Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Yang paling sering dijangkiti kanker dari alat perkemihan adalah kandung
kemih. Kanker kandung kemih terjadi tiga kali lebih banyak pada pria
dibandingkan pada wanita, dan tumor-tumor multipel juga lebih sering, kira-kira
25% klien mempunyai lebih dari satu lesi pada satu kali dibuat diagnosa. Pada
tiga dasawarsa terakhir, kasus kandung kemih pada pria meningkat lebih dari 20
% sedangkan kasus pada wanita berkurang 25%. Faktor predisposisi yang
diketahui
dari
kanker
kandung
kemih
adalah
karena
bahan
kimia
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Definisi
Kanken kandung kemih adalah papiloma yang tumbuh didalam lumen
kandung kemih,meskipun pada pertumbuhannya mungkin menginfiltrasi
sampai dinding kandung kemih (Luckman and Sorensen. 1993).
Kanker kandung kemih lebih sering ditemukan pada pasien-pasien
yang berusia di atas 50 tahun dan lebih banyak mengenai laki-laki
daripada wanita (3:1). (Brunner & SUddarth, 2001).
B. Etiologi
Penyebab yang pasti dari kanker vesika urinaria tidak diketahui. Tetapi
penelitian telah menunjukkan bahwa kanker ini memiliki beberapa faktor
resiko:
1. Usia, resiko terjadinya kanker kandung kemih meningkat sejalan dengan
pertambahan usia.
2. Merokok,merupakan faktor resiko utama.
3. Lingkungan kerja. Beberapa pekerja memiliki resiko yang lebih tinggi
untuk menderita kanker ini karena di tempatnya bekerja ditemukan bahanbahan karsinogenik(penyebab kanker). Misalnya pekerja industri karet, kimia,
kulit.
4. Infeksi, terutama infeksi saluran kemih.
5. Ras, orang kulit putih memiliki resiko 2 kali lebih besar, resiko terkecil
terdapat pada orang Asia.Pria, memiliki resiko 2-3 kali lebih besar.
6. Riwayat keluarga. Orang-orang yang keluarganya ada yang menderita
kanker kandung kemih memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker
ini.
C. PATOFISIOLOGI
Perokok baik aktif maupun pasif dapat menghasilkan metabolisme
karsinogen yang dihasilkan oleh metabolisme tryptophan yang abnormal.
Kebanyakan CA buli berasal dari papiloma yang berubah menjadi ganas.
Tumor noduler jarang terjadi tetapi dapat juga menginvasi dinding buli.
Proliperasi sel terdiri atas sel epitelium transisional (90 %), squmuosa (6
%), dan adenocarsinoma ( 2%).
Derajat tumor berdasarkan kedalaman penetrasi kedalam dinding buli dan
derajat metastase, penentuan derajat kanker harus ditegakan terlebih
dahulu sebelum dilakukan penatalaksanaan.
Kanker biasa bermetastase ke liver, tulang dan paru-paru,lebih lanjut
tumor menyebar ke rectum, vagina, jaringan lunak dan struktur
retroperitoneal. Tumor derajat C atau D memiliki prognosis yang buruk.
Tumor superficial memiliki peluang untuk distabilkan atau dibuang, tetapi
angka kekambuhannya cukup tinggi. Kurang dari 25 % klien dengan
invasi tumor yang dalam memiliki rata-rata bertahan hidup sekitar 5 tahun,
sedangkan Adenokarsinoma sekitar 21 bulan.Skema derajat CA buli
adalah sebagai berikut :
Derajat : O. ( To,No,Mo ) Tumor terbatas pada mukosa.
A. ( T1,No,Mo ) Tumor menembus mukosa.
B1. ( T2,No,Mo ) Tumor sudah melebihi dari lapisan mukosa.
B2. ( T3a,No,Mo )
mencapai lemak.
C. (T3,No.Mo )
menyebar
ke
rectum
,vagina,
jaringan
lunak
dan
struktur
D. Pathway
Riwayat keluarga
Kebiasaan merokok
Bahan kimia
Metabolisme metabolik
Metabolisme tryptophan
Papiloma
Maligna (ganas)
E. Manifestasi klinik
Hematuria tanpa nyeri adalah tanda yang paling sering pada CA kandung
kemih dan terjadi pada 75 % semua kasus, sayangnya perdarahan bersifat
intermittent. Yang paling sering menyebabkan keterlambatan dalam mencari
bantuan kesehatan ketika penyakit berlanjut.
F. Klasifikasi Kanker :
1. Tahap 0 : sel-sel kanker ditemukan hanya di atas lapisan dari kandung
kemih.
2. Tahap I : sel-sel kanker telah pengkembang untuk lapisan luar lapisan
kandung kemih tetapi tidak untuk otot-otot kandung kemih.
3. Tahap II : sel-sel kanker telah pengkembang untuk otot-otot di dinding
kandung kemih tetapi tidak untuk jaringan lemak yang mengelilingi
kandung kemih.
4. Tahap III : sel-sel kanker telah pengkembang untuk jaringan lemak
sekitar kandung kemih dan kelenjar prostat, vagina atau rahim, tetapi tidak
untuk kelenjar getah bening atau organ lainnya.
5. Tahap IV : sel-sel kanker telah pengkembang pada nodus limfa, dinding
panggul atau perut, dan organ lainnya.
6. Berulang : kanker telah terulang di kandung kemih atau di dekat organ
lain setelah yang telah diobati.
G. Pemerikasan diagnostik
Pemeriksaan bimanual sangat berguna untuk menentukan infiltrasi.
Pada sistografi dan pielografi intravena nampak lesi defek isian dalam
kandung kemih. Endoskopy dilakukan untuk melihat bentuk dan besar tumor.
Perubahan dalam kandung kemih,dan melakukan biopsy. Pemeriksaan sitologi
membantu diagnosis.
Karsinoma kandung kemih perlu dibedakan dari tumor ureter yang
menonjol da;am kandung kemih,karsinoma prostat,dan hipertrofi prostat lobus
median prostat. Untuk membedakan kelainan ini dibutuhkan Endoscopy dan
Biopsy,urografi atau IVP,Ct Scen,USG dan sitoscopy.
Tingkat keganasan dibedakan menjadi tiga golongan yaitu :
Deferensiasi baik (G I),sedang (G II),dan kurang berdiferensiasi (G III)
Karsinoma sel transisional dan karsinoma in-situ akan melepaskan selsel kanker yang dapat dikenali,pemeriksaan sitologi urine yang baru dan
larutan salin yang digunakan sebagai pembilas kandung kemih akan
memberikan informasi tentang prognosis paien,khususnya pasien yang
beresiko tinggi untuk terjadinya tumor primer kandung kemih.
H. Penatalaksanaan
Terapi endoscopik merupakan terapi baku karsinoma suerfisialis melalui
reseksi trasuretral tumor secara total. Rencana pasca bedah selanjutnya sangat
menentukan hasil terapi.
Sitoscopi untuk mengontrol kekambuhan biasanya diadakan setiap tiga
bulan selama satu tahun dan kemudian setiap enam bulan,kecuali untuk
reseksi tumor sampai disubmukosa. Endoscopi juga dipakai untuk fulgerasi
dan terapi laser.
Radiasi diberikan setelah reseksi transuretral karsinoma kandung kemih
superfisialis atau setelah sistektomi. Radiasi juga dipakai untuk penyembuhan
pada stadium T3 yang tidak tahan pembedahan besar atau sebagai terapi
paliatif tumor T4. kadang radiasi diperlukan sebagai terapi paliatif untuk
menghentikan perdarahan atau gejala metastase pada karsinoma lanjut.
secara
intravesikal
Kemoterapi
bertujuan
mengurangi
yang
tiotepa,adriamisin,doksorubbisin,mitomisin
kemungkinan
digunakan
C,dan
bCG.
adalah
Instilasi
bcg