Vous êtes sur la page 1sur 39

ANTI HISTAMIN

Endang Ediningsih
Lab. Farmakologi FK UNS
2016

OTAKOID
Ditemukan diberbagai jaringan tubuh
Fisiologis dibentuk tubuh & rilisnya klinis dapat
menimbulkan efek patologis
Bekerja melalui berbagai subtipe reseptor di jaringan
Krn dirilis & bekerja lokal disebut hormon lokal
kemudian lebih sering dikenal sebagai OTAKOID(=Autacoid) yun.mengobati sendiri
Yang bisa dimasukkan dalam otakoid ini banyak
diantaranya mediator2 a.l.: Histamin;serotonin;
peptida endogen;prostaglandin;leukotriene;cytokin dll.

Kita khusus membahas dalam blok ini yang me


nyangkut mediator histamin yg berhubungan
ketersediaan obat Antihistamin di klinis sedang
mediator lainnya dibahas terkait dgn blok lain
seperti kardiovaskuler,muskuloskeletal,syaraf &
psikiatrik dll

HISTAMIN
Dapat disintesa pd thn 1907 & diisolasi dari jaringan mamalia
Hipotesis awal tentang dugaan peran fisiologis
dari histamin didasarkan pada kesamaan efek
histamin dgn gejala syok anafilaktik dan jejasjaringan
Berbagai variasi yg nyata antar spesies diamati.
Histamin pd manusia adalah mediator penting
untuk reaksi2 alergi yg segera & reaksi inflamasi;mempunyai peran penting pd sekresi as.lambung,fungsi neurotransmitter & neuromodulator.

HISTAMIN
Merupakan suatu amin nabati & merupakan produk
normal dr pertukaran zat histidin
as.amino ini masuk dlm tbh dlm btk mknan/
daging secara enzimatis(dekarboksilasi)
histamin(eksogen)(dr.Paul Ehrlich,1887)

Dlm tbh histamin terdpt pd hampir semua


organ dlm keadaan terikat & inaktif;terutama
dlm sel2 ttt spt Mast sel yg ditempatkan pd
bgn tbh yg berhub.dgn dunia luar(kulit,mukosa dr mata,hidung,bronkus,paru,usus) &
juga dlm leukosit basofil drh

HISTAMIN
Dlm bebas aktif juga terdpt dlm drh & otak
histamin bekerja sbg neurotransmitter
Diluar tbh man terdpt pd bakteri, tmbhan bayam,tomat & mknan(keju tua).
Rilis histamin dr mast sel bisa krn bbrp faktor:
reaksi alergi(reaksi antigen-antibodi);kecelakaan dgn cedera serius;UV dr matahari;bbrp zat
kimia yg berdaya membebaskan histamin(histamin liberator);racun ular & tawon;enzim proteolitik & obat2an ttt(morfin &kodein;tubokurarin;klordiazepoksida)

HISTAMIN
Faal: memegang peranan utama pd proses
peradangan & pd sistem daya tangkiskerjanya berlangsung melalui 3jenis reseptor.

Reseptor H1 yg secara selektif dpt diduduki oleh


antihistaminika(AH1/H1blockers);reseptor H2 oleh
penghambat as.lambung(AH2/H2blockers);
reseptor H3 memegang peranan pd regulasi
tonus saraf simpatikus.

HISTAMIN
Dlm keadaan N kdr histamin rendah(k.l.50
mcg/L)Kdr ber>an baru menimbulkan efek
kmd histamin diuraikan oleh histaminase.
Aktivitas terpenting histamin a.l:
Kontraksi otot polos bronki,usus & rahim
Vasodilatasi semua pembuluhtek drh turun
Permiabilitas kapiler jadi >besar thd cairan &
proteinoedema & pengembangan mukosa
Hipersekresi sekret hidung,mata,ludah,dahak
& asam lambung
Stimulasi ujung saraferitema & gatal2

HISTAMIN
INDIKASI manfaat utk tujuan terapeutik masih
kontroversialklinis digunakan pd bbrp prosedural diagnostik a.l:
1)Penetapan kemampuan sekresi as.lambung
2)Test integritas serabut saraf sensoris
3)Perinhalasi histamin digunakan juga pd penilaian reaktivitas bronkus
4)Diagnosa Feokromasitoma
KONTRAINDIKASI
-Asma Bronkhiale
-Hipotensi

HISTAMIN
EFEK SAMPING
-Hipotensi orthostatik
-Keracunan Histamin
SEDIAAN:Histamin fosfat dlm btk obat suntik
yg mengandung 0,275 atau 0,56 mg/ml (sesuai dgn 0,1mg , 0,2mg & 2,75mg/ml histamin
basa)

AGONIS HISTAMIN
- 4-methyl histamine
agonis H2
- 2-methyl histamine
agonis H1
- Betazole(histalog)
agonis H2
- R--methyl
histamin
agonis H3

- Impromidine
agonis H2 & antagonis H3
- Imetit & Imepip
agonis H3
- Betaserc
agonis H1 & antagonis H3
telah digunakan di klinik utk mencegah serangan
vertigo & mencegah serangan vertigo
kembali

ANTAGONIS HISTAMIN
1)ANTAGONIS FISIOLOGIS
Epinefrin khususnya digunakan krn
-mempunyai efek pd otot polos yg berlawanan
dgn histamin
-bekerja pd reseptor yg berbedasecara klinis penting dpt menyelamatkan jiwa pd anafilaksis sistemik & kondisi lainnya dikarenakan
terjadinya rilis histamin dlm jml besar --& mediator2 lain

2)RILIS PENGHAMBAT
-Dapat mengurangi degranulasi sel mast yg
dihslkan dr pemicuan imunologis oleh interaksi antigen-IgE(Cromolyn & Nedocromyl)

-Menghambat pelepasan histamin & autakoid


lainnya termasuk leukotrien dr paru2 manusia
pd proses alergi yg diperantarai IgE

3)ANTAGONIS RESEPTOR HISTAMIN


Antihistamin golongan ini bekerja secara kompetitif yaitu dengan menghambat interaksi histamin
dgn reseptornya (reseptor H1 & H2)antagonis
H3 selektif belum tersedia utk penggunaan klinis

REAKSI ALERGI
Alergi(lat.berlaku kelainan) adalah kepeka an
berbeda juga disebut sbg hipersensitivitas
kepekaan terhdp suatu antigen eksogen atas
proses imunologi
Pd dsrnya reaksi imun tsb berfs melindungi
organisme thd zat2 asing yg menyerang tbh.
Bila suatu protein asing(antigen) masuk berulangkali ke dlm aliran drh seseorang yg berbakat hipersensitif mk limfosit B akan membtk antibodies dr tipe IgE=Reagin (disamping IgG & IgM)IgE akan mengikatkan diri
pd mast sel tanpa menimbulkan gejala.

REAKSI ALERGI
Apabila kmd alergen/antigen yg sama atau yg
mirip rumusbangunnya masuk kealiran drh
IgE akan mengenalinya & mengikatkan diri
pdnyaterjadi reaksi alergi akibat pecahnya/
degranulasi mbrn mast selsejlm zat2 perantara/mediator terlepas yi.histamin juga lainnya
spt serotonin,bradikinin,& as.arakhidonat yg
kmd dirubah jadi prostaglandin & leukotrien
mediator2 ini menarik makrofag & neutrofil
ketempat infeksi memusnahkan penyerang

REAKSI ALERGI
Disamping memusnahkan penyerbumengakibatkan timbulnya reaksi jar.spt bronkokonstriksi,vasodilatasi & pembengkakan jar. Sbg reaksi
terhadap masuknya antigenmediator2 tsb secara
langsung atau melalui ssn saraf otonom
menimbulkan klinis sbg asma,rhinitis allergica
,eksim/dermatitis
Anafilaksis(Yun.ana=tanpa,phylaxis=perlindungan
).dlm keadaan gawat spt shock anaphylaxis,masuknya antigen pertama tanpa perlin-dungan
thd pemasukan antigen selanjutnya histamin
meningkat drastis spt pd kecelakaan dgn banyak
kehilangan drh, luka bakar hebat

REAKSI ALERGI
Pd kelompok orang tertentu yg telah disensibilisasi
thd 1/> jenis alergen dpt timbul suatu reaksi
anafilaksis hebat mis.alergen dlm mknan(kacang2an,buah kiwi,buah arbei dll) ,obat2-an
spt klmpk penisilin.
Reaksi antigen-antibodi(IgE) termasuk reaksi
hipersensitivitas pd org yg berbakat genetis ,ggn2
alergi Tipe I/reaksi segera immediate
dinamakan juga alergi atopis atau reaksi
anafilaksisterutama berlangsung disal.nafas
(pollinosis,rinitis,asma) ;kulit (D.atopis) ;sal.
cerna(alergi mknan);di Pembuluh(anafilaksis)reaksi cepat 5-10,stl terpapar alergen gejala
bertahan l.k. 1jam

Sejarah antihistamin dimulai 1937 disintesa 2-isoprofil-5metilfenoksi-etildieltilamin. (Masih sangat toksik).


1950 mulai dipakai dalam klinik yang bekerja terhadap reseptor
histamin (H1).
Obat-obat yang berperan pada mekanisme alergi dan anafilaksi
(Douglas, 1958).
Obat-obatan antihistamin (H1-blocking agents) secara luas
diterima digunakan sampai saat ini dalam praktek kedokteran,
untuk keadaan-keadaan alergik.
Obat-obat ini tidak dapat mengeblok semua efek histamin.
Hanya bekerja / bisa diblok lewat 1 macam reseptor. (ReseptorH1).
Dimana obat-obat ini tidak mampu mengeblok pengaruh
histamin terhadap sekresi asam lambung. Adanya populasi
reseptor histamin lain yang disebut Reseptor-H2.

1972 Black dkk, memperkenalkan anti histamin baru yang secara


selektif menghambat pengaruh efek histamin terhadap sekresi
asam lambung. (H2-bloking agents).
Antihistamin yang bekerja pada Reseptor-H1, tidak hanya selektif
pada H1, tetapi juga mempengaruhi reseptor-reseptor yang lain.
Pengaruhnya ini disebut sebagai Efek samping.
Antihistamin baru yang makin selektif terhadap reseptor H1 adalah
antihistamin generasi kedua. Ini lebih disukai karena long-acting dan
tidak bekerja sedatif dan beredar dipasaran, yakni : citerizin,
loratadin, astemizol, dan terfenadin.
Mediator alergi bukan hanya histamin tetapi Serotonin, SRS-A
punya andil dalam gejala alergi, maka antihistamin yang tidak
selektif sering kali diinginkan, diperlukan juga kehadirannya,
mempunyai khasiat sebagai anti serotonin, anti SRS-A, misal
Antihistamin Oksatomid (Oxatomide).

ANTIHISTAMIN1 (AH1)
HUBUNGAN STRUKTUR DAN AKTIVITAS
Semua antihistamin mempunyai struktur dasar rantai etilamin
: -C-C-N<
Rantai etilamin ini juga dimiliki Biogenicamine seperti :
Histamine, Serotonin, Asetilkolin, Adrenalin. Oleh karena itu,
suatu amin dapat mempunyai juga khasiat menghambat amin
yang lain.
Hal ini tercermin antara lain: hampir semua antihistamin 1(AH1) mempunyai khasiat sebagai anti asetilkolin (anti
kolinergik), beberapa sebagai anti serotonin, sebagai anti
adrenalin (alfa blocker) walaupun lemah.
Sebaliknya obat-obat primer sebagai antikolinergik atau alfa
blocker, tidak mustahil juga mempunyai khasiat antihistamin.

ABSORPSI, DISTRIBUSI, METABOLISME EKSKRESI

AH1umumnya mudah diserap dari saluran cerna,efek peroral sdh


tampak dalam 30 menit. Kadar puncak tercapai dlm 12 jam dan efek
berlangsung selama 36 jam. Bbrp AH1 ada yang lama kerjanya lebih
panjang.
Distribusi AH1pada umumnya luas,termasuk susunan saraf pusat,
kecuali bbrp yang tidak dapat menembus sawar darah otak,
(Astemizol, Terfenadin, dll).
Metabolisme terutama di liver (sistem mikrosom) secara
hidroksilasi.
Ekskresi lewat urine dalam bentuk metabolit dan hanya sedikit
sekali dalam bentuk utuh.

KHASIAT FARMAKOLOGIK
Cara kerja dibedakan menjadi dua :
- Blokade reseptor histamin (H1)
- Tanpa melalui blokade reseptor histamin
Maka pada dasarnya AH1 lebih bersifat preventif dari pada kuratif.
Dapat mencegah pengaruh histamin pada otot polos (pembuluh
darah, permeabilitas kapiler, bronkus, dll). Khasiat lain pada dasarnya
kerjanya tidak memblok reseptor H1 dan kadang menunjukkan
kekhasan dari satu kelompok.
AH1 memblok pengaruh histamin melalui antagonisme kompetitif
yang revensibel pada reseptor H1 dan tidak berpengaruh pada
reseptor H2.

AH1 efektif kalau diberikan sebelum histamin dari mast cell


dilepaskan. Kalau histamin sudah berikatan dengan reseptor (H1)
dan menimbulkan efek, pemberian AH1 tidak akan efektif lagi.
Untuk menetralisasi efek misalnya pada kejadian alergi berat atau
syokanafilaksi, paling efektif berikan antagonis fisiologik (adrenalin).
Bronkokontriksi pada keadaan alergik sekalipun, tidak dapat diatasi
secara efektif dengan AH1 karena adanya mediator-mediator lain
selain histamin juga berperan pada terjadinya serangan asthma.
Efek farmakologik lain tanpa melalui blokade reseptor H1.
Rasa kantuk menyerupai efek obat-obat antimuskarinik.
Antimual dan muntah, untuk mabuk perjalanan.
Anti Parkinson efek antikolonergik menekan gejala kekakuan dan
tremor pada sindroma Parkinson.
Antiadrenergik walaupun lemah efek hipotensi ortostatik pada
orang tertentu . (terutama dari gol. Fenotiazin)

Antikolinergik seperti efek atropin pada reseptor muskarinik perifer


mungkin efektif untuk rinorea non alergik sebaliknya justru
dapat menyebabkan retensi urine dan gangguan visual oleh karena
midriasis.
Antiserotonin Blokade reseptor serotonin siproheptadin.
Anestesi Lokal menghambat pompa natrium pada membran
seperti halnya efek prokain dan lidokain, (prometasin dan
difenhiramin).
Merangsang nafsu makan. Ini mungkin karena pengaruhnya pada
reseptor serotonin di hipotalamus siproheptadin.

PEMILIHAN ANTIHISTAMIN H1
Umumnya lebih efektif untuk mencegah efek yang belum terjadi
melalui mediator histamin.
Pemberian oral lebih dianjurkan dibandingkan suntikan.
Umumnya digunakan mencegah efek vasodilitasi, peningkatan
permeabilitas kapiler, oedem dan gatal pada urtikaria dan
angioedema, mungkin juga efektif mencegah rinorea pada kondisikondisi alergi di saluran pernafasan atas.
Sebagai antialergi, AH1 mempunyai kemanjuran berbeda pada
berbagai individu. Pilih yang paling cocok dengan efek samping yang
paling kecil.
Efektivitas satu kelompok AH1 mungkin berkurang / hilang dengan
diteruskannya pengobatan di coba ganti dengan anggota
kelompok lain.

PENGGOLONGAN & DOSIS


R1
RXCCN

R1
1. Derivat Etanolamin (X = O)
Zat-zat ini memiliki daya kerja antikolinergis dan sedatif yang
agak kuat.
Difenhidramin oral 4 dd 25 50 mg, i.v 10-50 mg Bersifat
spasmolitis, anti-emetis dan vertigo (anti pusing). Digunakan
sebagai obat tambahan pada terapi penyakit Parkinson.
Orfenadrin oral 3 dd 50 mg.
Obat tambahan pada pengobatan Parkinson dan terhadap
gejala ekstrapiramidal pada terapi dengan neuroleptika.

Dimenhidrinat oral 4 dd 50-100 mg, i.m. 50


mgYang khusus digunakan terhadap mabuk
jalan dan muntah karena kehamilan
Klorfenoksamin oral 2-3 dd 20-40 mg (klorida)
dalam krem 1,5% Sebagai obat tambahan
pada terapi penyakit Parkinson.
Karbinoksamin dosis oral 3-4 dd 4 mg (maleat
dan bentuk-dl). hay fever
Klemastin oral 2 dd 1 mg a.c (fumarat), i.m. 2
dd 2 mg. Pruritus allergica (gatal-gatal).

2. Derivat etilandiamin (X=N)


Obat-obat dari kelompok ini pada umumnya memiliki daya kerja
sedatif yang lebih ringan.
-Antazolin : oral 2-4 dd 50-100 mg (sulfat)
(selesma)
- Tripelennamin krem 2%
pada gatal-gatal
- Mepirin
hay fever
- Klemizol salep/suppositoria
anti wasir

3. Derivat Propilamin (X=C)


Obat-obat dari kelompok ini memiliki dayakerja antihistamin yang kuat.

-Feniramin : Oral 3 dd 12,5 25 mg (maleat) atau Efek meredakan batuk 1 dd 50 tablet retard i.v. 1-2 dd 50mg;krim 1,25%
derivat2 lainnya diantaranya:
- Klorfeniramin
- Deksklorfeniramin
- Triprolidin : Oral 1 dd 10 mg (klorida)
4. Derivat piperazin (inti piperazin)
Pada umumnya bersifat long-acting (lebih dari 10 jam)
a Siklizinantiemetis dan pencegah mabuk jalan;Derivat meklozin ini
pd hewan coba berefek teratogentdk dianjurkan pd ibu hamil terutama pd trimester I;mula kerja cepat bertahan sedikitnya 4-6jam.
Penggunaan:Mabuk jalan 1 jam sebelum berangkat 50mg bila perlu
3x sehari; pada mual dan muntah 3-4 dd 50mg;anak 6-13thn 3 dd 25mg
* Homoklorsiklizin(homoclomin)
adalah derivat klornya,bersft antiserotonin;digunakan utk
pruritus/gatal2;dosis oral 1-3 dd 10mg

b Sinarizin: derivat siklizin disamping sbg AH1 juga berdaya vasodilatasi


periferantipusing, antiemetissering digunakan pd vertigo,tinitus,
mabuk perjlnan
* Flunarizin derivat difluornya;sft AH1nya lemah;ttp sbg antagonis-kalsium & sft vasorelaksasinya kuatdigunakan pd vertigo & pencegah migrain.
c Oksatomida : sbg AH1 juga memiliki efek antiserotonin,Antileukotrien
& juga efek menstabilkan mastsel ; dosis Oral 2 dd 30 mg p.c, untuk
asma 120 mg/hr. Obat pencegah pengobatan asma & hay fever.
d Hidroksizin : sbg AH1yg memiliki berbagai khasiat,a.l sedatif & anksiolitis.spasmolitik,antiemetik,antikolinergik serta menstimulasi nafsu mkn
sangat efektif pd urtikaria & gatal2 dgn dosis 1-2 dd 50mg;utk anxiolyse 1-4 dd 50-100 mg.
* Metabolit aktifnya Cetirizin kerja kuat & panjang(t1/2 8-10jm)tdk
bersft antikolinergis,tdk bekerja sedatif termasuk obat generasi ke 2
berperan pd reaksi alergi lambatdigunakan pd urtikaria & rinitis/
conyungtivitis. Dosis:1 x dd 10mg malam hari.

5. Derivat fenotiazin
Senyawa trisiklis ini,selain sebagai antihistamin juga berkhasiat sbg antikolinergis yg tdk begitu kuat,ttp seringkali berefek
sentral kuat dgn khasiat neuroleptis(berdsrkan sft ini turunannya banyak digunakan sbg obat psikosis);digunakan pd obat batuk berhubung dgn efek sedatifnya & meredakan batuk
a. Prometazin : Oral 3 dd 25-50 mg dan sebaiknya dimulai pd
malam; i.m 50 mgPada reaksi energi terhadap tumbuhan
& akibat gigitan serangga, juga sebagai anti emetikum,vertigo,
batuk dan sukar tidur,terutama untuk anak-anak.
*Oksomemazin(derivat dioksinya) : Oral 2-3 dd 10mg
Dalam btk obat batuk

*Fonazin(derivat sulfonamidnya):Oral 3-4 dd 10mgberefek


antiserotonin kuat, dianjurkan pd terapi interval migrain

5b.Isotipendil : Oral 3-4 dd 4-8 mg, i.m/ i.v.10mgderivat-azofenotiazin ini bekerjanya lebih singkat dari prometazin dgn efek sedatif yang lebih ringan.
- Mequitazin : Oral 2 dd 5 mg;efek sedatifnya ringan dibandingkan obat-obat lainmerupakan Derivat Prometazin dgn rantai sisi heterosiklikDigunakan pada hay fever, urticaria dan reaksi
alergi lainnya.

6. Derivat trisiklis lainnya memiliki daya kerja antiserotonim kuat


dgn menstimulasi nafsu makan, urticaria juga sebagai obat interval
pd migrain.
a.Siproheptadin; krn efek stimulasi thd pertumbuhan pd jaringan normal dulu banyak digunakan utk pasien yg kurus & nafsu
mkn buruk;lama kerjanya 4-6 jm;daya antikolinergisnya ringan;
efek sampingnya ringan rasa kantuk ttp biasanya hilang stl
penggunaan bbrp minggu:skrg dianjurkan penggunaan sbg AH1
saja.

a.Siproheptadin : oral 3 dd 4 mg (klorida);Derivat long-actingnya


dgn efek antiserotonin kuat yi.Azatadin(oral 2 dd 1mg maleat)
hay fever dan pada urticaria
b.Pizotifen : oral semula 1 dd 0,5 mg (maleat),ber-angsur2 dinaikkan sampai 3 dd 0,5 mgdigunakan utk stimulasi mkn & terapi
interval migrain
-Ketotifen : oral 2 dd 1-2 mg (fumarat) Adalah derivat-keto
Long-acting tanpa efek entiserotonin. Berdasarkan sifat menstabilisasinya terhadap mastcells, obat ini digunakan sebagai obat pencegah serangan asma.
-Loratadin 1 dd 10 mgderivat klor dr azatadin pd dosis biasa tan
-pa efek sedatif & tanpa efek antikolinergikDigunakan pd rinitis
& conjunctivitis alergis, juga pada urticaria kronis(obat generasi 2)
c.Azelastin:Termasuk obat generasi ke2 yg berdaya AH1antileukotrien,antiserotonin & berdaya menstabilisai mastsel;khususnya digunakan pd rinitis alergika;Kerja min.12jam(t1/2 l.k 20jm,dr metabolit aktifnya 50jm):dosis oral1-2 dd 2mg.

7. Zat-Zat Non Sedatif


Obat-obat generasi kedua memiliki daya
kerja antihistamin tanpa efek sedatif-hipnotis.
*Terfenadin : Oral 2 dd 60 mg, anak 2 3-6
tahun 2 dd 15 mg, 6-12 tahun 2 dd 30 mg.
Tidak dapat melintasi barrier liquor (CCS),
maka tidak memiliki daya sentral (sedatif).
Digunakan pada rhinitis allergica urticaria dan
reaksi alergi lainnya,

Terfenadin: derivat-butilamin heterosiklis,Khasiat AH1nya


menyerupai klorfeniramin.Digunakan pd Rhinitis alergika,urtikaria & reaksi alergi lainnya.
-Fexofenadin : Oral 1 dd 120 mg (Telfast) adalah suatu metabolit aktif
dari terfenadin (1996) yang tidak perlu diaktivasi oleh hati. Sifat dan
penggunaannya sama.
Astemizol : 1 dd 10 mg sebelum makan, anak-anak 6 12thn
1 dd 5 mg, dibawah 6 tahun 1 dd 0,2 mg/kg. Hay fever.Namun, efek optimalnya baru dicapai setelah 2 3 hari,shg tdk layak untuk terapi serangan alergis akut.

Berhub.efeksampingnya thd jantung walau jarang terjadi,


Ttp bisa fatal,mk terfenadin & aztemizol peredarannya dihentikan di US
& bbrp negara eropa
Levocabastin : Hanya digunakan topical sebagai tetes mata &
spray hidung (0,04 %) Senyawa piperidine carbonic acid ini
(1991) berkhasiat antihistamin kuat dan praktis tidak bekerja
sentral.

*Ebastin: derivat levocabastin;sbg produg dlm hati diubah jadi


metabolitnya yg aktif (carebastin)khususnya digunakan
pd rinitis alergis kronis;dosis oral 1 dd 10-20mg.
Lain-lain
-Mebhidrolin(incidal) dengan dosis 2-3 dd 50 mgpruritus
-Dimentinden(Fenistil) dosis 3 dd 1-2 mg (maleat)pruritus
-Kortikosteroida :Dpt menekan daya tangkis seluler shg mengurangi reaksi alergi.
* Secara Lokal terutama digunakan : -terhadap asma dan
rihinitis alergicaBeklometason,Dipropionat Budesonida &
Fluticason dalam bentuk obat semprot hidung atau aerosol.

* Secara lokal lainnya: Deksametason, fluormetolon (sbg tetes


mata) Terhadap radang mata;Hidrokortison dan Prednisolon
Terhadap dermatosis (gangguan kulit)

* Secara sistemis (bersamaan dengan adrenalin),kortikosteroid digunakan padaShock anafilaktis, kejang bronchi krn reaksi alergi
dan status asthmaticus.

Vous aimerez peut-être aussi