Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Topik: Vertigo
Tanggal (kasus): 5 November 2015
Tangal presentasi:
Tempat presentasi: RS. Muhamadiyah
Obyektif presentasi:
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan
pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus Bayi
Anak
Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi: Tn.I, 52 tahun, Vertigo
Tujuan: mengatasi gejala dan mencegah komplikasi lebih lanjut
Bahan bahasan: Tinjauan
Riset
Kasus
Audit
pustaka
Cara membahas: Diskusi
Presentasi dan
Pos
diskusi
Data pasien:
Nama: Tn. I
Nama klinik:
Telp: Data utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis/ Gambaran Klinis: Vertigo
No registrasi: 13.26.77
Terdaftar sejak: -
Patofisiologi.
Subyektif
Pasien datang dengan keluhan sakit kepala terasa berputar-putar sejak 1
hari SMRS, Keluhan ini dirasakan setiap kali terjadi perubahan posisi dari posisi
tidur menjadi posisi duduk. Sakit kepala disertai mual dan muntah Muntah 1
kali dan isi apa yang dimakan dan diminum, kira-kira gelas aqua. Rasa telinga
berdenging disangkal oleh pasien. Keluhan tuli atau rasa tertutup pada telinga
disangkal oleh pasien. Riwayat trauma disangkal oleh pasien. Pasien mengaku
tidak memliki riwayat maag. Pasien menyangkal suka makan makanan
berlemak. Pasien tidak sedang minum obat-obatan dalam jangka panjang. Pasien
mengaku jarang berolahraga.
Obyektif
Pada pemeriksaan fisik didapatkan :
TD 120/90 mmHg. Pemeriksaan lain dalam batas normal.
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan :
DL dbn
Assesment
Dari anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang telah
dilakukan mendukung kesimpulan diagnosa Vertigo.
Plan
2
Diagnosis : Vertigo
Pengobatan :
IVFD RL 20 TPM
Betahistine tab. 3x1tab
Piralen inj. 2x1 amp.
Penatalaksanaan Pengobatan vertigo terdiri dari: pengobatan kausal, pengobatan
simptomati dan pengobatan rehabilitatif. Pengobatan kausal merupakan pilihan utama
namun kebanyakan kasus vertigo tidak diketahui sebabnya. Pengobatan simtomatik
bertujuan untuk menghilangkan dua gejala utama yaitu rasa vertigo (berputar
melayang) dan gejala otonom (mual, muntah). Obat yang sering dipakai antara lain
golongan calcium entry blocker, antihistamin, antikolinergik, monoaminergik fenotiasin
(antidopaminergik) dan histaminik. Dosis pengobatan simtomatik diberikan sebaiknya
secara bertahap supaya tidak mendepresi berlebihan proses adaptasi yang dilakukan
oleh organ keseimbangan. Pengobatan rehabilitatif bertujuan untuk menimbulkan dan
meningkatkan kompensasi sentral, seperti contohnya metoda Brandt-Daroff dan latihan
visual vestibuler.
KIE :
Pasien perlu diberikan edukasi tentang gejala vertigo yang berulang.
Rujukan :
Pasien dikonsulkan ke dokter spesialis saraf untuk vertigo.
TINJAUAN PUSTAKA
VERTIGO
ANATOMI
3
Jaringan saraf yang terkait dalam proses timbulnya sindroma vertigo antara lain:
1. Reseptor alat keseimbangan tubuh, berperan dalam proses transduksi, yaitu
mengubah rangsangan menjadi bioelektrokimia, terdiri dari:
Reseptor mekanis di vestibulum
Reseptor cahaya di retina
Reseptor mekanis di kulit, otot, dan persendian
2. Saraf aferen, berperan dalam proses trasmisi, mengantarkan impuls ke pusat
pusat keseimbangan di otak, terdiri dari:
Saraf vestibularis
Saraf optikus
Saraf spino vestibuloserebelaris
3. Pusat pusat keseimbangan, berperan dalam proses modulasi, komparasi,
integrasi/koordinasi dan persepsi.terdiri dari:
Inti vestibularis
Serebelum (vestibuloserebeli)
Korteks serebri
Hipotalamus
Inti okulomotorius
Formasio retikularis
MANIFESTASI KLINIK
Vertigo bisa merupakan gejala yang mandiri, namun bisa juga timbul bersama
dengan gejala lainnya, misalnya:
Peluh dingin, mual, muntah, dan gejala dari jalur vestibulo otonomik yang lain
Jalan sempoyongan, jalan membelok, berdiri dan atau duduk tidak bisa tegak,
tidak stabil, posisi kepala terfiksasi kearah tertentu, dan gejala lain dari jalur
vestibulospinal.
Gerakan mata ulang alik di luar kemauan(nistagmus atau nystagmoid
jerks).Oscillopsia (keluhan melihat objek yang diam nampak bergoyang),
bahkan bisa diplopia(meliaht objek nampak ganda), dan gejala lain dari jalur
vestibulovisual.
Gejala
Vertigo Perifer
Bangkitan vertigo
lebih mendadak
Derajat vertigo
berat
Pengaruh gerakan kepala ++
Gejala otonom (mual,++
muntah, keringat)
Gangguan
pendengaran
(tinitus, tuli)
+
Vertigo Sentral
lebih lambat
ringan
+/+
-
ETIOLOGI
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
KLASIFIKASI VERTIGO
1. Vertigo sentral
Gangguan di batang otak atau serebelum biasanya merupakan
penyebab vertigo jenis sentral, untuk menentukan apakah gangguan di batang
otak maka kita selidiki dahulu apakah ada gejala yang khas untuk kelainan
batang otak, misalnya diplopia, parestesia, perubahan sensibilitas dan fungsi
motorik.Pada penderita gangguan serebelar biasanya memiliki gangguan
dalam koordinasi sehingga mungkin tidak lancar dalam melaksanakan gerak
supinasi dan pronasi tangannya secara berturut turut (Disdiadokokinesia),
percobaan telunjuk hidung (finger point test) dilakukan dengan buruk.pada
penderita vertigo perifer dapat melakukan dengan normal.
2. Vertigo perifer
Dapat dibedakan menurut lamanya berlangsung:
a. Berlangsung beberapa detik
Vertigo yang paling sering disebabkan oleh vertigo posisional benigna
(serangan
vertigo
dapat
disebabkan
karena
perubahan
posisi
meniere
atau
vestibulopati
neuronitis
DIAGNOSIS
1. Anamnesis
Pengungkapan kata kata pasien mengenai vertigo beraneka ragam,
sehingga kita harus samakan persepsi terlebih dahulu.setelah itu perlu
ditanyakan intensitas dan interval serangan.pada penderita vertigo harus
ditanyakan juga apakah ada pengaruh sikap atau perubahan posisi.pada
vertigo posisional benigna, vertigo muncul bila penderita berbaring pada
satu sisi atau sisi lainnya dan berlangsung singkat.selain itu pengaruh
terhadap lingkungan psikis, misalnya tempat yang ramai, tempat
ketinggisn, berkendaraan, stres psikis, dll.
Keluhan telinga berpotensi menimbulkan vertigo maka dari itu perlu
ditanyakan, antara alain: tinitus (berdenging), tuli, rasa tertutup telinga,
ataupun rasa nyeri pada telinga jika mendengar suara keras.Keluhan
lainnya yang bersifat umum perlu juga untuk ndicari seperti : penurunan
kesadaran, kelumpuhan, disfagia, disfonia (pada stroke), drop attack,
kejang, osilopsia, ataupun intoksikasi.
2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik diarahkan ke kemungkinan penyebab sistemik; tekanan
darah diukur dalam posisi berbaring,duduk dan berdiri; bising karotis, irama
(denyut jantung) dan pulsasi nadi perifer juga perlu diperiksa.
3. Pemeriksaan Neurologi
Fungsi vestibuler/serebeler
a. Uji Romberg: penderita berdiri dengan kedua kaki dirapatkan, mula-mula
dengan kedua mata terbuka kemudian tertutup. Biarkan pada posisi demikian
selama 20-30 detik. Harus dipastikan bahwa penderita tidak dapat menentukan
posisinya (misalnya dengan bantuan titik cahaya atau suara tertentu). Pada
kelainan vestibuler hanya pada mata tertutup badan penderita akan bergoyang
menjauhi garis tengah kemudian kembali lagi, pada mata terbuka badan
penderita tetap tegak. Sedangkan pada kelainan serebeler badan penderita akan
bergoyang baik pada mata terbuka maupun pada mata tertutup.
akan
cenderung
jatuh.
penderita
ke
arah
lesi.
e. Uji Babinsky-Weil
Pasien dengan mata tertutup berulang kali berjalan lima langkah ke depan dan
lima langkah ke belakang seama setengah menit; jika ada gangguan vestibuler
unilateral, pasien akan berjalan dengan arah berbentuk bintang.
atau
menghilang
bila
tes
diulang-ulang
beberapa
kali
Dengan tes ini dapat ditentukan adanya canal paresis atau directional
preponderance ke kiri atau ke kanan.Canal paresis ialah jika abnormalitas
ditemukan di satu telinga, baik setelah rangsang air hangat maupun air dingin,
sedangkan directional preponderance ialah jika abnormalitas ditemukan pada
arah nistagmus yang sama di masing-masing telinga.Canal paresis
menunjukkan lesi perifer di labirin atau n. VIII, sedangkan directional
preponderance menunjukkan lesi sentral.
c. Elektronistagmogram
Pemeriksaan ini hanya dilakukan di rumah sakit, dengan tujuan untuk
merekam gerakan mata pada nistagmus, dengan demikian nistagmus tersebut
dapat dianalisis secara kuantitatif.
PENATALAKSANAAN
Pengobatan vertigo terdiri dari: pengobatan kausal, pengobatan simptomati
dan pengobatan rehabilitatif. Pengobatan kausal merupakan pilihan utama namun
kebanyakan kasus vertigo tidak diketahui sebabnya. Pengobatan simtomatik bertujuan
untuk menghilangkan dua gejala utama yaitu rasa vertigo (berputar melayang) dan
gejala otonom (mual, muntah). Obat yang sering dipakai antara lain golongan calcium
entry
blocker,
antihistamin,
antikolinergik,
monoaminergik
fenotiasin
11
12