Vous êtes sur la page 1sur 5

APLIKASI METODE GEOFISIKA DALAM MEREKAM SITUS

GEOLOGI BAWAH PERMUKAAN

Proses geologi yang sangat kompleks akan menghasilkan beraneka ragam


produk atau fenomena geologi. Keanekaragaman produk geologi ini dapat
ditemukan baik di permukaan maupun bawah permukaan, produk atau situs
geologi yang berada di permukaan dapat ditemukan lebih mudah dibanding
dengan produk atau situs geologi yang berada di bawah permukaan, karena dapat
terlihat langsung di permukaan, sedangkan produk atau situs yang berada di
bawah permukaan tidak dapat terlihat dengan mata telanjang seperti di
permukaan. Maka dari itu untuk mempermudah dalam mengidentifikasi produk
geologi tersebut dibutuhkan suatu metode yang dapat merekam keberadaan
produk atau situs geologi yang berada di bawah permukaan, salah satu metode
yang dapat digunakan adalah metode geofisika, dengan memanfaatkan sifat fisika
dari batuan, keberadaan produk atau situs geologi bawah permukaan dapat
teridentifikasi. Berikut beberapa metode geofisika yang dapat digunakan dalam
merekam produk atau situs geologi bawah permukaan :
1. Geolistrik
Metode geolistrik merupakan metode geofisika yang memanfaatkan sifat
kelistrikan batuan, seperti resistivitas maupun konduktivitas. Metode ini dapat
digunakan dalam merekam keberadaan goa, situs arkeologi, serta air tanah.

Gambar 1. Konsep metode geolistrik.


a. Identifikasi Keberadaan Goa Bawah Permukaan
Sifat goa yang berupa rongga dan terisi udara tidak dapat dialiri arus listrik sehingga
akan menghasilkan resistivitas yang tinggi, pada penampang dibawah ditunjukkan dengan

gradasi warna merah hinga ungu. Namun, goa juga dapat di identifikasi pada nilai
resistivitas rendah apabila rongga tersebut terisi oleh air yang merupakan konduktor yang
baik, pada penampang ditunjukkan dengan gradasi warna biru yang berada pada
penampang bagian kanan bawah.

Gambar 2. Penampang resistivitas yang menunjukkan keberadaan goa bawah


permukaan.

b. Situs Arkeologi
Bangunan seperti candi yang terkubur memiliki bentuk dan umumnya
tersusun oleh batuan beku, sehingga apabila dialiri arus listrik akan terlihat nilai
resistivitas yang kontras dari daerah sekitarnya dan menampilkan bentuk candi
yang khas. Candi yang tersusun oleh batuan beku yang kompak dan jika
mengandung banyak mineral logam akan menghasilkan resistivitas yang lebih
kecil dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Pada penampang dibawah candi
ditunjukkan oleh lingkaran merah.

Gambar 3. Penampang resistivitas yang menunjukkan keberadaan candi yang


terkubur.

2. Elektromagnetik
Metode geolistrik merupakan metode geofisika yang memanfaatkan
gelombang elektromagnetik untuk mengetahui kondisi bawah permukaan. Metode
ini dapat digunakan dalam merekam keberadaan sungai bawah permukaan, situs
arkeologi,

Gambar 4. Konsep penjalaran gelombang elektromagnetik dari transmitter


menuju receiver.

a. Identifikasi Sungai Bawah Permukaan.


Keberadaan sungai bawah permukaan dapat diidentifikasi menggunakan
metode elektromagneik very low frequency. Dengan memanfaatkan sifat air yang
konduktif, kemenerusan sungai bawah permukaan dapat diketahui.

Gambar 5. Penampang RAE yang menunjukkan kemenerusan sungai bawah


permukaan..

Gelombang elektromagnet yang melewati medium konduktif seperti air akan


menghasilkan nilai konduktifitas yang besar dibandingkan daerah sekitarnya pada
penampang RAE (Rapat Arus Ekivalen). Pada penampang diatas, sungai bawah

permukaan sungai bawah permukaan diperkirakan berada timur penampang, yang


ditunjukkan dengan gradasi warna merah yang menandakan tingginya
konduktivitas pada kedalaman tersebut. Kemenerusan sungai ditunjukkan dengan
panah hitam pada penampang.

Bernard, Jean, & Orlando Leite, Fabrice Vermeersch. 2004. Multi-Electrode


Resistivity Imaging for Environmental and Mining Application. Orleans: IRIS.
Loke, M. H. 2000. Electrical Imaging Survey for Environmental and Engineering
Studies. 06/03/2009.

Vous aimerez peut-être aussi