Vous êtes sur la page 1sur 4

Astigmatisma

Astigmatisma adalah kelainan refraksi yang mencegah berkas cahaya jatuh sebagai suatu
fokus titik di retina karena perbedaan derajat refraksi di berbagai meridian kornea atau lensa
kristalina. Pada astigmatisma, mata menghasilkan suatu bayangan dengan titik atau garis fokus
multiple, dimana berkas sinar tidak difokuskan pada satu titik dengan tajam pada retina akan
tetapi pada 2 garis titik api yang saling tegak lurus yang terjadi akibat kelainan kelengkungan di
kornea.
Kornea adalah selaput bening mata, bagian selaput mata yang tembus cahaya, merupakan
jaringan yang menutup bola mata sebelah depan dan terdiri atas 5 lapis, yaitu : epitel, membran
bowman, stroma, membran descement, dan endotel
Kornea dipersarafi oleh banyak saraf sensoris terutama berasal dari saraf siliar longus,
saraf nasosiliar, saraf ke V saraf siliar longus berjalan suprakoroid, masuk ke dalam stroma
kornea, menembus membran bowman melepaskan selubung Schwannya. Seluruh lapis epitel
dipersarafi sampai pada kedua lapis terdepan tanpa ada akhir saraf. Kornea merupakan bagian
mata yang tembus cahaya dan menutup bola mata di sebelah depan. Pembiasan sinar terkuat
dilakukan oleh kornea, dimana 40 Dioptri dari 50.
Klasifikasi
A. Astigmatisma reguler
Berdasarkan axis dan sudut yang dibentuk antara dua principal meridian, regular astigmatisma
dapat dibagi dalam 3 bentuk, yaitu :
1) Horizontal-vertikal astigmatisma
Astigmatisma ini merupakan dua meridian yang membentuk sudut satu sama lain secara
horizontal (180o20o) atau vertical (90o20o) astigmatisma ini terbagi atas 2 jenis :
i. With-in-the-rule astigmatism. Dimana meridian vertical mempunyai kurvatura yang lebih kuat
(melengkung) dari meridian horizontal. Disebut with the rule karena mempunyai kesamaan
dengan kondisi normal mata mempunyai kurvatura vertical lebih besar oleh karena penekanan
oleh kelopak mata. Astigmatisma ini dapat dikoreksi axis 1800 atau +axis 900

ii. Against-the rule astigmatism. Suatu kondisi dimana meridian horizontal mempunyai kurvatura
yang lebih kuat (melengkung) dari meridian vertical. Astigmatisma jenis ini dapat dikoreksi
dengan +axis 180 0 atau -axis 90 0
2) Oblique astigmatism
Merupakan suatu astigmatisma regular dimana kedua principle meridian tidak pada meridian
horizontal atau vertical. Principal meridian terletak lebih dari 20o dari meridian vertical atau
horizontal
3) Biobligue astigmatism
Suatu kondisi dimana kedua principle meridian tidak membentuk sudut satu sama lain.
B. Irregular Astigmatisma
Suatu keadaan refraksi dimana setiap meridian mempunyai perbedaan refraksi yang tidak
teratur bahkan kadang-kadang mempunyai perbedaan pada meridian yang sama. Principle
meridian tidak tegak lurus satu dengan lainnya. Biasanya astigmatisma irregular ini dikoreksi
dengan lensa kontak kaku.
Berbicara mengenai induksi astigmatisma pasca operasi (induced astigmatism), seperti
kita ketahui, penderita astigmatisma sebagian besar adalah with the rule astigmatism. Insisi yang
ditempatkan pada kornea akan menyebabkan pendataran pada arah yang berhadapan dengan
insisi tersebut. Artinya, jika melakukan insisi dari temporal cenderung menyebabkan pendataran
pada sumbu horizontal kornea, dimana hal ini akan mengakibatkan induksi with-the-rule
astigmatism. Sebaliknya jika melakukan insisi kornea dari superior cenderung mengakibatkan
induksi againts-the-rule astigmatism. Biasanya induksi astigmatisma ini bergantung dari
panjangnya insisi, yaitu semakin panjang insisi akan semakin besar induksi astigmatisma.8
Patofisiologi
Pada mata normal, permukaan kornea yang melengkung teratur akan memfokuskan sinar pada
satu titik. Pada astigmatisma, pembiasan sinar tidak difokuskan pada satu titik. Sinar pada
astigmatisma dibiaskan tidak sama pada semua arah sehingga pada retina tidak didapatkan satu
titik fokus pembiasan. Sebagian sinar dapat terfokus pada bagian depan retina sedang sebagian
sinar lain difokuskan di belakang retina.

Jatuhnya fokus sinar dapat dibagi menjadi 5 yaitu :


1.

Astigmaticus miopicus compositus, dimana 2 titik jatuh didepan retina

2.

Astigmaticus hipermetropicus compositus,dimana 2 titik jatuh di belakang retina

3.

Astigmaticus miopicus simplex, dimana 2 titik masing-masing jatuh di depan retina dan
satunya tepat pada retina.

4.

Astigmaticus hipermetropicus simplex, dimana 2 titik masing-masing jatuh di belakang


retina dan satunya tepat pada retina

5.

Astigmaticus mixtus, dimana 2 titik masing-masing jatuh didepan retina dan belakang
retina
Tanda dan Gejala
Pada nilai koreksi astigmatisma kecil, hanya terasa pandangan kabur. Tapi terkadang pada
astigmatisma yang tidak dikoreksi, menyebabkan sakit kepala atau kelelahan mata, dan
mengaburkan pandangan ke segala arah. Pada anak-anak, keadaan ini sebagian besar tidak
diketahui, oleh karena mereka tidak menyadari dan tidak mau mengeluh tentang kaburnya
pandangan mereka.
Pemeriksaan Astigmatisma
Karena sebagian besar astigmatisma

disebabkan oleh kornea, maka dengan

mempergunakan keratometer, maka derajat astigmatisma dapat diketahui. Keratometer adalah


alat yang dipergunakan untuk mengukur jari-jari kelengkungan kornea anterior. Perubahan
astigmatisma kornea dapat diketahui dengan mengukur jari jari kelengkungan kornea anterior,
meridian vertical dan horizontal, sebelum dan sesudah operasi. Evaluasi rutin kurvatura kornea
preoperasi dan postoperasi membantu ahli bedah untuk mengevaluasi pengaruh tehnik incisi dan
penjahitan terhadap astigmatisma.
Dengan mengetahui ini seorang ahli bedah dapat meminimalkan astigmatisma yang
timbul karena pembedahan. Perlu diketahui juga bahwa astigmatisma yang didapat pada hasil
keratometer lebih besar daripada koreksi kacamata silinder yang dibutuhkan. Cara obyektif
semua kelainan refraksi, termasuk astigmatisma dapat ditentukan dengan skiaskopi, retinoskopi
garis (streak retinoscopy), dan refraktometri.

Tatalaksana
Kelainan astigmatisma dapat dikoreksi dengan lensa silindris, sering kali dikombinasi dengan
lensa sferis. Karena tak mampu beradaptasi terhadap distorsi penglihatan yang disebabkan oleh
kelainan astigmatisma yang tidak terkoreksi .

Vous aimerez peut-être aussi