Vous êtes sur la page 1sur 5

Bagaimana system manajemen pengelolaan barang daerah yang ideal (SKPD) ?

1. Kontrol manajemen terpusat di penyimpan & pengurus barang SKPD, atau ;


2. Sebagian tugas didelegasikan ke PPTK sebagai unit pengguna di SKPD.
Untuk menjawab pertanyaan ini perlu diperhatikan beberapa poin-poin penting mengenai
pengelolaan barang milik daerah yang dijelaskan dalam Permendagri No 17 Tahun 2007
yaitu : azas pengelolaan barang daerah, wewenang dan tanggungjawab pengelolaan barang
daerah, gambaran umum proses pengelolaan keuangan daerah mulai dari proses perencanaan
sampai dengan proses inventarisasi dan penatausahaan serta pokok-pokok bahasan lain yang
terkait (males baca smua, Mba Epul Deh Kalo lagi rajin baca (_)v;
Azas Pengelolaan Barang Daerah
a. Azas fungsional, yaitu pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dibidang
pengelolaan barang milik daerah yang dilaksanakan oleh kuasa pengguna barang, pengguna
barang, pengelola barang dan Kepala Daerah sesuai fungsi, wewenangdan tanggungjawab
masing-masing;
b. Azas kepastian hukum, yaitu pengelolaan barang milik daerah harus dilaksanakan
berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan;
c. Azas transparansi, yaitu penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah harus
transparan terhadap hak masyarakat dalam memperoleh informasi yang benar;
d. Azas efisiensi, yaitu pengelolaan barang milik daerah diarahkan agar barang milik daerah
digunakan sesuai batasan-batasan standar kebutuhan yang diperlukan dalam rangka
menunjang penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pemerintahan secara optimal;
e. Azas akuntabilitas, yaitu setiap kegiatan pengelolaan barang milik daerah harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada rakyat;
f. Azas kepastian nilai, yaitu pengelolaan barang milik daerah harus didukung oleh adanya
ketepatan

jumlah

dan

nilai

barang

dalam

rangka

optimalisasi

pemanfaatan

pemindahtanganan barang milik daerah serta penyusunan neraca Pemerintah Daerah.

dan

Wewenang dan Tanggungjawab Pengelolaan Barang Daerah


Tugas dan Tanggungjawab Kepala SKPD
a. mengajukan rencana kebutuhan dan pemeliharaan barang milik daerah bagi satuan kerja
perangkat daerah yang dipimpinnya kepada pengelola barang;
b. mengajukan permohonan penetapan status untuk penggunaan dan/atau penguasaan barang
milik daerah yang diperoleh dari beban APBD dan/atau perolehan lainnya yang sah kepada
Kepala Daerah melalui pengelola barang;
c. melakukan pencatatan dan inventarisasi barang milik daerah yang berada dalam
penguasaannya;
d. menggunakan barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya untuk kepentingan
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya;
e. mengamankan dan memelihara barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya;
f. mengajukan usul pemindahtanganan barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan
dan selain tanah dan/atau bangunan yang tidak memerlukan persetujuan DPRD;
g. menyerahkan tanah dan/atau bangunan dan selain tanah dan/atau bangunan yang tidak
dimanfaatkan untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD yang dipimpinnya kepada
Kepala Daerah melalui pengelola barang;
h. melakukan pengawasan dan pengendalian atas penggunaan barang milik daerah yang ada
dalam penguasaan nya; dan
i. menyusun dan menyampaikan Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS) dan Laporan
Barang Pengguna Tahunan (LBPT) serta Laporan Inventarisasi 5 (lima) tahunan (sensus)
yang berada dalam penguasaannya kepada pengelola barang.
Tugas Penyimpan Barang
menerima, menyimpan dan menyalurkan barang milik daerah;
meneliti dan menghimpun dokumen pengadaan barang yang diterima;

meneliti jumlah dan kualitas barang yang diterima sesuai dengan dokumen
pengadaan;
mencatat barang milik daerah yang diterima ke dalam buku/kartu barang;
mengamankan barang milik daerah yang ada dalam persediaan; dan
membuat laporan penerimaan, penyaluran dan stock/persediaan barang milik daerah
kepada Kepala SKPD.

Tugas Pengurus Barang


mencatat seluruh barang milik daerah yang berada di masingmasing SKPD yang
berasal dari APBD maupun perolehan lain yang sah kedalam Kartu Inventaris Barang
(KIB), Kartu Inventaris Ruangan (KIR), Buku Inventaris (BI) dan Buku Induk
Inventaris (BIl), sesuai kodefikasi dan penggolongan barang milik daerah;
melakukan pencatatan barang milik daerah yang dipelihara/diperbaiki kedalam kartu
pemeliharaan;
menyiapkan Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS) dan Laporan Barang
Pengguna Tahunan (LBPT) serta Laporan Inventarisasi 5 (lima) tahunan yang berada
di SKPD kepada pengelola; dan
menyiapkan usulan penghapusan barang milik daerah yang rusak atau tidak
dipergunakan lagi.

I.

Tinjauan dari Azas Pengelolaan Keuangan Daerah


1. Tugas Penyimpan dan Pengurus Barang di DPPK dipisahkan atau digabungkan ? (sesuai
SK). Dengan berlandaskan pada azas pengelolaan keuangan daerah yang kedua, Azas
Kepastian Hukum. Tugas Fungsi setiap pegawai dalam berkinerja dilandaskan oleh
tanggungjawab jabatan/posisi yang ditempatinya dengan berlandaskan regulasi dan
undang-undang yang ada, juga dikuatkan oleh Surat Keputusan dari Pejabat Terkait.
Sehingga

mustahil

memisahkan

tugas

fungsi

suatu

jabatan/posisi

dari

tanggungjawabnya karena tanggungjawab yang dikorelasikan dengan instansi

pemerintahan biasanya diikuti oleh apresiasi (gaji/honor/tunjangan atau istilah


lainnya) dan punishment apabila lalai ataupun tidak melaksanakannya.
2. Azas efisiensi, transparansi dan akuntabilitas. Opsi mana kira-kira dari 2 opsi sistem
manajemen pengelolaan barang daerah di atas yang dapat mewujudkan azas efisiensi,
transparansi dan akuntabilitas secara lebih baik apabila diterapkan di DPPK ? Apa
kendala di lapangan dari masing-masing opsi menurut pihak-pihak terkait? bagaimana
kinerja pengelolaan barang daerah di DPPK selama ini dengan menerapkan sistem
pengelolaan yang ada?.

II.

Tinjauan dari Pihak-Pihak Berwenang dalam Pengelolaan Barang Desa.


Kepala SKPD sebagai pengguna/kuasa pengguna barang daerah memiliki kewajiban
melakukan pencatatan dan inventarisasi barang milik daerah yang berada dalam
penguasaannya, menggunakan barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya
untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi satuan kerja perangkat
daerah yang dipimpinnya, melakukan pengawasan dan pengendalian atas penggunaan
barang milik daerah yang ada dalam penguasaan nya dan menyusun serta
menyampaikan Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS) dan Laporan Barang
Pengguna Tahunan (LBPT) serta Laporan Inventarisasi 5 (lima) tahunan (sensus) yang
berada dalam penguasaannya kepada pengelola barang. Dengan kata lain Kepala SKPD
dapat dikatakan berposisi sebagai entitas akuntansi dan entitas pelaporan, sama
halnya dengan Penyimpan Barang maupun Pengurus Barang ataupun Penyimpan dan
Pengurus Barang (apabila tugas fungsinya digabungkan dengan alasan lingkup tugas
yang tidak terlalu besar). Berbeda halnya dengan PPTK ataupun PPK yang hanya
berposisi sebagai unit pengguna barang daerah (pengguna murni, tidak ada tuntutan
pertanggungjawaban administrasi dan pelaporan berdasarkan regulasi dan undangundang).
Namun apabila dirasa beban kerja yang dipikul penyimpan dan pengurus barang DPPK
terlalu berat, Kepala SKPD dapat mengambil kebijakan-kebijakan solutif, misalnya :

menunjuk pembantu penyimpan dan pengurus barang, mendelegasikan sebagian tugas


penyimpanan barang kepada unit pengguna di DPPK baik PPTK maupun PPK. Dengan
catatan apapun opsi kebijakan yang diambil, tugas fungsi dan tanggungjawab
Penyimpan dan Pengurus Barang tetap melekat pada petugas utamanya (pegawai yang
ditugaskan melalui SK) yaitu mengetahui, menangani dan mengontrol penerimaan,
penyimpanan, penyaluran, penggunaan serta penatausahaan barang milik daerah di
SKPD-nya (DPPK).

Vous aimerez peut-être aussi