Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
2010
Universitas Gunadarma
Teori Organisasi Umum 2
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk menambah pengetahuan kepada pembaca tentang teori organisasi umum 2.
Makalah ini berisi beberapa informasi tentang perilaku konsumen dan perilaku
produsen. yang didapat dari browsing di internet referensi buku dan sumber-sumber
lainnya sebagai wujud tugas SAP dari mata kuliah Teori Organisasi Umum 2.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan teman-teman.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
ii
BAB III & IV
PERILAKU KONSUMEN
1.1 Pendahuluan
Konsumen adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan aktivitas
konsumsi . Aktivitas konsumsi yang dilakukan konsumen dapat berupa kegiatan
yang memanfaatkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya .
Efek dari aktivitas konsumsi ini adalah berkurangnya nilai barang sebagian atau
seluruhnya .
Selain itu , perilaku konsumen memiliki kaitan yang sangat erat dengan nilai guna
(utility) barang ataupun jasa . Artinya , konsumen akan membeli suatu barang atau
jasa karena barang atau jasa tersebut dapat memperoleh kepuasan atau
kenikmatan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi barang – barang. Jika
kepuasan itu makin tinggi, maka makin tinggi pula nilai gunanya (utility-nya).
1
1.2 Pendekatan Perilaku Konsumen
• Pendekatan Kardinal
Pendekatan kardinal menggunakan asumsi bahwa guna atau kepuasan
seseorang tidak hanya dapat diperbandingkan , akan tetapi juga dapat diukur .
Oleh karena itu menurut kenyataan kepuasan seseorang tidak dapat diukur
maka asumsi tersebut dengan sendirinya dapat dikatakan tidak realistik . Inilah
yang biasanya ditonjolkan sebagai kelemahan daripada teori konsumen yang
menggunakan pendekatan cardinal , yang terkenal pula dengan sebutan teori
konsumen dengan pendekatan marginal klasik atau marginal utility approach
• Pendekatan Ordinal
Pendekatan ordinal menggunakan asumsi yang lebih realistik . Dengan
menggunakan konsepsi kurva tak acuh teori konsumen yang menggunakan
pendekatan ordinal tersebut tidak lagi perlu menggunakan asumsi bahwa
kepuasan atau guna seseorang dapat diukur . Sebaliknya kemungkinannya
untuk tetap dapat diperbandingkan tinggi rendahnya kepuasan seseorang ,
dengan dipergunakannya konsepsi kurva tak acuh , masih dapat dipenuhi .
2
1.3.1 Elastisitas Harga (The Price Elasticity of Demand)
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah
permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain
merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang
diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan
hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun
dan sebaliknya.
3
BAB V
PERILAKU PRODUSEN
6
Kurva Increasing Returns
7
Cara Memaksimumkan Keuntungan
Keuntungan yang maksimum dicapai apabila perbedaan antara hasil penjualan
dan biaya rpoduksi mencapai tingkat yang paling besar.
Masalah pokok yang harus dipecahkan produsen adalah :
• Komposisi faktor produksi yang bagaimana perlu digunakan untuk
mencapai tingkat produksi yang tinggi. Sehingga perlu memperhatikan
fungsi produksi, yaitu hubungan antara faktor-faktor produksi dan tingkat
produksi yang diciptakannya.
• Komposisi faktor produksi yang bagaimana meminimumkan biaya
produksi yang dikeluarkan untuk mencapai satu tingkat produksi tertentu.
Produsen perlumemperhatikan :
o Besarnya pembayaran kepada faktor produksi tambahan yang
akan digunakan.
o Besarnya pertambahan hasil penjualan yang diwujudkan oleh
faktor produksi yang ditambah tersebut.
NPM adalah nilai produk marginal. Ingat, dY/dX = produk marginal. Jadi
jelaslah bahwa untuk menentukan tingkat produksi optimum menurut
konsep efisiensi ekonomis diperlukan dua syarat , yaitu:
(1) Syarat keharusan (necessary condition) : hubungan teknis antara produk
dan factor produksi atau fungsi produksi;
(2) Syarat kecukupan (sufficiency condition) : nilai produk marginal dari
faktor produksi
yang dipakai harus sama dengan harga satuan faktor produksi itu.
Masalah yang dihadapi produsen atau pengusaha dalam kasus ini adalah
kombinasi mana dari penggunaan dua faktor produksi itu yang memerlukan
biaya tertendah untuk menghasilkan suatu jumlah produk tertentu ( least
cost combination).
Untuk menjawab masalah tersebut perlu pemahaman beberapa konsep:
(1) Isoquant atau isoproduct atau kurve produksi sama;
Isoquant adalah kurve yang menunjukkan berbagai kemungkinan
kombinasi dua input variabel untuk menghasilkan tingkat output
tertentu.
Isoquant mempunyai sifat-sifat yang serupa dengan Indifference
Curves. Cembung kearah origin, menurun dari kiri atas ke kanan
9
bawah, kurve yang terletak lebih kanan atas menunjukkan tingkat
output yang lebih tinggi.
10
modal yang tersedia untuk membeli faktor-faktor produksi yang
dipergunakan.
Jika tersedia modal sebanyak M dan harga X1 adalah P1 dan
harga X2 adalah P2 maka persamaan garis harga dapat dicari
sebagai berikut: M = P1X1 + P2X2 ;
DAFTAR PUSTAKA
Sriyanto, Teori Ekonomi Mikro
staff.gunadarma.ac.id
file.upi.edu
11