Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ABSTRACT
East Kalimantan is an area rich in banana germ plasm. Conservation should be focused not onl
y on varieties of high economic values, but on those of unknown economic value as well.
Studies on genetic, morphological, anatomical, and agronomical characters of plants are
required to avoid duplications of germ plasm collections. In the present study six banana
germ plasm accessions - AK1M, AK2M, AK3M, AK4M, AK7P and AK8P - from East
Kalimantan were examined. The objective was to reveal the ploidy based on chromosome
numbers and to characterize the anatomy of the stomata. Chromosome analysis revealed
different ploidies: diploid and triploid, with chromosome number 2n=22 for accessions
AK1M, AK2M, AK3M, AK4B, and AK7P, and 2n=33 for accession AK8P. There was a
correlation between the sizes of the epidermal cell and the stomata. Accession AK8P with
triploidy had bigger epidermal cells and stomatas. The stomatas were located on the upper
and lower surfaces of leaves with the exception of acccession AK4B whose stomata were
located only on the lower surface. The highest stomatal density on the upper surface
(3227.18 /mm2) was shown by accession AK3M with stomatal index value of 6.44%,
while the highest value on the lower surface (17222.22/mm2) was found on accession
AK4B with stomatal index of 15.35%.
Key words: banana, chromosome nu mber, ploidy, stomata, epidermal
cell
PENDAHULUAN
baru,
atau
sebagai
kehidupan pangan.
sistem
penyangga
Sebagai konsekuensi
Keaneka-
memegang
peranan
pembangunan
nasional
dalam
hayati
dalam
program
persilangan
untuk
1
1
mempunyai
(Simmonds, 1959).
perlu
dikembangkan
mempertahankan
dilestarikan
bersama
dan
untuk
keanekargaman hayati.
jumlah
kromosom
2n=22
Tanaman pisang
berlangsung
dan
lingkungan,
sehingga
pertanaman
dan
komoditas
Timur
produksi
buah-buahan.
termasuk
sebagai
Kalimantan
salah
satu
pusat
dan tetraploid.
adanya
tercipta
dilakukan
suatu
tindakan
jenis
pengaruh
agar
jumlah
Karakterisasi
kromosom
pada
tingkat
2n=20
seluler
mempunyai
tinggi
yang
kromosom
nilai
saat
ini
ekonomi
belum
diketahui
nilai
dapat
digunakan
untuk
sifat-sifat
spesies
unggul
yang
dikandungnya,
bentuknya.
petani.
ini
karakterisasi
untuk
mengetahui
sifat
terjadi,
spesies
karena
tumbuhan
ada
yang
nutfah.
banyak
untuk
beberapa
mutlak
mengindari
Timur
dilakukan
tidak
terkarakterisasi
sumber
potensi
sehingga
keragaman
merupakan
keturunan
dari M.
(1988),
perbedaan
tingkat
ploidi
stomatanya.
Penelitian
ini
dilakukan
mengetahui
tingkat
ploidi
mengetahui
jumlah
kromosom
Pewarnaan
untuk
dengan
dan
pada
di
beberapa
plasma
nutfah
pisang
bawah
mikroskop
pada
perbesaran
1000x.
kromosom.
dalam pengamatan.
yaitu:
asam
asetat,
HCl,
etanol,
hydroxyquinolin,
kuteks
bening,
aquadest,
chloroform,
aceto
orcein,
HNO3,
dan
gliserin.
Penelitian ini meliputi dua kegiatan
Anatomi Stomata
Pengamatan
anatomi
dilakukan
dengan
membuat
paradermal
menggunakan
stomata
sayatan
metode utuh
anatomi stomata.
Tahapan kerjanya
kemudian
dicuci
dengan
aquadest,
HNO3
Akar
Kemudian
akar
difiksasi
dalam
gelas
jam.
dengan
Preparat
diamati
dengan
perbesaran
medium
selama 5
objek
Lapisan epidermis
gliserin,
di bawah mikroskop
400x.
Karakter
anatomi
yang
diamati
adalah
bentuk,
HASIL
dan
ukuran
sel
epidermis,
acak masing-masing
dengan 5
ulangan.
Indeks
stomata
(IS)
dihitung
berdasarkan
formula
sebagai
berikut
(Wilmer, 1983):
dengan:
( + )100 %
S = jumlah stomata
epidermis
stomata
E = jumlah epidermis
berbentuk
berbentuk
heksagonal dan
ginjal
bertipe
sel
atas
epidermis
dan
bawah
antara
memiliki
bawah
memiliki
Panjang sel
epidemis
atas
di
permukaan
yang
4
4
Gambar 2. Hasil pengamatan jumlah kromosom pada enam aksesi pisang asal Kalimantan
Timur. 1) AK1M=2n=22, 2) AK2M=2n=22, 3) AK3M=2n=22, 4) AK4B=2n=22, 5)
AK7P=2n=22, dan 6) AK8P=2n=33.
Gambar 3. Hasil pengamatan anatomi stomata pada enam aksesi pisang asal Kalimantan Timur.
1) AK1M, 2) AK2M, 3) AK3M, 4) AK4B, 5) AK7P, dan 6) AK8P.
Tabel 1. Kisaran nilai dan nilai rata-rata peubah anatomi dari enam aksesi pisang asal Kalimantan Timur
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Peubah
Anatomi
Panjang sel
apidermis atas
(mm)
Panjang sel
epidermis
bawah (mm)
Lebar sel
epidermis atas
(mm)
Lebar sel
epidermis
bawah (mm)
Panjang
stomata atas
(mm)
Panjang
stomata bawah
(mm)
Lebar stomata
atas (mm)
Lebar stomata
bawah (mm)
Kerapatan
stomata atas
2
(jml/mm )
Kerapatan
stomata bawah
2
(ml/mm )
Index stomata
atas
Index stomata
bawah
Jumlah sel
tetangga
AK1M
Kisaran
Nilai
Nilai
Rata-rata
AK2M
Kisaran
Nilai
Nilai
Rata-rata
Aksesi
AK3M
AK4B
Kisaran
Nilai
Kisaran
Nilai
Nilai
Rata-rata
Nilai
Rata-rata
AK7P
Kisaran
Nilai
Nilai
Rata-rata
AK8P
Kisaran
Nilai
Nilai
Rata-rata
0.54-1.08
0.830.09
0.78-0.95
0.870.02
0.43-1.03
0.790.06
0.43-0.60
0.530.04
0.65-1.19
0.870.06
0.81-1.08
0.930.03
0.51-0.68
0.620.02
0.43-0.70
0.570.05
0.51-0.65
0.570.03
0.24-0.34
0.290.02
0.51-1.05
0.750.05
0.41-0.81
0.670.07
0.27-0.41
0.300.01
0.35-0.51
0.430.02
0.27-0.51
0.380.01
0.29-0.38
0.340.04
0.32-0.60
0.460.04
0.30-0.43
0.330.19
0.27-0.35
0.280.01
0.19-0.35
0.240.01
0.22-0.30
0.260.00
0.14-0.26
0.190.02
0.16-0.24
0.200.00
0.35-0.46
0.400.00
0.27-0.38
0.330
0.27-0.38
0.250.02
0.27-0.38
0.340.02
0.24-0.38
0.320.00
0.30-0.49
0.390.03
0.27-0.32
0.300
0.27-0.38
0.330.00
0.27-0.32
0.300.01
0.24-0.34
0.280.02
0.30-0.41
0.340.01
0.32-0.41
0.360.01
0.22-0.32
0.280.01
0.27-0.32
0.290.004
0.22-0.35
0.310.03
0.14-0.27
0.180.01
0.27-0.41
0.320.02
0.24-0.32
0.280.02
0.27-0.35
0.320.01
0.22-0.32
0.270.02
0.14-0.19
0.170.01
0.27-0.38
0.310.02
0.30-0.41
0.340.01
1528.662038.22
1698.51
1019.112547.77
1528.66
2547.774076.43
3227.18
1528.662547.77
1868.37
1528.662038.22
1698.51
9681.5311719.75
11040.34
12229.3014777.07
13757.96
16305.7316815.29
16475.58
15833.3318333.33
17222.22
7133.768152.87
7813.16
9171.9712229.30
10191.08
5.42%
3.95%
15.35%
10.39%
17.39%
4-6
3.40%
3.25%
6.44%
12.36%
21.43%
19.28%
4-5
5-6
4-6
4-6
Demikian
juga
untuk
lebar
sel
dengan
nilai
rata-rata
tertinggi
AK4B
yaitu
sebanyak
adalah
17222.22
PEMBAHASAN
permukaan
bawah
adalah
AK8P
dan
Wylie
(1955)
pada
permukaan
bawah.
Jumlah
sel
(2n=44).
pisang
permukaan
atas
dan
bawah
karena
persilangan-
komersial
merupakan
Panjang stomata
enak dimakan.
juga
Secara
anatomi
untuk
lebar
stomata.
keseluruhan
dari
pengamatan
Ashari
permukaan
AK3M
yaitu
daripada
sebanyak
3227.18
Pisang jenis
7
7
kekeringan
beberapa penyakit.
bagian bawah.
tetangga
hanya klon.
Seperti
halnya Musa
Musa
paradisiaca
L.
yang
berkisar
antara
4-6
Nama
ploidi
triploid
aksesi
lain
diploid (2n=22).
Asia Tenggara.
et
Pada banyak
kasus,
(2n=33)
mempunyai
sedangkan 5
tingkat
ploidi
Anatomi Stomata
2n=22
kromosom
dalam
barisan
yang sejajar.
Pada
untuk
aksesi
AK1M,
AK2M,
berbentuk ginjal.
Aksesi AK8P
pada aksesi
permukaan bawah.
bawah,
60
lebih
bawah.
besar
di
permukaan
dilakukan
penelitian
untuk
identifikasi
keragaman
kromosom
Pada tahap
DAFTAR PUSTAKA
Ashari S. 1995. Hortikultura Aspek
Budidaya. UI Press. Jakarta.
Damayanti F & Mariska I. 2003. Induksi
poliploidi dengan kolkisin pada hibrid
F1 hasil persilangan antar spesies pada
tanaman panili asal Ciamis. Berita
Biologi Vol. VI (4). ISSN 0126-1754.
Darlington CD & Wylie AP. 1955.
Chromosome Atlas of Flowering
Plants. George Allen & Unwin LTD.
London.
Darnaedi D. 1990. Training Teknik Sitologi
Angkatan I. Herbarium Bogoriensis.
Balitbang Botani. Puslitbang Biologi
LIPI: 1-10.
Fahn A. 1991. Anatomi Tumbuhan. Gadjah
Mada University Press. Yogyakarta:
Griffiths AJF, Miller JH, Suzuki PT,
Lewondr RC, & Gelbert WM. 1996.
An Introduction to Genetic Analysis.
Ed 6th. W. H. Freeman and company.,
New York.
Keng H. 1969. Orders and Families of
Malayan Seed Plants. Singapore
University Press. Singapore.
9
9