Vous êtes sur la page 1sur 16

LEUKIMIA

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK II
TINGKAT : II. A
SEMESTER : III ( tiga )

DEFINISI
Leukimia adalah proliferasi sel darah putih yang
masih imatur dalam jaringan pembentuk darah.
Leukimia adalah proliferasi tak teratur atau
akumulasi sel darah putih dalam sum-sum tulang
menggantikan elemen sum-sum tulang normal
Leukimia adalah suatu keganasan pada alat
pembuat sel darah berupa poliferasi sel
hemopoetik muda yang di tandai oleh adanya
kegagalan sumsum tulang dalam pembentuk sel
darah normal dan adanya infiltrasi ke jaringan
tubuh lain. ( Kapita Selekta kedokteran, 2000 )

KLASIFIKASI

Leukemia
Leukemia
Leukemia
Leukemia

Mielogenus Akut (LMA)


Mielogenus Krinis (LMK)
Limfositik Kronis (LLK)
Limfositik Akut (LLA)

ETIOLOGI
Penyebab leukemia masih belum diketahui secara
pasti hingga kini. Menurut hasil penelitian, orang
dengan faktor risiko tertentu lebih meningkatkan
risiko timbulnya penyakit leukemia.
host
Umur, jenis kelamin, ras
Faktor Genetik
Agent
1. Virus
2. Sinar Radioaktif
3. Zat Kimia
4. Merokok
Lingkungan (Pekerjaan

PATOFISIOLOGI

Pada keadaan normal, sel darah putih berfungsi


sebagai pertahanan tubuh terhadap infeksi. Sel
ini secara normal berkembang sesuai perintah,
dapat dikontrol sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Leukemia meningkatkan produksi sel darah putih
pada sumsum tulang yang lebih dari normal.
Mereka terlihat berbeda dengan sel darah normal
dan tidak berfungsi seperti biasanya. Sel leukemi
memblok produksi sel darah normal, merusak
kemampuan tubuh terhadap infeksi. Sel leukemi
juga merusak produksi sel darah lain pada
sumsum tulang termasuk sel darah merah dimana
sel tersebut berfungsi untuk menyuplai oksigen
pada jaringan.

MANIFESTASI KLINIS

Manifestasi klinik yang sering dijumpai pada


penyakit leukemia adalah sebagai berikut :

a. Anemia
b. Suhu tubuh tinggi dan mudah infeksi
c. Perdarahan
d.Penurunan kesadaran

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

a. Pemeriksaan laboratorium
1. Darah tepi
2. Sumsum tulang
3. Biopsi limpa
b. Cairan cerebrospinal

PENATALAKSANAAN
a.Program terapi
Pengobatan terutama ditunjukkan untuk 2
hal (Netty Tejawinata, 1996) yaitu:
1). Memperbaiki keadaan umum dengan
tindakan
2). Pengobatan spesifik
3). Fase Pelaksanaan Kemoterapi
Fase Induksi
Fase profilaksis sistem saraf pusat
Konsolidasi

KOMPLIKASI
Berikut ini dapat dicermati komplikasi yang
timbul pada leukimia:
a. Anemia (kurang darah)
b. Terinfeksi berbagai penyakit
c.
Perdarahan
d. Gangguan metabolisme
e. Penyusupan sel leukimia pada organ-organ

KONSEP DASAR KEPERAWATAN


Pengkajian
Keluhan Utama
Nyeri tulang sering terjadi, lemah nafsu
makan menurun, demam (jika disertai
infeksi) juga disertai dengan sakit kepala.
Riwayat Tumbuh Kembang
Riwayat keluarga


2. Pemeriksaan Fisik :
a. Keadaan Umum tampak lemah
- Kesadaran composmentis selama belum terjadi komplikasi.
b.Pemeriksaan Kepala Leher
- Rongga mulut : apakah terdapat peradangan (infeksi oleh jamur atau bakteri),
perdarahan gusi
-Konjungtiva : anemis atau tidak. Terjadi gangguan penglihatan akibat infiltrasi
ke SSP.
c.Pemeriksaan Integumen
-Adakah ulserasi ptechie, ekimosis, tekanan turgor menurun jika terjadi
dehidrasi
d. Pemeriksaan Dada dan Thorax
-Inspeksi bentuk thorax, adanya retraksi intercostae.
- Auskultasi suara nafas, adakah ronchi (terjadi penumpukan secret akibat
infeksi di paru), bunyi jantung I, II, dan III jika ada
-Palpasi denyut apex (Ictus Cordis)
- Perkusi untuk menentukan batas jantung dan batas paru.
e.Pemeriksaan Abdomen
- Inspeksi bentuk abdomen apakah terjadi pembesaran, terdapat bayangan vena
- auskultasi peristaltic usus,
-palpasi nyeri tekan bila ada pembesaran hepar dan limpa.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Resiko infeksi berhubungan dengan


menurunnya sistem pertahanan tubuh
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
kelemahan akibat anemia
Resiko terhadap cedera : perdarahan yang
berhubungan dengan penurunan jumlah
trombosit

INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem
pertahanan tubuh
Tujuan : Anak tidak mengalami gejala-gejala infeksi
Intervensi :
1). Pantau suhu dengan teliti
Rasional : untuk mendeteksi kemungkinan infeksi
2).Tempatkan anak dalam ruangan khusus
Rasional : untuk meminimalkan terpaparnya anak dari
sumber infeksi
3).Anjurkan semua pengunjung dan staff rumah sakit untuk
menggunakan teknik mencuci tangan dengan baik
Rasional : untuk meminimalkan pajanan pada organisme
infektif

IMPLEMENTASI

Implementasi keperawatan adalah


pelaksanaan dari perencanaan keperawatan
yang telah dibuat untuk mencapai hasil yang
efektif. Dalam pelaksanaan implementasi
keperawatan, penguasaan keterampilan dan
pengetahuan harus dimiliki oleh setiap
perawat sehingga pelayanan yang diberikan
baik mutunya. Dengan demikian tujuan dari
rencana yang telah ditentukan dapat
tercapai.

EVALUASI
Evaluasi adalah suatu penilaian terhadap keberhasilan
rencana keperawatan untuk memenuhi kebutuhankebutuhan klien. Menurut Wong. D.L, (2004 hal 596-610)
hasil yang diharapkan pada klien dengan leukemia adalah :
a.Anak tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi.
b.Berpartisipasi dalam aktifitas sehari-sehari sesuai tingkat
kemampuan, adanya laporan peningkatan toleransi
aktifitas.
c. Anak tidak menunjukkan bukti-bukti perdarahan.
d. Anak menyerap makanan dan cairan, anak tidak
mengalami mual dan muntah.
e.Membran mukosa tetap utuh, ulkus menunjukkan tidak
adanya rasa tidak nyaman
f.Masukan nutrisi adekuat.

SEMOGA BERMANFAAT

Vous aimerez peut-être aussi