Vous êtes sur la page 1sur 2

KETEKUNAN: KUNCI UTAMA MENUJU SUKSES

Ada satu pertanyaan yang sering ditanyakan kepada kita, apa sebenarnya
yang sangat berpengaruh dalam mendukung kesuksesan seseorang?
Seribu jawaban mungkin pernah diberikan untuk menjawab pertanyaan
ini. Jawaban yang paling banyak diberikan adalah karena faktor
pendidikan. Tetapi pada kenyataannya, tidak semua orang yang sukses di
bidang pendidikan juga sukses dalam masyarakat. Ternyata hanya sekian
persen saja dari orang berpendidikan yang sukses dalam masyarakat.
Mungkin jawaban lainnya adalah karena bakat. Tetapi benarkah orang
yang berbakat bisa sukses? Berdasarkan penelitian bahwa ternyata
banyak orang yang berbakat tetapi tidak sukses dalam bidang bakatnya.
Penelitian paling mutakhir menemukan bahwa ternyata sebagian besar
orang yang sukses dalam masyarakat adalah orang yang tekun dalam
.melaksanakan profesinya

Ada satu pelajaran menarik yang dapat diambil dari tradisi ninja di Jepang,
bahwa untuk mengajari para siswanya dalam bela diri, terutama dalam
kemampuan melompat, semua siswa-siswanya diberi bekal biji jagung
mentah. Mereka disuruh untuk menanam biji jagung tersebut dan setelah
tumbuh mereka disuruh untuk melompati tanaman jagung tersebut setiap
harinya. Dengan begitu kemampuan mereka dalam melompat akan terus
berkembang seiring dengan pertumbuhan jagung yang cepat. Mereka
harus berlatih setiap hari agar bisa melompati tanaman jagung tersebut.
Tidak disadari tiba-tiba tanaman jagung itu telah tumbuh melebihi
ketinggian badan mereka dan kemampuan mereka juga terus bertambah.
Jika mereka gagal dalam melompatinya maka mereka harus mengulang
.kembali dari awal dengan diberi biji jagung baru

Pelajaran lainnya adalah diambil dari tradisi atletik di China. Masyarakat


China terkenal dengan orang-orang yang ulet dan profesional. Akir-akhir
ini mereka memiliki para atlet yang profesional dalam banyak bidang,
sehingga setiap tahunnya selalu menjuarai piala Asia hampir di segala
bidang. Di antara bidang atletik yang paling mereka kuasai adalah senam
dan bulu tangkis. Pada awalnya saya menduga bahwa para atlet di bidang
senam dan bulu tangkis itu diambil dari orang-orang yang berbakat di
kedua bidang tersebut. Tetapi berdasarkan informasi yang saya baca dari
para pelatih di kedua bidang itu, ternyata mereka tidak mengutamakan
bakat sama sekali. Bagi mereka, bakat diletakkan pada nomor kesekian
setelah ketekunan, keuletan dan kemauan keras untuk maju. Mereka
berkeyakinan bahwa siapa pun bisa menjadi apa yang diinginkan asalkan
tekun, ulet dan mau. Bila ketiga hal tersebut sudah dimiliki seseorang,
maka baru diarahkan dengan teori dan latihan yang benar. Dengan cara
seperti inilah mereka mencetak para atlet dunia hingga mereka bisa
.merajai berbagai macam cabang olah raga yang sulit terkalahkan

Bukti lain menunjukkan bahwa ternyata orang-orang sukses dalam bidang


wirausaha di negara-negara maju, bukanlah orang-orang yang berbakat
dan terpelajar. Banyak di antara mereka yang menjadi wirausahawan
hebat dan sukses karena ketekunan mereka dalam menjalankan bisnis
mereka. Tidak sedikit para pedagang asongan yang akhirnya menjadi
pengusaha sukses dan kaya. Semua itu terjadi karena mereka tekun dan
ulet menjalani usahanya. Memang tidak sedikit pula orang berbakat dan
terpelajar yang sukses dalam wirausaha mereka. Tetapi dengan hanya
berbekal bakat dan pendidikan saja, tanpa dibarengi dengan ketekunan,
keuletan dan kemauan keras untuk maju dan sukses, mereka tidak akan
bisa menggapai apa yang mereka inginkan. Dalam pepatah arab
,dikatakan

‫اجهد ول تكسل ول تكن غافل فندمة العقبى لمن يتكاسل‬

Artinya: “Bersungguh-sungguhlah kamu, jangan malas dan jangan lalai,


karena akhir yang menyedihkan akan dialami oleh orang-orang yang
.bermalas-malasan

Pesan yang ingin saya sampaikan dalam tulisan ini adalah tekunilah
profesi yang anda jalani pada saat ini, dengan ketekunan itu akan
mengantarkan anda kepada kesuksesan. Sekecil apapun profesi anda jika
dijalani dengan penuh ketekunan, niscaya akan menjadi orang yang
.profesional. Wallahu a’lam bishawab

Vous aimerez peut-être aussi