Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Andi Silpia
(2011730122)
Pembimbing :
Dr. Wiyoto Sukardi, Sp.B
Identitas Pasien
Nama Pasien
Usia
Jenis Kelamin
Pekerjaan
Alamat
Tgl. MRS
Ruang
: Ny. R
: 42 tahun
: Perempuan
: Ibu Rumah Tangga
: Ciranjang
: 30 Mei 2016
: Poli Klinik RSUD Cianjur
Anamnesis (Autoanamnesis)
Keluhan Utama
Benjolan di payudara kanan sejak 3 tahun yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang
Os datang dengan keluhan benjolan di payudara kanan 3 tahun yang lalu disertai
kemerahan, panas, dan keras. Benjolan bermula kecil namun semakin
membesar dan borok. Terasa gatal, payudara menjadi keriput, dan nyeri.
Kadang puting mengeluarkan cairan berwarna kuning dan darah. Awalnya
muncul 1 benjolan namun setelah diangkat, benjolan muncul lagi dengan
keluhan yang sama dengan payudara yang sama didekat puting payudara. Ada
benjolan di ketiak kanan, sejak 1 bulan yang lalu, tidak nyeri -. Sudah tidak
menstruasi. Tidak ada benjolan di bagian leher. Demam +, batuk -, sesak -,
sakit kepala -, mual muntah -, kejang -, kelumpuhan anggota gerak dan riwayat
patah tulang -.
Riwayat Pengobatan
OS sudah pernah berobat kurang lebih 1 tahun
Riwayat Alergi
OS tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan, debu atau apapun
Riwayat Psikososial
OS tidak pernah minum alkohol sebelumnya, OS juga tidak pernah
merokok.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesadaran
Tanda Vital
Nadi
TD
T
RR
Status Generalis
Kepala
: Normochepal
Rambut
Alis
Mata
Sklera
Refleks
cahaya
Pupil
Hidung
Telinga
Mulut
: Bibir pucat (+), stomatitis (-), tonsil = T1-T1, faring hiperemis (-)
Leher
: (+)/(+)
: Isokhor
Pulmo
Inspeksi
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
Ekstremitas Atas
Akral
: Hangat
RCT
: <2 detik
Ekstremitas Bawah
Akral
: Hangat
RCT
: <2 detik
Status Lokalis
Pemeriksaan Payudara
Inspeksi
: Terlihat mammae asimetris. Mammae dextra mengerut. Terlihat tukak
di mammae dextra lateral atas, tampak nodul di areolla mammae dextra, berwarna merah di
bagian aerola mammae, permukaan benjolan terlihat berbenjol-benjol, Tampak adanya
cekungan atau dimpling, retraksi mamme. Nipple Discharge -.
Palpasi
: Teraba benjolan dengan diameter 2 cm di kuadran lateral atas dextra,
konsistensinya keras, permukaannya tidak rata atau berbenjol-benjol, berbatas tegas, menyatu
dengan jaringan sekitar, terfiksir, nyeri tekan (+). Tidak teraba masa pada mammae Sinistra.
Teraba benjolan kenyal di axilla dextra dengan ukuran 3 cm, permukaan licin, dengan
berbatas tegas, terfiksir, NT (-).
Resume
Anamnesis
Ny. Rosmanah 42 tahun datang dengan keluhan benjolan di payudara kanan 3 tahun yang lalu disertai
kemerahan, panas, dan keras. Benjolan bermula kecil namun semakin membesar dan borok. Terasa gatal,
payudara menjadi keriput, dan nyeri. Kadang puting mengeluarkan cairan berwarna kuning dan darah.
Awalnya muncul 1 benjolan namun setelah diangkat, benjolan muncul lagi dengan keluhan yang sama
dengan payudara yang sama didekat puting payudara. Ada benjolan di ketiak kanan, sejak 1 bulan yang
lalu, tidak nyeri. Sudah tidak menstruasi. Tidak ada benjolan di bagian leher. Demam +, batuk -, sesak -,
sakit kepala -, mual muntah -, kejang -, kelumpuhan anggota gerak dan riwayat patah tulang -. Riw. TBC,
Pasien mengaku sudah pernah dilakukan pengakatan benjolan di payudara kanan pada bulan agustus tahun
2015 dan sudah dilakukan kemoterapi 6x.
Pemeriksaan Fisik
TD : 100/70 mmHg,
HR : 95x/menit,
RR : 20x/menit.
Pemeriksaan Payudara
Inspeksi
: Terlihat mammae asimetris. Mammae dextra mengerut. Terlihat tukak
di mammae dextra lateral atas, tampak nodul di areolla mammae dextra, berwarna
merah di bagian aerola mammae, permukaan benjolan terlihat berbenjol-benjol,
Tampak adanya cekungan atau dimpling, retraksi mamme. Nipple Discharge -.
Palpasi: Teraba benjolan dengan diameter 2 cm di kuadran lateral atas dextra,
konsistensinya keras, permukaannya tidak rata atau berbenjol-benjol, berbatas tegas,
menyatu dengan jaringan sekitar, terfiksir, nyeri tekan (+). Tidak teraba masa pada
mammae Sinistra. Teraba benjolan kenyal di axilla dextra dengan ukuran 3 cm,
permukaan licin, dengan berbatas tegas, terfiksir, NT (-).
Working Diagnosis
Tatalaksana
FISIOLOGI
Payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipengaruhi hormon:
1. Mulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas, masa fertilitas, sampai ke
klimakterium, dan menopause: estrogen dan progesteron yang diproduksi ovarium dan
juga hormon hipofise.
2. Sesuai dengan daur haid.
3. Masa hamil dan menyusui: payudara menjadi besar tumbuh duktus baru.
Tinjauan Pustaka
Definisi
kanker adalah suatu kondisi dimana sel kehilangan pengendalian dan
mekanisme normalnya sehingga terjadi pertumbuhan yang tidak normal
cepat atau tidak terkendali. Ca mamma adalah suatu penyakit neoplasma
yang ganas yang berasal dari parengkim payudara.
Faktor Resiko
1.Konstitusi genetika
2.Pengaruh hormon
3.Virogen
4.Terbukti pada penelitian pada kera, pada manusia belum
terbukti.
5.Makanan: lemak.
6.Karsinogen
7.Radiasi
N3
M
MX
M0
M1
Faktor resiko
Usia penderita
Usia melahirkan anak pertama
Punya anak atau tidak
Riwayat menyusukan
Riwayat menstruasi :
Riwayat pemakaian obat hormonal
Riwayat keluarga sehubungan dengan kanker payudara atau kanker lain
Riwayat pernah operasi tumor payudara atau tumor ginekologik
Riwayat radiasi dinding dada
Gaya hidup
Reproduksi dan hormonal
Asupan lemak jenuh
Usia menarche <10 tahun
Berat badan :
Usia menopause >55 tahun
Pramenopause, BMI <35 tahun
Usia kehamilan pertama >35 tahun
Pascamenopause,
Hormon eksogen :
BMI >35 tahun
Sedang menggunakan kontrasepsi
Konsumsi alkohol yang
oral
berlebihan
Menjalani terapi sulih hormon >10
Merokok
tahun
Menggunakan
dietilstilbesterol Lingkungan
Riwayat menjalani radiasi
(DES) pada masa kehamilan
pengion >10 tahun
Menyusui <27 minggu seumur
Pajanan DDT, Cadmium
hidupnya
Prosedur Diagnostik
Anamnesis
Keluhan di payudara atau ketiak dan riwayat penyakitnya
Benjolan
Kecepatan tumbuh
Rasa sakit
Nipple discharge
Nipple retraksi dan sejak kapan
Krusta pada areola
Kelainan kulit : dimpling, peau dorange, ulserasi, venektasi
PEMERIKSAAN FISIK
Enam langkah pemeriksaan payudara untuk deteksi karsinoma
mamma
1. Inspeksi: penderita duduk
- Bandingkan kiri dengan kanan
5. Palpasi ketiak
6. Pemeriksaan diarahkan untuk mencari adanya metastasis
Inspeksi :
Bentuk payudara
Simetris
Kelainan di areola
Retraksi papilla
Peau dorange
Dimpling (retraksi)
Warna kulit
Posisi 1
Lengan diangkat diatas kepala (asimetri ringan
Dari puting susu menimbulkan kecurigaan;
Walaupun dalam kasus pasien ini, tidak ada
Kelainan patologis yang nyata pada
pemeriksaan
Lebih jauh. Periksa adanya cekungan pada
kulit, deviasi puting susu, atau gerakan yang
tidak simetris.
Posisi 2
Tangan menekan pinggang dengan otot-otot
pektoralis ditegangkan.
Periksa adanya cekungan pada kulit, deviasi
puting susu, atau
Gerakan yang tidak simetris
Posisi 3
Bersandar ke depan dengan jaringan
payudara
bebas.
Gerakan
ini
mengakibatkan
Tegangan
pada
ligamentum
suspensorium.
Nilai
payudara
(kesimetrisan gerakan dan
adanya
perubahan
pada
struktur
permukaan).
Palpasi :
Lokalisasi Tumor
Ukuran Tumor
Konsistensi Tumor
Permukaan Tumor
Perlekatan dengan jaringan sekitar
Suhu raba
Pembesaran kel. limfe regional
TEKNIK PALPASI
Palpasi dengan menggunakan falang distal dan falang medial
jari II, III, IV dan dikerjakan secara sistematis mulai dari kranial
setinggi iga ke-2 sampai ke distal setinggi iga ke-6; dan
pemeriksaan daerah sentral subareolar dan papil.
Diusahakan untuk menjaga kontak dengan kulit secara terus
menerus di atas permukaan kulit, dengan maksud untuk
menghindari terlewatnya kelainan-kelainan kelenjar yang dapat
bergerak.
Jaringan payudara ditekan secara lembut di antara jari-jari
pemeriksa dan struktur dinding dada dibawahnya.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Mammografi
Histologi
Eksisional biopsy, kemudian diperiksa potong beku atau kasus
kasus yang diperkirakan masih operabel/stadium dini.
Insisional biopsy: cara ini untuk kasus kasus ganas yang sudah
inoperabel/lanjut.
Ultrasonografi kista
FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsy).
Positif pada pemeriksaan sitologi bukan indikasi untuk bedah radikal
hasil positif palsu selalu dapat terjadi
Penatalaksanaan
Stadium 1
Terapi Lokal : eksisi biopsi
Stadium 2
Terapi Lokal : lumpectomy/ partial mastectomy (Breast Conserving
Surgery) diikuti rekonstruksi payudara
Terapi radiasi post mastectomy
Terapi sistemik : hormonal/ kemoterapi atau kombinasi keduanya
Penatalaksanaan
Stadium 3 (III A)
Kemoterapi sebelum pembedahan
Terapi Lokal : lumpectomy/ partial mastectomy diikuti rekonstruksi
payudara
Terapi radiasi post mastectomy
Terapi sistemik : hormonal/ kemoterapi atau kombinasi keduanya
Perlu dievaluasi apakah harus dilakukan pengangkatan nodus limfoid
regional
Stadium 4 (+ III B)
Paliatif : terapi hormonal, kemoterapi, dan radioterapi
Radioterapi
terapi kuratif : Mempertahankan mamma, dan sebagai terapi
tambahan atau terapi paliatif.
Radioterapi paliatif dapat dilakukan dengan hasil baik untuk
waktu terbatas bila tumor sudah tak mampu-angkat secara
lokal. Tumor disebut tak mampu-angkat bila mencapai tingkat
T4, misalnya ada perlekatan pada dinding toraks atau kulit.
Pada penyebaran di luar daerah lokoregional, yaitu di luar
kawasan payudara dan ketiak, beclah payudara tidak berguna
karena penderita tidak dapat sembuh.
Biopsi:
Pembedahan
Jinak operasi
Ganas bedah kuratif (mastektomi radikal)
Wassalamualaikum, Wr. Wb