Vous êtes sur la page 1sur 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ROM (RANGE OF MOTION)


Pokok bahasan

: Kebutuhan aktivitas dan latihan

Sub pokok bahasan

: ROM

Sasaran

: Anggota keluarga yang mengalami stroke

Target

: Pasien dan keluarga

Hari/tanggal

: Kamis, 2 Juni 2013

Waktu

: 10.00 s.d selesai

Tempat

: Kmp Citiis RT 01 RW 06 Desa Cihanjuang Rahayu

Penceramah
I.

: Resti Purnama Sari

Tujuan
1. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan tentang ROM selama 30 menit, peserta dapat
memahami teknik ROM.
2. Tujuan Khusus:
Setelah dilakukan penyuluhan tentang ROM selama 30 menit, peserta dapat:
a. Menyebutkan pengertian ROM dengan benar
b. Menyebutkan tujuan ROM dengan benar
c. Menyebutkan jenis ROM dengan benar
d. Mendemonstrasikan teknik ROM dengan benar

II.

Latar Belakang
Keperawatan klinik menghendaki perawat untuk menggabungkan
ilmu pengetahuan dan keterampilan ke dalam praktik.Salah satu komponen
keterampilan adalah mekanika tubuh.Salah satu istilah untuk menggambarkan
usaha untuk mengkoordinasikan sistem muskuloskeletal.
Mekanika tubuh meliputi pengetahuan tentang mengapa dan
bagaimana otot tertentu digunakan untuk mengasilkan dan mempertahankan
pergerakan secara aman.Dalam memperguanakan mekanika tubuh yang tepat,
perawat perlu mengerti mengenai konsep pergerakan, termasuk bagaimana

mengkoordinasikan gerakan tubuh yang meliputi fungsi integrasi dari sistem


muskuloskeletal (otak, otot, skelet dan syaraf yang berperan).
Pada kondisi tertentu, klien dapat kehilangan kemampuan untuk
melakukan pergerakan atau aktivitas.Kondisi seperti ini dapat terjadi karena
gangguan pada sistem muskuloskeletal.Baik itu otak, otot, skelet maupun
syaraf

sistem

tersebut.klien

dapat

kehilangan

kemampuan

dalam

menggerakkan ekstrimitasnya dan anggota gerak lainnya. Ekstrimitas yang


tidak digerakan dalam kurun waktu yang lama dapat mengakibatkan atrofi
otot atau pengecilan massa otot karena otot tidak pernah dipergunakan untuk
beraktivitas.
Klien dengan gangguan mobilisasi harus menjadi perhatian perawat
untuk mencegah atrofi otot atau merawat jika telah terjadi atrofi pada klien
dengan gangguan mobilisasi.Salah satu upaya yang dapat dilakukan perawat
dalam mengintervensi gangguan mobilisasi dan mencegah atrofi adalah
dengan memberikan tindakan Range of Motion (ROM).
III.

Garis Besar Materi


Materi yang diberikan meliputi :
a. Pengertian ROM
b. Tujuan terapi ROM
c. Indikasi dan kontraindikasi ROM
d. Jenis ROM
e. Prosedur teknik ROM

IV.

Pengorganisasian
No
1

Kegiatan Penyuluh
Pendahuluan

Waktu
5 menit

Kegiatan Peserta

Memberi salam

Menjawab salam

Memberi

Menjawab

pertanyaan

pertanyaan

apersepsi

Menjelaskan

Menyimak

Penanggung jawab
Resti Purnama Sari

pokok bahasan

Menjelaskan

tujuan
Kegiatan Inti

Menyimak

25 menit

Memberikan

Resti Purnama Sari

Menyimak

Menyimak

Bertanya

Memperhatikan

penjelasan tentang
range of motion

Mendemonstrasika
n ROM

Memberikan
kesempatan untuk
bertanya

Menjawab

pertanyaan peserta
Penutup

Menyimpulkan

5 menit

Resti Purnama Sari

Memperhatikan

Menjawab

materi penyuluhan
bersama peserta

Memberikan
evaluasi

secara

pertanyaan

lisan

Memberikan salam

Menjawab salam

penutup
V.

Metode
Metode yang digunakan yaitu ceramah dan demostrasi

VI.

Media
Media yang digunakan yaitu:
a. Leaflet

VII. Evaluasi
a. Evaluasi struktur

1. Menyiapkan SAP
2. Menyiapkan materi dan media
3. Kontrak waktu dengan sasaran (keluarga passien)
4. Menyiapkan tempat di ruang conference ruang bougenvile
5. Menyiapkan pertanyaan
a. Apakah pengertian ROM?
b. Apakah tujuan terapi ROM?
c. Apa indikasi dan kontraindikasi ROM?
d. Apa sajakah jenis ROM?
e. Bagaimana prosedur terapi ROM?
2. Evaluasi proses
a. Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama penkes
berlangsung
b. Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti
c. Sasaran memberi jawaban atas pertanyaan pemberi materi
d. Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penkes berlangsung
e. Tanya jawab berjalan dengan baik
3. Evaluasi hasil
a. Penkes dikatakan berhasil apabila sasaran mampu menjawab
pertanyaan 80 % lebih dengan benar.
b. Penkes dikatakan cukup berhasil / cukup baik apabila sasaran mampu
menjawab pertanyaan antara 50 80 % dengan benar.
c. Penkes dikatakan kurang berhasil / tidak baik apabila sasaran hanya
mampu menjawab kurang dari 50 % dengan benar
VIII.

Referensi

Potter, P. 2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan : konsep, proses,


praktek, edisi 4. EGC, Jakarta.
Priharjo, R. 2003. Perawatan nyeri. Jakarta. EGC.
Smeltzer & Bare. 2002. Keperawatan medikal bedah. Edisi 8 Vol.1. Alih
Bahasa : Agung waluyo. Jakarta. EGC.
RANGE OF MOTION (ROM)

A. Pengertian
adalah sejumlah pergerakan yang mungkin dilakukan pada bagian-bagian
tubuh untuk menghindari adanya kekakuan sebagai dampak dari perjalanan
penyakit ataupun gejala sisa.

B. Tujuan
1. Meningkatkan atau mempertahankan kelenturan dan kekuatan otot.
2. Mempertrahankan fungsi jantung dan pernapasan
3. Mencegah kontraktur dan kekakuan pada sendi

C. Indikasi
Mengapa dilakukan ROM atau fisioterapi :
1. Anda mengalami problem gerak:

Kelumpuhan/kelemahan separuh tubuh akibat serangan stroke.

Kelumpuhan/kelemahan otot-otot wajah, lengan/tangan atau


tungkai/kaki.

Kekakuan sendi akibat patah tulang, rematik atau kelumpuhan.

2. Vertigo (sakit kepala berputar-putar).


3. Nyeri otot, persendian atau tulang, nyeri pinggang, tenggkuk, lutut, bahu,
dll.
4. Kelemahan fisik akibat tirah baring yang lama.

D. instruksiumum dilakukannya rom:

Idealnya latihan ini dilakukan sekali sehari.

Lakukan masing-masing gerakan sebanyak 10 hitungan, latihan


dilakukan dalam waktu 30 menit.

Mulai latihan secara perlahan, dan lakukan latihan secara bertahap.

Usahakan sampai mencapai gerakan penuh , tetapi jangan


memaksakan gerakan.

Jangan memaksakan suatu gerakan pada pasien, gerakan hanya


sampai pada batas yang ditoleransi pasien.

Jaga supaya tungkai dan lengan, anggota badan menyokong seluruh


gerakan.

Hentikan latihan apabila pasien merasa nyeri, dan segera


konsultasikan ke tenaga kesehatan.

Dilakukan dengan pelan-pelan dan hati-hati dengan melihat


respon/keadaan pasien.

E. MacamROM:

ROM pasif : Latihan yang dilakukan dengan bantuan orang lain.


ROM pasif dilakukan karena pasien belum mampu menggerakkan
anggota badan secara mandiri.

ROM Aktif : Pasien menggunakan ototnya untuk melakukan gerakan


secara mandiri.

F. Kontraindikasi ROM
1. Trombus/emboli pada pembuluh darah
2. Kelainan sendi atau tulang
3. Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung)

G. Gerakan ROM pasif pada anggota gerak bagian atas


1. Gerak bagian siku : Pegang lengan atas dan bawah pasien, angkat lurus
dan kemudian kembali ke posisi semula.
2. Gerak bahu : luruskan dan gerakkan tangan ke arah atas kemudian kembali
ke posisi semula.
3. Perputaran dalam dan luar pada bahu : Pegang tangan pasien seperti
gambar, dan lakukan gerakan memutar ke dalam dan ke luar.

H. Gerakan ROM pasif pada anggota gerak bagian bawah

1. Gerak pangkal paha dan lutut di tekuk : pegang kaki pasien seperti
gambar, tekuk kaki ke arah dada, kemudian kembalikan seperti posisi
semula.
2. Perputaran pangkal paha : Dekatkan kaki pasien pada pelatih, kemudian
putar ke arah dalam. atau :
1.

Dukung pada bawah lutut dan tumit.

2.

Tekuk tegak ke arah dada (90 derajat).

3.

Dorong kaki menjauhi pelatih

3. Gerakan pinggul menjauhi tubuh : Tempatkan tangan kanan pelatih di


bagian pergelangan kaki pasien dan tangan kiri di bawah lutut. Tarik kaki
menjauhi tubuh dan kembalikan seperti posisi semula lagi.
4. Perputaran pergelangan kaki : Pegang pergelangan kaki pasien seperti
gambar dan putar ke arah dalam
5. Tarikan lutut : Tarik lurus bagian kaki dan kembalikan ke posisi semula.

SATUAN ACARA PENYULUHAN


KEBUTUHAN MOBILISASI FISIK

RANGE OF MOTION
(LATIHAN PERGERAKAN SENDI DAN OTOT)

Disusun oleh:
Resti Purnama Sari
1111065

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJAWALI
BANDUNG
2016

Vous aimerez peut-être aussi