Vous êtes sur la page 1sur 28

LAPORAN KARYA

IKLAN LAYANAN MASYARAKAT


RUANG TERBUKA HIJAU KOTA MEDAN

OLEH:
RINANDA PURBA
109003315

PROGRAM PASCA SARJANA


INSTITUT SENI INDONESIA PADANG PANJANG
2015-2016

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................ i
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1.

LATAR BELAKANG ........................................................................................ 1

1.2.

RUMUSAN MASALAH .................................................................................... 2

1.3.

TUJUAN PERANCANGAN .............................................................................. 3

1.4.

MANFAAT PERANCANGAN .......................................................................... 3

BAB II................................................................................................................................. 4
KAJIAN TEORI ................................................................................................................. 4
2.1.

TEORI PERANCANGAN .................................................................................. 4

2.2.

TEORI IKLAN ................................................................................................... 4

2.3.

TEORI LAYANAN ............................................................................................ 5

2.4.

TEORI MASYARAKAT .................................................................................... 5

2.5.

TEORI IKLAN LAYANAN MASYARAKAT.................................................. 6

2.6.

TEORI RUANG.................................................................................................. 7

2.7.

TEORI TERBUKA ............................................................................................. 7

2.8.

TEORI HIJAU .................................................................................................... 8

2.9.

TEORI RUANG TERBUKA HIJAU ................................................................. 8

2.10.

TEORI KOTA MEDAN ............................................................................... 11

BAB III ............................................................................................................................. 13


METODE PERANCANGAN ........................................................................................... 13
3.1.

RUANG LINGKUP PERANCANGAN ........................................................... 13

3.2.

METODE PENGUMPULAN DATA ............................................................... 14

2.3.

METODE PERANCANGAN ........................................................................... 15

BAB IV ............................................................................................................................. 17
KONSEP PERANCANGAN ............................................................................................ 17
4.1. STRATEGI PERANCANGAN ............................................................................. 17
4.2. KONSEP KREATIF .............................................................................................. 18

i|Page

4.3. STRATEGI KREATIF .......................................................................................... 19


a.

Isi Pesan ............................................................................................................ 20

b.

Bentuk Pesan..................................................................................................... 20

4.4. MEDIA PLANNING ............................................................................................. 21


a.

Strategi Media ................................................................................................... 21

BAB V .............................................................................................................................. 23
VISUALISASI .................................................................................................................. 23
5.1. SKETSA ILUSTRASI ........................................................................................... 23
5.2. LAYOUT ............................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 25

ii | P a g e

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Kota yang merupakan pusat dari aktivitas manusia, kian hari kini semakin
mengalami penurunan kualitas lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas
manusia maupun faktor alamiah. Menurunnya kualitas lingkungan diperkotaan
menyebabkan tidak terjaganya iklim mikro dikarenakan kurangnya ruang terbuka
hijau di perkotaan yang berdampak pada kenyamanan masyarakat yang berada di
kota tersebut.
Ekonomi serta moderenisasi menjadi salah satu pemicu meningkatnya
pembangunan fisik kota dengan mengorbankan areal pertanian, persawaha, dan
lapangan hijau sebagai lokasi perluasan kota mengakibatkan berkurangnya Ruang
Terbuka Hijau Kota (RTHK) dan menurunnya kualitas lingkungan hidup sehingga
menyebabkan perubahan ekosistem alami. Martopo dkk, 1995 mengungkapkan,
keberadaan dari vegetasi yang berada di RTHK dapat mempengaruhi kondisi
atmosfer setempat, mampu merubah suhu dan kelembaban udara.
Tumbuhan

hijau

mempunyai

peran

yang

sangat

besar

dalam

mengendalikan kadar CO2 atmosfer. Penyusutan jumlah tanaman hijau berarti juga
penyusutan jumlah CO2 yang dapat diserap oleh tanaman hijau tersebut. Hal ini
akan menyebabkan tingginya kadar CO2 dalam atmosfer. Setiap jam, satu hektar
daun-daun tumbuhan hijau mampu menyerap 8 (delapan) kilogram CO2 yang
terdapat dalam atmosfer. Jumlah ini setara dengan CO2

yang dihembuskan

melalui pernafasan oleh kurang lebih 200 orang dalam waktu bersamaan
(Mukhlis, 2009).
CO2
jika

jumlah

atmosfer

dan

diperlukan
CO2

di

oleh
udara

menghalangi

tumbuhan
terlalu

dalam

banyak,

pemancaran

panas

proses

CO2
dari

fotosintesis,

tersebut
bumi

akan

tetapi

naik

sehingga

ke

panas

1|Page

dipantulkan
Peristiwa
global

kembali
ini

ini

ke

disebut
dapat

efek

Akibatnya,

rumah

mengakibatkan

mengganggu

kehidupan

kutub.

karbon

Gas

bumi.

manusia

dioksida

ini

bumi

menjadi

sangat

kaca

(pemanasan

global).

bahaya

kekeringan

yang

dan

mencairnya

berasal

dari

lapisan
asap

panas.

Pemanasan
hebat

es

pabrik,

di

yang
daerah

pembakaran

sampah, kebakaran hutan, dan asap kendaraan bermotor. Selain itu, jika kadar CO2 di
udara terlalu tinggi, akan menjadi racun bagi manusia, dan hewan ketika dihirup.

Kota medan, merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia dengan luas
wilayah 71.680,68KM2 dengan jumlah penduduk 13.326.307 Jiwa yang didapat dari data
Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara tahun 2013.
Laju pembangunan fisik kota medan yang cepat, termasuk pembangunan lokasi
bisnis, perumahan, perhotelan dan sebagainya menjadi pemicu meningkatnya suhu di
Kota Medan adalah berkurangnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Medan

tahun 2013 hanya mencapai 9%. Salah satu penyebab berkurangnya RTH di kota
Medan adalah karena alih fungsi lahan. Banyak sekali areal pertanian maupun
lahan terbuka yang beralih fungsi dengan dibangunnya areal perumahan, industri,
perkantoran dan sebagainya. Oleh karenanya semakin hari suhu udara di kota
Medan semakin meningkat dan menyebabkan ketidaknyamanan serta bahaya
kepada masyarakat kota itu sendiri.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian dan perancangan karya ini adalah:
1. Bagaimana kondisi iklim mikro yang meliputi suhu udara dan kelembaban
udara di daerah ruang terbuka hijau kota Medan?
2. Bagaimana dampak dari memanasnya suhu udara yang dikarenakan oleh
semakin berkurangnya ruang terbuka hijau di kota Medan?

2|Page

1.3. TUJUAN PERANCANGAN

Bertitik tolak dari perumusan masalah, adapun yang menjadi tujuan yang
hendak dicapai dalam perancangan iklan layanan masyarakat ini adalah untuk :
1. Mengingatkan masyarakat akan pentingnya ruang terbuka hijau bagi iklim
mikro di kota medan.
2. Mengingatkan masyarakat akan bahaya yang menanti apabila ruang terbuka
hijau di kota Medan semakin berkurang.

1.4. MANFAAT PERANCANGAN

Adapun manfaat yang diharapkan dari perancangan karya iklan layanan


masyarakat ini adalah:
1. Sebagai masukan bagi Pemerintah Kota Medan dalam menyusun tata kota
agar memperhatikan aspek ruang terbuka hijau agar tercipta kota Medan yang
sejuk dan nyaman.
2. Sebagai sajian informasi bagi seluruh masyarakat kota medan tentang
penyebab meningkatnya suhu udara yaitu salah satunya karena kurangnya
ruang terbuka hijau.
3. Sebagai media penyampai aspirasi dan gagasan perancang terhadap kondisi
iklim mikro kota medan saat ini.

3|Page

BAB II
KAJIAN TEORI

2.1. TEORI PERANCANGAN

Menurut John Burch dan Gary Grudnitski yang telah terjemahkan oleh
Jogiyanto (2005:196), Perancangan adalah penggambaran, perencanaan, dan
pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah dari
satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
Perancangan adalah proses merencanakan segala sesuatu terlebih dahulu.
(Kamus Bahasa Indonesia, 1988, h: 927).
Perancangan adalah kemampuan untuk membuat beberapa alternatif
pemecahan masalah (Al-Bahra Bin Ladjamudin, 2005).

2.2. TEORI IKLAN

Iklan adalah komunikasi nonpersonal informasi biasanya dibayar dan


biasanya persuasif di alam tentang produk, jasa atau ide oleh sponsor
diidentifikasi melalui berbagai media (Courtland L. Bovee, 1992, hal 7).
Iklan adalah berita atau pesan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai
agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan (Kamus Besar Bahasa
Indonesia).
Menurut Kotler & Keller yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan
(2007:244) Iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi dan promosi
gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar.

4|Page

2.3. TEORI LAYANAN

Istilah

layanan

berasal

dari

kata

layan

yang

artinya

menolong

menyediakan segala apa yang diperlukan oleh orang lain untuk perbuatan
melayani. Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan pelayanan, bahkan
secara ekstrim dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan
dengan kehidupan manusia (Sinambela, 2010:3). Pelayanan adalah proses
pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung (Moenir,
2006:16-17). Membicarakan layanan berarti membicarakan suatu proses
kegiatan yang konotasinya lebih kepada hal yang abstrak (Intangible).
Pelayanan adalah merupakan suatu proses, proses tersebut menghasilkan
suatu produk yang berupa layanan, yang kemudian diberikan kepada
pelanggan.
Beberapa

pakar

yang

memberikan

pengertian

mengenai

layanan

diantaranya adalah Moenir (Harbani Pasolong, 2007:128). Harbani Pasolong


(2007:4), layanan

pada

dasarnya

dapat

didefinisikan

sebagai

aktivitas

seseorang, sekelompok dan/atau organisasi baik langsung maupun tidak


langsung untuk memenuhi kebutuhan.

2.4. TEORI MASYARAKAT

Istilah masyarakat merupakan terjemahan dan kata society (Inggris).


Sedangkan istilah society berasal dan societas (Latin) yang berarti kawan.
Pengertian masyarakat adalah sejumlah besar orang yang tinggal dalam
wilayah yang sama, relatif independen dan orang orang di luar wilayah itu, dan
memiliki budaya yang relatif sama. (Richard T. Schaefer dan Robert P. Lamm,

5|Page

1998). Definisi Masyarakat adalah orang orang yang berinteraksi dalam sebuah
wilayah tertentu dan memiliki budaya bersama. (John J. Macionis, 1997).

2.5. TEORI IKLAN LAYANAN MASYARAKAT

Menurut Crompton dan Lamb (dalam Kasali, 1993) memberikan definisi atau
pengertian iklan layanan masyarakat

sebagai

suatu pengumuman atau

pemberitahuan yang bersifat non komersial yang mempromosikan programprogram kegiatan, layanan pemerintah, layanan organisasi non-bisnis dan
pemberitahuan-pemberitahuan lainnya tentang layanan kebutuhan masyarakat di
luar ramalan cuaca dan pemberitahuan yang bersifat komersial.
Biasanya pesan iklan layanan masyarakat ini berupa ajakan atau himbauan
kepada masyarakat untuk melakukan suatu tindakan demi kepentingan umum atau
mengubah suatu kebiasaan atau perilaku masyarakat.
Menurut Ad Council (dalam Kasali, 1992, p.202) menjelaskan criteria yang
dipakai untuk menentukan suatu kampanye pelayanan masyarakat adalah:
1. Non komersial
2. Tidak bersifat keagamaan
3. Non-politik
4. Berwawasan nasional
5. Diperuntukkan bagi seluruh lapisan masyarakat
6. Diajukan oleh organisasi yang telah diakui atau diterima
7. Dapat diiklankan
8. Mempunyai dampak dan kepentingan tinggi.

6|Page

2.6. TEORI RUANG

Seseorang dalam kehidupannya sehari hari membutuhkan ruang untuk


melakukan kegiatan. Seperti misalnya ruang untuk makan, ruang untuk berjalan,
ruang untuk bekerja, dll. Sehingga secara fungsona, ruang dapat diartikan sebagai
tempat, wilayah, ataupun wadah yang dapat menampung sesuatu atau bisa juga
diartikan bahwa ruang merupakan wadah seseorang atau banyak orang untuk
melakukan kegiatan.
Ruang adalah seluruh permukaan bumi yang merupakan lapisan biosfer,
tempat hidup tumbuh - tumbuhan, hewan dan manusia (Ayadinata, 1992).
Menurut Samadi, Ruang merupakan tempat bagi komponen - komponen
lingkungan hidup dalam melakukan setiap proses, yaitu saling mempengaruhi
(interaksi),

saling

berhubungan

(interelasi),

dan

saling

ketergantungan

(interdependensi).
Dalam UU No 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, disebutkan
bahwasannya Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan
ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tepat
manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara
kelangsungan hidupnya.
Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ruang adalah sela - sela
antara dua (deret) tiang atau sela - sela antara empat tiang (di bawah kolong
rumah).

2.7. TEORI TERBUKA


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, terbuka berarti tidak sengaja dibuka,
tidak tertutup, tersingkap , tidak terbatas pada orang tertentu saja dan tidak
dirahasiakan.

7|Page

2.8. TEORI HIJAU

Hijau merupakan salah satu dari warna sekunder hasil penggabungan antara
Kuning dan Biru, dan merupakan komplemen dari magenta. Hijau menyejukan,
dan warna yang banyak dijumpai pada daun-daun ini bermanfaat untuk
mengurangi stres.
Hijau memiliki arti : Simbol Alam, Kesejukan, keberuntungan, dan
kesehatan. Warna Hijau melambangkan alam, kehidupan, dan simbol kesuburan.
Selain itu warna hijau juga dapat diartikan dengan adanya suatu keinginan,
ketabahan

dalam

menghadapi

masalah,

kepribadian

keras,

berkuasa.

Warna ini mempunyai sifat : menyegarkan, membangkitkan energi, memberi efek


menenangkan, menyejukkan, menyeimbangkan emosi, meningkatkan rasa
bangga, rasa bahagia, dan perasaan percaya diri. Nuansa hijau dapat meredam
stres, memberi rasa aman dan perlindungan.

2.9. TEORI RUANG TERBUKA HIJAU

Ruang terbuka adalah ruang yang bisa diakses oleh masyarakat baik secara
langsung dalam kurun waktu terbatas maupun secara tidak langsung dalam kurun
waktu tidak tertentu. Ruang terbuka itu sendiri bisa berbentuk jalan, trotoar, ruang
terbuka

hijau

seperti

taman

kota,

hutan

dan

sebagainya

(Hakim dan Utomo, 2004)..


Ruang Terbuka Hijau kota adalah bagian dari ruang-ruang terbuka (open
spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi
guna mendukung manfaat langsung atau tidak langsung yang dihasilkan oleh RTH
dalam kota tersebut yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan
wilayah perkotaan tersebut (Dep. Pekerjaan Umum, 2008).

8|Page

Klasifikasi Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan bobot kealamiannya, bentuk


RTH dapat diklasifikasi menjadi (a) bentuk RTH alami (habitat liar/alami,
kawasan lindung) dan (b) bentuk RTH non alami atau RTH binaan (pertanian
kota, pertamanan kota, lapangan olah raga, pemakaman; berdasarkan sifat dan
karakter ekologisnya diklasifikasi menjadi (a) bentuk RTH kawasan (areal), dan
(b) bentuk RTH jalur (koridor); berdasarkan penggunaan lahan atau kawasan
fungsionalnya diklasifikasi menjadi (a) RTH kawasan perdagangan, (b) RTH
kawasan perindustrian, (c) RTH kawasan permukiman, (d) RTH kawasan
pertanian, dan (e) RTH kawasan-kawasan khusus, seperti pemakaman,olah raga,
alamiah(Dep. Pekerjaan Umum, 2008).
Status kepemilikan RTH diklasifikasikan menjadi RTH publik, yaitu RTH
yang berlokasi pada lahan-lahan publik atau lahan yang dimiliki oleh pemerintah
dan RTH privat atau non publik, yaitu RTH yang berlokasipada lahan-lahan milik
pribadi (Dep. Pekerjaan Umum, 2008).

Berdasarkan kepada fungsi utama RTH dapat dibagi menjadi:


1. Pertanian perkotaan, fungsi utamanya adalah untuk mendapatkan hasilnya
untuk konsumsi yang disebut dengan hasil pertanian kota seperti hasil
hortikultura.
2. Taman kota, mempunyai fungsi utama untuk keindahan dan interaksi sosial.
3. Hutan kota, mempunyai fungsi utama untuk peningkatan kualitas lingkungan
(Irwan, 2007).
Berdasarkan Undang-Undang Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1
tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan pada
Pasal 6 jenis RTHKP meliputi :
a. Taman Kota.
b.

Taman Wisata Alam.

c. Taman Rekreasi.
d. Taman Lingkungan Perumahan Dan Permukiman.

9|Page

e. Taman Lingkungan Perkantoran Dan Gedung Komersial.


f. Taman Hutan Raya.
g. Hutan Kota.
h. Hutan Lindung.
i. Bentang Alam Seperti Gunung, Bukit, Lereng Dan Lembah.
j. Cagar Alam.
k. Kebun Raya.
l. Kebun Binatang.
m. Pemakaman Umum.
n. Lapangan Olah Raga.
o. Lapangan Upacara.
p. Parkir Terbuka.
q. Lahan Pertanian Perkotaan.
r. Jalur Dibawah Tegangan Tinggi (SUTT Dan SUTET).
s. Sempadan Sungai, Pantai, Bangunan, Situ Dan Rawa.
t. Jalur Pengaman Jalan, Median Jalan, Rel Kereta Api, Pipa Gas Dan
Pedestrian.
Tujuan, Peranan dan Manfaat Ruang Terbuka Hijau Departemen Dalam Negeri
Republik Indonesia mengeluarkan instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14
Tahun 1988 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Wilayah Perkotaan,
dengan tujuan sebagai berikut :
a. Meningkatkan lingkungan hidup perkotaan yang nyaman, segar, indah, bersih
dan sebagai sarana pengaman lingkungan perkotaan
b. Menciptakan keserasian lingkungan alam dan lingkungan binaan yang
berguna untuk kepentingan masyarakat (Hakim dan Utomo, 2004).
Peranan RTH bagi pengembangan kota adalah sebagai berikut :
a. Alat pengukur iklim amplitude (klimatologis). Penghijauan memperkecil
amplitude variasi yang lebih besar dari kondisi udarapanas ke kondisi udara
sejuk.

10 | P a g e

b. Penyaring Udara Kotor (Protektif). Penghijauan Dapat Mencegah Terjadinya


Pencemaran Udara Yang Berlebihan Oleh Adanya Asap Kendaraan, Asap
Buangan Industri Dan Gas Beracun Lainnya.
c. Sebagai Tempat Hidup Satwa. Pohon Peneduh Tepi Jalan Sebagai Tempat
Hidup Satwa Burung/Unggas.
d. Sebagai Penunjang Keindahan (Estetika). Tanaman Ini Memiliki Bentuk
Teksur Dan Warna Yang Menarik.
e. Mempertinggi Kualitas Ruang Kehidupan Lingkungan. Ditinjau Dari Sudut
Planologi, Penghijauan Berfungsi Sebagai Pengikat Dan Pemersatu ElemenElemen (Bangunan) Yang Ada Disekelilingnya. Dengan Demikian, Dapat
Tercipta Lingkungan Yang Kompak Dan Serasi (Hakim Dan Utomo, 2004).
Adapun manfaat RTH diwilayah perkotaan antara lain sebagai berikut :
a. Memberikan kesegaran, kenyamanan dan keindahan lingku ngan sebagai
paru-paru kota.
b. Memberikan lingkungan yang bersih dan sehat bagi penduduk kota.
c. Memberikan hasil produksi berpa kayu, daun, bunga dan buah.
d. Sebagai tempat hidup satwa dan plasma nutfah.
e. Sebagai resapan air guna menjaga keseimbangan tata air dalam tanah,
mengurangi aliran air permukaan, menangkap dan menyimpan air, menjaga
keseimbangan tanah agar kesuburan tanah tetap terjamin.
f. Sirkulasi udara dalam kota.
g. Sebagai tempat sarana dan prasarana kegiatan rekreasi (Hakim dan Utomo,
2004).

2.10. TEORI KOTA MEDAN

Kota Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia dengan luas
wilayah 71.680,68KM2 dengan jumlah penduduk 13.326.307 Jiwa yang didapat
dari data Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara tahun 2013. Mayoritas
11 | P a g e

Penduduk Kota Medan adalah suku Batak. Suku ini adalah salah satu suku yang
cukup besar di Indonesia.
Kota Medan terletak di bagian utara Pulau Sumatera. Posisi koordinatnya
adalah 335LU dan 9840BT. Kota Medan berbatasan dengan Selat Malaka di
sebelah utara dan Kabupaten Deli Serdang di sebelah barat, timur, dan utara.
Medan Sumatera menjadi tempat yang strategis sebab berada di jalur
pelayaran Selat Malaka. Dengan demikian, kota ini menjadi pintu gerbang
kegiatan ekonomi domestik dan mancanegara yang melalui Selat Malaka. Selain
itu, Medan juga berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan juga beberapa
daerah kaya sumber daya alam, mempengaruhi kemampuan Medan dalam hal
ekonomi sehingga memiliki hubungan kerjasama yang saling memperkuat dengan
daerah sekitarnya.

12 | P a g e

BAB III
METODE PERANCANGAN

Berdasarkan data dan informasi yang telah diperoleh, maka agar tahapan dan
proses perancangan Iklan Layanan Masyarakat tentang pentingnya Ruang
Terbuka Hijau Kota Medan ini lebih mudah dan sistematis, maka diperlukan
penyusunan metode, strategi, struktur dalam perancangan yang akan digarap.

3.1. RUANG LINGKUP PERANCANGAN

Agar pembahasan dalam perancangan ini tidak meluas dan agar tidak
mengurangi tujuan yang ingin dicapai, maka perlu adanya pembatas ruang lingkup
di dalam perancangan Iklan Layanan Masyarakat tentang Ruang Terbuka Hijau
Kota Medan. Ruang lingkup perancangan dibatas pada pencarian data seputar
kondisi Ruang Terbuka Hijau yang ada di Kota Medan, kampanye sosial,
sosiologi masyarakat dan letak geografis yang berada di Kota Medan. Kegiatan
perancangan nantinya meliputi proses perancangan poster dan iklan persuasif,
pemilihan media pendukung dan penyajian yang informatif serta dieksekusi
dengan sebaik-baiknya,
Target utama dalam perancangan ini adalah masyarakat, dimana di dalam
masyarakat tersebut target audience yang dituju adalah sebagai berikut:
1. Demografi
Usia 7-50 tahun
Terdiri dari:
Anak-anak
Remaja

13 | P a g e

Orang dewasa
Orang tua
Jenis kelamin: laki-laki dan perempuan
2. Geografi
Lokasi sasaran yang dituju dalam perancangan ini adalah Kota Medan.
3. Psikografi
Secara psikografi, target audience yang dituju adalah masyarakat yang
gemar membaca baik itu yang terdiri dari anak-anak, remaja, orang dewasa
maupun orang tua yang tinggal di Kota Medan.
Sasaran

target

merancangan

ini

mengarah

pada

daerah-daerah

pengembangan kota, mulai dari pusat kota hingga pinggiran kota yang sedang
diadakan pembangunan apartemen dan perumahan elit serta pabrik.

3.2. METODE PENGUMPULAN DATA

1. Data Verbal
Melakukan wawancara dengan bertanya kepada beberapa narasumber.
Dengan melakukan metode wawancara terstruktur dan wawancara tidak
terstruktur. Data yang diperoleh berkaitan dengan informasi seputar Ruang
Terbuka Hijau Kota Medan. Hal-hal yang akan diwawancarai seperti
pengetahuan masyarakat tentang perlunya ruang terbuka hijau dan dampak
apa yang akan terjadi akibat menurunnya jumlah lokasi terbuka hijau di
Kota Medan.
Observasi yang dilakukan adalah dengan terjun langsung kelapangan
mengunjungi tempat-tempat lokasi pembangunan kota untuk mendapatkan
data dan informasi yang diperlukan dalam perancangan.

14 | P a g e

2. Data Visual
Mencari sumber informasi berupa foto, dokumentasi dan data tentang
ruang terbuka hijau di kota Medan. Selain itu, proses dokumentasi juga
langsung menuju ke lapangan di mana tempat-tempat lokasi pembangunan
kota.

3. Website
Selain dokumentasi, pengambilan data visual serta data lainnya juga
berasal dari data yang ada di website demi keperluan perancangan.

2.3. METODE PERANCANGAN

Dalam perancangan ini nantinya setelah pengumpulan data selesai, makan


akan dilakukan pengamatan pada poster atau iklan dengan tema yang sama, yang
telah lama disosialisasikan kepada masyarakat. Perancangan dimulai dengan
brainstorming kemudian dispesifikasikan data tersebut menjadi cabang berupa
fraktal umum dan fraktal khusus. Dengan menggunakan pengolahan data tersebut,
maka akan menghasilkan beberapa bayangan visual berupa foto, layout, ilustrasi
dan warna.
Dalam perancangan kampanye sisial ini setelah data dilengkapi, kemudian
dilanjutkan dengan sketsa dasar dengan beberapa alternatif di dalamnya, lalu
diseleksi kemudian dilanjutkan dengan menggunakan software grafis dan
diaplikasikan ke kertas, sampai pada akhirnya tercipta final desain yang
diaplikasikan ke dalam media utama maupun media pendukung.
Akan ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dan menghambat
perancangan ini, maka perlu suatu analisis yang mendalam baik itu internal
maupun eksternal, sehingga nantinya sasaran perancangan ini dapat teranalisis.
Metode analisis data yang digunakan dalam pemecahan masalah perancangan ini

15 | P a g e

adalah dengan menggunakan metode 5W+1H yang akan membahas mengenai


spesifikasi perancangan karya,

What

: perncangan Iklan Layanan Masyarakat Tentang Ruang


Terbuka Hijau Kota Medan.

Where

: Kota Medan

When

: Saat ini

Who

: Target sasaran adalah masyarakat Kota Medan

Why

: Karena belum adanya Iklan Layanan Masyarakat


tentang pentingnya Ruang Terbuka Hijau Kota di
Medan dengan baik.

How

: Dalam hal ini perancang akan membuat iklan layanan


masyarakat dalam bentuk: poster, iklan persuasif dan
ambient media.

16 | P a g e

BAB IV
KONSEP PERANCANGAN

4.1. STRATEGI PERANCANGAN

Strategi yang akan digunakan dalam perancanggan Iklan Layanan


Masyarakat ini adalah dengan cara mengumpulkan data, baik data verbal maupun
data

visual

yang

nantinya

data-data

tersebut

akan

dianalisis

dan

diimplementasikan pada media iklan yang nantinya digunakan. Perancangan


dilanjutkan dengan brainstorming terhadap data dan permasalahan yang ada
sehingga menghasilkan beberapa alternatif sketsa ilustrasi, layout yang tepat serta
pemilihan warna yang dapat membantu penyampaian pesan.
Setelah Proses di atas, maka dilanjutkan dengan penyeleksian alternatif
sketsa ilustrasi menjadi satu sketsa terpilih yang kemudian diubah kedalam bentuk
digital menggunakan software grafis dan diaplikasikan ke media utama dan media
pendukung sampai tercipta final desain, dan yang terahir media utama yang dalam
hal ini adalah poster akan ditempatkan dibeberapa tempat yang strategis sehingga
dapat dilihat oleh seluruh lapisan masyarakat kota medan.

17 | P a g e

4.2. KONSEP KREATIF

Konsep kreatif merupakan sebuah tema, ide pokok atau gagasan unik yang
akan diangkat dan dikemas menjadi sebuah produk komunikasi visual. Secara
garis besar konsep kreatif merupakan titik awal yang sangat penting untuk
menemukan berbagai gagasan baru dan belum pernah ada sebelumnya, agar apa
yang akan dikomunikasikan mempunyai sebuah karakteristik atau pembeda.
Untuk Iklan layanan masyarakat Ruang Terbuka Hijau Kota Medan, ide
besar yang akan dijadikan sebagai pijakan dalam perancangan tersebut adalah
sebagi berikut:
1.

Paru-paru
Paru-paru adalah organ pada sistem pernapasan (respirasi) dan
berhubungan dengan sistem peredaran darah (sirkulasi) vertebrata yang
bernapas dengan udara. Fungsinya adalah menukar oksigen dari udara
dengan karbon dioksida dari darah.
Dari organ pernapasan makhluk hidup itu dikaitkan dengan organ
pernapasan dunia pada umumnya dan kota pada khususnya untuk dapat
meregenerasi kadar CO2 yang ada di udara yang diakibatkan oleh asap
kendaraan, pabrik dan rumah tangga menjadi O2 sehingga dapat dihirup
oleh manusia.

18 | P a g e

2.

Keseimbangan
Konsep ilustrasi yang akan diterapkan pada poster nantinya adalah
keseimbangan antara gedung perkotaan dengan ruang terbuka hijau yang
dalam hal ini akan diwakilkan dengan pohon.

Ide diatas akan diwujudkan ke dalam bentuk visual yang menarik agar bisa
menarik perhatian target audience, dan diaplikasikan ke dalam beberapa media
publikasi, seperti poster atau spanduk.

4.3. STRATEGI KREATIF

Secara umum, strategi kreatif merupakan rangkaian kegiatan untuk


merumuskan bentuk, isi, serta strategi penyampaian pesan (verbal dan visual),
sebelum masuk ke tahap pengerjaan atau eksekusi sebuah produk komunikasi
visual.
Dalam strategi kreatif, semua hal yang berkaitan dengan ide dan konsep
perancangan ILM Ruang Terbuka Hijau Kota Medan, akan diracik menjadi
sebuah pesan yang menarik dan menancap ke hati dan benak target audience.
Adapun yang harus ditentukan dalam perancangan ILM Ruang Terbuka
Hijau Kota Medan adalah sebagai berikut:

19 | P a g e

a. Isi Pesan

Pesan dalam ILM ini bertujuan untuk mempersuasi target audience


agar mengetahui dampak dari minimnya Ruang Terbuka Hijau di Kota
Medan bagi kestabilan suhu udara maupun pernapasan bagi manusia.
b. Bentuk Pesan

1. Pesan Verbal

Pesan Verbal merupakan pesan berupa teks atau kata-kata, yang


tujuannya adalah sebagai pendukung yang memperjelas pesan visual.
Melalui pesan verbal inilah iklan bisa lebih efektif untuk berkomunikasi
dengan target audience agar tujuan Iklan dapat tercapai.
Pesan pada ILM menyatakan dengan tegas agar masyarakat tetap
menjaga keseimbangan jumlah ruang terbuka hijau dan bangunanbangunan gedung agar tercipta lingkungan kota yang asri dan sejuk.
2. Pesan Visual

Pesan visual pada ILM Ruang Terbuka Hijau Kota Medan


ditampilkan dengan ilustrasi gambar paru-paru yang berisi ruang terbuka
hijau pada sisi kiri paru-paru dan bangunan gedung-gedung perkotaan
pada sisi kanannya.
Pesan visual yang terdapat dalam ilustrasi tersebut adalah agar kita
sebagai masyarakat dapat menjaga keseimbangan jumlah ruang terbuka
hijau kota dengan bangunan-bangunan gedung yang ada di kota. Karna
hanya pepohonanlah yang dapat menghsilkan Oksigen bukanlah gedunggedung mewah. Dan menyadarkan masyarakat bahwasannya manusia itu
bernafas memerlukan Oksigen bukan Karbondioksida.

20 | P a g e

4.4. MEDIA PLANNING

Efisiensi penggunaan media dilihat dari sejauh mana media tersebut


dapat menjangkau sasaran yang tepat, frekuensi yang dibutuhkan dan durasi
penayangan iklan pada media dengan intensitas yang tinggi.
Pemilihan media komunikasi yang tepat berdasarkan kekuatan dan
kelemahan masing-masing media merupakan faktor penting dalam mendukung
keberhasilan periklanan sehingga tujuan periklanan dapat tercapai dan tidak siasia. Dalam periklanan, media dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu
media utama dan media pendukung.
Dalam perancangan ILM Ruang Terbuka Hijau Kota Medan, media
utama yang akan digunakan adalah Poster, sedangkan untuk media pendukung
akan digunakan seperti baju.

a. Strategi Media

Strategi media merupakan suatu metode yang diterapkan untuk


mencapai tujuan media. Dalam strategi media kita mengenal istilah paduan
media, yang berarti sebuah pertimbangan pemilihan media yang akan
diaplikasikan dalam kegiatan publikasi.
Untuk ILM Utamakan Keselamatan Kerja, media utama yang akan
digunakan sebagai sarana promosi adalah poster. Media ini dirasa sangat
efektif untuk menyampaikan pesan kepada target audience. Sedangkan
untuk media pendukung, media publikasi akan dirancang berupa baju.

21 | P a g e

Berikut adalah perincian tentang media yang akan dipergunakan


dalam Iklan Layanan Masyarakat Utamakan Keselamatan Kerja :
1. Media Utama
Media utama yang akan digunakan adalah Poster, Poster adalah
media promosi berupa media cetak. Dari segi ukuran, poster jauh lebih
kecil bila dibandingkan dengan baliho. Poster biasanya ditempatkan di
ruang publik yang memungkinkan untuk diperhatikan dalam waktu yang
cukup lama, seperti di dalam ruangan sebuah gedung, di papan-papan
pengumuman instansi dan pada ruang publik lainnya.
Beberapa keunggulan dari media ini antara lain :
Karena sifatnya yang fkeksibel, maka poster memungkinkan untuk
ditempel di berbagai ruang publik.
Kemampuan reproduksinya cukup tinggi.
Informasi yang ada di dalam poster bisanya lebih akurat dan rinci,
sehingga masyarakat dapat menangkap informasi dengan lebih
jelas.
Sangat mudah untuk diakses
Menarik perhatian, karena poster memungkinkan penciptaan dan
eksplorasi desain grafis yang sangat luas.
2. Media Pendukung

Selain media utama, dalam perancangan juga di ikut sertakan


media pendukung, tujuannya adalah sebagai sarana untuk mendukung
media utama dalam mempromosikan kampanye sosial ini di kota Medan.
Yaitu baju, mug, pin, dan pintu lift.

22 | P a g e

BAB V
VISUALISASI

5.1. SKETSA ILUSTRASI

23 | P a g e

5.2. LAYOUT

24 | P a g e

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2013. Kota Medan. Kota Medan : BPS Kota Medan.
Martopo, Sugeng & Chafid Fandeli. 1995. Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan: Prinsip Dasar dan Pemaparannya Dalam Pembangunan.
Jakarta: Liberty
Akhadi, Mukhlis, 2009. Ekologi Energi-Mengenali Dampak Lingkungan
Pemanfaatan Sumber-Sumber Energi.Yogyakarta: Graha ilmu

25 | P a g e

Vous aimerez peut-être aussi