Vous êtes sur la page 1sur 80

Kepaniteraan Klinik-2

Rotasi Departemen IKM-KP FK UNAIR

dr. Subur Prajitno, MS., AKK.

2015

Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 11 Tahun 2012


Tentang Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Lampiran-4 DAFTAR KETERAMPILAN KLINIS

KOMUNIKASI
79 Menyusun rencana manajemen kesehatan 4A
KESEHATAN MASYARAKAT / KEDOKTERAN PENCEGAHAN /
KEDOKTERAN KOMUNITAS
84 Perencanaan dan pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
upaya pencegahan dalam berbagai tingkat pelayanan 4A
89 Memperlihatkan kemampuan perencanaaan, pelaksanaan,
monitoring, dan evaluasi suatu intervensi pencegahan
kesehatan primer, sekunder, dan tersier 4A
94 Merencanakan program untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat termasuk kesehatan lingkungan 4A

23. Meskipun perkembangan upaya kesehatan telah


mengalami peningkatan sebagaimana dimaksud di atas,
namun masih terdapat beberapa permasalahan, antara lain:
a. masih terdapat disparitas geografi; kapasitas fiskal; belanja
daerah; pendidikan; infrastruktur; akses dan fasilitas
pelayanan
kesehatan;
tumpang
tindih
sasaran
penanggulangan kemiskinan dan akses fasilitas publik
(sumber Riset Fasilitas Kesehatan 2011 dan sumber lainnya);

b. akses rumah tangga yang dapat menjangkau fasilitas


pelayanan kesehatan dan jumlah fasilitas pelayanan
kesehatan pada daerah terpencil, tertinggal, perbatasan,
dan pulau-pulau kecil terdepan dan terluar masih rendah.
Jarak fasilitas pelayanan kesehatan yang jauh disertai
distribusi tenaga kesehatan yang tidak merata antara lain
ketersediaan dokter di puskesmas tertinggi di Provinsi DI
Yogyakarta 100% dan terendah di Provinsi Papua 68%, dan
pelayanan kesehatan yang mahal menyebabkan rendahnya
aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan;

c. masih terdapat disparitas sumber daya antara lain:


ketersediaan listrik 24 jam di puskesmas tertinggi di
Provinsi Jawa Tengah 99,8%, terendah di Provinsi Papua
Barat 35,6%, ketersediaan air bersih sepanjang tahun di
puskesmas tertinggi di Provinsi Jawa Timur 89%, terendah
Provinsi Papua 39,5%;
d. masih terdapat disparitas kependudukan antara lain:
contraceptive prevalence rate (CPR) antar provinsi, CPR
terendah Provinsi Maluku 34,1% dan tertinggi Provinsi
Bengkulu 74%, Nasional 61,4%; disparitas total fertility rate
(TFR) antar provinsi, TFR tertinggi Maluku 3,7 dan
terendah DIY 1,5 dan nasional 2,3; tingginya angka unmetneed 9,1% (SDKI tahun 2007).

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012


Nasional

Tentang Sistem Kesehatan

e. masih ditemui disparitas Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan


cakupan imunisasi antar wilayah masih tinggi, yaitu:
1) cakupan pemeriksaan kehamilan tertinggi 97,1% dan
terendah 67%;
2) cakupan imunisasi lengkap tertinggi sebesar 73,9% dan
cakupan terendah sebesar 17,3% (Riskesdas, 2007);
3) rata-rata cakupan pemeriksaan kehamilan sebesar
61,4% (Riskesdas 2010);
4) rata-rata cakupan imunisasi lengkap sebesar 53,8%
(Riskesdas 2010);
f. penyakit infeksi menular masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat yang menonjol, terutama: TB paru,
malaria, HIV/AIDS, DBD dan Diare;
g. penyakit yang kurang mendapat perhatian (neglected
diseases), antara lain filariasis, kusta, dan frambusia
cenderung meningkat kembali, serta penyakit pes masih
terdapat di berbagai daerah;

Management Process Model


Planning
Perencanaan

Evaluation

Organizing

Penilaian

Pengorganisasian

Controlling
Pengawasan
Pengendalian

Actuating
Penggerakan
Pelaksanaan

Planning

Pengumpulan
Data

Analisis
Data
Prioritas

Health Problem Identification

Pengambilan
Keputusan
Problem Solving
& Decision Making Process

Masalah2
Kesehatan
Masalah
Kesehatan

Alternative
Solutions
Solution
terpilih
Penetapan
Tujuan

Proposal Development /
Intervention

Penulisan
Proposal

Pengumpulan
Data
Variabel
1. Forum
Desa /
Kelurahan

2. KPM /
Kader
Kesehatan

Desa / Kelurahan Siaga Aktif


Subvariabel

Indikator

Belum
berjalan
Berjalan

Instrumen

Elemen
Sampel

Check-list

Kepala Desa

Tidak rutin

Check-list

Kepala Desa

Rutin tiap 3
bulan

Check-list

Kepala Desa

Rutin tiap
bulan

Check-list

Kepala Desa

Jumlah kader <3


3-5
6-8
>8

Pengumpulan Data / Survei :


Mass Screening
Survei Data Kuantitatif (Analisa Data Deskriptif / Analitik)
Survei Data Kualitatif

Analisis
Data
Identifikasi Data mana
saja yang menjadi
Masalah Masalah
Kesehatan

Data dikelompokkan
sesuai kelompok
Variabelnya kembali

Pengelompokan /
Pengorganisasian
Data

Penyajian Data

Penarikan
Kesimpulan

Statistik Deskriptif
Tabel Distribusi Frequency
Diagram
Central tendency
Sebaran
Epidemiologi Deskriptif
Distribusi ( time, place, person)
Frequency ( rate, ratio, proportion)
Surveilance epidemiologi
Demografi
Forecasting

100
80
60

East

40

West

20

North

0
1st
Qtr

2nd
Qtr

3rd
Qtr

4th
Qtr

Identifikasi Data mana


saja yang menjadi
Masalah Masalah
Kesehatan

Masalah2
Kesehatan
Gap / Kesenjangan antara Data dengan Harapan
/ Standar :
Rerata BB penduduk dewasa desa A = 40 kg
Rerata BB penduduk dewasa nasional = 50 kg

Gap

Concern

Responsib
ility

Concern / Perhatian , karena Gap berkonotasi


Negatif :
Rerata BB penduduk dewasa desa A < Rerata BB
penduduk dewasa nasional , asumsi gangguan
gizi
Responsibility / Dalam ruang lingkup tanggung
jawab Sektor Kesehatan :
Rerata BB penduduk dewasa = tanggung jawab
sektor Kementerian Kesehatan

Variabel
1. Forum
Desa /
Kelurahan
2. KPM /
Kader
Kesehatan
3.
Kemudahan
Akses
Pelayanan
Kesehatan
Dasar
4. Posyandu
& UKBM
lainnya aktif

Output

Target

Gap

Concern

Berjalan
rutin tiap
bulan
>8

Health
Problem

Ada
Poskesdes

Ada
Poskesdes

No problem

Health
Problem

Belum
berjalan

Posyandu Posyandu
balita
& 4 UKBM
lain

Responsi Problem
bility
+
Health
Problem

Brainstorming
Focus Group Discussion

Prioritas
Parameter / Pertimbangan :
1. Emergency / Kegawatan / Urgency :
gawatnya masalah kesehatan tsb. Fatality, Epidemi, KLB, jenis
penyakit berbahaya (CFR, KLB)
2. Severity / Seriousness :
berat ringannya akibat yang ditimbulkan, Fatality ,
Reversibilitas,
Kecacatan, jenis penyakit tertentu dengan
akibat yang irreversibel.
3. Magnitude / Greatest member / Besarnya masalah :
mempunyai anggota yang banyak, sebagian besar anggota
masyarakat terkena resiko. Prevalensi, proporsi distribusi
wilayah yang terkena.
4.

4. Rate of increase :
cepat berkembangnya masalah kesehatan tersebut, kenaikan
Prevalensi, kenaikan Insidens secara time series.

5. Expanding Scope / Growth :


meluasnya masalah tersebut, Horizontal mengenai sektor2 lain,
atau Longitudinal meluas antar waktu sukar dikendalikan.
6. Public concern / Persepsi masyarakat :
besarnya perhatian / rasa prihatin masyarakat terhadap masalah
kesehatan.
7. Degree of Unmeet Need :
besarnya keinginan masyarakat untuk berpartisipasi
menyelesaikan masalah tersebut.
8. Technological Feasibility / Readiness :
dapat tidaknya masalah tersebut diselesaikan dengan kemampuan
& teknologi yang dimiliki.
9.

9. Resources avaibility / Capability :


tersedianya sumberdaya untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
10.Benefit (social/economical) / Leverage :
besarnya manfaat sosial / keuntungan ekonomis yang
akan diperoleh apabila masalah tersebut. diselesaikan.
11.Keterpaduan :
kemungkinan dilakukan penyelesaian secara terpadu
terhadap beberapa masalah sekaligus.
12.Political will / Special mandat / Accesability :
pertimbangan politis / mandat khusus untuk penyelesaian
masalah tersebut.

Teknik / Metode Prioritas Masalah:


1. Scoring technique :
Dibuat matrix Scoring technique
Masalah2 kesehatan yg homogen dan akan disusun
skala prioritas ditulis pada kolom masalah
Parameter yg bisa dipakai menilai masalah2 tsb. ditulis
pada kolom Parameter
Masing masalah diperbandingkan sesuai setiap
Parameter, diberi skor terbesar bila masalah tsb
terbesar
Masalah dng Jumlah & Rerata skor terbesar adl.
Masalah terbesar.

No
1
2

3
4

Parameter
Emergency
(CFR)
Greatest
member
(Prevalens)
Severity
(Kecacatan)
Public
concern
Jumlah
Rerata

Masalah Kesehatan (skor 1-5)


DBD

TBC

ISPA

Diare

HIV

(10%)

(5%)

(0,05%)

(0,1%)

(40%)

(1%)

(10%)

(80%)

(50%)

(0,001%)

2
(1%)
4
(50%)
12

5
(30 %)
3
(20%)
14

3
(2 %)
1
(1%)
10

1
(0 %)
2
(10%)
9

4
(10 %)
5
(80%)
15

3,5

2,5

2,25

3,75

2. USG method (Urgency, Seriousness, Growth) :


1) Urgency = level of distress, when health problem are
not addressed, the situation will be more serious
2) Seriousness = the degree of seriousness, if health
issues are not solved, could result in serious in other
health problem
3) Growth = magnitude / breadth of health problem

Determine the range of scores for each criterion (1-8)


Everyone in the team vote the score on each health problem
Create the mean value of scores of each issue for each criterion
Write this value of scores in the available column
The final score for each health problem is determined by summing /
multiplying the score of each criterion
The mean value score of the team members

no

health problem

mean value score

multi
plying

summing

Urgency

Seriousness

Growth

1-8

1-8

1-8

UxSxG

U+S+G

1.

Forum Desa /
Kelurahan

256

20

2.

KPM / Kader
Kesehatan

288

20

3.

Posyandu & UKBM


lainnya aktif

96

14

3. CARL method
A method for determining priority of health problems if the
available data are qualitative data.
Performed by determining the score for specific criteria,
which is Capability, Accesability, Readiness and
Leverage (CARL).
The greater the score, so the higher its location on the
order of priority of health problems

Scoring in each of the health problems and the calculation


results
CARL methode can be used to determine priority health
problems , or the root of health problems, or an alternative
solution.
Write the health problems , and place it on a sheet of
flipchart / white board
Determine the score to be assigned to each the health
problems , based on mutual agreement, for example :
1) score 1 = totally not a health problem
2) score 2 = not a health problem
3) score 3 = quite a health problem
4) score 4 = very a health problem
5) score 5 = extremely a health problem (absolute)

Give a score or value for each health problems based on


criteria CARL (Capability , Accesability , Readiness ,
Leverage)
health
problems

Capability

Accessability

Readiness

Leverage

Total score

1-5

1-5

1-5

1-5

Forum Desa
/ Kelurahan

19

KPM / Kader
Kesehatan

17

Posyandu &
UKBM
lainnya aktif

12

Focus Group Discussion


Nominal group technique Delbecq

Alternative
Solutions

Setiap Masalah Kesehatan dicari


pemecahannya dalam alternatif2
solutionnya, melalui :
1. Pendekatan Analisa,
2. Pendekatan Heuristic
(perenungan),secara :
a) Analogi,
b) Asosiasi,
c) Brainstorming,dll.

Ishikawa diagrams (also called


fishbone diagrams, or herringbone
diagrams, cause-and-effect
diagrams, or Fishikawa) are causal
diagrams that show the causes of a
specific event , created by Kaoru
Ishikawa (1968).

Common uses of the Ishikawa diagram are product design


and quality defect prevention, to identify potential factors
causing an overall effect.
Each cause or reason for imperfection is a source of variation.
Causes are usually grouped into major categories to identify
these sources of variation.

The categories typically include :


1) People: Anyone involved with the process
2) Methods: How the process is performed and the specific
requirements for doing it, such as policies, procedures,
rules, regulations and laws
3) Machines: Any equipment, computers, tools etc. required to
accomplish the job
4) Materials: Raw materials, parts,
pens, paper, etc. used to produce
the final product
5) Measurements: Data generated from
the process that are used to evaluate
its quality
6) Environment: The conditions, such
as location, time, temperature, and
culture in which the process
operates

Machine

Factors

Case

Cause

Effect

Methode

People / Man

Secondary
Cause

Primary
Cause

Health
Problem

Forum Desa /
Kelurahan

Materials

Environment

Measurement

Pengambilan
Keputusan

Decision-making Process :
Proses pengambilan keputusan terbaik,
terlogis, terrasional, terideal,
berdasarkan sejumlah fakta / data /
informasi
dari sejumlah alternatif pemecahan masalah
untuk mencapai sasaran dengan resiko
terkecil, dengan efektif, efisien,
paling menguntungkan / bermanfaat.
Syarat data untuk DMP
1. Well identified
~ berasal dari
sumber resmi & jelas
2. Up to date
~ terbaru
3. Relevan
~ masalah
kesehatan
4. Reliable
~ dapat
dipercaya
5. Complete
~ lengkap

1. DMP TERTUTUP / Closed decision models /


Programmed decision :
Perlu tahu :
Macam2 alternatif solutionnya dan percabangan
masing2 alternatif solutionnya
Expected value / perkiraan hasil setiap solutionnya
Probability terjadinya masing2 solution
Constraint / kendala masing2 solutionnya
Metode2 feasible dikerjakan
Ciri2 :
Matematikal
Bisa disusun Model

Contoh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Payoff matrices
Linear Programming
Decision tree
Break event chart
Teori Antrian
PERT / CPM
Simulation model
dll.

Solution

Probability

0,01

0,5

Perkiraan Hasil Expected Value


10.000
Payoff$ matrices
$ 400

$ 100
$ 200

2. DMP TERBUKA / Non Programmed


decision :
Ciri2 :
Intuitif
Heuristic
Bersifat uji coba
Contoh :
Brainstorming
Focus Group Discussion
Buzz Group
Nominal group technique
Delbecq

The Multiple Criteria Utility Assessment (MCUA), is a


quantifiable method for selecting best solution(s) /
intervention(s) from among many different candidate options.
The steps are:
Generate list of candidate interventions for each cause of
the health problem listed in the project design
Create a table for each set of possible interventions. Write
the corresponding cause at the top of the table
Determine and list the criteria against which to evaluate each
intervention
Assign a numerical value (weight) to each criterion according
to its importance relative to others (1-least important, 5-most
important)
List the alternative interventions

Score each from 1 3 (1=least favorable, 3=most favorable)


Score x Weight (multiply the score of the criteria by its weight
and enter the value)
Total. Add the values under the S x W column. The greatest
values are those solution(s) / intervention(s) which are the
best solution / intervention according to MCUA

EXAMPLE:
MCUA Analysis of Possible Interventions
for Forum Desa / Kelurahan
Interventions
Arisan
Masyarakat
Desa
Criteria
1. Technical
Effectiveness
2. Cost Effectiveness
3. Transportation
4. Community
Participation
5. Sustainability
TOTAL

Musyawarah
Dusun / RW

Mengundang Kepala
Puskesmas

Weight

Score

SxW

Score

SxW

Score

SxW

2
3
4

3
2
2

6
6
8

2
3
3

4
9
12

1
1
1

2
3
4

15

10

36

38

16

Penetapan
Tujuan

1. Deskripsi hasil akhir :


Deskripsi Tujuan Umum Program

What ?

Penelitian tentang perbedaan tekanan darah antara kelompok


overweight dan non-overweight

Whom ?

pada penduduk usia lebih dari 30 tahun

Who ?

Mahasiswa kepaniteraan IKM-KP

Where ?

di Dusun Sumbersari Desa Dengkol Kecamatan Singosari


Kabupaten Malang

When ?

Juli 2013

How many ?

65 orang sampel

What ?

Program peningkatan kelas Desa Siaga Aktif

Whom ?

pada Forum Desa Siaga Aktif

Who ?

Mahasiswa kepaniteraan CM

Where ?

di Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang

When ?

Desember 2012

How many ?

semua desa

2. Identifikasi unit unit kegiatan suatu


Program :
Policy
Objective

Goal

Strategy
Objective

Resources
Objective

Implementation
Objective

1. Tulis Latar belakang masalah


2. Tulis Masalah Kesehatan yang akan
ditanggulangi
3. Tulis Tujuan Umum (Goal)
4. Tulis Tujuan Khusus (Objectives)
5. Tulis Unit Unit Kegiatan Program
(Implementation Objectives)
6. Tulis satuan Resources Unit Kegiatan Program :
a. Money
~ Budgeting
Penulisan
b. Man
~ Formasi
Proposal
c. Material
d. Machine
7. Susun Jadwal / Scheduling :
a. Deskripsi satuan waktu
b. Deskripsi kegiatan/ aktifitas simultant /
bergantung
c. Susun Gantt chart / Milestone / PERT / CPM

Budgeting
No

Unit kegiatan
Program
1

Unit cost

Frequency

Subtotal

2x3

Total Budget

SCHEDULING
No

Unit kegiatan
Program

Gantt chart
Milestone
PERT / CPM

Nomer
Aktifitas

Duration
(hari)

Simultan /
Independen

Gantt Chart
Acti
vity

B
C
D

E
F
G
H
I

Jan

Peb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Agt

Sep

Okt

Nop

Des

PERT / CPM

FORMASI
No

Unit kegiatan Program

Man
Jabatan

Job
Specification

Jumlah

RESOURCES MATERIAL
No

Unit kegiatan
Program

Material
Jenis

Specification

Jumlah

disusun, ditulis / dicetak, dibukukan

Rencana Operasional
Proposal
Plan on Action

PROBLEM IDENTIFICATION

1. CURAH PENDAPAT / BRAINSTORMING :


Penggunaan :
memperoleh sejumlah pendapat terhadap suatu masalah
dari peserta Diskusi. (Problem identification)
Langkah :
a. Rumuskan pertanyaan/permasalahan di lembaran
pertanyaan atau di papan tulis
b. Mengundang peserta untuk menyampaikan
pendapatnya satu persatu , tidak boleh diserang selama
mengemukakan pendapatnya
c. Menggolong-golongkan pendapat-pendapat peserta
Kekuatan : memperoleh sejumlah pendapat /
pemikiran ; pendapat menjadi lebih obyektif
Kelemahan : kurang memperoleh pendapat /
pemikiran yang bulat ; sulit menganalisis/
menyimpulkan

Brainstorming & FGD

Peserta Curah Pendapat /


Brainstorming dipersilahkan
mencurahkan pendapatnya
secara bergiliran / urut
Selama mencurahkan
pendapatnya, tidak boleh
dikomentari / disanggah oleh
peserta lain.

2. DISKUSI PLENO / DISKUSI KELOMPOK :


Penggunaan :
mengetahui persepsi/pandangan/pendapat
peserta diskusi terhadap suatu
masalah/teori/kasus/gejala tertentu yang memerlukan
beberapa alternatif jawaban. (Problem solving)
Langkah :
a. Rumuskan masalah/teori/kasus/gejala yang akan
didiskusikan
b. Tentukan ketua dan sekretaris kelompok diskusi
c. Siapkan alat-alat yang diperlukan (papan tulis, kertas
dinding dan sejenisnya)
d. Melaksanakan diskusi dengan mendorong setiap
peserta untuk menyumbangkan pikirannya

Kekuatan :
a. Lebih luas pemikiran dan alternatif pemecahan
masalah
b. Keputusan yang dicapai lebih efektif
c. Hubungan kerjasama akan lebih terbina
Kelemahan :
a. Sering didominasi oleh seseorang dari kelompok
b. Pembicaraan sering tidak terarah

Round table discussion

Small group
discussion

3. DISKUSI PANEL (TERBUKA / TERTUTUP) :


Penggunaan:
ingin mengetahui pandangan/pendapat terhadap
suatu masalah dipandang dari beberapa disiplin ilmu
atau oleh beberapa ahli
Langkah :
a. Merumuskan suatu permasalahan atau pokok
bahasan
b. Mengundang para ahli yang mempunyai disiplin
ilmu yang berbeda untuk memberikan pandangan
terhadap masalah atau pokok bahasan tsb
c. Melaksanakan diskusi panel antar ahli tsb
d. Menyimpulkan hasil diskusi panel
e. Untuk diskusi panel terbuka, peserta mendapat
kesempatan bertanya

Kekuatan
Memperoleh pandangan yang lebih kaya terhadap
permasalahan atau pokok bahasan tertentu
Kelemahan
a. Materi lebih banyak tergantung kepada para panelis
b. Peserta kurang aktif

4. BUZZ GROUP DISCUSSION :


Penggunaan:
ingin mengetahui pandangan/pendapat terhadap suatu
masalah / pokok bahasan dari sekelompok besar peserta
atau lintas stakeholders
Langkah :
a. Dalam diskusi pleno / plenary discussion merumuskan
suatu masalah / pokok bahasan
b. Mengundang narasumber untuk memberikan prerequisite cognitive tentang masalah / pokok bahasan tsb
c. Melaksanakan diskusi untuk klarifikasi
d. Membagi peserta dalam beberapa kelompok diskusi
untuk membahas masalah / pokok bahasan tsb
e. Meminta wakil dari masing kelompok diskusi untuk
presentasi dalam diskusi pleno
f. Dalam diskusi pleno / plenary discussion merumuskan
masalah / pokok bahasan lebih spesifik atau problem
solvingnya

Kekuatan
Memperoleh pandangan yang lebih kaya terhadap
masalah / pokok bahasan tertentu dari peserta yang
lebih banyak atau nara sumber atau lintas stakeholders
yang lebih luas
Kelemahan
a. Membutuhkan persiapan lebih lama
b. Membutuhkan sumberdaya lebih besar

Plenary discussion

Buzz group discussion

PROBLEM SOLVING

FOCUSED GROUP DISCUSSION (FGD)


FGD diikuti sekitar 6-12 orang, dipandu oleh fasilitator, di
mana anggota FGD dapat berbicara secara bebas dan
spontan tentang topik tertentu, sebaiknya disertai Notulen.
FGD merupakan survei
metode kualitatif
Tujuan FGD adalah untuk
memperoleh informasi
mendalam tentang konsep/
persepsi/ide-ide dari
peserta FGD
Interaksi adalah kunci
untuk kesuksesan FGD

Kekuatan
FGD bisa digunakan sebagai penelitian kualitatif yang kuat
yang menyediakan informasi spontan berharga dalam waktu
singkat dan dengan biaya yang relatif rendah.
FGD bisa digunakan untuk melengkapi teknik penelitian
kualitatif lainnya
Peserta FGD bersemangat dalam diskusi kelompok dan
dapat mengungkapkan lebih dari mereka sampaikan dalam
metode wawancara.
Peserta atau pembicara, mengajukan pertanyaan kepada
kelompok, sehingga ide-ide baru dapat keluar
Kelemahan
Dalam topik yang sangat sensitif (Contoh perilaku seksual
,HIV / AIDS), peserta FGD ragu-ragu untuk mengungkapkan
perasaan / pengalaman mereka secara bebas
FGD tidak bagus untuk memprediksi tindakan di masa depan
(peramalan) karena peserta FGD mempunyai pandangan
dalam hal pengalaman saat mereka saat ini.

Tahap :
1) Determine the Purpose / Penentuan Tujuan : identifikasi
tujuan untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan diskusi
2) Analyze the situation / Analisis Situasi : panitia / peneliti
harus memiliki pengetahuan tentang kondisi setempat
3) Recruit participants / Pencarian Peserta : peserta harus dari
kelompok sosio-ekonomi yang sama atau memiliki
kepentingan yang sama dengan satu sama lain (homogen)
4) Conduct the session / Pelaksanaan Sesi : pelaksanaan
FGD, fasilitator/moderator yang akan memimpin FGD dan
Notulen yang akan mencatat
5) Process and analyze results / Proses & Analisis Hasil :
evaluasi proses FGD; menulis komentar /meringkas;
melakukan perbandingan sistematis, tujuan digunakan
sebagai kerangka analisis
6) Write a report / Penulisan Laporan : menulis Laporan FGD

Manajemen Peserta FGD :


A. Peserta Dominan :
Mintalah komentar dari orang lain
Mengubah subjek / pokok bahasan
Hindari kontak mata
Putar tubuh Anda sedikit menjauh
B. Peserta Pasif :
Tanyakan langsung subjek / pokok bahasan ke ybs
Lakukan kontak mata
Panggil nama ybs
Tersenyum ke arahnya
C. Peserta Bosan :
Mirip dengan manajemen Peserta Pasif
Beri dia kesempatan untuk berbicara pertama
Bergerak sedikit lebih dekat untuk melibatkan dia dalam
percakapan

D. Peserta yang suaranya pelan


Mintalah dia untuk berbicara; ingatkan tentang aturan
dasar FGD
Tekankan bahwa semua orang ingin mendengar apa
pendapatnya dan bahwa pendapatnya sangat
berharga
Mintalah dia untuk mengulangi apa yang dia katakan
Renungkan kembali kalimat-kalimatnya

DECISION MAKING PROCESS

NOMINAL GROUP TECHNIQUE DELBECQ


Tujuan :
Identifikasi Masalah & Prioritas masalah
Proses Pengambilan Keputusan (DMP)
Identifikasi & Ranking Goal
Identifikasi Expert (orang) untuk DMP yang
lain
NGT Delbecq

PERSIAPAN
1. Ruangan
Luas : 1 / beberapa meja @ 5-9 kursi
Bila > 1 meja, Meja terpisah, ada Flip chart ditiap meja
2. Alat
Flip chart & kelengkapannya, Alat tulis, kalkulator
Kartu-NGT 3x5 cm = 1 pak di tiap meja
Form-NGT 10x15 cm
3. Prakata
Ucapan Selamat Datang : penjelasan , dinamika
kelompok, kerja sama, peran masing2 peserta, tujuan
NGT
Pembagian tugas : Ketua, Pencatat, Penghitung
Pedoman Peserta :
a. Masalah / Solution / Orang ditulis singkat & jelas
b. Bekerja sendiri2, tidak saling mempengaruhi
c. Hanya menulis 1 Masalah / Solution / Orang
d. Diskusi setelah hasil ditulis di Flip chart

PROSES :
1. Silent Generation Of Ide In Writing
2. Round Robin Recording Of Ideas
3. Serial Discussion For Clarification & Combination
4. Vote On Item Importance

1. Silent Generation Of Ide In Writing :


Bagikan Question (Masalah / Solution / Orang) pada
peserta dng Form-ngt
Baca Question (verbal !!!)
Minta peserta menulis Masalah / Solution / Orang
menurut peserta pada Form-NGT secara silent &
independent
Biarkan 5-10 menit
Tidak boleh ada klarifikasi
Tulisan pendek & jelas
Sanksi bagi peserta pengacau
Pemikiran / perenungan apa yang ditulis peserta,
masing2

Apa program yang terbaik untuk menyelesaikan masalah


Diabetes Mellitus di desa Budugsidorejo kecamatan
Sumobito kabupaten Jombang ?
Jawab :

2. Round Robin Recording Of Ideas :


15 menit
Ketua menanyakan ide tiap peserta, dicatat di Flip
chart (Form NGT)
Setiap ide diberi nomer
Setiap ide tidak boleh ditambah / dikurangi /
diklarifikasi
Tidak ada Diskusi, boleh overlapp
Flip chart dapat terlihat semua peserta

3. Serial Discussion For Clarification & Combination :


10 menit
Satu per satu ide diklarifikasi / didiskusikan, diberi
argumentasi
Spesifikasikan ide yang abstrak
Hindari penghilangan ide

4. Vote On Item Importance :


- 5 menit
- Setiap peserta diminta memilih ide2 di Flip chart, 5
ide, kemudian ditulis di Kartu NGT
- Ide2 tsb kemudian diminta untuk diskoring
Item no.
1
3
4
5
6

..
..
..
..
..

Rank-Order
Score
2
4
3
1
5

Skor :
5 = besar sekali
4 = besar
3 = cukup / sedang
2 = kecil
1 = kecil sekali

Kumpulkan Kartu NGT & tabulasi di Flip chart


Item no.
1
2
3
4
5
6
7
8

..
..
..
..
..
..
..
..

Rank-Order
Score
2 + 3 + ..
2 + 1 + ..
4 + 1 + ..
3 + 5 + ..
1 + 2 + ..
5 + 4 + ..
1+1
4 + 2 + ..

Jumlah
Score
56
12
48
68
24
82
2
18

- Hitung total score dari Ranking masing masing item


Urutan prioritas sesuai hasil jumlah score

Prioritas
3
7
4
2
5
1
8
6

Apabila total score terbesar ternyata ada > 1 item,


maka Proses NGT VOTE ON ITEM IMPORTANCE boleh
diulang

Vous aimerez peut-être aussi