Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Reading
Oleh:
Mentari Indah sari
04054821517022
Erniyanti puspita sari
04054821517024
Pembimbing:
dr. Dian Puspita Sari, Sp.A,
M.kes
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RSUP DR.MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
2016
Pokok bahasan
Pendahuluan
Heterogenitas
Klinis pada
Thalasemia beta
Diskusi dan
Kesimpulan
Faktor yang
Mempengaruhi
Tingkat
keparahan
Penyakit
Pengubah
Genetik Ekspresi
Gen Gammaglobin
Peningkatan
Kadar HbF
Abstrak
Autosomal
Resesif
Faktor yang
diwariskan termasuk
tipe dari thalasemia
, keturunan
thalasemia , dan
faktor yang
mempengaruhi
produksi fetal
hemoglobin (HbF)
Thalasem
ia
Penyebab
kematian
dan
kecacatan
dini
Kelainan
heterogen
inaktivasi
gen globin
Variabilitas dalam
anemia, tahap
pertumbuhan,
hepatosplenomeg
ali, serta
kebutuhan
transfusi
Pengubah gen yang telah diketahui dan juga obat-obatan yang digunakan
dan sedang dalam uji klinik untuk mengatur ekspresi gen globin
1. PENDAHULUAN
- 270 juta karier 80 juta merupakan karier dari thalasemia
- Populasi Mediterania, Asia Tenggara, Afrika, dan Timur Tengah Prevalensi di India
yaitu 3,3%.
- Thalasemia merujuk kepada suatu ragam kelompok dengan kelainan
hemoglobin yang ditandai dengan kurangnya sintesis dari satu atau lebih
rantai globin (, , , , , , dan )
- Thalasemia terjadi ketika terdapat defisiensi pada -globin, yang
diakibatkan oleh penurunan regulasi langsung pada sintesis struktur rantai
normal.
- Mutasi splice pada region promotor reduksi manifestasi yang lebih ringan
(thalasemia +)
- Mutasi nonsense dan frameshift tidak menghasilkan rantai -globin manifestasi
lebih berat thalasemia 0).
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Pengubah Primer
Pengubah Sekunder
Induksi Ekspresi Gen -globin
Agen baru
lainnya yang belum
berkembang
Perkembangan klinis dari Induksi HbF
Pengobatan HU pada Anak-anak
Induksi alami
a. Pengubah Primer
Pengubah primer telah diketahui sebagai mutasi yang berbeda
B. Pengubah Sekunder
- Pengubah sekunder mereduksi ketidakseimbangan rantai
globin, sehingga mempengaruhi derajat keparahan.
Studi pada genom hubungan antara polimorfisme genetik
pada tiga lokus mayor Xmn1-HBG2, HBS1L-MYB region
intergenik (HMIP) pada kromosom 6q23, dan BCL11A pada
kromosom 2p16, yang dapat dihitung sebagai proporsi relatif
pada variasi fenotip sesuai kadar HbF.
Gen yang mengkode faktor transkripsi zinc finger dan
homeobox 2 (ZHX2) yang berlokasi pada 8q24 muncul
sebagai gen yang potensial untuk mengatur regulasi globin.
Studi ini :
1. Mengevaluasi hubungan antara polimorfisme Xmn1 dengan kelompok thalasemia
ringan, sedang dan berat serta dengan anemia sel sabit. Hubungan yang
signifikan
antara genotip TT dan alel T diobservasi pada fenotip penyakit yang ringan.
2. Mengevaluasi hubungan antara polimorfisme Xmn1 dengan kadar HbF untuk
mengetahui apakah perubahan fenotip homozigot thalasemia sama dengan
anemia
sel sabit dengan memodulasi kadar HbF perbedaan yang signifikan dengan
P<0,01
pada kadar HbF tinggi dan rendah dalam CC, CT, dan TT.
Studi ini menunjukkan bahwa peningkatan ekspresi G-globin, berhubungan
dengan polimorfisme Xmn1 dan dapat memperbaiki manifestasi klinis pada
thalasemia seperti pada populasi studi anemia sel sabit.
Parencheri
et.al. (2005)
Aussara Panya
et al.
de Andrade et
al.
Overekspresi
transgenetik
ZHX2
memulihkan
represi
H19
pada
BALB/cj,
yang artinya gen ini
bertanggung
jawab
dalam
pewarisan
persisten
dari
fetoprotein (Afp) dan
H19
yang
ditranskripsikan
pada
level yang tinggi pada
hati
janin
mamalia
namun dengan cepat
ditekan saat postnatal.
Down-regulasi
dari
ZHX2
telah
didemonstrasikan pada
2
subjek
HPFH-2
Down- regulasi
dari ZHX2 pada
sel CD34 +
telah ada dalam
kondisi
hemoglobin
fetal yang
tinggi.
KLF1
KLF1 adalah protein zinc finger yang mengikat CACCC pada gen globin tikus dewasa
maupun manusia.
Dalam penelitian ini, sebuah mutasi nonsense di gen KLF1 mengablasi domain DNA
terikat, menghasilkan suatu haploinsufisiensi pada heterozigot. KLF1
menunjukkan ikatan yang kuat dengan promotor BCL11A, sehingga mengaktifkan
ekspresinya dalam eritroblast manusia dewasa.
Zhou et al. kurangnya tingkat KLF1 pada tikus yang diubah secara genetik
mengakibatkan tingkat BCL11A mRNA dan protein yang menurun. Terdapat
pengikatan yang kuat antara KLF1 ke promotor Bcl11A. Selanjutnya, ekspresi
transgen embrio tikus dan globin janin manusia yang ditemukan sangat meningkat
jika KLF1 berkurang. Serupa dengan ini, ditemukan bahwa ketika KLF1 bekerja pada
eritroblast manusia dewasa, terjadi up-regulasi dari ekspresi gen -globin.
Berdasarkan data genetik dan fungsional, keduanya membuktikan bahwa KLF1
memiliki peran penting pada janin . Namun, hubungan KLF1 ini dengan promotor
dan -promotor , masih belum jelas.
HBSL1 dan gen MYB yang ada pada untai DNA berlawanan
yang erat kaitannya dengan tingkat HbF.
Penelitian telah membandingkan profil ekspresi dari 5 gen
dalam region ini, termasuk MYB dan HBS1L, dalam kultur
eritroid dari 12 orang dengan kadar HbF yang tinggi dan 14
orang dengan kadar normal. Dalam penelitian ini, baik MYB
dan HBS1L di down-regulasi pada seseorang dengan
tingkat HbF tinggi, sedangkan 3 gen lainnya tidak
berubah pada tingkat ekspresinya.
Secara keseluruhan, MYB memiliki peran penting dalam
eritropoiesis, dan studi menunjukkan bahwa ia bertindak,
sebagian, oleh transaktivasi dari KLF1 dan ekspresi LMO2.
COUP-TFII
globin DR in vitro.
Mutasi elemen DR mengakibatkan derepresi ekspresi
transgen globin pada tikus dewasa, menunjukkan
bahwa situs DR terlibat dalam silencing gen globin fetal.
Sebuah model in vitro perkembangan eritroblas primer
manusia digunakan untuk menunjukkan bahwa stem sel
sitokin, melalui aktivasi Erk1 / 2 dan / atau p38 mitogen
melalui jalur protein kinase diaktifkan untuk menekan
ekspresi COUP-TFII di mRNA dan tingkat protein,
menghasilkan reduksi besar dalam pengikatannya
pada promotor globin.
NF-E4
GATA-1
Anggota dari faktor transkripsi zinc finger dan memainkan peran penting dalam
pengembangan dan diferensiasi berbagai jenis sel , termasuk megakariosit, eritrosit,
eosinofil , dan sel mast.
Bertindak baik sebagai represor maupun aktivator transkripsi gen. Interaksi antara
GATA - 1 dan protein YY1 terlibat dalam silencing gen - globin pada spesies primata
dan non - primata.
Pengikatan kompleks GATA-1- FOG1-NuRD ditunjukkan menghentikan gen
hematopoietik dalam sel eritroid. GATA - 1 memiliki beberapa mitra protein, termasuk
STAT3 , stat-5 , FOG - 1 , TAL - 1 , dan Gfi - 1b.
Efek represor GATA-1 telah terlibat dalam mutasi alami pada gen -globin yang
diasosiasikan dengan sintesis HbF persisten setelah lahir. Ini termasuk mutasi titik di
dasar -175 (T C) dan -173 (T C) dari promotor -globin, yang mengurangi
pengikatan GATA-1 dan menghasilkan tingkat HbF tinggi pada manusia dan tikus
transgenik. Demikian juga, situs -567 dan -566 GATA-1 di G- dan A-globin promotor,
masing-masing, telah ditemukan terkait dengan gen silencing.
Amrolia et al. mendefinisikan elemen represor di -globin 5'UTR, yang terikat oleh dua kompleks protein, yang diidentifikasi
sebagai GATA-1 dan regulator negatif di mana-mana. Dalam
sebuah penelitian, disarankan bahwa STAT3 mengikat -globin
5'UTR silencing transkripsi -globin sementara GATA-1 mengikat
wilayah yang sama untuk meningkatkan aktivitas - promotor.
Secara kolektif, studi ini menunjukkan model dimana GATA-1
bertindak sebagai baik represor langsung atau berinteraksi
dengan faktor-faktor yang mengikat situs kanonik terdekat
untuk menhentikan ekspresi gen seperti yang diusulkan oleh
Amrolia dkk.
Pengubah Epigenetik
Telah teridentifikasi faktor cis- dan trans- yang mengatur
ekspresi cluster gen -globin. Studi juga menunjukkan
peran penting pengubah epigenetik pada ekspresi gen
globin. Metilasi DNA dan asetilasi histon adalah dua
modifikasi epigenetik yang paling penting Dengan
menargetkan silencing epigenetik dari gen globin janin
dapat menjadi pendekatan terapi baru untuk pasien
dengan thalasemia .
Eritropetin
Agen sitotoksik
Azacytidin
Hydroxycarbamide
Agen Sitotoksik
Agen sitotoksik mengaktifkan sel progenitor dan mengontrol pertumbuhan
Histone
Deacetylase
(HDACs)
(TSA) dan hemin diketahui merubah level mRNA secara signifikan dari
HDAC 7, 9, dan 10 dan histon deacetylase-related protein (HDRP) dan
pada saat yang sama mengaktifasi ekspresi -globin, menyebabkan
kehilangan aktifitas HDAC pada promotor atau dapat juga menjadi
penyebab perubahan dari ekspresi gen lainnya.
Hal ini telah diverifikasi dengan studi siHDAC9 pada sel K562,
didapatkan ketergantungan dosis menurunkan ekspresi dari gen globin dimana memaksa ekspresi dari HDAC9 untuk mereaktivasi globin.
Studi ini menduga bahwa HDAC9 memiliki peran yang positif
pada regulasi ekspresi -globin.
Induksi Alami
Pada kasus hemoglobinopati, hanya sedikit contoh yang
Selama lebih dari 3 dekade, banyak agen kimia yang telah diuji
Terima kasih