Vous êtes sur la page 1sur 5

D

I
S
U
S
U
N
OLEH:

NAMA: FRISKA GUSNIDA


KELAS: XI IPS 3

SMAN 15 BANDAR LAMPUNG

IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH


A. PENGERTIAN IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

Iman kepada kitab-kitab Allah dapat diartikan sebagai memercayai atau


meyakini bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para
rasul-Nya agar kitab-kitab-Nya dijadikan sebagai pedoman hidup (way of life)
umat manusia agar mereka memperoleh kebahagiaan di dunia dan di
akhirat.
Beberapa kitab-kitab Allah yang diwahyukan sebelum turunnya wahyu AlQuran kepada Nabi Muhammad SAW sebagaimana tercantum dalam AlQuran adalah:
-

Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa AS


Zabur diturunkan pada Nabi Daud AS
Injil kepada Nabi Isa AS
Sahifah-sahifah atau lembaran-lembaran firman Allah kepada Nabi
Ibrahim AS dan Nabi Musa AS

Terhadap kitab-kitab Allah sebelum Al-Quran dan sahifah-sahifah


tersebut, setiap Muslim dan Muslimat harus beriman secara ijmali, artinya
harus percaya saja. Sedangkan mengetahui dan mengamalkan ajaran-ajaran
yang terkandung di dalam kitab-kitab Allah sebelum Al-Quran dan sahifahsahifah tersebut bukan merupakan suatu kewajiban. Hal ini disebabkan
kitab-kitab Allah dan sahifah-sahifah sebagai pedoman hidup umat manusia
berakhir setelah wahyu Al-Quran turun.
Al-Quran adalah kitab Allah yang terakhir yang diturunkan kepada rasul
terakhir Nabi Muhammad SAW. Seluruh umat manusia yang hidup sejak AlQuran turun sampai akhir zaman wajib menjadikan Al-Quran sebagai
pedoman hidupnya. Sikap dan perilaku seorang Muslim terhadap Kitabullah
Al-Quran wajib beriman secara tafsili artinya harus meyakini akan
kebenarannya, mengetahui isi ajarannya, dan mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari.

B. Sikap perilaku beriman pada kitab-kitab Allah SWT


Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT merupakan sikap mental atau
pikiran dan perasaan. Seseorang yang beriman kepada kitab-kitab Allah
SWT, tentu akan membuktikan imannya dengan sikap perilaku yang dapat
diketahui oleh panca indra manusia.

Sikap perilaku orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah SWT antara lain:
1. Mengakui dan menghormati kedudukan kitab-kitab Allah SWT sebelum
Al-Quran, yang dijadikan pedoman hidup oleh umat-umat pada
periode sebelum turunnya Al-Quran.
2. Meyakini dan mengakui bahwa kitab suci Al-Quran merupakan kitab
yang paling utama dan paling akhir diturunkan.
3. Meyakini dan mengakui bahwa Al-Quran itu merupakan pedoman
hidup, bukan hanya untuk bangsa Arab, tetapi untuk seluruh umat
manusia sampai akhir zaman.
4. Menjalani hidup hanya untuk beribadah (menyembah) Allah
sebagaimana Al-Quran menegaskan bahwa tujuan diciptakannya
manusia ialah untuk beribadah.
Menurut pengertian yang universal, ibadah adalah nama yang melingkupi
segala yang disukai Allah SWT dan yang diridai-Nya, baik berupa perkataan,
maupun berupa perbuatan, baik yang di kerjakan secara terang-terangan
maupun dikerjakan dengan cara sembunyi-sembunyi. Sedangkan inti dari
ibadah ialah melaksanakan perintah Allah SWT dan meninggalkan apa yang
dilarang-Nya.

C. Hikmah Beriman kepada Kitab-kitab Allah


Hikmah dari kewajiban beriman kepada kitab-kitab Allah SWT antara lain:
1. Setiap orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah SWT akan
mendapatkan pahala dari-Nya. Hal ini disebabkan karena beriman
kepada kitab-kitab Allah hukumnya wajib. Sedangkan pengertian wajib
menurut hukum islam ialah sesuatu yang apabila dikerjakan mendapat
pahala dan apabila ditinggalkan dianggap berdosa.
2. Orang-orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah akan menjadikan
Al-Quran sebagai pedoman hidup dan membuktikan keimanannya
tersebut dengan selalu beramal saleh, sehingga ia pun akan
mendapatkan banyak kebaikan di dunia dan di akhirat.
3. Terdorong untuk meningkatkan diri karena Al-Quran mendorong umat
manusia untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi serta
meningkatnya ke arah yang lebih maju. Al-Quran bukanlah buku ilmu
pengetahuan dan teknologi, tetapi di dalamnya terdapat ayat-ayat
yang membicarakan tentang iptek.

Di dalam Al-Quran terdapat ayat-ayat yang berhubungan dengan


iptek, misalnya:
a.
b.
c.
d.

Ayat yang berhubungan


Ayat yang berhubungan
Ayat yang berhubungan
Ayat yang berhubungan
dalam enam masa.

dengan
dengan
dengan
dengan

ilmu hewan.
ilmu jiwa (psikologi).
astronomi.
penciptaan alam semesta

4. Memperkuat keyakinan kepada kebenaran kerasulan Nabi Muhammad


SAW. Al-Quran merupakan mukjizat terbesar yang dikaruniakan Allah
SWT kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai bukti akan kerasulannya
dan yang wujudnya ada sampai sekarang bahkan sampai akhir zaman.

Kemukjizatan Al-Quran sebagai bukti bahwa Al-Quran itu kalam Allah


SWT antara lain:

Struktur bahasa/kesustraannya yang sangat indah, sehingga para ahli


syair dan para satrawan dari masa Nabi Muhammad SAW masih hidup
sampai sekarang ini tidak ada yang mampu menandinginya.
Isyarat ilmiah yang terkandung dalam Al-Quran, seperti terdapatnya
ayat-ayat iptek yang sebagiannya sudah dikemukakan di atas.
Ajaran-ajaran Al-Quran sangat lengkap dan sempurna sesuai dengan
situasi serta kondisi, berlaku sepanjang zaman. Jika ajaran-ajaran AlQuran itu diamalkan oleh umat manusia, maka umat manusia akan
memperoleh ketenteraman, kedamaian, dan kesejahteraan bersama.
Adanya ayat-ayat Al-Quran yang menjelaskan masa-masa yang akan
datang, yang berada di luar jangkauan akal manusia dan yang akan
dialami oleh setiap manusia, seperti kehidupan manusia di alam
Barzakh dan alam Akhirat.

Mengacu kepada kemukjizatan Al-Quran tersebut, mustahil Al-Quran


karangan Nabi Muhammad, mengingat beliau seorang yang Ummiyyu (buta
huruf, tidak tahu baca tulis) dan tidak pernah menuntut berbagai macam
ilmu pengetahuan dan teknologi pada lembaga-lembaga keilmuan.
Al-Quran menantang seluruh manusia dan jin khususnya yang tidak
percaya kepada kemujizatan Al-Quran, agar mereka membuat satu kitab
yang serupa dengan Al-Quran. Tetapi kenyataannya dari semenjak
Rasulullah SAW masih hidup sampai saat sekarang, tidak ada satu manusia

baik secara pribadi maupun secara kelompok yang mampu membuat kitab
yang serupa dengan Al-Quran.

Vous aimerez peut-être aussi