Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan
sebagai
usaha
membina
dan
mengembangkan
1. Rabbayarbu
yang
berarti
bertambah
dan
tumbuh.
Allah
berfirman:
Arab euy
2. Rabba-
yarubbu
berarti
memperbaiki,
menguasai
urusan,
terhadap
hukum-hukum
agama
Islam
serta
menerapkan
penataan
individu,
pendidikan
Islam
mengarahkan
psikomotoriknya
juga.
Dalam
penataan
sosial
pendidikan
pendidikan
Islam
bertujuan
membentuk
manusia
yang
paripurna.
Menurut Arifin (1996: 32) bahwa hakekat pendidikan Islam
adalah usaha orang dewasa muslim yang bertaqwa secara sadar
mengarahkan dan membimbing pertumbuhan dan perkembangannya.
Sedangkan menurut abdurraahman al-bani yang dikutif annahlawi
(1996:32)
bahwa
pendidikan
Islam
adalah
bimbingang
pendidikan,
maka
dapat
ditarik
kesimpulan
bahwa
pendidikan
yang
tidak
tepat guna
akan
menjadi
dalam
upaya
mendidik
(Tafsir,
1999:
131).
Dengan
pada
pencapaian
tujuan
pendidikan
Islam,
yaitu
(1999:141)
membagi
macam-macam
metode
Pendidikan
Pendidikan
Pendidikan
Pendidikan
Pendidikan
dengan
dengan
dengan
dengan
dengan
keteladanan
adat kebiasaan
nasehat
pemberian perhatian
hukuman
Adapun menurut Abudin Nata (1997:95-107) bahwa macammacam metode pendidikan adalah:
a. Metode cerita dan ceramah
b. Metode diskusi, tanya jawab atau dialog
c. Metode perumpamaan atau metafora
d. Metode hukuman atau ganjaran
C. Hukuman Sebagai Salah Satu Metode Pendidikan Islam
Pendidikan Islam merupakan kebutuhan mutlak untuk dapat
melaksanakan ajaran Islam sebagaimana yang dikehendaki Allah.
Pendidikan Islam mengandung nilai-nilai untuk mengembangkan akal
pikiran dan memperluas jiwa. Untuk mencapai tujuan pendidikan
diperlukan cara atau metode, salah satunya adlaah dengan melalui
hukuman.
hukuman
adalah
perbuatan
secara
sadar
dan
sengaja
menyertai
hukuman
justru
mengarahkan
perhatian
siswa
dalam
pendidikan
Islam,
hukuman
badan
yang
benar.
An-Nahlawi
(1999:312-316)
mengungkapkan
dapat
dipastikan
air
kencing
dapat
menyebar
)
(
Hendaklah kamu bersikap lemah lembut, kasih sayang dan hindarilah
sikap keras dan keji
Allah taala berfirman:
(159 : )
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu (Depag RI. 1992:
103)
b. Prinsip menjaga tabiat anak yang salah
Menurut Ibnu Sina dan Ibnu Khaldun yang dikutip oleh anNahlawi (1999:314) bahwa metode hukuman dapat digunakan hanya
dalam keadaan darurat, dan hendaknya jangan menggunakan pukulan
kecuali setelah memberikan ancaman, peringatan dan memerintahkan
orang yang disegani untuk mendekatinya agar mampu mengubah
sikapnya.
Pendidikan yang bersikap keras, baik itu terhadap anak didik
ataupun
yang
lainnya
akan
menyempitkan
jiwanya
dalam
karena
itu,
pendidik
haruslah
bijaksana
dalam
sangatlah
berbeda-beda.
Di
antara
mereka
ada
yang
Tabiat
ini
perlu
diperhatikan
seorang
pendidik
dalam
dengan
suatu
pengobatan
karena
dikhawatirkan
akan
umpamanya
hanya
dengan
mencela.
Sebab
sebab
penyimpangan
dan
kesalahan
anak,
agar
mengetahui
tempat
persembunyian
penyakit
serta
letak
Dalam
upaya
perbakan
hendaknya
pemberian
hukuman
Melalui
Melalui
Melalui
Melalui
Melalui
teguran langsung
sindiran
celaan
pemutusan hubungan dari jamaah
pemukulan
Menunjukkan
Menunjukkan
Menunjukkan
Menunjukkan
Menunjukkan
(boikot)
6) Menunjukkan
7) Menunjukkan
hubungan
jera
An-Nahlawi (1992:325-327) memberikan syarat-syarat dalam
memberikan hukuman melalui pemukulan, yaitu:
1) Pendidik tidak terburu-buru menggunakan metode pukulan
kecuali setelah menggunakan metode yang lembut
2) Pendidik tidak memukul ketika dalam keadaan marah, karena
dikhawatirkan menimbulkan bahaya terhadap anak
3) Menghindari anggota badan yang peka, seperti kepala, muka,
dada dan perut
4) Pukulan tidak terlalu keras
5) Tidak memukul anak di bawah usia 10 tahun
akan
tetapi
mesti
diperhatikan
asek
paedagogisnya.
Adapun syarat-syarat hukuman yang edukatif adalah:
a. Hukuman
yang diberikan
dapat
dipertanggungjawabkan,
hendaknya
dapat
dirasakan
sendiri
sebagai
menjatuhkan
hukuman
dan
setelah
itu
anak
menginsafi kesalahannya.
3. Tujuan Penggunaan Metode Hukuman
Menurut Bakker yang dikutip oleh Dahlan (1991:147) bahwa
manusia di dunia ini dikelilingi fenomena-fenomena alam yang tidak
terbilang, yang masing-masing muncul dengan membawa maksud dan
halnya
dengan
penggunaan
metode
hukuman.
pembalasan,
menurut
teori
ini
bahwa
hukuman
paedagogis
karena
bermaksud
memperbaiki
kesalahan.
c. Teori
perlindungan,
diadakan
perbuatan
untuk
yang
menurut
melindungi
tidak
teori
ini
bahwa
masyarakat
wajar.
Dengan
dari
adanya
hukuman
perbuatanhukuman
psikologis
hukuman
dapat
mennyerahkan
dan
akan
menimbulkan
kemauan
keras
untuk