Vous êtes sur la page 1sur 17

AUDIT PRODUKSI

Oleh :
Dicky Afrizal
Ari Sastia Asmarani
Marsha Mohcran

Pengertian Audit Produksi


dan Operasi
Definisi Audit produksi dan operasi adalah
yang
melakukan
penilaian
secara
komprehensif terhadap keseluruhan fungsi
produksi dan operasi untuk menentukan
apakah fungsi tersebut telah berjalan
dengan memuaskan.

Berikut beberapa alasan mendasar mengapa perlu


dilakukannya audit :

Prinsip-Prinsip Umum
1. Tujuan utama audit adalah untuk menentukan
apakah proses produksi dan operasi yang berjalan
saat ini sudah seseuai dengan kriteria
(peraturan,kebijakan,tujuan,rencana,standar)
yang telah di tetapkan.
2. Auditor harus secara objektif dan sistematis
mengumpulkan dan menganalisis data yang cukup dan
relevan sebagai dasar penilaian terhadap ketaatan
perusahaan dalam menerapkan kriteria yang telah di
tetapkan.

3.

Auditor harus mengklasifikasikan


ketidaksesuaian yang terjadi antara aktivitas
produksi dan operasi kebutuhan krtiteria
(standar) yang telah di tetapkan dan membuat
rekomendasi untuk peningkatan.

Tujuan Audit

Manfaat Audit
1.

Dapat memberikan gambaran kepada pihak yang


berkepentingan tentang ketaatan tentang ketaatan dan
kemampuan fungsi produksi & operasi menerapkan
kebijakan serta strategi yang telah ditetapkan.
2. Dapat memberikan informasi tentang usaha-usaha
perbaikan proses produksi & operasi yang telah dilakukan
perusahaan serta hambatan-hambatan yang dihadapi.
3.

4.

Dapat menentukan area permasalahan yang masih


dihadapi dalam mencapai tujuan produksi & operasi serta
tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Dapat menilai kekuatan & kelemahan strategi produksi dan
operasi serta kebutuhan perbaikannya dalam meningkatkan
kontribusi fungsi ini terhadap pencapaian tujuan perusahaan.

Tahap-Tahap Audit

Ruang Lingkup Audit

Rencana Produksi dan Operasi

Rencana
produksi
dan
operasi
mengakomodasi rencana fungsi-fungsi
bisnis lain, yang merupakan penjabaran
dari
rencana
pencapaian
tujuan
perusahaan secara keseluruhan

Kriteria dan Pengukuran Variabel Rencana


Produksi :
No
1

Variabel
Jadwal Produksi Induk

Optimalisasi
Penggunaan Sumber
daya

Kriteria

Pengukuran

Tepat kuantitas

Rasio hasil produksi

Tepa mutu (kualitas)

Standar kualitas

Tepat waktu

Jadwal pelepasan barang


ke pasar

Kapasitas penuh

Rasio rencana produksi


dengan kapasitas
produksi

Maksimum utilisasi

Rasio penggunaan
kapasitas dengan
kapasitas tersedia

Tingkat Persediaan

Persediaan minimum
(zero)

Rasio jumlah persediaan


akhir dengan hasil
produksi

Keseimbangan Lintas
Produksi

Tidak ada kemacetan


produksi

Rencana operasi dan


pemmeliharaan mesin
produksi

Keseimbangan beban

Rasio operator denga

Produktivitas dan Peningkatan


Nilai Tambah
Transformasi yang mengubah input menjadi output
selalu diikuti dengan nilai tambah. Nilai tambah
meliputi seluruh usaha dalam meningkatkan
manfaat yang diperoleh baik oleh perusahaan
maupun konsumen. Faktor terpenting dalam usaha
peningkatan nilai tambah adalah adanya komitmen
untuk beroperasi secara efisien pada semua
tingkatan perusahaan.
Komitmen ini akan
menyatukan usaha dari berbagai komponen dalam
perusahaan untuk hanya melibatkan aktivias
bernilai tambah (value added activity) dan
mengeleminasi aktivitas yang tidak bernilai tambah
(non-value added activity).

Lean
Production
Definisi :
Suatu metode produksi ramping, yang dikembangkan oleh
produsen yang menggunakan fokus berulang dalam rancangan
prosesnya mampu secara signifikan memberi keuntungan bagi
perusahaan yang menerapkannya.
Keunggulan Lean Production dalam mengoptimalkan penggunaan
sumber daya perusahaan untuk meningkatkan keunggulan
bersaingnya kebijakan dan praktik tersebut sbb:

Pengendalian Produksi dan


Operasi
Pengendalian produksi dan operasi menyangkut
pengamatan atas hubungan antara proses yang
berjalan denga standar (kriteria ) operasi yang
telah ditetapkan.
Pengamatan ini bertujuan
untuk memandu proses agar tidak keluar dari
standar operasi pencapaian tujuan perusahaan,
agar keseimbangan antara sumber-sumber daya
yang tersedia dengan permintaan total dapat
dipertahankan.

Tujuan Utama dari Pengendalian


Produksi dan Operasi

Contoh kasus audit


produksi :
Kasus (1). Hasil Pengamatan :
Dalam pelaksanaan audit di laboratorium

PT.ABCD, ada beberapa alat intrumentasi yang


tidak memilki label kalibrasi. Menurut informasi
dari operator, alat instrumentasi tersebut biasa
dikalibrasi secara internal. Operator tidak dapat
menunjukkan bukti program dan jadwal
pelaksanaan kalibrasi internal alat instrumentasi
laboratorium.

Contoh kasus audit


produksi :
(Lanjutan)

Pembahasan : Hal ini bertentangan dengan ISO

9001:2008 sub clause 7.6 tentang Pengendalian


pemantauan dan pengukuran secara konsisten untuk
memastikan kesesuaian produk dengan persyaratan
yang ditetapkan. Apabila menurut auditee alat
instrumentasi yang dimaksud tidak perlu dikalibrasi
secara berkala karena jarang digunakan, auditee harus
dapat membuktikan bahwa hasil pengukuran yang
menggunakan alat instrumentasi tersebut tidak
membawa pengaruh yang signikan terhadap produk
yang dihasilkan. Apabila dapat dibuktikan, maka
temuan ketidaksesuaian berubah menjadi sub clause
4.2.4 pengendalian record karena auditee tidak
merecord kegiatan kalibrasi internal yang dilakukannya.

Vous aimerez peut-être aussi