Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PAPILOMA LARING
Tumor ini dapat digolongkan dalam 2 jenis :
1. Papiloma laring juvenil, ditemukan pada anak, biasanya berbentuk multipel
dan mengalami regresi pada waktu dewasa.
2. Pada orang dewasa biasanya berbentuk tunggal, tidak akan mengalami
resolusi dan merupakan prekanker.
Bentuk Juvenil
Tumor ini dapat tumbuh pada pita suara bagian anterior atau daerah subglotik.
Dapat pula tumbuh di plika ventrikularis atau aritenoid.
Secara makroskopik bentuknya seperti buah murbei berwarna putih kelabu dan
kadang-kadang kemerahan. Jaringan tumor ini sangat rapuh dan kalau dipotong
tidak menyebabkan perdarahan. Sifat yang menonjol dari tumor ini adalah sering
tumbuh lagi setelah diangkat, sehingga operasi pengangkatan harus dilakukan
berulang-ulang.
Gejala
Gejala papiloma laring yang utama ialah suara parau. Kadang-kadang terdapat pula
batuk. Apabila papiloma telah menutup rima glotis maka timbul sesak nafas dengan
stridor.
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laring langsung
2. Biopsi
3. Pemeriksaan patologi anatomi.
Terapi
-
Oleh
karena sering tumbuh lagi, maka tindakan ini diulangi berkali-kali. Kadangkadang dalam seminggu sudah tampak papiloma yang tumbuh lagi.
-
Untuk terapinya diberikan juga vaksin daari massa tumor, obat anti virus,
hormon, kalsium, atau ID methionin (essential aminoacid).
Etiologi
Etiologi karsinoma laring belum diketahui dengan| pasti. Dikatakan oleh
para ahli bahwa perokok dan peminum alkohol merupakan kelompok orangorang dengan resiko tinggi terhadap karsinoma laring. Penelitian epidemiologik
menggambarkan beberapa hal yang diduga menyebabkan terjadinya karsinoma
laring yang kuat ialah rokok, alkohol dan terpapar oleh sinar radioaktif.
Pengumpulan data yang dilakukan di RSCM menunjukkan bahwa
karsinoma laring jarang ditemukan pada orang yang tidak merokok, sedangkan
resiko untuk mendapatkan karsinoma laring naik, sesuai dengan kenaikan jumlah
rokok yang dihisap.
Yang terpenting pada penanggulangan karsinoma laring adalah diagnosis
dini dan pengobatan /tindakan yang tepat dan kuratif, karena tumornya masih
terisolasi dan dapat diangkat secara radikal. Tujuan utama ialah mengeluarkan
bagian laring yang terkena tumor dengan memperhatikan fungsi respirasi, fonasi
serta fungsi sfingter laring.
menyebrangi ventrikel
mengenai pita suara asli dan pita suara palsu, atau meluas ke subglotik lebih dari
10 mm.
Gejala
1. Serak
Serak adalah gejala utama karsinoma laring, merupakan gejala paling dini
tumor pita suara. Hal ini disebabkan karena gangguan fungsi fonasi laring.
Kualitas nada sangaat dipengaruhi oleh besar celah glotik, besar pita suara,
kecepatan getaran dan ketegangan pita suaara. Pada tumor ganas laring,
pita suara gagal befungsi secara baik disebabkan oleh ketidak teraturan pita
suara, oklusi atau penyempitan celah glotik, terserangnya otot-otot vokalis,
sendi dan ligamen rikoaritenoid, dan kadang-kadang menyerang syaraf.
Adanya tumor di pita suara akan mengganggu gerak maupun getaran kedua
pita suara tersebut.
Kadang-
kadang bisa afoni karena nyeri, sumbatan jalan nafas atau paralisis komplit.
Hubungan antara serak dengan tumor laring tergantung letak tumor. Apabila
tumor tumbuh pada pita suara asli, serak merupakan gejala dini dan mnetap.
Apabila tumor tumbuh di daerah ventrikel laring, di bagian bawah plika
ventrikularis atau di batas inferior pita suara serak akan timbul kemudian.
Pada tumor supraglotis dan subglotis, serak dapat merupakan gjala akhir
atau tidak timbul sama sekali. Pada kelompok ini, gejala pertama tidak khas
dan subjektif seperti perasaan tidak nyaman, rasa ada yang mengganjal di
tenggorok.
eksentif. Fiksasi dan nyeri menimbulkan suara bergumun (hot potato voice).
1. Dispneu dan stridor.
Gejala ini merupakan gejala yang disebabkan oleh sumbatan jalan nafas dan
dapat timbul pada tiap tumor laring. Gejala ini disebabkan oleh gangguan
jalan nafas oleh massaa tumor, penumpukkan kotoran atau sekret,maupun
oleh fiksasi pita suara. Pada tumor supraglotik atau transglotik terdapat dua
gejala tersebut.
dikompensasi oleh pasien. Pada umumnya dispneu dan stridor adalah tanda
dan prognosis kurang baik.
3. Nyeri tenggorok.
Keluhan ini dapat bervariasi dari rasa goresan sampai rasa nyeri yang tajam.
4.
Disfagia adalah ciri khas tumor pangkal lidah, supraglotik, hipofaring dan
sinus piriformis. Keluhan ini merupakan keluhan yang paling sering pada
tumior ganas postkrikoid.
(odinofagi)
Nyeri tekan laring adalah gejala lanjut yang disebabkan oleh komplikasi
supurasi tumor yang menyerang kaartilago tiroid dan perikondrium.
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis.
Pemeriksaan laring dapat dilakukan dengan cara tidak langsung menggunakan
kaca laring atau langsung dengan mengguinakkn laringoskop. Pemeriksssaan
penunjang yang diperlukan selain pemeriksaan laboratorium darah, juga
pemeriksaan radiologik. Foto thorak diperlukan untuk menilai keadaan paru, ada
tidaknya proses spesifik dan metastasis di paru.
memperlihatkan keadaan tumor pada tulang rawan tiroid adan daerah preepiglotis serta metastasis kelenjar getah beningleher.
Diagnosis paasti ditegakkan dengan pemeriksaan patologik anatomik dari bahan
biopsi laring, dan biopsi jarum halus pada pembesaran kelenjar getah bening di
leher. Hasil atologi anatomik yang terbanyak adalah karsinoma sel skuamosa.
TUMOR PRIMER
SUPRAGLOTIS
Tis Karsinoma insitu
T1
Tumor terdapat pada satu sisi suara/pita suara palsu (gerakan masih
baik).
T2
Tumor sudah menjalar ke 1 dan 2 sisi daaerah supra glotis dan glotis
masih bisa
T3
Tumor terbatas pada laring dan sudah terfiksir atau meluas ke daerah
krikoid bagian belakang, dinding medial daari sinus piriformis, dan
arah ke rongga pre epiglotis.
T4
GLOTIS
Tis Karsinoma insitu.
T1
Tumor mengenai satu atau dua sisi pita suara, tetapi gerakan pita
suara masih baik, atau tumor sudah terdapat pada komisura anterior
atau posterior.
T2
T3
T4
Tumor sangat luas dengan kerusakan tulang rawan tiroid atau sudah
keluar dari laring.
SUBGLOTIS
Tis karsinoma insitu
T1
T2
Tumor sudah meluas ke pita, pita suara masih dapat bergerak atau
sudah terfiksir.
T3
T4
Tumor yang luas dengan destruksi tulang rawan atau perluasan keluar
laring atau kedua-duanya.
N0
N1
N2
cm.
N2a
N2c
daaari 6 cm.
N3
Mx
Tidak terdapat/terdeteksi.
M0
M1
STAGING (STADIUM)
ST1
T1
N0
M0
STII
T2
N0
M0
STIII
T3
N0
M0, T1/T2/T3 N1 M0
STIV
T4
N0/N1 M0
T1/T2/T3/T4
N2/N3
T1/T2?T3/T4 N1/N2/N3
M3
Penanggulangan
Setelah diagnosis dan stadium tumor ditegakkan , maka ditentukan tindakan
yang akan diambil sebagai penenggulangannya.
Ada 3 cara penanggulangan yang lazim dilakukan, yakni pembedahan, radiasi,
obat sitostatiska ataupun kombinasi daripadanya, tergantung pada stadium
penyakit dan keadaan umum pasien.
Sebagai patokan dapat dikatakan stadium 1 dikirim untuk mendapatkan radiasi,
staium 2 dan 3 dikirim untuk dilakukan operasi, stadium 4 dilakukan operasi
dengan rekontruksi, bila masih memungkinkan atau dikirim untuk radiasi.
Jenis pembedahan adalah laringektomi totalis ataupun parsial, tergantung lokasi
dan penjalaran tumor, serta dilakukan juga diseksi leher radikal bila terdapat
penjalaran ke kelenjar limfaa leher. Di bagian THT RSCM tersering dilakukan
laringektomi totalis, karena beberapa pertimbangan, sedangkan laringektomi
parsial jarang dilakukan, karena tehnik sulit umtuk menentukan batas tumor.
Pemakaian
sitostatiska
belum
memuaskan,
biasanya
jadwal
pemberian
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. IDENTITAS KLIEN :
I.
RIWAYAT KEPERAWATAN
Keluhan utama
2.
3.
Sirkulasi
4.
GCS
B. MAKAN-MINUM / NUTRISI
TB / BB, terdapat penurunan BB drastis.
Nafsu makan biasanya menurun bahkan mungkin tidak ada karena
adanya nyeri telan, kesukaran menelan, benjolan pada leher,
kebersihan mulut buruk, inflamasi / drainase oral.
III.
ELIMINASI
I.
INTEGRITAS KULIT
V.
MELAKUKAN MOBILISASI
Kelamahan, kelelahan
VI.
VII.
KEBERSIHAN DIRI
Kemunduran kebersihan mulut
VIII.
NEUROSENSORIK
Diplopia,
konduksi,
ketulian,
kesemutan,
hemiparesis
wajah
parastesia
(keterlibatan
otot
wajah,
parotid
ketulian
dan
sub
LINGKUNGAN SOSIAL
Terdapat riwayat merokok / mengunyah tembakau, bekerja dengan
serbuk / kayu, kimia toksik / serbuk, logam berat. Perasaan takut aka
kehilangan suara, ansietas, depresi, marah, menolak., kurang
dukungan sistem keluarga, perubahan tinggi suara, enggan untuk
bicara,massalah tentang kemampuan berkomunikasi.
X.
EKONOMI
Berhubungan dengan biaya perawatan selama sakit.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
dada :
mengidentifikasi metastase.
Darah lengkap : Dapat menyatakan anemia yang merupakan masalah umum.
Survey imunologi : Dapat dilakukan pada klien yang mendapat kemoterapi.
Profil biokimia :
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan
jalan
nafas
tak
efektif
b/d
gangguan
kemampuan
unutk
Intervensi :
-