Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Penurunan fungsi pendengaran atau tuli merupakan masalah umum pada
orang lanjut usia. Penyakit ini memengaruhi hampir 40% pada orang berusia 60
tahun dan hampir 90% pada orang berusia di atas 80 tahun. Bila penyakit ini tidak
terdeteksi dan diobati, maka penyakit ini dapat menyebabkan gangguan pada
keadaan emosional dan sosial seorang invidu. Dampak negatif ini dapat kembali
normal bila penyakit ini terdeteksi dan diobati. Prevalensi tuli menetap pada anakanak cukup rendah, berkisar 1% pada anak berusia 3 tahun dan 1-2% pada anak
berusia 9-16 tahun, sedangkan tuli sementara pada anak-anak yang disebabkan
oleh otitis media dengan efusi dapat mencapai 5-7%.
Tuli dapat memengaruhi perkembangan kognitif dan bahasa pada anakanak dan remaja muda. Terdapat dua macam tuli, yaitu tuli akibat gangguan
konduksi dan tuli akibat gangguan sensorineural. Tuli akibat gangguan
sensorineural disebabkan oleh kerusakan struktur neuron karena proses
degeneratif seiring bertambahnya usia (presbikusis). Tuli akibat gangguan
konduktif disebabkan oleh gangguan pada proses penghantaran suara karena
impaksi serumen, otitis media atau proses otosklerosis. Terdapat beberapa
pemeriksaan sederhana yang dapat dijadikan untuk proses skrining, seperti tes
audiometri.
BAB II
PEMBAHASAN
DEFINISI :
Audiometri berasal dari kata audir dan metrios yang berarti mendengar
dan mengukur (uji pendengaran). Audiometri tidak saja dipergunakan untuk
mengukur ketajaman pendengaran, tetapi juga dapat dipergunakan untuk
menentukan lokalisasi kerusakan anatomis yang menimbulkan gangguan
pendengaran.
Audiometri adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengtahui level
pendengaran seseorang. Dengan bantuan sebuah alat yang disebut dengan
audiometri, maka derajat ketajaman pendengaran seseorang da[at dinilai. Tes
audiometri diperlukan bagi seseorang yang merasa memiliki gangguan
pendengeran atau seseorang yag akan bekerja pada suatu bidang yang
memerlukan
ketajaman
pendngaran.
Pemeriksaan
audiometri memerlukan
ditirukan dengan benar dari tiap denah pada tiap intensitas. Hasil ini dapat
digambarkan pada suatu diagram yang absisnya adalah intensitas suara kata-kata
yang didengar, sedangkan ordinatnya adalah presentasi kata-kata yanag
diturunkan dengan benar. Dari audiogram tutur dapat diketahui dua dimensi
kemampuan pendengaran yaitu :
a) Kemampuan pendengaran dalam menangkap 50% dari sejumlah katakata yang dituturkan pada suatu intensitas minimal dengan benar, yang
lazimnya disebut persepsi tutur atau NPT, dan dinyatakan dengan satuan desibel (dB).
b) Kemamuan maksimal perndengaran untuk mendiskriminasikan tiap
satuan bunyi (fonem) dalam kata-kata yang dituturkan yang dinyatakan
dengan nilai diskriminasi tutur atau NDT. Satuan pengukuran NDT itu
adalah persentasi maksimal kata-kata yang ditirukan dengan benar,
sedangkan intensitas suara barapa saja. Dengan demikian, berbeda dengan
audiometri nada murni pada audiometri tutur intensitas pengukuran
pendengaran tidak saja pada tingkat nilai ambang (NPT), tetapi juga jauh
diatasnya.
TUJUAN :
Ada empat tujuan (Davis, 1978) :
1) Mediagnostik penyakit telinga
2) Mengukur kemampuan pendengaran dalam menagkap percakpan
sehari-hari, atau dengan kata lain validitas sosial pendengaran : untuk
tugas dan pekerjaan, apakah butuh alat pembantu mendengar atau
pendidikan khusus, ganti rugi (misalnya dalam bidang kedokteran
kehkiman dan asuransi).
MANFAAT :
1) Untuk kedokteran klinik, khususnya penyakit telinga
2) Untuk kedokteran klinik Kehakiman,tuntutan ganti rugi
3) Untuk kedokteran klinik Pencegahan, deteksi ketulian pada anak-anak
PROSEDURE:
Audiometri tutur pada prinsipnya pasien disuruh mendengar kata-kata
yang jelas artinya pada intensitas mana mulai terjadi gangguan sampai 50% tidak
dapat menirukan kata-kata dengan tepat.
DERET
DERET
DERET
DERET
KESATU
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
KELIMA
bon
Jet
pal
Ons
sop
sport
Ton
tip
Trek
gem
es
stroom
blong
Bros
bel
dril
Klip
cat
Jam
kran
the
Doos
sen
stok
truk
pan
Teng
sut
pel
klep
group
Pol
pris
Tik
jip
klir
Tim
uang
Lap
pak
tas
Pen
non
bung
rok
blik
Bang
gram
dor
Prit
stang
Sun
merk
per
Spon
rem
Helm
stir
nol
Trap
sip
Strip
pon
Set
Lot
lop
Sak
bak
Rim
Bal
mas
Pop
pro
plong
Top
kol
rak
pas
Kir
Hak
lat
stop
stel
hal
Dot
kas
rel
pet
tong
Tang
klem
klik
roh
ban
Las
pom
bas
blus
duk
Bir
nak
gol
dok
Gas
Kles
dong
dim
klas
Les
Snar
klop
bar
dik
kap
Los
pos
so
mel
pus
Sim
boor
Lak
kram
Mes
Deret kedua
Deret ketiga
Deret keempat
Deret kelima
sabun
Wali
tuli
sayang
Anak
kuda
Hakim
padi
kampus
Darah
dingin
Pistol
kelas
hari
Usul
banyak
korban
rambut
obral
Tembak
gula
Dosa
nyamuk
kenal
Minum
pipi
Beli
garam
hamil
api
besar
medan
bidan
kitab
bulan
enak
kuman
bumi
ganti
kilat
lidah
Naik
keras
sapi
bersih
kembar
Adik
nikah
jeruk
kunci
umur
Ibu
obat
rindu
sedap
salon
Tugas
karcis
hantu
pasar
tikus
Jarum
dalang
madu
dokter
panah
Salep
mesin
semir
beton
becak
Kabar
kupon
sakit
mulut
nasi
Tomat
tahun
lomba
pagi
ilmu
Kapur
resep
pencak
akal
kamar
Angina
buku
batuk
miskin
telor
Encer
mata
debu
baru
tempat
Musuh
lilin
bakmi
kenyang
0
-20
-10
10
20
30
40
50
70
dB