Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PERTUSIS
Pembimbing :
dr. Baralangi Tambing, Sp.A
Disusun oleh :
Yusra Dina ( 110 2010 306 )
Siti N Fadhila ( 110 2009 269 )
Miftahul Choir ( 110 2010 165 )
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK
RS TK II RIDWAN MEURAKSA KESDAM JAYA / JAYAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
PERIODE 9 MEI 2016 17 JULI 2016
Definisi
Pertusis sering disebut juga sebagai
batuk rejan, batus seratus hari,
whooping cough, tussis quinta, atau
violent cough. Manusia adalah satusatunya pejamu pertusis. Penularan
terjadi melalui droplet penderita
pertusis lainnya, baik anak-anak
maupun dewasa.
Epidemiologi
Pertusis tersebar diseluruh dunia
Menyerang semua golongan umur
paling sering dialami oleh balita
(60%)
Perempuan > laki laki
Makin muda yang terkena pertusis
makin berbahaya.
Etiologi
Bordetella pertussis,
bakteri Gram negatif,
berbentuk basil
pleomorfik, uk 0,5-1
m, diameter 0,20,3 m, tidak
bergerak, tidak
berspora, berkapsul,
Mati pada pemanasan
50C, bertahan pada
suhu rendah 0- 10C,
Didapat : swab daerah
nasofaring penderita
Ditanam : media agar
Bordet-Gengou.
Patofisiologi
Manifestasi klinis
5-10
Masa
Stadium
Diagnosis
Curiga
Diagnosis Banding
Diagnosis
Gejala
Pertusis Batuk paroksismal yang diikuti dengan whoop,
muntah, sianosis atau apnea
Biasa tanpa demam
Belum imunisasi DPT atau imunisasi DPT tidak
lengkap
Klinis baik di antara episode batuk
Perdarahan subkonjungtiva
Tuberkulo Riwayat kontak positif dengan pasien TB dewasa
sis
Uji tuberkulin positif ( 10mm, pada keadaan
imunosupresi 5mm )
Berat badan menurun atau gagal tumbuh
Demam ( 2 minggu ) tanpa sebab yang jelas
Pembengkakan kelenjar limfe leher, aksila, inguinal
yang spesifik
Pembengkakan tulang/sendi punggung, panggul,
lutut, falang
Tidak ada nafsu makan, berkeringat malam
Asma
wheezing
berulang,
kadang
tidak
Riwayat
berhubungan dengan batuk dan pilek
Hiperinflasi dinding dada
Tatalaksana
Antibiotik
Komplikasi
Pencegahan
Imunisasi DPT
Beri DPT ulang untuk anak
yang sebelumnya telah
diimunisasi.
Beri eritromisin suksinat
(12,5 mg/kgBB/kali 4 x
sehari) selama 14 hari untuk
setiap bayi yang berusia <6
bulan yang disertai demam /
tanda lain dari infeksi saluran
pernapasan
Prognosis
Bergantung kepada ada tidaknya
komplikasi, terutama komplikasi paru
dan susunan saraf pusat yang sangat
berbahaya khususnya pada bayi dan
anak kecil.
Komplikasi terbanyak dilaporkan
pada bayi <6 bulan mempunyai
mortalitas morbiditas yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Long SS. Pertussis (Bordetella pertussis and Bordetella parapertussis). Dalam:
Kliegman RM, Stanton BM, Geme J, Schor N, Behrman RE, penyunting. Nelsons
textbook of pediatrics. Edisi ke-19. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2011.
2. Pudjiadi AH, Hegar B, Hardyastuti S, Idris NS, Gandaputra EP, Harmoniati ED,