Vous êtes sur la page 1sur 11

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapakan kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan makalah tepat pada waktunya, selawat beserta salam

penulis sanjungkan keharibaan Nabi Muhammad SAW yang telah membawa

kita dari alam kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Makalah yang berjudul “PARTAI NASIONAL INDONESIA” ini dibuat

untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Sejarah Pergerakan

Nasional. Penulis menyadari bahwa di dalam menyusun makalah ini masih

terdapat banyak kekurangannya. Kritik dan saran yang sifatnya

membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan penyusunan

makalah yang akan datang.

Wassalam

Penulis
2010 PARTAI NASIONAL INDONESIA (PNI)

BAB I

PENDAHULUAN

Bung Karno-masa pengabdiannya sejak tahun 1918, masa muda,


hingga wafatnya 21 Juni 1970-sudah memformulasikan pikiran-pikiran
brilyan. Pikiran-pikiran itu lalu menjadi kesaksian sejarah perjalanan
kemanusiaan. Pikiran Bung Karno yang kemudian meluncur melalui tulisan,
ucapan, dan tindakan, bahkan diamnya itu yang olehnya lalu dikatakan
sebagai ajaran Bung Karno dalam pidato tanggal 17 Agustus 1965.
Bung Karno adalah salah seorang perintis berdirinya Partai Nasional
Indonesia (PNI). PNI adalah partai politik penting pertama yang
beranggotakan orang-orang bumiputera, semata-mata mencita-citakan
kemerdekaan politik, berpandangan kewilayahan dengan batas-batas yang
meliputi seantero kekuasaan pemerintah Hindia Belanda dan
berterusterang mengusung ideologi “nasionalisme yang sekuler”. Cikal
bakal PNI dari Algemeene Studieclub (Kelompok Belajar Umum) yang
didirikan Soekarno pada 1925 di Bandung. Algemeene Studieclub yang
terinspirasi oleh kelompok studi yang didirikan Soetomo di Surabaya ini
didirikan oleh dan untuk kalangan mahasiswa, terutama mahasiswa
Technische Hogeschol (Sekolah Tinggi Teknik). Algemeene Studieclub
akhirnya menjadi sebuah organisasi yang sifatnya politis.

Dalam kelompok inilah Soekarno banyak menggelar diskusi-diskusi


yang amat penting dalam pembentukan pandangan politiknya, terutama
ihwal “persatuan nasional”. Dari diskusi-diskusi inilah Soekarno
mendapatkan bahan-bahan untuk artikelnya yang terkenal ihwal persatuan
antara golongan nasionalis, Islam dan marxis. Gagasan persatuan yang
punya kecenderungan eklektik itu pula yang diadopsi Soekarno dalam
program-program PNI yang ia dirikan bersama kawan-kawannya yang aktif

Page S E J A R A H P E R G E R A K A N N A S I O N A L
2010 PARTAI NASIONAL INDONESIA (PNI)

di Algemeene Studieclub. Seperti apakah perjalanan sejarah partai politik


ini?.

BAB II
PEMBAHASAN
SEJARAH PARTAI NASIONAL INDONESIA

Partai Nasional Indonesia (PNI) berdiri tahun 1927. Dilatarbelakangi


oleh pemikiran-pemikiran para mahasiswa yang dulunya tergabung dalam
Perhimpunan Indonesia, memang sangat dirasakan besar konstribusi
perhimpunan Indonesia dalam hal membentuk PNI, ini dikarenakan banyak
tokoh dan anggota dari Perhimpunan Indonesia yang ikut menjadi angota
PNI. Walaupun satu sama lain dari kedua organisasi tersebut tidak memiliki
hubungan, tetapi kesamaan pola pikir dan perinsip-perinsip yang hampir
sama dimiliki keduanya. Propaganda-propaganda yang dilakukan oleh PNI
pada masa permulaan juga dinilai merupakan kelanjutan propaganda-
propaganda dari Perhimpunan Indonesia.

Suasana politik yang sedang memanas, respon pemerintah Hindia


Belanda yang reaksioner, tumbuh dan berkembangnya paham-paham
Nasionalisme moderen di Indonesia telah memberikan jalan kearah
terciptanya gerakan-gerakan yang sifatnya tidak evolusioner lagi, tetapi
kegerakan yang lebih bercorak Nasionalisme murni dan bersifat “radikal”.

Kegagalan pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun


1926/1927 yang juga mengakibatkan partai tersebut menjadi terlarang
untuk berdiri di Indonesia, mengakibatkan banyak anggotanya
kebingungan. Mereka menginginkan terus berjuang untuk terciptanya
kehidupan baru bagi masyarakat, oleh karna itu mereka masih butuh
tempat atau wadah yang menampung aspirasi politiknya. Tetapi pada masa

Page S E J A R A H P E R G E R A K A N N A S I O N A L
2010 PARTAI NASIONAL INDONESIA (PNI)

itu tidak ada partai atau perhimpunan yang dianggap seuai dengan apa
yang mereka cita-citakan. Oleh sebab itu butuh pembentukan wadah baru
yang bersifat revolusioner dan mudah diterima.

Awal mulanya kelahiran PNI ditandai dengan pembentukan


kelompok-kelompok studi di Surabaya oleh Sutomo dan Bandung oleh
Soekarno yang kemudian berkembang ke seluruh Jawa dan meluas lagi ke
luar Jawa. Tujuan pendirian kelompok-kelompok studi ini agar para pelajar
Jawa dapat bersatu, menanamkan kesadaran kepada mereka bahwa
Indonesia adalah suatu bangsa.

Dari kelompok-kelompok belajar tersebut, banyak dilakukan


pertemuan pertemuan yang membicarakan keadaan-keadaan sosial politik
pada saat tersebut. Pada bulan April di kediaman Soekarno merencanakan
pembentukan sebuah partai baru. Terdapat orang orang yang hadir pada
waktu itu seperti Ishak, Sunaryo, Tjipto Mangoenkoesoemo, J. Tilaar, dan
Sujadi. Mereka yang hadir akan menjadi anggota panitia yang harus
mempersiapkan kongres nasional secepatnya. Namun pertemuan ini hanya
dilakukan secara tertutup. Pertemuan lain dilakukan oleh mereka pada 4
Juli 1927. mereka merencanakan rencana pembentukan sebuah partai baru
dengan nama Partai Nasional Indonesia (PNI) secara terbuka. Pertemuan 4
juli tersebut menetapkan Soekarno sebagai ketua dan anggaran anggaran
dasar keorganisasian.

PNI pun mulai berkembang. Pada akhir tahun 1927 tercatat menjadi 3
cabang. Selain di Bandung juga terbentuk cabang di Yogyakarta dan di
Batavia. Pada bulan Desember dibentuk juga sebuah panita di Surabaya
untuk persiapan pembentukan cabang baru di kota tersebut. Di Surabaya
sendiri PNI resmi berdiri pada 5 February 1928.

Tujuan PNI adalah untuk mencapai Indonesia yang merdeka terlepas


dari segala penjajahan. PNI yakin jika Indonesia merdeka dan terlepas dari
penjajahan maka susunan kehidupan, struktur social masyarakat Indonesia

Page S E J A R A H P E R G E R A K A N N A S I O N A L
2010 PARTAI NASIONAL INDONESIA (PNI)

akan kembali seperti sebagai mana mestinya. Tujuan tersebut bisa dipakai
kalau kita bisa berdiri sendiri atau percaya pada diri sendiri, dan tidak
bekerja sama dengan pemerintah kolonial Belanda. PNI yakin, dengan
gerakan-gerakannya yang revolusioner pemerintah kolonial Belanda tidak
akan memberikan, membantu, atau memberi jalan untuk tercapainya suatu
kemerdekaan.

Organisasi ini mulai menanjak dan terkenal. Propaganda-propaganda


tulisan maupun lisannya banyak menyihir dan mempengaruhi rakyat. Pada
permulaanya tema yang banyak diangkat adalah tentang hubungan yang
sifatnya penjajahan dan konflik yang tidak dapat dihindari antara kaum
penjajah dan kaunm yang di jajah, perlunya melawan front kulit putih,
perlunya pembentukan negara dalam negara, perlunya menumbuhkan
percaya akan kekuatan diri sendiri dan melepaskannya ketergantungan kita
pada Belanda dengan jalan “berdiri dengan kaki sendiri” untuk meraih
kemerdekaan.

Dalam rapat tanggal 17- 18 Desember 1927 di Bandung terjadi suatu


moment dimana organisasi-organisai pergerakan nasional yang selama ini
berjuang dibawah benderanya masing-masing berkumpul dalam satu
forum. Partai Nasional Indonesia dengan beberapa organisasi lain seperti
Partai Sarikat Islam, Budi Utomo, Pasundan, Soematranen Bond, Kaum
Betawi, Indonesische Studieclub dan Allgemene sepakat mendirikan
federasi perhimpunan politik yang mereka beri nama Permufakatan
Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI).

24-26 Maret dilakukan penyusunan penyusunan azas dan daftar


usaha yang disahkan 27-30 Mei 1928. dalam program azas tersebut
dikemukakan bahwa: “perubahan-perubahan struktur masyarakat pada
abad XVI yang membawa pula pada kebutuhan-kebutuhan ekonomi baru,
menyebabkan timbulnya imperialisme Belanda”. Demi kepentingan
imperialisme tersebut, Indonesia dijadikan tempat penanaman modal.

Page S E J A R A H P E R G E R A K A N N A S I O N A L
2010 PARTAI NASIONAL INDONESIA (PNI)

Dari presfektif ekonomi Indonesia, hal ini berarti drainage kekayaan.


Hal ini berakibat pada rusaknya struktur social, ekonomi, dan politik
Indonesia(C.Utomo:1995). Oleh karna itu PNI dengan menjalin persatuan
dan kesatuan bangsa, tanpa mementingkan kepentingan agama, ras, dan
suku bangsa untuk melawan kolonialisme penjajah dan tanpa bantuan
orang lain, kemerdekaan bisa dicapai.

Seiring berjalannya waktu PNI pun makin melebarkan sayap


eksistensinya. Pergerakan perjuangannya yang selalu revolusioner telah
banyak menghimpun banyak kekuatan. Masa dari anggotanyapun kian
bertambah. Pada Bulan mei 1929 anggota PNI sampai pada jumlah 3.860
orang. Kenaikan ini sebagai akibat dari propaganda yang dilakukan dengan
sangat aktif sepanjang tahun.

Dengan memasang program pengorganisasian sebanyak-banyaknya


massa, diasuh oleh semangat membangun persatuan massa dan mencoba
menghindari rentang perbedaan pandangan dengan ideologi lain, PNI
melaju dengan cepat sebagai partai politik yang didukung oleh anggota
yang melimpah ruah. Bakat pidato Soekarno dan kemampuan Soekarno
dalam memahami bahasa rakyat jelata dan menyampaikan gagasan-
gagasan politiknya juga dengan bahasa yang dipahami rakyat jelata,
menjadi salah satu faktor determinan dari tumbuhnya PNI sebagai partai
dengan massa yang melimpah.

Pemerintah Kolonial Belanda dibawah tangan Gubernur Jendral De


Graeff mulai geram atas tindakan tindakan PNI. Berbahaya dimata
pemerintah kolonial karena PNI merupakan gerakan yang bersifat
revolusioner kerena banyak gagasan dan anggotanya bekas pPerhimpunan
Indonesia (PI). Untuk membendung pergerakan-pergerakan nasional ini,
tampaknya pemerintah kolonial belanda mencoba memisahkan kaum
nasionalis moderat dengan kelompok-kelompok nasioalis ekstrim agar

Page S E J A R A H P E R G E R A K A N N A S I O N A L
2010 PARTAI NASIONAL INDONESIA (PNI)

mereka tidak cepat berkembang. Mereka juga menggunakan politik adu


domba agar kedua kaum pergerakan tersebut saling bersengketa dan
terpecah.

Pengaruh PNI semakin besar, sebaliknya pemerintah kolonial harus


lebih bisa membendung gerakan-gerakan PNI. Pemerintah menilai PNI
berbahaya bagi stabilitas social dan stabilitas politik Hindia Belanda. Untuk
itu dilakukanlah berbagai upaya untuk melakukan tinadakan tegas
terhadap tokoh-tokohnya. Isu akan dilancarkannya gerakan pemberontakan
pada tahun 1930 menjadi alasan pemerintah untuk melakukan
penggeledahan pdan penangkapan terhadap tokoh-tokoh PNI.

29 Desember Soekarno dan kawan-kawan ditangkap oleh


pemerintahan Hindia belanda. Beliau dan beberapa anggota yang lainnya
dinyatakan bersalah oleh pengadilan. Soekarno diponis 4 tahun penjara.
Berdasarkan pertimbangan keberlangsungan perjuangan nasional, dalam
kongres luar biasa ke II di Jakarta, diambil keputusan untuk membubarkan
Partai Nasional indonesia pada tangal 25 April 1931. pembubaran ini
menimbulkan pro kontra dari para anggotanya. Dan dari sinilah akan
terbentuk dua kubu yang nantinya melahirkan Partai Indonesia (partindo)
dan PNI baru.

Tahun 1998 PNI dihidupkan kembali dan mengikuti Pemilu tahun


1999 dengan nama PNI Soepeni. Memperoleh 0,36 persen suara nasional.
Sesuai dengan UU No. 31 Tahun 2002, maka PNI Soepeni tidak
diperbolehkan mengikuti Pemilu 2004. Oleh karena itu partai ini memakai
nama baru yaitu Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI Marhaenisme)
dan mendaftarkan diri untuk mengikuti Pemilu 2004 dan berhasil lolos dari
verifikasi serta memenuhi persyaratan yang ditentukan.

Partai berlandaskan perjuangan marhaenisme ini memberikan


prioritas kepada perbaikan nasib buruh, petani dan nelayan dalam

Page S E J A R A H P E R G E R A K A N N A S I O N A L
2010 PARTAI NASIONAL INDONESIA (PNI)

programnya. Selain itu partai juga menekankan memperjuangkan


terselenggaranya pemerintahan yang bebas dari KKN serta
mengembangkan nasionalisme Indonesia yang tidak chauvinistik.

Partai Nasional Indonesia (PNI) Marhaenisme adalah salah satu dari


enam partai yang hidup dari bayang-bayang kebesaran salah satu pendiri
republik ini, Soekarno atau Bung Karno. PNI didirikan Bung Karno tahun
1927. Para pendiri PNI Marhaenisme menambah kata Marhaenisme pada
partai yang didirikan Bung Karno tersebut. Marhaenisme adalah salah satu
ajaran Bung Karno berkaitan dengan rakyat jelata.

Kata ini konon kabarnya adalah nama seorang rakyat kecil di Jawa
Barat yang bertemu dengan Bung Karno. Pertemuan itu memberi inspirasi
Bung Karno menciptakan sebuah ajaran filosofis praktis mengenai rakyat
jelata Indonesia ini. Nama Marhaenisme itu yang kini banyak disebarkan
oleh Sukmawati Soekarnoputri untuk memenangkan partai ini. Sukmawati
mengaku tidak mudah pada masa sekarang menyebarkan ajaran
Marhaenisme. Orang muda sudah tidak mengenal lagi kata Marhaen. Ini
membuat Sukmawati merasa lelah untuk menyosialisasikan kembali ajaran
dari ayahnya itu.

Visi:

1. Membentuk citra partai yang konsisten dengan perjuangan rakyat


Indonesia sesuai dengan cita-cita perjuangannya, dan sebagai partai
alternatif abad ke-20 yang mampu menjawab tantangan dan
permasalahan bangsa.
2. Menegakkan, membela dan mengisi kemerdekaan Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang - Undang
Dasar 1945.
3. Memperjuangkan terlaksananya kesejahteraan rakyat dan
mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga terwujud suatu masyarakat

Page S E J A R A H P E R G E R A K A N N A S I O N A L
2010 PARTAI NASIONAL INDONESIA (PNI)

yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, yaitu Masyarakat


Pancasila / Masyarakat Marhaenistis.
4. Memperjuangkan tegaknya kedaulatan lembaga perwakilan, kedaulatan
hukum dan hak asasi manusia serta penyelenggaraan negara bebas
dari korupsi, kolusi, nepotisme, manipulasi, otoriter, sehingga terwujud
pemerintahan yang bersih, adil dan berwibawa.
5. Memperjuangkan tata dunia baru yang aman, damai dan sejahtera
berdasarkan kebangsaan, kemerdekaan, kedaulatan, demokrasi
Pancasila, perikemanusiaan dan keadilan sosial.

Arti penting PNI dalam sejarah pergerakan kebangsaan terletak pada


program partai tersebut yang gigih dan terus terang dalam mengupayakan
terbangunnya sebuah front persatuan yang melintasi batas-batas ideologi
dan cara perjuangan. Soekarno memang berada paling depan dalam ikhtiar
yang cukup sulit direalisasikan pada masa yang sudah menampakkan
kompleksitasnya.

Pada tahun 2007 Partai yang pernah dipimpin Bung Karno itu kembali
bernama Partai Nasional Indonesia (PNI) dipimpin oleh Putra Ibu Supeni;
Agus Supartono, BA.

Page S E J A R A H P E R G E R A K A N N A S I O N A L
2010 PARTAI NASIONAL INDONESIA (PNI)

BAB III

KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat disimpulakan bahwa :

1. 1927 - Didirikan di Bandung oleh para tokoh nasional seperti Dr. Tjipto
Mangunkusumo, Mr. Sartono, Mr Iskaq Tjokrohadisuryo dan Mr Sunaryo.
Selain itu para pelajar yang tergabung dalam Algemeene Studie Club yang
diketuai oleh Ir. Soekarno turut pula bergabung dengan partai ini.
2. 1928 - Berganti nama dari Perserikatan Nasional Indonesia menjadi Partai
Nasional Indonesia
3. 1929 - PNI dianggap membahayakan Belanda karena menyebarkan ajaran-
ajaran pergerakan kemerdekaan sehingga Pemerintah Hindia Belanda
mengeluarkan perintah penangkapan pada tanggal 24 Desember 1929.
Penangkapan baru dilakukan pada tanggal 29 Desember 1929 terhadap
tokoh-tokoh PNI di Yogyakarta seperti Soekarno, Gatot Mangkupraja,
Soepriadinata dan Maskun Sumadiredja
4. 1930 - Pengadilan para tokoh yang ditangkap ini dilakukan pada tanggal 18
Agustus 1930. Setelah diadili di pengadilan Belanda maka para tokoh ini
dimasukkan dalam penjara Sukamiskin, Bandung. Dalam masa pengadilan ini
Ir. Soekarno menulis pidato "Indonesia Menggugat" dan membacakannya di
depan pengadilan sebagai gugatannya.
5. 1931 - Pimpinan PNI, Ir. Soekarno diganti oleh Mr. Sartono. Mr. Sartono
kemudian membubarkan PNI dan membentuk Partindo pada tanggal 25 April
1931.[2] Moh. Hatta yang tidak setuju pembentukan Partindo akhirnya
membentuk PNI Baru. Ir. Soekarno bergabung dengan Partindo.
6. 1933 - Ir. Soekarno ditangkap dan dibuang ke Ende, Flores sampai dengan
1942
7. 1934 - Moh. Hatta dan Syahrir dibuang ke Bandaneira sampai dengan 1942
8. 1955 - PNI memenangkan Pemilihan Umum 1955.
9. 1999 - Di pimpin oleh Supeni mantan Duta besar keliling Indonesia. PNI
Mengikuti pemilu pasca runtuhnya kekuasaan Presiden Soeharto.

Page S E J A R A H P E R G E R A K A N N A S I O N A L
2010 PARTAI NASIONAL INDONESIA (PNI)

10. 2000 - Setelah Kongres Nasional pada tanggal 6 Juli 2000, PNI berubah nama
menjadi PNI Marhaenisme dan diketuai oleh Sukmawati Soekarno, anak dari
Soekarno
11. 2007 – Partai yang pernah dipimpin Bung Karno itu kembali bernama Partai
Nasional Indonesia (PNI) dipimpin oleh Putra Ibu Supeni; Agus Supartono, BA.

DAFTAR PUSTAKA

Utomo C. Budi (1995). Dinamika Pergerakan Kebangsaan Indonesia dari


kebangkitan hingga kemerdekaan. Semarang: Ikip Semarang Press.

Soekarno. (1983). Indonesia Menggigat. Jakarta: Tjita Agung

Tirtoprojo, Susanto (1980). Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia. Jakarta:


Pembangunan

http://forums.marsudirini-bks.sch.id/free-for-all/sejarah/

http://jurnalrepublik.blogspot.com/2007/07/pni.html

http://partainasionalindonesia.blogspot.com/2007/08/sejarah-pni.html

http://pemilu.inilah.com/partai/pni/

Page S E J A R A H P E R G E R A K A N N A S I O N A L

Vous aimerez peut-être aussi