Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
OLEH:
NAMA : FRANSISKUS OKTAVIANUS
NIM
: 14.01.282
BAB I
PENDAHULUAN
Tirosin Kinase adalah suatu kelas enzim tersendiri, yang bertanggung
jawab terhadap fosforilasi residu tirosin pada protein sasaran. Reseptor
tirosin Kinase memegang peranan penting dalam proses transduksi sinyal
dan komunikasi antar sel. Reseptor tirosin kinase juga bertindak sebagai
reseptor permukaan sel untuk sejumlah faktor pertumbuhan dan hormone
yang sangat penting. Selain peran penting yang dimainkan reseptor tirosin
kinase ini sebagai pengatur (regulator) proses sel normal, juga memiliki sisi
negatif, yakni perannya dalam inisiasi dan perkembangan sejumlah sel
kanker. Pada kanker tipe ini, translokasi (pemindahan) gen menghasilkan
penggabuan protein kinase disertai aktivitas yang terkontrol.
Tyrosine kinase-linked receptor, adalah membran reseptor terikat dan
tersusun dari fungsi enzimatik intrinsik (aktivitas tirosin kinase) dalam domain
antarsel. Pada kombinasi dengan ligan seperti insulin, reseptor diaktifkan dan
memfosforilasi sisa tirosin dari protein antarsel yang lain. Fosforilasi protein
adalah salah satu mekanisme pokok dari fungsi regulasi protein. Contohnya :
Reseptor untuk insulin dan berbagai macam tirosin dan faktor pertumbuhan.
Tirosin kinase reseptor (RTK) s adalah tinggi- afinitas reseptor permukaan sel
bagi banyak polipeptida faktor pertumbuhan , sitokin , dan hormon . Of the 90
unique tyrosine kinase genes identified in the human genome , 58 encode
receptor tyrosine kinase proteins.
[ 1 ]
shown not only to be key regulators of normal cellular processes but also to
have a critical role in the development and progression of many types of
cancer .
[ 2 ]
[1]
Reseptor
tirosin kinase telah terbukti tidak hanya menjadi regulator kunci dari proses
seluler normal, tetapi juga memiliki peran penting dalam pengembangan dan
perkembangan berbagai jenis kanker.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tirosin kinase adalah sebuah enzim yang dapat mentransfer fosfat dari
ATP ke protein dalam sel. Kelompok fosfat melekat pada asam amino tirosin
pada protein. Tirosin kinase merupakan subkelompok dari kelas yang lebih
besar protein kinase yang menempel gugus fosfat pada asam amino lain
( serin dan treonin ). Fosforilasi protein oleh kinase merupakan mekanisme
penting dalam komunikasi sinyal dalam sel (transduksi sinyal) dan mengatur
aktivitas selular, seperti pembelahan sel. Reaksi yang terjadi berupa: ATP +
Tirosin --(Tirosin kinase)--> ADP + Tirosina fosfat.
Tirosina kinase banyak ditemukan pada faktor pertumbuhan, terutama
pada domain sitoplasmiknya. Protein kinase dapat bermutasi menyebabkan
pertumbuhan yang tidak diatur di sel, yang merupakan faktor utama bagi
perkembangan kanker. Oleh karena itu, inhibitor kinase, seperti imatinib,
sering dimanfaatkan sebagai pengobatan kanker efektif. Selain itu, aktivitas
tirosin kinase telah ditentukan dan harus dikaitkan dengan transformasi
seluler . ini juga menunjukkan bahwa fosforilasi dari antigen T-tengah pada
tirosin juga berkaitan dengan transformasi sel, perubahan yang mirip dengan
pertumbuhan sel atau reproduksi.
Aktivasi reseptor tirosin kinase memerlukan minimal dua reseptor yang
akan terdimerisasi jika suatu ligan (hormon) terikat pada tempat ikatannya.
Ketika dua reseptor terdimerisasi (reseptor insulin teraktivasi), maka tirosin
kinase domain akan saling memfosforilasi ujung C pada residu tirosin,
sehingga disebut autofosforilasi karena terjadi pada reseptor yang sejenis.
Selanjutnya tirosin yang terfosforilasi akan bertindak sebagai tempat ikatan
berafinitas tinggi baik suatu adaptor protein yaitu protein yang memiliki SH2
domain (SH2= Src homology regions 2). Adaptor protein ini berikatan dengan
suatu guanyl nucleotide-releas protein (GNRP). Jika GNRP teraktivasi, dia
Signal transduksi pada reseptor tirosin kinase ada dua jalur yaitu:
a. Jalur Ras/Raf/MAP kinase, yaitu jalur yang berperan dalam
pembelahan sel, pertumbuhan dan prliferasi sel. Contohnya
adalah reseptor growth factor seperti: reseptor EGF, reseptor
VEGF, reseptor insulin, dll.
b. Jalur Jak/Stat, yang diaktivasi oleh berbagai cytokines dan
mengontrol sintesis dan pelepasan berbagai mediator inflamasi.
Contohnya adalah pada reseptor sitokin.
A. Reseptor Tirosin Kinase
Beberapa obat yang beraksi pada reseptor growth faktor : factor adalah
erlotinib dan gefitinib , suatu inhibitor reseptor EGF. Selain itu, bevasizumab
(avastin) juga merupakan obat antibody monoclonal terhadap VEGF
(vascular endhothelial
growth
factor),
suatu
factor pro-angiogenesis.
dikenal
dengan
nama
Tyrosine
Kinase
Inhibitor
3. Ionotropic ion. Kanal ion terdapat hampir di setiap sel. Kanal ion
merupakan protein membaran yang terdapat pada lapisan lipid
membran
sel,
tersusun
dari
beberapa
sub-unit
protein
kanker
adalah
menggunakan
obat
sitotoksik.
Strategi
ini
berdasarkan perbedaan tingkat pembelahan sel antara sel normal dan sel
kanker. Namun, perawatan ini mempunyai banyak efek samping. Ada tiga
mempengaruhi
kemampuan
obat-obatan
sitotoksik
untuk
mutasi yang resisten pada reseptor Tirosin kinase seperti EGFR T 790 M
(Pada pemberian inhibitor tirosin kinase yang secara khusus menargetkan
suatu kinase efektif dalam jenis tumor yang tergantung pada mutasi
onkogen yang spesifik untuk pengembangannya). atau aktivasi jalur sinyal
lain, seperti overekspresi MET (termasuk reseptor GFR), perubahan
metabolisme, aktivitas masuknya protein penghabisan. Semua ini
mengakibatkan penurunan konsentrasi obat, sehingga efek terapi tidak
optimum.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.nih.gov/catalystS/back/94.07/Seminar.html. Diakses tanggal 10 januari
2016.
http://id.scribd.com/doc/54576917/Reseptor-tirosin-kinase. Diakses tanggal 10
januari 2016.
Ikawati, Sullies. 2008. Pengantar Farmakologi Molekuler. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta