Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh:
Eko Supriyanto, ST
PENERAPAN DOKUMEN KONTRAK
Dokumen kontrak harus diinterpretasikan
dalam urutan kekuatan hukum sebagai
berikut:
a. Surat Perjanjian;
b. Surat penunjukan Penyedia jasa;
c. Surat penawaran;
d. Addendum dikumen lelang (bila ada);
e. Syarat-syarat khusus kontrak;
f. Syarat-syarat umum kontrak;
g. Spesifikasi teknis;
h. Gambar-gambar;
i. Daftar kuantitas dan harga;
j. Dokumen lain yang tercantum dlm lampiran
kontrak
DIREKSI TEKNIS DAN PANITIA
PENELITI PELAKSANAAN KONTRAK
Minimal berisi :
a. Informasi pengadaan;
b. Organisasi proyek pengguna jasa dan penyedia jasa;
c. Jadual pelaksanaan pekerjaan;
d. Prosedur pelaksanaan pekerjaan;
e. Prosedur instruksi kerja;
f. Pelaksana kerja.
PEMERIKSAAN BERSAMA
a. Pada tahap awal pelaksanaan kontrak, setelah
penerbitan SPMK, direksi teknis, panitia peneliti
pelaksanaan kontrak dan penyedia jasa melaksanakan
pemeriksaan lapangan bersama dengan melakukan
pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lapangan
untuk setiap rencana mata pembayaran guna
menetapkan kuantitas awal.
b. Hasil pemeriksaan lapangan bersama dituangkan dalam
berita acara. Apabila dalam pemeriksaan bersama
mengakibatkan perubahan isi kontrak maka harus
dituangkan dalam bentuk adendum kontrak.
c. Selanjutnya pemeriksaan lapangan bersama harus
dilakukan oleh direksi teknis dan penyedia jasa selama
periode pelaksanaan kontrak untuk menetapkan
kuantitas pekerjaan yang telah dilaksanakan guna
pembayaran hasil pekerjaan.
PERUBAHAN KEGIATAN
PEKERJAAN
Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara
kondisi lapangan pada saat pelaksanaan dengan
spesifikasi teknis dan gambar yang ditentukan dalam
dokumen kontrak, maka pengguna jasa bersama
penyedia jasa dapat melakukan perubahan kontrak
yang meliputi antara lain :
a. Menambah atau mengurangi kuantitas pekerjaan
yang tercantum dalam kontrak;
b. Menambah atau mengurangi jenis pekerjaan/mata
pembayaran;
c. Mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan
sesuai dengan kebutuhan lapangan.
Pekerjaan tambah tidak boleh melebihi 10% (sepuluh
persen) dari nilai harga yang tercantum dalam
kontrak awal.