Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1. Tujuan pembelajaran
Mahasiswa dapat melakukan teknik pemeriksaan fisik jantung dan pembuluh darah melalui
teknik inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi dengan tepat
Mahasiswa dapat membedakan hasil pemeriksaan fisik jantung normal dan abnormal
sehingga dapat digunakan pada proses keperawatan
3. Pengkajian Data
a. Data Subyektif
Nyeri dada
Bengkak (edema)
Dispnea
Nokturia
Orthopnea
Fatique
Kebiasaan sehari-hari
April 2, 2013
4. Persiapan alat :
Stetoskop dengan diafragma dan bell
Dua penggaris dalam sentimeter
Swab alkohol
Pena
Intoleransi aktivitas
Gangguan perfusi jaringan perifer
Kurang pengetahuan mengenai resiko penyakit jantung
Nyeri (akut/kronik)
Penurunan cardiac output
Blok Kardiovaskular/Alfrina Hany
April 2, 2013
6. Diagnosa Keperawatan
7. Perencanaan
Hasil yang diharapkan setelah prosedur yaitu
Denyut nadi 60 100x/menit (pada remaja sampai dewasa) dan tanpa suara jantung
tambahan atau murmur
Titik impuls maksimal (point of maximal impulse = PMI) teraba di ICS 5 midklavikula kiri pada
orang dewasa
Klien menunjukkan perubahan perilaku yang menurunkan resiko penyakit jantung dan
meningkatkan fungsi jantung
Klien menyebutkan jadwal, dosis, tujuan, dan manfaat obat obatan jantung yang
dikonsumsi
Tekanan darah berada dalam batas normal
Nadi karotis teraba, terlokalisasi, kuat, elastic, dan sama di kedua sisi. Tidak terdapat
perubahan selama inspirasi atau ekspirasi. Tidak terdapat memar di daerah karotis
Vena jugular mengalami distensi ketika klien tidur telentang dan flat ketika klien dalam posisi
duduk
8. Implementasi
No
Implementasi
Keterangan
April 2, 2013
6
7
8
9
10
11
April 2, 2013
Perkusi
12
13
Perkusi pada batas sebelah kiri jantung Left cardiac border dullness (LCBD) biasanya mncul
dengan posisi jari telunjuk sepanjang ICS.
pada MCL. Apabila timbul sebelum MCL, jarak dari
MCL harus dihitung
Perkusi pada MCL di ICS 5,4,3
Auskultasi
15
April 2, 2013
14
April 2, 2013
daerah pulmonal dan daerah aorta. Bunyi jantung S1 dan S2 bernada tinggi dan paling
Dengarkan bunyi jantung S1 pada bagus didengarkan dengan stetoskop diafragma
tiap titik. S1 terdengar seperti bunyi
lub dan terdengar jelas di daerah
apex dan simultan dengan nadi
karotis
Menghitung nadi apical
b. Dengarkan bunyi jantung S2 di tiap
tiap titik. Bunyi jantung ini
menunjukkan fase diastolik dan
terdengar seperti bunyi dub. S2 Kegagalan jantung untuk berdenyut secara regular
terdengar jelas di daerah aorta. disebut sebagai disritmia yang mengganggu
Suara jantung bervariasi durasi dan kemampuan jantung untuk memompa dengan
volumenya, ditentukan oleh tempat efektif
auskultasi dilakukan
c. Setelah kedua bunyi jantung
terdengar jelas seperti lub dub, Menentukan adanya defisit denyut nadi (nadi radial
maka hitunglah setiap kombinasi yang lebih lambat daripada nadi apical). Adanya
bunyi S1 dan S2 sebagai satu denyut defisit menunjukkan adanya kontraksi jantung yang
jantung. Hitung denyut jantung tidak efektif atau kegagalan jantung untuk
selama 1 menit
mengirimkan gelombang denyut nadi ke perifer
d. Kaji ritme jantung dengan catat
waktu antara S1 dan S2 (sistol)
kemudian waktu antara S2 dengan
S1 berikutnya (diastol). Dengarkan
seluruh siklus di setiap area
auskultasi. Catat adanya interval
antara setiap denyut nadi. Pastikan
ada jarak yang jelas antara S1 dan S2
e. Apabila denyut jantung ireguler,
maka bandingkan antara nadi apical
dan nadi radial. Lakukan auskultasi
nadi apical sambil melakukan palpasi
nadi radial. Orang lain dapat
membantu untuk mengkaji nadi
radial ketika kita mendengarkan
bunyi jantung apical
Bunyi jantung berdasarkan lokasi auskultasi
AORTA
PULMONIC
SECOND PULMONIC
MITRAL
TRICUSPID
Nada
S1 < S2
S1 < S2
S1 < S2
S1 < S2
S1 < S2
Volume
S1 < S2
S1 < S2
S1 < S2
S1 > S2
S1 > S2
Durasi
S1 > S2
S1 > S2
S1 > S2
S1 > S2
S1 > S2
16 Lanjutkan auskultasi bunyi jantung tambahan Bunyi jantung abnormal termasuk adanya murmur.
di setiap titik. Jika terdapat bunyi jantung Karakteristik
murmur
akan
membntu
abnormal, catat irama, durasi, dan mengidntifikai factor penyebab
frekuensinya. Catat temptnya di dinding
dada.
a. Gunakan bell stetoskop, dan
17
18
19
20
April 2, 2013
11
Jika bunyi jantung tidak dapat didengarkan, atau apabila nadi tidak teraba, mintalah perawat
lain untuk melakukan konfirmasi mengenai hasil pengkajian
Minta klien untuk menjelaskan mengenai kebiasaan yang meningkatkan resiko penyakit
jantung dan pembuluh darah
10. Dokumentasi
Tulis semua hasil temuan dalam pengkajian jantung dan pembuluh darah
Tulis semua instruksi untuk klien dan respon klien terhadap terapi tersebut
Segera laporkan pada dokter adanya iregularitas fungsi jantung dan adanya indikasi
kegagalan aliran darah arteri
Klien dengan disritmia atau penurunan denyut nadi mungkinmemerlukan tindakan EKG atau
monitor holter dengan perintah dokter
Tambahan
Buerger Test.
Digunakan untuk memonitor vaskularisasi perifer, caranya:
1. Posisikan klien supine
2. Tentukan titik sternal
3. Angkat kaki atau tangan 30 cm di atas titik sternal atau angkat setinggi 45 0
5. Observasi pengisian kembali perfusi perifer kaki atau tangan (normal kembali dalam 10-15 detik)
April 2, 2013