Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Siklus produksi dan persediaan berhubungan dengan penyediaan bahan baku dan
konversi bahan baku(raw material) menjadi barang jadi(finished goods). Siklus ini meliputi
perencanaan produksi
pengendalian jenis dan jumlah produk
pengendalian tingkat persediaan
berbagai transaksi maupun peristiwa yang berkaitan dengan proses produksi seperti pembebanan
biaya ke harga pokok produksi.
A. PERSEDIAAN
Siklus produksi sangat berkaitan erat dengan persediaan. Produksi dimulai dengan
perencanaan produksi. Berdasar perencanaan produksi, perusahaan menaksir kebutuhan
persediaan bahan baku dan bahan pembantu. Setelah itu, bila produksi dijalankan terjadi
pengurangan persediaan bahan baku dan pembantu yang menyebabkan adanya jenis persediaan
baru, yaitu persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi.
Perbedaan jenis usaha akan menimbulkan perbedaan karakteristik persediaan setiap jenis
usaha. Misal pada perusahaan manufaktur, persediaan yang ada adalah persediaan bahan baku,
persediaan barang dalam proses, persediaan suku cadang, persediaan bahan habis pakai, dan
persediaan produk jadi.
Rekening-rekening yang terkait dengan siklus produksi dan persediaan antara lain:
- persediaan bahan baku
- harga pokok produksi
- persediaan bahan pembantu
- harga pokok penjualan
- persediaan barang dalam proses
- utang dagang
- persediaan barang jadi
- biaya dibayar dimuka
- biaya tenaga kerja langsung
- biaya depresiasi mesin dan peralatan pabrik
- biaya overhead pabrik
- biaya deplesi persediaan
- biaya reparasi dan perbaikan
- akumulasi depresiasi mesin dan peralatan pabrik
- biaya bahan bakar atau listrik
- akumulasi deplesi persediaan
B. TUJUAN AUDIT
Tujuan audit siklus produksi adalah untuk memperoleh bukti mengenai masing- masing
asersi signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus produksi. Tujuan audit
ditentukan berdasar atas 5 kategori asersi laporan keuangan yang dinyatakan oleh manajemen.
Asersi
Keberadaan
atas
Keterjadian
Kelengkapan
Hak dan
Kewajiban
Penilaian atau
Alokasi
Penyajian dan
pengungkapan
MATERIALITAS
Persediaan adalah unsur yang material dan audit atas persediaan merupakan hal yang penting
untuk mencapai pendapat tentang kewajaran penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
Pertimbangan utama dalam mengevaluasi alokasi materialitas adalah penentuan besarnya salah
saji yang akan mempengaruhi keputusan pemakai laporan adalah pemakai yang berakal sehat.
Pertimbangan sekunder adalah hubungannya dengan biaya untuk mendeteksi kesalahan.
Akibatnya, auditor biasanya akan mengalokasikan suatu jumlah yang signifikan dari keseluruhan
materialitas audit persediaan, tanpa melebihi yang ia anggap akan mempengaruhi analisis
pemakaian laporan keuangan.
RESIKO BAWAAN - PERSEDIAAN
Terjadinya salah saji dalam laporan keuangan yang disebabkan oleh transaksi persediaan
pada perusahaan pabrikan dan perdagangan relatif tinggi, karena persediaan adalah merupakan
bagian yang material dari proses entitas itu. Volume transaksi pembelian yang tinggi, lokasi
penyimpanan persediaan di berbagai lokasi, keragaman jenis persediaan dan kemungkinan
adanya alternatif penilaian persediaan adalah beberapa karakteristik mengapa persediaan sangat
penting bagi perusahaan pabrikan dan perdagangan.
STRATEGI AUDIT - PERSEDIAAN
Adalah prosedur yang murah dari segi biaya dan dapat membuat auditor waspada terhadap
potensi terjadinya salah saji. Jika laporan keuangan yang disajikan untuk memperlihatkan
kecenderungan naiknya margin laba yang disertai dengan naiknya jumlah hari perputaran
persediaan, maka persediaan mungkin telah ditetapkan terlalu tinggi. Jika persediaan bersifat
material bagi audit laporan keuangan, maka auditor tidak boleh menganggap bahwa prosedur
analitis merupakan pengganti untuk pengujian rincian lainnya, tetapi prosedur ini bisa sangat
efektif dalam memuaskan perhatian audit dimana salah saji mungkin terjadi.
C. PERTIMBANGAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN SIKLUS PRODUKSI
PERSEDIAAN
Akuntan harus memperoleh pemahaman struktur pengendalian intern yang meliputi
1. Lingkungan pengendalian
Meliputi beberapa faktor lingkungan pengendalian, yaitu
- Pertanggungjawaban urusan produksi ada pada direktur operasional, pemanufakturan atau
direktur produksi.
- Metode pengendalian manajemen termasuk penggunaan biaya standar dan anggaran serta
perhitungan varians.
- Adanya internal auditor.
- Praktik dan kebijakan ketenagakerjaan, meliputi pemilihan tenaga kerja pabrik(produksi) yang
memenuhi kualifikasi tertentu.
2. Penaksiran Resiko
Auditor harus memperoleh pengetahuan memadai tentang proses penaksiran resiko entitas
untuk memahami bagaimana manajemen mempertimbangkan resiko yang relevan dengan tujuan
pelaporan keuangan dan memutuskan tentang tindakan yang ditujukan ke resiko tersebut.
3. Informasi dan Komunikasi(Sistem Akuntansi)
Sistem informasi akuntansi produksi perusahaan manufaktur termasuk pengendalian atas
rekening dan dokumen pendukung untuk bahan baku, barang dalam proses dan persediaan
barang jadi. Sistem informasi akuntansi siklus produksi- persediaan suatu perusahaan harus dapat
menyediakan adanya jejak audit yang lengkap atas setiap transaksi.
4. Pemantauan
Mencakup umpan balik dari para konsumen misalnya informasi mengenai kualitas dan ketepatan
waktu pengiriman dan penilaian terhadap efektifitas pengendalian biaya, ketelitian data biaya,
serta pengawasan fisik terhadap persediaan.
5. Aktivitas Pengendalian
Digolongkan menjadi beberapa kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan :
Review tenaga kerja
Pengolahan informasi
Pengendalian fisik
Pemisahan tugas
1.
2.
3.
4.
D. FUNGSI TERKAIT
1. Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Fungsi ini merencanakan produksi berdasar order yang diterima dari pelanggan. Fungsi ini
mengisi laporan permintaan material yang berisi data mengenai material apa saja dan berapa
kuantitasnya yang diperlukan dan bertanggung jawab juga atas pengawasan penggunaan material
dan tenaga kerja.
2. Pengeluaran dan Bahan Baku (Material)
Bagian gudang bahan baku bertanggung jawab untuk menyimpan material. Bagian ini
mengeluarkan material berdasar slip pengeluaran material dan departemen produksi.
3. Pengolahan Barang dalam Produksi
Fungsi ini perlu mendokumentasikan tenaga kerja dan bahan baku yang dipergunakan dalam
setiap produksi. Bagian pencatat waktu harus mengawasi pengisian time ticket. Pemindahan
barang dalam proses antar departemen produksi harus melalui inspeksi yang memerlukan adanya
otorisasi move ticketyang harus ditandatangani departemen produksi penerima barang dalam
proses. Bila proses produksi suatu pesanan telah dikerjakan, produk harus melewati inspeksi
terlebih dahulu. Selanjutnya, bagian gudang barang jadi menandatangani move ticket akhir
sebagai bukti bahwa barang jadi telah diterima.
4. Perlindungan Persediaan Manufaktur
Perlindungan persediaan barang dalam proses dapatdilakukan dalam bentuk penggunaan move
ticket yang bernomor urut. Formulir tersebut digunakan untuk mengendalikan perpindahan
barang dalam proses dari satu departemen ke departemen lain.
5. Penentuan dan Pencatatan Biaya atau Harga Pokok Pemanufakturan (Produksi)
Fungsi ini melaksanakan beberapa kegiatan berikut:
a. Pembebanan bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik ke barang dalam proses.
b. Pencatatan transfer harga pokok atau cost antar berbagai departemen produksi.
c. Pencatatan transfer cost produk yang telah diselesaikan ke barang jadi.
6. Penjagaan Ketepatan Saldo Persediaan
Fungsi ini melakukan dua kegiatan pokok, yaitu:
a. Melakukan pemeriksaan independen secara periodik kesesuaian file master persediaan bahan
baku, barang dalam proses, dan produk jadi, dengan rekening yang relevan dalam buku besar.
b. Membandingkan kuantitas yang dinyatakan dalam file master persediaan tersebut dengan jumlah
persediaan yang tercantum dalam perhitungan independen secara periodik atas persediaan di
gudang.
FUNGSI
SALAH SAJI
POTENSIAL
Produksi melebihi
order
PENGENDALIAN
YANG PERLU
Perencanaan dan
Order produksi harus
pengendalian produksi
disetujui terlebih
dahulu dalam
perencanaan dan
pengendalian produksi
Pengeluaran bahan
Penggunaan material
Slip pengeluaran
baku (material)
tanpa otorisasi
material yang ditandatangani harus ada dalam pengeluaran
barang
Pengolahan bahan baku Jam tenaga kerja
Time ticket diguna-kan
menjadi produk jadi
langsung tidak dibeuntuk mencatat jam
bankan ke order
kerja dalam order
produksi
produksi
Karyawan departe Move ticket final
PENGUJIAN
PENGENDALIAN
Mengajukan
pertanyaan mengenai
prosedur persetujuan
order produksi
Memeriksa slip
pengeluaran material, dan membandingkannya dengan
order produksi
Mengamati penggunaan time
ticketdan prosedur
pen-catatan waktu
Memeriksa move
ticket final untuk
melihat adanya tanda
tangan ter-otorisasi
Perlindungan
persediaan
pemanufakturan
Penentuan dan
pencatatan biaya atau
harga pokok
pemanufakturan
(produksi)
Penjagaan ketepatan
saldo persediaan
Mencakup persediaan bahan baku dan pembantu yang masih dalam perjalanan dari pemasok.
2. Persediaan barang dalam proses
3. Persediaan barang jadi
Meliputi persediaan barang jadi di gudang perusahaan dan di pihak ketiga seperti agen atau
distributor
I.
c.