kegiatan
Kegiatan-kegiatan yang dicatat oleh dokter kecil dan di masukkan dalam buku laporan dokter
kecil yaitu :
1. Kegiatan yang ada di sekolah, di rumah dan di masyarakat
a. Hasil penimbangan berat badan dan tinggi badan
b. Hasil pengematan ketajaman penglihatan
c. Jenis pertolongan pertama yang diberikan
d. Hasil pengamatan pengguntingan kuku
e. Hasil pengamatan sarang nyamuk (PSN)
f. Anjuran-anjuran yang diberikan kepada teman, saudara di rumah, misalnya :
Menggunting kuku secara rutin
Melihat televisi tidak terlalu dekat (minimal 3 meter)
Tidur tidak terlalu larut malam
Jangan baca buku sambil tiduran
Sikap duduk yang baik pada waktu membaca dan menulis
Membuang sampah pada tempatnya, dll.
g. Hasil dari melihat/ pengamatan pada teman/ di masyarakat, misalnya :
Hasil pengamatan pada warung sekolah
Kebiasaan teman membuang sampah
Melihat orang buang sampah dari mobil
Berjalan di jalan umum sambil baca pelajaran.
2. Kegiatan yang ada di kelas
a. Piket kebersihan kelas
3. Saran dan usul untuk diselenggarakannya kegiatan tertentu di bidang kesejahteraan,
dll
OBAT-OBATAN SEDERHANA
A. Cara penyimpanan obat dan peralatan kesehatan
1.
2.
Obat-obat dan alat-alat kesehatan disimpan di lemari khusus yang dapat dikunci
Penyimpanan obat dipisah-pisahkan
a. Obat dalam (obat yang diminum/dimakan)
b. Obat luar
c. Obat keras
Salep Levertan
3.
Kapas
Cara pemakaian
Dioleskan dibisulditutup dengan kain
kasa-diplester
Dioleskan dilukaditutup dengan
kasa-dibalut
Keterangan
Digunakan untuk
10
membersihkan
luka, mengoleskan
obat, mengambil
benda asing dimata
(klilipan)
Cairan yang dapat
digunakan untuk
mencuci tangan,
membersihkan alatalat dan lain-lain
4.
Lysol/Dentol/
Detol
5.
Plester
Digunakan untuk
menutup luka
setelah diberikan
kasa terlebih
dahulu
6.
Creolin
Larutan yang
digunakan untuk
membersihkan
lantai rumah/lantai
kamar mandi
7.
Pipet
Untuk meneteskan
obat mata dll
8.
Betadine
yodium
dan
Dioleskann pada
pinggir luka dengan
kapas untuk
membersihkan kulit
menutup perdarahan
kecuali bila diletakkan
didalam kain kasa
11
A. Definisi P3K
Memberikan pertolongan pertama
kepada korban kecelakaan dengan
cepat dantepat sebelum korban dibawa
ke
tempat
rujukan
(dokter/puskesmas/rumah sakit).
B. Tujuan P3K
1. Mencegah cedera bertambah parah
2. Menunjang upaya penyembuhan
C. Pedoman yang harus dipegang oleh
pelaku P3K
P = Penolong mengamankan diri
sendiri lebih dahulu sebelum bertindak
A = Amankan korban dari gangguan
ditempat kejadian sehingga bebas dari
bahaya
T = Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa di tempat itu ada kecelakaan
U = usahakan menghubungi ambulans, dokter, rumah sakit atau yang berwajib (polisi/keamanan
setempat)
T = Tindakan pertolongan terhadap korban dalam urutan yang paling tepat
D. Peralatan P3K terdiri atas
1. Bahan yang minimal harus tersedia
a. Bahan untuk membersihkan tangan
misalnya : sabun, alkohol.
b. Obat
untuk
mencuci
luka
misalnya : air bersih, boorwater,
Providone iodine
c. Obat untuk mengurangi rasa nyeri
misalnya parasetamol
d. Bahan
untuk
menyadarkan
misalnya minyak kayu putih,
parfum.
2. Alat minimal yang disediakan
a. 10 pembalut cepat
b. Pembalut gulung
c. Pembalut segitiga
d. Kapas
e. Plester
f. Kassa steril
g. Gunting
h. Pinset
E. Pelaksanaan P3K
12
1.
2.
3.
4.
13
3.
4.
2) Tidurkan terlentangtanpa bantal bila mukanya pucat/ biru,jika mukanya merah berikan bantal
3) Longgarkan semua pakaian yang mengikat
4) Bila penderita sadar berikan minum yang hangat
5) Beri selimut supaya badannya hangat
6) Jika perlu kirim ke rumah sakit
Gangguan peredaran darah/berat (syok)
a. Pengertian : keadaan yang dapat mengancam kehidupan dimaan otak dan alat vitallain
kekurangan darah oleh berbagai sebab
b. Penyebab :
1) Kekurangan darah/cairan (muntaber)
2) Luka bakar yang luas
3) Nyeri yang hebat
4) Tidak tahan terhadap obat/ bahan kimia tertentu
c. Penggolongan
1) Ringan , dengan tanda-tanda ; pucat, kulit dingin, nadi lemah dan cepat (100x/menit), korban
gelisah, rasa haus, kadang-kadang ngacau
2) Berat, dengan tanda-tanda : sangat pucat, mata cekung, pernafasan cepat dan tidak teratur,
nadi susah teraba dan apabila teraba sangat cepat (150x/menit)
d. Lokasi gangguan : kulit, saluran pencernaan dan patah tulang
e. Tindakan P3K
1) Bawa korban ke tempat teduh dan aman, dan bila tidak terdapat perdarahan di kepala tidurkan
terlentang tanpa bantal, atas kepala lebih rendah dari kaki, bila tidsak ada patah tulang dan
perdarahan dianggota badan, kaki diluruskan dan tangannya
2) Pakaian korban dikendorkan
3) Tenangkan korban dan usahakan agar badan tetap hangat
4) Bila ada luka atau perdarahan, rawat lukanya dan hentikan perdarahannya
5) Bila ada patah tulang kerjakan pembidaian
6) Bila muntaber beri oralit
Perdarahan
a. Pengertian : perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darahyang rusaknya.
Perdarahan ada 2 macam, yaitu perdarahan keluar dan perdarahan dalam
b. Penyebab : putusnya pembuluh darah atau perlukaan paad pembuluh darah
c. Penggolongan
1) Perdarahan pembuluh darah nadi/arteri
2) Perdarahan pembuluh darah balik atau vena
3) Perdarahan pembuluh darah rambut/kapiler
14
d.
Prioritas
pertolongan
:
pembuluh darah nadi
e. Tindakan P3K
1) Bagian anggota badan
yang berdarah tinggikan
2) Tekan pembuluh darah
yang terletak di antara tempat
perdarahan
15
17
Bila diare berlangsung lama maka penderita akan kekurangan cairan tubuhnya yang
membuat penderita menjadi lemas, merasa haus, mata cekung dan kulit keriput.
18
F. Cacingan
Jenis cacing yang ditularkan melalu tanah, diantaranya yang terpenting adalah cacing
gelang, cacing tambang, cacing cambuk yang hidup di usus manusia.
Apa gejala penderita cacingan?
Tidak bergairah, konsentrasi belajar kurang.
Perut sering sakit dan nafsu makan berkurang.
Diare bercampur darah bisa ditemukan pada anak penderita cacing cambuk.
Anemi (kurang darah bisa ditemukan pada anak penderita cacing tambang dan cacing
cambuk.
Perut tampak buncit badan kurun dan nafsu makan meningkat (cacing gelang)
Tindakan : Rujuk ke Puskesmas untuk mendapatkan obat cacing.
Bagaimana mencegah cacingan?
Mandi 2 kali sehari, potong kuku, cuci tangan dengan sabun, dan memakai alas kaki
(sepatu/sandal)
Buang air besar di jamban.
19
KEBERSIHAN PRIBADI
Kebersihan adalah pangkal kesehatan, ini merupakan motto yang harus selalu
diingat, dilaksanakan di setiap tempat dan setiap waktu. Kebisaan hidup bersih harus
dimulai dari diri pribadi baru lingkungannya, karena orang yang biasa hidup bersih tidak
senang melihat lingkungan yang kotor.
A. Kebersihan Atau Kesehatan Pribadi Meliputi
1. Memelihara kesehatan dan kebersihan kulit
Fungsi kulit:
a. Melindungi jaringan dibawahnya
b. Melindungi cairan tubuh
c. Mengatur suhu tubuh
d. Sebagai indera peraba
e. Membentuk vitamin D
f. Sebagai alat sekresi
Cara memelihara kulit:
a. Mandi dan memakai sabun minimal 2kali sehari
b. Habis mandi dikeringkan dengan handuk yang bersih
c. Memakai pakaian yang bersih
2. Memelihara kebersihan rambut
Rambut berfungsi untuk melindungi kepala terhadap suhu yang datang dari luar
baik panas maupun dingin
Cara merawat rambut:
a. Mencuci rambut dengan teratur minimal 2 kali seminggu
b. Menyisir rambut
3. Mamlihara kebersihan mata
Fungsi mata:
a. Sebagian indera penglihatan
b. Membantu keseimbangan dan menyampaikan pesan
Cara membersihkan mata:
a. Ambil kapas simpan di ujung lidi
b. Celupkan di boorwater atau air matang
c. Usapkan dari arah pinggir ke tengan menuju ke arah hidung
4. Memelihara kebersihan kuku
Cara membersihkan kuku:
a. Memotong kuku sekurang-kurangnya 1 kali seminggu
b. Mencuci kuku dengan sabun
5. Memelihara kesehatan hidung
Didalam hidung terdapat bulu dan lendir yang berfungsi menyaring udara yang
masuk dari kotoran debu sehingga udara masuk ke paru-paru lebih bersih
6. Memelihara kebersihan telinga
Fungsi telinga sebagai alat pendengarn dan keseimbangan tubuh
Cara membersihkan:
a. Bersihkan daun telinga pada waktu mandi ingat lekuk-lekuknya
b. Bersihkan kotoran berkali-kali
20
21
22
Suatu tindakan medis untuk menyangga atau menahan bagian tubuh tertentu agar tidak bergeser
atau berubah dari posisi yang dikehendaki.
2. Tujuan
Tujuan dari pembalutan, yaitu ;
a. Menahan sesuatumisalnya bidai (spalk), kasa penutup luka, dan sebagainyaagar tidak bergeser
dari tempatnya.
b. Menahan pembengkakan (menghentikan pendarahan: pembalut tekanan).
c. Menunjang bagian tubuh yang cedera.
d. Menjaga agar bagian yang cedera tidak bergerak.
e. Menutup bagian tubuh agar tidak terkontaminasi.
3.
23
Untuk menutup luka yang sederhana dapat dipakai plester yang sudah dilengkapi dengan
kasa yang mengandung antiseptik (Tensoplast, Band-aid, Handyplast dsb).
Cara membalut luka terbuka dengan plester:
o Luka diberi antiseptik
o Tutup luka dengan kassa
o Letakkan pembalut plester.
d. Kassa steril
Prosedur pembalutan
a.
Perhatikan tempat atau letak bagian tubuh yang akan dibalut, seperti:
Bagian dari tubuh yang mana,
Luka terbuka atau tidak,
Bagaimana luas luka,
Perlu dibatasi gerak bagian tubuh tertentu atau tidak.
b. Pilih jenis pembalut yang akan digunakan. Dapat satu atau kombinasi.
c. Sebelum dibalut, jika luka terbuka perlu diberi desinfektan atau dibalut dengan pembalut yang
mengandung desinfektan. Jika terjadi disposisi/dislokasi perlu direposisi. Urut-urutan tindakan
desinfeksi luka terbuka:
Letakkan sepotong kasa steril di tengah luka (tidak usah ditekan) untuk melindungi luka
selama didesinfeksi.
Kulit sekitar luka dibasuh dengan air, disabun dan dicuci dengan zat antiseptik.
Kasa penutup luka diambil kembali. Luka disiram dengan air steril untuk membasuh
bekuan darah dan kotoran yang terdapat di dalamnya.
Dengan menggunakan pinset steril (dibakar atau direbus lebih dahulu) kotoran yang tidak
hanyut ketika disiram dibersihkan.
Tutup lukanya dengan sehelai sofratulle atau kasa steril biasa. Kemudian di atasnya dilapisi
dengan kasa yang agak tebal dan lembut.
Kemudian berikan balutan yang menekan.
Apabila terjadi pendarahan, tindakan penghentian pendarahan dapat dilakukan dengan cara:
Pembalut tekan, dipertahankan sampai pendarahan berhenti atau sampai pertolongan yang
lebih mantap dapat diberikan.
Penekanan dengan jari tangan di pangkal arteri yang terluka. Penekanan paling lama 15
menit.
Pengikatan dengan tourniquet.
o Digunakan bila pendarahan sangat sulit dihentikan dengan cara biasa.
24
Lokasi pemasangan: lima jari di bawah ketiak (untuk pendarahan di lengan) dan lima
jari di bawah lipat paha (untuk pendarahan di kaki)
o Cara: lilitkan torniket di tempat yang dikehendaki, sebelumnya dialasi dengan kain atau
kasa untuk mencegah lecet di kulit yang terkena torniket. Untuk torniket kain, perlu
dikencangkan dengan sepotong kayu. Tanda torniket sudah kencang ialah
menghilangnya denyut nadi di distal dan kulit menjadi pucat kekuningan.
o Setiap 10 menit torniket dikendorkan selama 30 detik, sementara luka ditekan dengan
kasa steril.
Elevasi bagian yang terluka
d. Tentukan posisi balutan dengan mempertimbangkan:
Dapat membatasi pergeseran/gerak bagian tubuh yang memang perlu difiksasi
Sesedikit mungkin membatasi gerak bgaian tubuh yang lain
Usahakan posisi balutan paling nyaman untuk kegiatan pokok penderita.
Tidak mengganggu peredaran darah, misalnya balutan berlapis, yang paling bawah letaknya
di sebelah distal.
Tidak mudah kendor atau lepas.
o
B. PEMBIDAIAN
1. Pengertian
Pembidaian adalah tindakan memfiksasi/mengimobilisasi bagian tubuh yang mengalami cedera,
dengan menggunakan benda yang bersifat kaku maupun fleksibel sebagai fixator/imobilisator.
2. Tujuan
a. Mencegah gerakan bagian yang sakit sehingga mengurangi nyeri dan mencegah kerusakan
lebih lanjut
b. Mempertahankan posisi yang nyaman
c. Mempermudah transportasi korban
d. Mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera
e. Mempercepat penyembuhan
3.
Prinsip Pembidaian
a. Lakukan pembidaian di mana anggota badan mengalami cedera (korban jangan dipindahkan
sebelum dibidai). Korban dengan dugaan fraktur lebih aman dipindahkan ke tandu medis
darurat setelah dilakukan tindakan perawatan luka, pembalutan dan pembidaian.
b. Lakukan juga pembidaian pada persangkaan patah tulang, jadi tidak perlu harus dipastikan
dulu ada tidaknya patah tulang. Kemungkinan fraktur harus selalu dipikirkan setiap terjadi
kecelakaan akibat benturan yang keras. Apabila ada keraguan, perlakukan sebagai fraktur.
c. Tanda dan gejala patah tulang:
Adanya tanda ruda paksa pada bagian tubuh yang diduga terjadi patah tulang:
pembengkakan, memar, rasa nyeri.
Nyeri sumbu: apabila diberi tekanan yang arahnya sejajar dengan tulang yang patah akan
memberikan nyeri yang hebat pada penderita.
25
d.
4.
Deformitas: apabila dibandingkan dengan bagian tulang yang sehat terlihat tidak sama
bentuk dan panjangnya.
Bagian tulang yang patah tidak dapat berfungsi dengan baik atau sama sekali tidak dapat
digunakan lagi.
Melewati minimal dua sendi yang berbatasan.
5. Prosedur Pembidaian
a. Siapkan alat-alat selengkapnya
b. Apabila penderita mengalami fraktur terbuka, hentikan perdarahan dan rawat lukanya dengan
cara menutup dengan kasa steril dan membalutnya.
c. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang, diukur dahulu pada
sendi yang sehat.
d. Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan. Memakai bantalan di antara bagian yang
patah agar tidak terjadi kerusakan jaringan kulit, pembuluh darah, atau penekanan syaraf,
terutama pada bagian tubuh yang ada tonjolan tulang.
e. Mengikat bidai dengan pengikat kain (dapat kain, baju, kopel, dll) dimulai dari sebelah atas
dan bawah fraktur. Tiap ikatan tidak boleh menyilang tepat di atas bagian fraktur. Simpul
ikatan jatuh pada permukaan bidainya, tidak pada permukaan anggota tubuh yang dibidai.
f. Ikatan jangan terlalu keras atau kendor. Ikatan harus cukup jumlahnya agar secara keseluruhan
bagian tubuh yang patah tidak bergerak.
g. Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan setelah dibidai.
h. Sepatu, gelang, jam tangan dan alat pengikat perlu dilepas.
26
27
LAMPIRAN
A.
PEMBALUTAN
28
29
B.PEMBIDAIAN
30
31
IMUNISASI
A. Pengertian
Imunisasi ialah mencegah timbulnya penyakit-penyakit seperti: TBC, Pertusis, Tetanus,
polio, Campak, dan Hepatitis B setelah diberi vaksinasi.
B. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
1. TBC
2. Dipteri
3. Pertusis
4. Tetanus
5. Campak
6. Polio
7. Hepatitis B
C. Manfaat imunisasi dan bahaya bila tidak imunisasi
Manfaat imunisasi adalah:
1. Akan menjadi tahan/kebal terhadap penyakit TBC, Pertusis, Tetanus, polio, Campak, dan
Hepatitis B sehingga bayi/anak sehat, biaya pengobatan tidak diperlukan.
2. Anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia sehat.
Bahaya bila tidak diimunisasi:
1. Anak akan mudah terserang penyakit, dengan akibat
yang lebih berat, dapat menimbulkan kematian. Untuk
polio akan menimbulkan cacat seumur hidup/kematian.
D. Tempat imunisasi
1. Puskesmas
a. KIA
b. UKS
c. Posyandu
d. Balai pengobatan
2. Non Puskesmas
a. Rumah sakit
b. Rumah sakit bersalin
c. Rumah bersalin
d. Dokter praktek anak
e. Dokter praktek umum
f. Dokter spesialis kebidanan
g. Bidan praktek
h. Klinik
i. Balkesmas ( Balai Kesehatan Anak)
E. Efek Samping dari imunisasi
1. DPT
:
Ringan : bengkak / nyeri pada daerah suntikan
Berat : menangis hebat > 4 jam, kejang, syok
2. Campak : kemerahan pada daerah suntikan, panas, borok
32
3. BCG
: borok
33
1.
Bibir
Bibir juga disebut tepi mulut. Bibir terdiri dari bibir atas dan bibir bawah. Titik pertemuan antar
bibir atas dan bibir bawah disebut sudut mulut.
Kita memerlukan bibir untuk:
a. Menjaga jangan sampai makanan dan minuman tercecer keluar mulut.
b. Merasakan panas-dinginnya makanan dan minuman
c. Berbicara dengan jelas
2. Lidah
Lidah terdiri atas otot-otot dan dapat digerak-gerakkan. Pada bagian atas dari lidah ada tonjolantonjolan kecil. Tonjolan-tonjolan kecil ini merupakan alat pengecap dan perasa.
Kita memerlukan lidah untuk :
a. Mengecap makanan dan minuman
b. Menelan
c. Menjilat
d. Berbicara
3. Gigi
Yang kelihatan dalam mulut adalah sebagian dari seluruh gigi.Bagian yang kelihatan ini disebut
mahkota gigi.Sebagian gigi tertanam di dalam rahang.Karena itu bagian ini tidak terlihat kalau
kita membuka mulut.Bagian yang tidak kelihatan ini disebut akar gigi.Akar gigi ini diikat
kepada tulang rahang dengan benag-benang yang sangat halus.Karena akar gigi ini diikat pada
tulang rahang maka gigi tidak mudah copot.
Kegunaan gigi untuk:
a. Memotong, mencabik dan menghaluskan makanan
b. Mengucapkan kata-kata dengan jelas
c. Mendorong pertumbuhan rahang sehingga bentuk wajah menjadi harmonis.
4. Gusi
Daging sekitar mahkota gigi disebut gusi.Biasanya gusi berwarna merah muda.Tetapi kadankadang ada juga gusi yang warnanya agak kecoklat-coklatan.Warna ini disebabkan karena dalam
gusi ada zat pewarna yang disebut pigmen.Gusi yang sehat melekat erat sekitar mahkota
gigi.Pinggiran dari gusi yang sehat kelihatannya tipis (tidak menggelembung) dan
34
Kebiasaan menghisap jari, bibir bawah dapat menyebabkan gigi depan atas
mendongos.
Menggigit benang, membuka tutup botol dengan gigi, bisa menyebabkan gigi
patah.
D. Cara menyikat gigi yang baik dan benar
35
Biasakan sikat gigi setelah bangun tidur, setelah makan dan sebelum tidur
Pakai pasta gigi yang mengandung fluoride
Pilih sikat gigi yang berbulu halus, permukaan datar, kepala sikat kecil
Setiap anggota keluarga memiliki sikat gigi sendiri (diganti setiap 3 bulan)
Hindari makanan yang dapat menyebabkan gigi berlubang (permen, coklat, es krim, soda
dll)
6. Periksakan gigi ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali
36
KESEHATAN LINGKUNGAN
Lingkungan sehat
Lingkungan sehat adalah jika sampah, air limbah dan tinja di buang secara benar.
Ruang lingkup kesehatan lingkungan meliputi:
1. Lingkungan sekolah yang sehat
a. Lokasi sekolah yang jauh dari kebisingan, polusi dan memiliki halaman untuk bermain
dan olah raga
b. Bangunan yang kokoh, pencahayaan baik dengan suasana yang nyaman
c. Tata ruang yang rapi
d. Terdapat kotak P3K
e. Terdapat tabung pemadam kebakaran
f. Terdapat tempat penampungan sampah yang tertutup
g. Terdapat tempat cuci tangan dan penyediaan air minum
h. Terdapat hubungan yang harmonis antar sesama penghuni sekolah
Pembinaan lingkungan sehat dilaksanakan melalui kegiatan intra dan ekstra kurikuler. Kegiatan
intra kurikuler terutama melalui pelajaran penjaskes atau pendidikan kesehatan yang disatukan
dengan mata pelajaran lain yang relevan.
2. Perumahan
Syarat rumah sehat secara sederhana:
a. Rumah yang memiliki ruangan terpisah untuk keperluan sehari-hari dengan ukuran
yang memadai, misalnya ruang makan, kamar tidur, dapur, kamar mandi, WC, dan
tempat cuci pakaian.
b. Tersedianya air bersih, penampungan air bekas, tempat sampah, jamban, dan saluran
pembuangan air hujan.
c. Kamar-kamar harus berjendela dan harus selalu terbuka pada siang hari. Jendela harus
menghadap arah angin
d. Sinar matahari dapat masuk ke rumah dan penerangan malam yang cukup untuk
membaca.
e. Dinding lantai harus kering dan tidak lembab
f. Asap dapur mempunyai jalan keluar melalui lubang langit-langit.
g. Halaman rumah harus selalu dibersihkan.
h. Kandang ternak terpisah lebih 10 meter jaraknya dari rumah
i. Di manapun tidak terdapat jentik-jentik nyamuk, kecoa dan tikus
3. Pengadaan Air bersih
Syarat-syarat air bersih:
a. Syarat fisik: tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, jernih, dan segar.
b. Syarat kimiawi: tidak mengandung logam berat dan beracun misal Pb, Zn, Cu,
Mg, dan Hg.
c. Syarat bakteriologis: tidak mengandung bakteri penyebab penyakit, misal E.
coli.
Sumber air bersih dapat diperoleh dari:
37
38
a.
b.
c.
d.
e.
Sampah dibuang ke tanah yang lebih rendah kemudian ditutup dengan tanah
Dibakar
Dibuat kompos
Untuk makanan ternak
Pulverisation yaitu semua jenis sampah dihancurkan kemudian baru di buang
ke laut.
Penyakit yang dapat ditimbulkan oleh sampah antara lain: menceret, muntaber,
disentri, typus, dan penyakit kaki gajah.
a.
b.
c.
d.
e.
7. Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan dapat berupa:
a. Pencemaran air dan tanah
b. Pencemaran udara
c. Pencemaran suara
d. Pencemaran bahan-bahan radioaktif
sampah plastik
sampah organik
sampah berbahaya
39
40
C. Pemeriksaan Mata
1) Tajam Penglihatan ( VISUS )
Tujuan dari pemeriksaan tajam penglihatan untuk mengetahui tajam penglihatan seseorang
dan memberikan penilaian menurut ukuran baku yang ada.
Alat pemeriksaan : Kartu Snellen Chart
Teknik pemeriksaan :
Pemeriksaan Ketajaman Penglihatan perlu dilakukan paling sedikit 3 bulan sekali
dengan menggunakan kartu Snellen dengan cara sebagai berikut:
Snellen Chart
41
1. Meletakkan kartu snellen pada jarak 6 meter dan baris tengah terletak setinggi garis mata
anak yang akan diperiksa.
2. Anak yang diperiksa dalam posisi berdiri atau duduk.
3. Pemeriksaan dimuai dari mata kanan, sedangkan mata kiri ditutup menggunakan telapak
tangan namun tidak ditekan.
4. Anak diminta membaca setiap huruf pada kartu snellen mulai dari baris atas ke bawah.
5. Penulisan hasil pemeriksaan ketajaman penglihatan mata kanan sesuai dengan angka yang
tertulis di sebelah kiri dari baris terbawah huruf yang dapat dibaca anak yang diperiksa.
Misalnya anak dapat membaca huruf sampai baris ke 5, di sebelah kiri baris ke lima
terdapat angka 20/40, berarti visus yang di periksa adalah 20/40.
6. Kemudian lakukan pada mata sebelah kiri dengan cara yang sama.
7. Apabila tajam penglihatan mata salah satu atau kedua mata kurang dari 20/20 maka anak
harus dirujuk ke puskesmas untuk mendapatkan pemeriksaan selanjutnya.
2) Memeriksa/ melihat bagian-bagian mata yang tampak dari luar :
a) pada kelopak mata terdapat benjolan atau tidak, dapat menutup dan membuka mata
dengan sempurna..
b) Bulu mata teratur tumbuh dan mengarah ke luar.
c) Konjungtiva (selaput lendir mata) tampak jernih keputih-putihan.
d) Pupil mata (manik-manik mata) tampak mengecil bila kena sinar dan melebar kembali
bila tidak disinari lampu senter dan benar-benar hitam.
3) Memperhatikan gerakan dan arah bola mata
a) Gerakan kedua bola mata dapat bergerak kesemua arah secara bersamaan.
b) Arah kedua bola mata kedepan.
D. Menjaga Kesehatan Mata
1. Membiasakan makan makanan yang bergizi (banyak mengandung Vitamin A seperti sayusayuran hijau, telur, buah-buahan dll.)
2. Membasuh muka dan membersihkan kulit sekitar mata dengan air bersih.
3. Duduklah dengan sikap badan yang tegak (jangan berbaring) pada waktu membaca dan
menulis. Sinar lampu yang baik untuk membaca adalah yang datang dari sebelah kiri. Letak
lampu hendaknya cukup jauh dari sisi meja sehingga tidak terjadi bayangn dari tubuh. Bacaan
terletak kira-kira 40cm dari mata.
4. Memaksakan diri berlebih-lebihan untuk membaca tidak baik untuk kesehatan mata.
Istirahatlah sejenak bila merasa penat saat membaca dengan melihat-lihat objek yang jauh atau
pemandangan yang hijau/ berwarna-warni.
5. Jangan menggunakan alat-alat bersama-sama dengan orang yang sakit mata karena bisa
menular seperti handuk, saputangan dan alat tulis.
6. Jangan bermain-main dengan benda tajam atau benda-benda lain yang berbahaya.
PEMERIKSAAN PENDENGARAN /TELINGA
42
Tujuan : Untuk mengetahui kelainan sedini mungkin sehingga tidak menimbulkan kelainan yang
menetap dan dapat dilakukan tindakan-tindakan khusus bagi mereka yang menderita gangguan
pendengaran (pengaturan tempat duduk dan sebagainya)
Alat dan cara yang dipakai :
1. a. Cara berbisik untuk pemeriksaan pendengaran kasar.
b. Garpu tala/ arloji (jam tangan)
c. Audio meter untuk pemeriksaan yang teliti.
2. Kayu/ pita pengukur jarak.
3. Ruangan/ tempat yang tenang.
Cara :
A. Pemeriksaan dengan cara berbisik :
a. Jelaskan maksud pemeriksaan pada murid
b. Pilih ruangan yang tenang di luar kelas yang jauh dari keributan.
c. Ukur jarak anak dengan pemeriksa sejauh 6m/20 feet. Dahulukan telinga kanan, anak
berdiri dengan telinga kanan menghadap pemeriksa serta lobang telinga kiri ditutup rapat
dengan tangan kirinya. Bisikan kata-kata yang sederhana dan mudah ditangkap. Anak
sebaiknya tidak melihat pada mulut pemeriksa.
Bila jarak 6m/ 20 feet dapat mengulang kata-kata dengan baik, maka pendengaran anak
adalah 20/ 20 atau 6/ 6.
Bila anak tidak dapat mengulang kata-kata dengan jelas, maka pemeriksaan maju satu meter
dan berbisik mengulang kata-kata tadi, bila anak dapat mengulang dengan jelas maka
pendengaran anak tersebut adalah 5/6 atau 15/20. Demikian seterusnya, dan periksalah juga
telinga yang kiri dengan cara yang sama.
d. Hasil catatan dicatat dikartu kesehatan/ buku catatan yang diberikan.
B. Pemeriksaan dengan jam tangan
Yaitu dengan mendengarkan detik jarum jam dan dihitung jarak dimana anak tidak dapat
mendengarkan lagi detik jarum jam tersebut (beberapa cm).
C. Pemeriksaan dengan audio meter
Dikerjakan dirumah sakit yang lengkap dibagian telinga hidungdan tenggorokan (THT).
Pemeriksaan ini dilakukan bila dengan pemeriksaan berbisik ditemui kelainan diteruskan ke rumah
sakit.
Tanda-tanda dan keluhan pada anak dengan penurunan ketajaman pendengaran.
1. Kurang perhatian/ kurang minat dalam mengikuti pembicaraan biasa.
2. Terlamabat menjawab jika dipanggil
3. Sering salah menjawab
4. Kurang mengerti atau tidak mengerti sama sekali bila diberi penjelasan-penjelasan dikelas.
5. Memalingkan kepala untuk mendekatkan telinga yang masih baik kepda orang yang
berbicara.
43
6. Suka menarik diri dari pergaulan temannya, senang bermain sendiri, menjadi anak yang anti
sosial atau pemarah, penangis.
7. Telinga mengeluarkan kotoran/ cairan, tersumbat.
44
ILMU GIZI
Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelejari tentang unsur-unsur tertentu dari makanan (zat
gizi) yang akan diserap oleh tubuh dan sisanya dibuang keluar tubuh.
A. Fungsi Makanan
Disini dapat dikemukakan 3 (tiga) fungsi utama, yaitu:
1. Sebagai zat pembangun
Zat pembangun (penyusun sel-sel tubuh) adalah kelompok (protein dan mineral) terdapat
dalam telur, tahu, tempe, daging, ikan dan lain-lain.Sel-sel dalam tubuh, sel-sel darah perlu
diperbaharui karena masa kerja terbatas kurun waktu 120 hari (tiga bulan) akan mengalami
kerusakan (pecah), kerusakan ini perlu diganti secara proses biologis di dalam tubuh. Unsur
dalam makanan yang berfungsi mengganti, membengun dan memelihara sel-sel adalah protein
dan mineral.
2. Sebagai sumber tenaga
Sumber tenaga adalah kelompok hidrat arang dan lemak yang terdapat dalam makanan pokok,
seperti nasi, bihun, mie, tepung-tepungan, gula, minyak goreng, mentega dan lain-lain.
3. Sebagai zat pengatur
Zat pengatur adalah kelompok sayuran dan buah. Di dalam tubuh zat-zat makanan itu (vitamin
dan mineral) berfungsi mengatur proses pencernaan, penyerapan, dan penggunaan zat-zat gizi
yang lain.
B. Zat gizi
Makanan yang baik adalah makanan yang mencakup fungsi makanan di atas yang kesemuanya
tertuang dalam makanan 4 sehat 5 sempurna. Dalam makanan terdapat 5 kelompok zat yaitu :
a. Karbohidrat : zat yang menghasilkan tenaga. Contoh nasi, jagung, sagu dan lan-lain.
b. Protein: protein banyak terdapat dalam lauk pauk dan protein nabati seperti telur, tempe,
tahu, kacang kedelai, kacang-kacangan, ikan dan lain-lain.
c. Lemak: banyak terdapat dalam lauk pauk (daging yang berlemak) dan minyak (minyak
goreng).
d. Vitamin
45
Zat ini banyak terdapat dalam semua bahan makanan terutama sayur dan buah segar.
Vitamin A berperan dalam proses pertumbuhan dan penglihatan. Banyak terdapat pada
daun singkong, papaya dan mangga. Kekuarangan vitamin ini akan menyebabkan
kebutaan dan pertumbuhan terhambat.
Vitamin B1 berperan dalam metabolism karbohidrat di dalam tubuh. Jika kekurangan
akan mengakibatkan kekurangan nafsu makan.
Vitamin B12 berperan dalam pembentukan sel darah merah dan jika kekurangan
menyebabkan kelumpuhan tungkai.
Vitamin C berperan dalam pemeliharaan jaringan dan berperan dalam peningkatan daya
tahan tubuh terhadap serangan berbagai macam penyakit.
Vitamin D dalam tubuh biasanya belum aktif dan untuk mengaktifkan diperlukan sinar
ultraviolet dari sinar matahari. Apabila seseorang kekurangan vitamin D maka akan
terjadi penghambatan pertumbuhan tulang.
Vitamin E yang dibutuhkan dalam tubuh relative sedikit jika dibanding dengan vitamin
yang lain.
Vitamin K berguna dalam proses pemebekuan darah yang biasanya terdapat dalam hati
sapi maupun ayam. Kekuarangan vitamin K akan menyebabkan darah sukar membeku.
e. Mineral: banyak terdapat dalam lauk-pauk dan sayuran. Contoh mineral yang penting
adalah Fe (zat besi) dan Ca (kalsium). Zat besi biasanya terdapat dalam bayam, kangkung,
telur dan sayuran hijau yang lainnya. Zat besi itu sendiri penting untuk pembentukan sel
darah merah. Kekurang zat besi dalam tubuh akan menyebabkan gejala cepat pusing,
konsentrasi belajar menurun yang bisanya dikenal dengan keadaan kurang darah. Kalsium
(zat kapur) erdapat dalam ikan laut. Kalsium berfungsi dalam pembentukan gizi dan tulang
bersama dengan vitamin D. kekurangan kalsium akan menyebabkan rapuhnya tulang
(rakhitis).
C. Kantin sekolah
Pada lingkungan sekolah tidak jarang dijumpai adanya kantin sekolah. Tujuan diadakannya
kantin sekolah adalah untuk menyediakan makanan bagi anak sekolah selama berada di
sekolah agar kebutuhan gizi anak terpenuhi. Banyak dijumpai masalah dalam ilmu gizi
dilingkungan sekolah yaitu diantaranya: KEP (kekuarangan energy protein), anemia
(kekurangan Fe),dan Gaki.
Syarat warung sekolah sehat:
a. Tenaga
Tenaga kerja yang berada di kantin yaitu hendaknya berbadan sehat, bebas dari penyakit
menular, bersih dan rapi, mengerti tentang kesehatan, dan memiliki disipin kerja yang tinggi.
Selain itu juga harus pandai dalam memilah bahan makanan yang cocok dan bergizi.Cotoh guru
UKS.
b. Dana
Dana untuk membuatan kantin dan membeli makanannya dapat berasal dari sekolah maupun
iuran orang tua murid.
c. Lokasi dan ruang makan
46
Kantin yang baik yaitu yag berada di dalam lingkungan sekolah, tidak berdekatn dengan
jamban, kamar mandi dan temapt pembuangan sampah dengan ruangan yang cukup luas, bersih
dan nyaman serta ventilasi cukup.
D. Makanan sehat disekolah
Makanan yang dijajakan disekolah hendaknya porsi kecil dengan jumlah energi kurang lebih
50-300 kalori yaitu kira-kira sepertiga sampai seperempat makanan siang hari.Makanan yang
disediakan disekolah dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Makanan yang dihidangkan sebagai makanan tunggal misalnya:
Sumber zat tenaga: singkong goreng, pisang goreng, ubi goreng, urap, getuk dan lain-lain.
Sumber zat pembangun: tempe goreng, tahu isi, rempeyek teri, bubur kacang ijo dan lainlain.
Sumber zat pengatur: pisang ambon, papaya, jambu biji, nanas, nangka, melon.
b. Makanan yang dipersiapkan dengan campuran zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur,
seperti soto ayam, mie bakso, mie goreng, gado-gado, comro, kroket, risoles, nasi kuning,
lontong sayur, nasi rames, batagor, siomay, pecel dan lain-lain
Bervariasinya zat makanan diharapkan anak dapat memilih makan yang baik dan bergizi. Anakanak dan remaja sering memilih makanan sumber zat tenaga seperti gula, serat makan-makanan
yang berlemak atau banyak zat tepung. Apabila makan makanan yang banyak mengandung zat
gula dapat merusak gigi dan kegemukan. Walupun penambahan zat flour dalam air diharapkan
akan mencegah kerusakan gigi, tetapi untuk pecaagahan lebih baiknya apabila makan tidak
terlalu berlebihan.
E. Pertumbuhan dan perkembangan
Untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah maka digunakan KMS
yaitu kartu yang berisi grafik pertumbuhan tinggi badan dan berat badan. Tujuan dari
penggunaan KMS adalah :
Sebagai alat untuk memantau keadaan gizi dan kesehatan anak.
Alat pendidikan gizi dan kesehatan dalam perilaku sehat sehari-hari.
Menyadarkan anak akan pentingya imunisasi.
Menigkatkan partisipasi guru dan orang tua dalam memelihara kesehatan anak sekolah.
47
ANTROPOMETRI
Tekanan darah
A.
Pengertian
Tekanan darah adalah kekuatan yang mendorong darah terhadap dinding arteri, Tekanan
ditentukan oleh kekuatan dan jumlah darah yang dipompa, dan ukuran serta fleksibilitas dari
arteri, diukur dengan alat pengukur tekanan darah dan stetoskop. Tekanan darah terus-menerus
berubah tergantung pada aktivitas, suhu, makanan, keadaan emosi, sikap, keadaan fisik, dan
obat-obatan.
Dua angka dicatat ketika mengukur tekanan darah. Angka yang lebih tinggi, adalah tekanan
sistolik, mengacu pada tekanan di dalam arteri ketika jantung berkontraksi dan memompa
darah ke seluruh tubuh. Angka yang lebih rendah, adalah tekanan diastolik, mengacu pada
tekanan di dalam arteri ketika jantung beristirahat dan pengisian darah. Baik tekanan sistolik
dan diastolik dicatat sebagai mm Hg (milimeter air raksa). Perbedaan antara tekanan sistolik
dan diastolik disebut tekanan denyut. Di Indonesia, tekanan darah biasanya diukur dengan
tensimeterair raksa.
Jumlah tekanan darah yang normal berdasarkan usia seseorang adalah:
- Bayi usia di bawah 1 bulan
: 85/15 mmHg
- Usia 1 - 6 bulan
: 90/60 mmHg
- Usia 6 - 12 bulan
: 96/65 mmHg
- Usia 1 - 4 tahun
: 99/65 mmHg
- Usia 4 - 6 tahun
: 160/60 mmHg
- Usia 6 - 8 tahun
: 185/60 mmHg
48
- Usia 8 - 10 tahun
: 110/60 mmHg
- Usia 10 - 12 tahun
: 115/60 mmHg
- Usia 12 - 14 tahun
: 118/60 mmHg
- Usia 14 - 16 tahun
: 120/65 mmHg
: 130/75 mmHg
- Usia lanjut
: 130-139/85-89 mmHg
* Hypertensi berat
Hindari penempatan manset pada lengan yang terpasang infus, terpasang shun arterivena,
lenan yg mengalami fistula, trauma dan tertutup gip atau balutan
Pergelangan kaki bagian atas
Hipotensi akan terjadi bila kondisi tekanan darah klien berada di bawah normal. Hipotensi
dapat mengakibatkan stroke dan bahkan mengakibatkan kematian.
Tidak boleh melakukan pengukuran tekanan darah lebih dari 3 kali sehari.
D. Pelaksanaan
49
2. Cara kerja
A.
Cara palpasi
B. Cara auskultasi
50
Pompa terus sampai manometer setinggi 20 mm Hg dari titik radialis tidak teraba.
Letakkan diafragma stetoskop di atas arteri brakhialis dan dengarkan.
Kempeskan balon udara manset secara perlahan dan berkesinambungan dengan
memutar sekrup pada pompa udara berlawanan arah jarum jam.
Catat tinggi air raksa manometer saat pertama kali terdengar kembali denyut.
Catat tinggi air raksa pada manometer:
Suara Korotkoff I: menunjukkan besarnya tekanan sistolik secara auskultasi
Suara Korotkoff IV/V: menunjukkan besarnya tekanan diastolik secara
auskultasi.
Catat hasilnya pada catatan pasien.
Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
TENSIMETER
2.
Nadi
A.
Pengertian
Nadi adalah denyut nadi yang teraba pada dinding pembuluh darah arteri yang berdasarkan
systol dan gystole dari jantung. Denyut nadi adalah jumlah denyut jantung, atau berapa kali
jantung berdetak per menit. Mengkaji denyut nadi tidak hanya mengukur frekuensi denyut
jantung, tetapi juga mengkaji irama jantung dan kekuatan denyut jantung.
Denyut merupakan pemeriksaan pada pembuluh nadi atau arteri. Ukuran kecepatannya diukur
pada beberapa titik denyut misalnya denyut arteri radialis pada pergelangan tangan, arteri
brachialis pada lengan atas, arteri karotis pada leher, arteri poplitea pada belakang lutut, arteri
dorsalis pedis atau arteri tibialis posterior pada kaki. Pemeriksaan denyut dapat dilakukan
dengan bantuan stetoskop.
Denyut nadi dapat berfluktuasi dan meningkat pada saat berolahraga, menderita suatu
penyakit, cedera, dan emosi.
51
B.
- Umur 1 - 6 bulan
- Umur 6 - 12 bulan
- Umur 1 - 2 tahun
- Umur 2 - 6 tahun
- Umur 6 - 10 tahun
- Umur 10 - 14 tahun
- Umur 14 - 18 tahun
- Usia Lanjut
Indikasi
C.
Secara rutin bersamaan dengan pengukuran suhu, tekanan darah dan respirasi
Sewaktu diperlukan
Atas instruksi dokter
Pada waktu pasien akan, sedang, sesudah dioperasi
Pelaksanaan
1.
STETOSKOP
3.
Suhu
A.
Pengertian
Denyut nadi merupakan denyutan atau dorongan yang dirasakan dari proses pemompaan
jantung. Pemeriksaan nadi seharusnya dilakukan dalam keadaan tidur atau istirahat. Kondisi
hipertermia dapat meningkatkan denyut nadi sebanyak 15 20 kali per menit setiap
peningkatan suhu 1 derajat celcius.
Pemeriksaan suhu digunakan untuk menilai kondisi metabolisme di dalam tubuh, dimana
tubuh menghasilkan panas secara kimiawi melalui metabolisme darah. Keseimbangan suhu
harus diatur dalam pembuangan dan penyimpanannya di dalam tubuh yang diatur oleh
hipotalamus.
Seseorang dikatakan bersuhu tubuh normal, jika suhu tubuhnya berada pada 36C - 37,5C
Seseorang dikatakan bersuhu tubuh rendah (hypopirexia/hypopermia), jika suhu tubuhnya <
36C
Seseorang dikatakan bersuhu tubuh tinggi/panas jika:
- Demam : Jika bersuhu 37,5 C - 38C
- Febris : Jika bersuhu 38C - 39C
- Hypertermia : Jika bersuhu > 40C
Suhu tubuh seseorang dapat diambil melalui :
a.
Oral
53
Suhu dapat diambil melalui mulut baik menggunakan termometer kaca klasik atau yang
lebih modern termometer digital yang menggunakan probe elektronik untuk mengukur suhu
tubuh.
b.
Dubur
Suhu yang diambil melalui dubur (menggunakan termometer gelas atau termometer digital)
cenderung 0,5-0,7 lebih tinggi daripada ketika diambil oleh mulut.
c.
Aksilaris
Temperatur dapat diambil di bawah lengan dengan menggunakan termometer gelas atau
termometer digital. Suhu yang diambil oleh rute ini cenderung 0,3-0,4 lebih rendah
daripada suhu yang diambil oleh mulut.
d.
Telinga
Termometer khusus dengan cepat dapat mengukur suhu gendang telinga, yang
mencerminkan
suhu
inti
tubuh
(suhu
dari
organ-organ
internal).
Mungkin suhu tubuh abnormal karena demam (suhu tinggi) atau hipotermia (suhu rendah).
Demam ditandai ketika suhu tubuh meningkat di atas 37C secara oral atau 37,7C melalui
dubur, menurut American Medical Association. Hipotermia didefinisikan sebagai
penurunan suhu tubuh di bawah 35C.
B.
C.
Indikasi
Pada pasien baru
Menurut peraturan rumah sakit secara rutin 3 kali sehari (06.00, 12.00, 18.00)
Sewaktu-waktu bila pasien demam, sesudah menggigil, atas instruksi dokter
Bersamaan dengan pengukuran tekanan darah, denyut, dan respirasi.
Pelaksanaan
1.
Alat
Termometer
2.
Cara kerja
a. Pemeriksaan suhu oral
Jelaskan prosedur kepada klien
Cuci tangan
Atur posisi pasien
Tentukan letak bawah lidah
Turunkan suhu termometer dibawah anatara 34C 35C.
Letakkan termometer dibawah lidah sejajar dengan gusi
54
b.
c.
55
TERMOMETER
4.
Pernapasan
A.
Pengertian
Merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai proses pengambilan oksigen dan
pengeluaran karbondioksida. Menilai frekuensi, irama, kedalaman dan tipe atau pola
pernapasan.
Tingkat respirasi atau respirasi rate adalah jumlah seseorang mengambil napas per menit.
Tingkat respirasi biasanya diukur ketika seseorang dalam posisi diam dan hanya melibatkan
menghitung jumlah napas selama satu menit dengan menghitung berapa kali dada meningkat.
Respirasi dapat meningkat pada saat demam, berolahraga, emosi. Ketika memeriksa
pernapasan, adalah penting untuk juga diperhatikan apakah seseorang memiliki kesulitan
bernapas.
Pola pernapasan adalah:
- Pernapasan normal (euphea)
- Pernapasan cepat (tachypnea)
- Pernapasan lambat (bradypnea)
- Sulit/sukar bernapas (oypnea)
Jumlah pernapasan seseorang adalah:
56
- Bayi
: 30 - 40 kali per menit
- Anak
: 20 - 50 kali per menit
- Dewasa : 16 - 24 kali per menit
B.
Indikasi
C.
2.
STOPWATCH
57
PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI
A. Pengertian
Antropometri berasal dari kata anthropos dan metros. Anthropos artinya tubuh dan metros
artinya ukuran. Antropometri berarti ukuran dari tubuh (Mediague.wordpress. com).
Metode antropometri adalah menjadikan ukuran tubuh manusia sebagai alat menentukan
status gizi manusia. Konsep dasar yang harus dipahami dalam menggunakan antropometri
secara antropometri adalah konsep pertumbuhan
Antropometri gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan
komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi(Mediague.wordpress. com)
B. Syarat yang Mendasari Penggunaan Antropometri
a. Alatnya mudah didapat dan digunakan, seperti dacin, pita lingkar lengan atas, mikrotoa, dan
alat pengukur panjang bayi yang dapat dibuat sendiri dirumah.
b. Pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dengan mudah dan objektif
c. Pengukuran bukan hanya dilakukan dengan tenaga khusus profesional, juga oleh tenaga lain
setelah dilatih untuk itu.
d. Biaya relatif murah
e. Hasilnya mudah disimpulkan karena mempunyai ambang batas.
f. Secara alamiah diakui kebenaranya.
C.
58
2. Memberi gambaran status gizi sekarang dan gambaran yang baik tentang pertumbuhan
3. Merupakan ukuran antropometri yang sudah dipakai secara umum dan luas.
4. Ketelitian pengukuran tidak banyak dipengaruhi oleh ketrampilan pengukur
5. KMS (Kartu Menuju Sehat) yang digunakan sebagai alat yang baik untuk pendidikan dan
monitor kesehatan anak menggunakan juga berat badan sebagai dasar pengisian.
Alat yang digunakan di lapangan sebaiknya memenuhi beberapa persyaratan:
1. Mudah digunakan dan dibawa dari satu tempat ke tempat lain.
2. Mudah diperoleh dan relatif murah harganya.
3. Ketelitian penimbangan sebaiknya maksimum 0,1 kg
4. Skala mudah dibaca
5. Cukup aman untuk menimbang anak balita.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menimbang berat badan anak:
1. Pemeriksaan alat timbangan
2. Anak balita yang ditimbang
3. Keamanan
4. Pengetahuan dasar petugas.
3. Tinggi Badan
Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan pertumbuhan
skeletal. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan. Tinggi badan relative kurang
sensitive pada masalah kekurangan gizi dalam waktu singkat. Pengaruh defisiensi zat gizi
terhadap tinggi badan akan tampak dalam waktu yang relative lama. Pada keadaan normal,
tinggi badan tumbuh seiring dengan pertambahan umur.
Pada anak dibawah usia lima tahun dilakukan secara berbaring.
59
Cara Pengukurannya :
a.
Letakkan kepala bayi pada garis tengah alat pengukur. Letakkan lutut bayi secara
lembut
b.
Dorong sehingga kaki ekstensi penuh dan mendatar pada meja ukuran
c.
Hitung berapa panjang bayi tersebut dengan melihat angka pada tumit bayi.
Jika pengukuran dilakukan saat berdiri maka posisi anak harus berdiri tegak lurus, sehingga
tumit, bokong dan bagian atas punggung terletak pada dalam 1 garis vertical, sedangkan
liang telinga dan bagian bawah orbita membentuk satu garis horizontal.
Cara mengukur:
1) Tempelkan dengan paku mikrotoa tersebut pada dinding yang lurus datar sehingga tepat
2 meter.
2) Lepaskan sepatu atau sandal.
3) Anak harus berdiri tegak seperti sikap siap sempurna
4) Turunkan mikrotoa sampai rapat pada kepala bagian atas, siku-siku harus lurus
menempel pada dinding.
5) Baca angka pada skala yang nampak pada lubang dalam gulungan mikrotoa.
Pertambahan berat badan dan tinggi badan sesuai umur anak dapat dilihat melalui table berikut :
NO.
USIA
BERAT BADAN
TINGGI BADAN
1.
Bertambah 2,5cm/bulan
2.
6-12 bulan
85-140gr (3XBBL)
1,25cm/bulan
3.
Balita
2-3 kg/tahun
4.
Pra sekolah
2-3 kg/tahun
6-8 cm/tahun
5.
Usia sekolah
2-3 kg/tahun
5-25 cm/tahun
60
61
o
o
o
o
o
o
o
o
o
5. Lingkar Kepala
Lingkar kepala adalah standar prosedur dalam ilmu kedokteran anak praktis, yang biasanya
untuk memeriksa keadaan patologi dari besarnya kepala atau peningkatan ukuran kepala.
Lingkar kepala bayi yang baru lahir di Indonesia rata-rata 3 cm dan di Negara maju 3,5 cm.
kemudian pada usia 6 bulan menjadi 40 cm (bertambah 1,5 cm setiap bulan). Pada umur 1
tahun lingkar kepala mencapai 45-47 cm (bertambah 0,5 cm tiap bulan). Pada usia 3 tahun
menjadi 50 cm dan pada umur 10 tahun 53 cm.
Lingkar kepala dihubungkan dengan ukuran otak dan tulang tengkorak. Ukuran otak pun
meningkat secara cepat selama tahun pertama, tetapi besar lingkar kepala tidak
menggambarkan keadaan kesehatan dan gizi. Bagaimanapun ukuran otak dan lapisan tulang
kepala dan tengkorak dapat bervariasi sesuai keadaan gizi.
Alat dan tehnik pengukuran:
Alat yang sering digunakan dibuat dari serat kaca (fiber glas) dengan lebar kurang dari 1
cm, fleksibel, tidak mudah patah, pengukuran sebaiknya dibuat mendekati 1 desimal,
62
caranya dengan melingkarkan pita dari pertengahan dahi (frontalis) ke tulang telinga terus
ke oksipitalis.kembali ke frontalis.
6. Lingkar Dada
Dilakukan pada bayi/anak dalam keadaan bernafas biasa dengan titik ukur pada areola
mammae. Biasanya dilakukan pada anak berumur 2-3 tahun, karena rasio lingkar kepala
dan lingkar dada sama pada umur 6 bulan. Setelah umur ini lingkar kepala lebih lambat dari
pada lingkar dada
63
1. Diare
Diare adalah BAB lembek/cair atau bahkan bisa berupa air saja yang frekuensinya lebih
dari 3 kali. Disebabkan virus, bakteri, keracunan, alergi.
Gejala penyakit diare:
BAB lebih dari 3 kali, berak lembek/cair atau bahkan bisa berupa air saja
Sering disertai rasa mual dan muntah
Bila diare berlangsung lama maka penderita akan kekurangan cairan tubuhnya yang
membuat penderita menjadi lemas, merasa haus, mata cekung dan kulit keriput
Bahaya Diare:
Bila penderita diare tidak segera ditolong /diobati maka penderita akan kehabisan cairan
dan bisa meninggal dunia.
Pertolongan pertama pada diare:
Pemberian cairan atau oralit sebelum dibawa ke fasilitas kesehatan.
Pencegahan diare:
Cuci tangan
Buang air besar di jamban, tidak boleh disembarang tempat
Gunakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari
2. Influenza
Influenza adalah infeksi yang menyerang saluran pernapasan, disebabkan karena kuman
atau virus yang penularannya melalui udara bebas.
Gejala influenza:
Batuk, pilek, panas, sakit tenggorokan dan sakit kepala
Tindakan pada penderita:
Bila bersin atau batuk, tutup mulut atau hidung dengan sapu tangan
Ingus jangan dibuag sembarangan
64
65
Pencegahan TB:
Tutup mulut saat batuk, jangan buang dahak di sembarang tempat
Imunisasi BCG
Makanan bergizi
Tindakan:
5. Cacingan
Jenis cacing yang ditularkan melalui tanah diantaranya cacing gelang, cacing tambang,
cacing cambuk yang hidup di usus manusia.
Gejala cacingan:
Tidak bergairah, konsentrasi belajar kurang
Perut sering sakit, nafsu makan berkurang
Diare bercampur darah pada anak penderita cacing cambuk
Anemia (cacing tambang dan cacing cambuk)
Perut buncit badan turun dan nafsu makan meningkat (cacing gelang)
Tindakan : rujuk ke puskesmas untuk mendapatkan obat cacing
Pencegahan:
Menggunakan sumber air yang bersih
Menyimpan air di tempat yang bersih dan tertutup
Memasak air minum sampai mendidih
Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan, sebelum dan sesudah
buang air besar dan setelah bermain di luar rumah
Mencuci sayuran yang akan dimakan mentah
Hindari anak bermain tanah
Selalu menggunakan alas kaki ketika keluar rumah
Membersihkan dan memotong kuku secara teratur
Jangan biasakan menggigit kuku/ memasukan tangan ke dalam mulut
66
Minum obat cacing secara rutin tiap 6 bulan sekali, misalnya Combantrin,
Vermox
6. Penyakit Kulit
Penyakit kulit merupakan salah satu penyakit yang menyerang penyakit kulit permukaan
tubuh, dan disebabkan oleh berbagai macam penyebab.
Gejala:
67
depan pergelangan.Kudis mudah menular ke orang lain baik secara langsung maupun tak
langsung (handuk, pakaian, dll).
Pencegahan : kudis lebih sering terjadi di daerah yang higienisnya buruk, jadi memelihara
kebersihan tubuh ialah wajib bila ingin terhindar dari penyakit kulit ini.
3.Penyakit kulit Kurap
Gejala : penyakit kulit menjadi tebal dan timbul lingkaran-lingkaran, bersisik, lembab,
berair, dan terasa gatal. kemudian timbul bercak keputihan. Penyakit ini disebabkan oleh
Jamur .
Pencegahan : jaga kebersihan kulit terutama di area tengkuk, leher, dan penyakit kulit
kepala.
4.Penyakit kulit Bisul (Furunkel)
Bisul disebabkan karena adanya infeksi bakteri Stafilokokus aureus pada penyakit kulit
melalui folikel rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat yang kemudian menimbulkan
infeksi lokal. Faktor yang meningkatkan risiko terkena bisul antara lain kebersihan yang
buruk, luka yang terinfeksi, pelemahan diabetes, kosmetika yang menyumbat pori dan
pemakaian bahan kimia.
5.Penyakit kulit Campak (Rubeolla)
Gejala dari penyakit ini ialah demam, bersin, pilek, sakit kepala, badan terasa lesu, tak
nafsu makan, dan radang mata. Setelah beberapa hari dari gejala tersebut timbul ruam
merah yang gatal, bertambah besar, tersebar ke beberapa bagian tubuh.
6.Penyakit kulit Kusta
Kusta ialah penyakit infeksi kronis yang di sebabkan oleh mycobacterium lepra yang
interseluler obligat, yang pertama menyerang saraf tepi, selanjutnya dapat menyerang
penyakit kulit, mukosa mulut, saluran nafas bagian atas, sistem endotelial, mata, otot,
tulang, dan testis.
68