Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
mengatakan
bahwa
al-Quran
bagaikan
intan,
setiap
yang
cenderung
menginterpretasikan
terhadap
ayat-ayat
pendidikan
al-Quran
dari
mereka
sudut
akan
pandang
melaksanakan
pendidikan,
pendidikan
diantaranya
metode
selalu
dengan
menggunakan
pemberian
metode
hukuaman.
(26 : )
pun
mengajarkan
akan
pentingnya
pemberian
( )
terjadi
pelanggaran
atau
diberikan
kesempatan
untuk
siswa
yang
memperbaiki
melakukan
diri
dari
yang
menyadari
dan
menyesali
kesalahan
serta
dilakukannya,
hendaknya
tidak
dijatuhi
hukuman.
Allah
Swt.,
berfirman:
(39 : )
Maka barangsiapa bertaubat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah
Seperti
masih
banyak
ditemukan
para
pendidik
dalam
sebagai
salah
satu
bentuk
penelitian
ilmiah,
yakni
dari
nash
al-Quran
surat
Shaad
ayat
26
dengan
tujuan
pendidikan
Islam.
Agar
permasalahan
tidak
Sedangkan
paedagogis
berarti
pendidikan
(Ngalim
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian
ini adalah:
1. Untuk mengetahui esensi QS. Shaad ayat 26.
2. Untuk mengetahui landasan teori tentang hukuman sebagai
metode pendidikan menurut para ahli pendidikan.
3. Untuk mengetahui implikasi paedagogis QS. Shaad ayat 26
tentang metode hukuman dalam proses belajar mengajar.
D. Kerangka Pemikiran
Islam sebagai agama ilahi yang mempunyai tujuan memberikan
rahmat keseluruh alam, sehingga dapat membimbing manusia untuk
dapat menjalankan kehidupan di muka bumi sesuai syariat Allah Swt.
Syariat Allah Swt. Yang diturunkan kepada umat manusia supaya
mereka beribadah kepada-Nya. Syariat Allah hanya bisa dilaksanakan
dengan cara mendidik diri, masyarakat dan bangsa sebagai suatu
generasi yang tunduk dan patuh untuk melaksanakan ajaran Allah Swt.
Syariat Allah mendidik manusia supaya menjadi hakim terhadap
seluruh
perbuatan
dan
tindakannya,
kemudian
tidak
keberatan
terhadap hukum yang telah diterapkan oleh Allah Swt. dan Rasul-Nya,
bahkan tunduk dan patuh kepada perintah-Nya (Abdurrahman anNahlawi, 1989: 38). Untuk menjadikan manusia sebagai hamba Allah
dan
menerapkan
ajarannya
secara
sempurna
di
dalam
itu
mengarahkan
manusia
agar
mampu
luar
sekolah.
Namun
pada
awalnya
pendidikan
itu
(55 :)
Maka tatkala mereka membuat Kami murka, Kami menghukum
mereka lalu Kami tenggelamkan mereka semuanya (di laut) (Depag
RI, 1992: 801).
Ketika Allah memberikan hukuman kepada hamba-hamba-Nya,
maka sudah barang tentu ia lebih mengetahui mengenai apa yang
diberikannya. Sehingga hukuman-Nya merupakan obat mujarab untuk
membersihkan kejahatan kaum perusak (Nasih Ulwan, 1999: 332).
Allah sebagai robb, tentunya mempunyai sifat pendidik. Setiap
pendidikan-Nya adlah untuk menjadikan manusia yang bertakwa,
sehingga dengan pendidikan tersebut dapat meningkatkan derajat
kemanusiaannya. Sebab dengan pendidikan, pola pikir dan tingkah
laku manusia diharapkan akan berubah ke arah yang lebih baik.
Hukuman dalam al-Quran berguna untuk memperbaoki jiwa
manusia. Maka jika dikaitkkan dalam dunia pendidikan, hukuman
kepada anak didik hendaklah menggunakan cara atau metode yang
(26 : )
Konsep
Ilmu
Pendidikan
Islam
tentang
metode
hukuman
Pengertian
metode
hukuman
Prinsip-prinsip
metode
hukuman
Syarat-syarat
hukuman
yang paedagogis
Tujuan metode hukuman
Kelebihan dan kekurangan
metode hukuman
orang atau perilaku yang diamati. Dalam penelitian ini, data kualiatif
didasarkan pada pendekatan penelitian kewahyuan. Penelitian dengan
pendekatan kewahyuan adalah pendekatan normatif yang didasarkan
pada teks suci seperi al-Quran, Hadits Nabi, Kitab perjanjian Lama dan
Baru (IAIN, 1987:3).
2. Sumber Data
Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah
sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer
dalam penelitian ini adalah kitab-kitab tafsir yang mmuat ulasan para
mufasir atas QS. Shaad ayat 26. Sedangkan sumber data sekundernya
adalah buku-buku pendidikan atau buku-buku lain yang berkaitan
dengan pembahasan dalam penelitian ini. Adapaun beberapa kitab
tafsir yang digunkan adalah
a. Adhwaul Bayan Quran fi Idhoh bi al-Quran, karya Muhammad
Amin bin Muhammad bin Mukhtar al-Jukni asy-Syatqithi
b. Aisi at-Tafsir, karya Abu Bakar Jabir al-Jazairi
c. An-Nukatu wal uyun Tafsir al-Mawardi, karya Abi Hasan Ali bin
Muhammad bin Habib al-Mawardi
d. Shofwatul al-Tafasir, karya Muhammad Ali Shobuni
e. Tafsir al-Baghawi, Karya Muhammad Husain bin Masud al-Farra alBaghawi
f.
yang
dikaji
dalam
penelitian
ini
berawal
dari
dengan
pendidikan.
Pada
akhirnya
ditemukan
masalah
yaitu
bagaimana
menggunakan
metode
26
tentang
metode
hukuman
dalam
proses
belajar
mengajar.
3) Mengidentifikasi masalah
Dalam hal ini penulis berupa untuk memilah dan memilih
masalah yang sesuai berkenaan dengan metode pendidikan
melalui hukuman.
4) Mencari sumber data
Sumber data yang dijadikan referensi oleh penulis adalah kitabkitab tafsir yang memuat ulasan mufasir atas QS. Shaad 26 dan
literatur-literatur
lain
yang
berhubungan
dengan
masalah
tersebut.
5) Menafsirkan tafsir yang berhubungan dengan masalah
6) Menganalisa makna al-Quran dari keterangan mufasir yang
telah ditetapkan, sehingga memperoleh gambaran mengenai
hukuman yang dijadikan sebagai metode pendidikan
7) Menganalisa
ayat
berdasarkan
teori
pendidikan
yang