Vous êtes sur la page 1sur 8

LAPORAN PRAKTIKUM MORFOLOGI TUMBUHAN

PRAKTIKUM 10
HERBARIUM

OLEH:
NAMA

: ABDUL FIRMAN

STARMBUK

: F1D1 15 001

KELOMPOK

: II (DUA)

ASISTEN PEMBIMBING : MULKI MUHAMAD ADAM

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Herbarium mempunyai dua pengertian, pertama diartikan sebagai tempat
penyimpanan spesimen tumbuhan, baik yang kering maupun basah. Selain tempat
penyimpanan juga digunakan untuk studi mengenal tumbuhan terutama untuk
tanaman dan klasifikasi. herbarium sangat erat kaitannya dengan kebun botani,
institusi riset ataupun pendidikan.
Herbarium merupakan istila yang pertama kali digunakan oleh Turnefor
(1700) untuk tumbuhan obat yang dikeringkan sebagai koleksi. Luca Ghini (14901550) seorang professor Botani di Universitas Bologna, Italia adalah orang
pertama yang mengeringkan tumbuhan di bawah tekanan dan meletakannya di atas
kertas seta mecatatnya sebagai koleksi ilmiah.
Herbarium memiliki fungsi sebagai bahan dasar untuk studi flora dan
vegetasi karena pada label herbarium memuat data yang dibutuhkan untuk tujuan
tersebut. Herbarium juga memiliki fungsi sebagai bukti nyata bahwa tumbuhan
tersebut pernah ada pada lokasi atau tempat dilakukan koleksi tumbuhan, sebagai
saranana yang penting dalam identifikasi tumbuhan, sebagai penyimpanan bahan
acuan. Berdasarkan latar belakang diatas, maka praktikum tentang herbarium perlu
untuk dilakukan.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah sebagai berikut:


1. Bagaimana cara mengoleksi spesimen?
2. Bagaimana cara membuat herbarium kering?
3. Bagaimana jenis-jenis tanaman yang terdapat pada kebun raya UHO?
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui cara mengoleksi spesimen.
2. Untuk mengetahui cara membuat herbarium kering.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis tanaman yang terdapat pada kebun raya UHO.
D. Manfaat Praktikum
Manfaat yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui cara mengoleksi spesimen.
2. Dapat mengetahui cara membuat herbarium kering.
3. Dapat mengetahui jenis-jenis tanaman yang terdapat pada kebun raya UHO.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Hasil survey dilapangan dapat diidentifikasi seperti, sebagian besar guru


SMA dan MA di lamongan belum mempunyai kemampuan untuk membuat awetan
tumbuhan atau dengan kata lain Herbarium. Kurangnya pengetahuan guru dalam
menggunakan persediaan dana pendidikan di sekolah. Tujuan diadakan penelitian ini
agar para guru biologi tahu cara membuat awetan botani atau herbarium pada
tumbuhan dengan menggunakan teknologi sederhana (Indah, dkk, 2008).
Herbarium adalah spesimen (koleksi tumbuhan), baik koleksi basah mapun
kering. Spesimen kering pada umunya telah dipres dan dikeringkan, serta
ditempelkan pada kertas dan kemudian diberi label berisi keterangan yang penting
dan sulit dikenali secara langsung dari spesimen kering tersebut. Tumbuhan yang
diawetkan serta disimpan dengan baik ditempat penyimpanan yang telah disediakan .
spesimen basah yaitu kolekasi yang diawetkan dengan menggunakan larutan tertentu,
seperti FAA atau alcohol (Murni, dkk, 2015).
Material herbarium yang diambil harus memenuhi tujuan pembuatan
herbarium, yakni untuk identifikasi dan dokumentasi. Material herbarium yang
lengkap mengandung ranting, daun muda dan tua, kuncup, bunga muda dan tua yang
mekar, serta buah muda dan tua. Material herbarium dengan bunga dan buah jauh
lebih berharga dan biasa disebut herbarium fertile, sedangkan material herbarium
tanpa bunga dan buah disebut herbarium steril (Onrizal, 2005).
Sulawesi merupakan salah satu pulau besar dan penting di Indonesia karena
secara biogeografi termaksud dalam kawasan Wallacea, suatu kawasan yang terdiri
atas pulau Sulawesi, sebagian Maluku, kepulauan banda, dan kepulauan nusa

tenggara Barat. Wilayah ini sangat uni karena merupakan tempat bercampurnya
tumbuhan dari asia dan autralia, serta merupakan kawasan peralihan ekologi (ekoton)
antara kedua benua tersebut (Ramadhamil, 2004).
Pengetahuan dalam pembuatan dan pemeliharaan herbarium sangat
dibutuhkan bagi pengajar disekolah menengah. Herbarium terbagi atas dua macam
yaitu herbarium local dan herbarium khusus. Herbarium local mempunyai fungsi
sebagai konstribusi kepada flora dan fauna, sedangkan herbarium khusus mempunyai
fungsi sebagai herbarium historis yakni herbarium yang mempunyai bidang terbatas
(Widiyantini, 20014)

III. METODE PRAKTIKUM


A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksankan pada hari minggu, tanggal 22 Mei 2016, Pukul
08.00-14.00 WITA. Bertempat di kebun raya UHO dan Laboratorium Unit Botani,
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Halu Oleo, Kendari.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 1.
Tabel 1. Alat dan Kegunaannya
No
Nama Alat
Kegunaannya
.
1.
Gunting Tanaman Untuk menggunting spesies
2.
Kantong Plastik
Untuk menyimpan spesimen koleksi
3.
Botol Kisprey
Untuk menyimpan dan menyemprotkan alkohol pada spesimen
4.
Sasak
Untuk menjepit dan mengepres specimen
5.
Oven
Untuk mengeringkan tumbuhan spesimen
6.
Kamera
Untuk mengambil gambar spesimen
7.
Alat Tulis
Untuk mencatat hasi pengamatan
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 2.
Tabel 2. Bahan dan Kegunaannya
No
Naman Alat
Kegunaannya
.
1.
Tumbuhan
Sebagai objek pembuatan herbarium
2.
Air
Sebagai media membersikan spesimen
3.
Alkohol 70%
Sebagai bahan pengawetan spesimen
4.
Koran
Sebagai wadah awal koleksi spesimen
5.
Selotip
Sebagai bahan penempelan spesimen
6.
Kardus
Sebagai bahan melapisi spesimen dari sasak
7.
Kertas karton
Sebagai wadah herbarium
8.
Etiket gantung
Sebagai bahan penulisan identitas herbarium

9.

Etiket Tempel

Sebagai bahan penulisan dekripsi herbarium

C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Kebun Raya UHO
a. Mentukan dan mencari tumbuhan yang akan dibuat herbarium.
b. Mendokumentasikan tumbuhan yang akan dijadikan herbarium.
c. Membersikan spesimen tumbuhan dengan air.
d. Mengawetkan spesimen dengan menyemprotkannya dengan menggunakan.
f. Menempel spesimen pada koran secara berhati-hati, sambil memposisikan
daun untuk memperlihatkan sisi adaksial dan abaksialnya.
g. menyimpan koran berisi spesimen pada sasak.
h. membawah spesimen ke Laboratorium.

2. Laboratorium Unit Biologi

DAFTAR PUSTAKA
Ramadhamil, dan Gradstein S. R., 2004, Herbarium Celebense (CEB) dan
Peranannya Dalam Menunjang Penelitian Taksonomi Tumbuhan di
Sulawesi, Jurnal Biodiveristas, Vol. V (I) : 36-41
Onrizal, 2005, Tekni Pembuatan Herbarium, Universitas Sumantera Utara, Sumatera.
Indah, N. K., Wisanti., Ambarwati, R., 2008, Penerapan Teknologi Pembuatan
Awetan Botani Sebagai Upaya Pemenuhan Media Biologi dalam Proses
Belajar Mengajar Biologi Bagi Guru-Guru SMA dan MA di Lamongan,
Jurnal Aksi, Vol. IX (I): 1-9
Windiyantini, G. A. P. N., Meter, G., Suardika, R., 2014, Penerapan Pembelajaran
Inkuiri Dengan Bantuan Herbarium Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
IPA Siswa Kelas IV SDN 32 Pemecutan Kecamatan Denpasar Barat,
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD,
Vol. II (I)
Murni, P., dkk, 2015, Lokakarya Pembuatan Herbarium untuk Pengembangan Media
Pembelajaran Biologi di MAN Cendikia Muaro Jambi, Jurnal
Pengabdian pada Masyarakat, Vol. XXX (II)

Vous aimerez peut-être aussi