Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Makalah
Disusun Oleh :
Ogi Nurhari
(21081077)
Makalah “Farmakognosi Umum”
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr Wb,
Puji dan Syukur marilah saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas ridho dan
karuniaNya lah saya dapat menyelesaikan Makalah Farmakognosi ini dengan baik.
Wassalamu’alaikum Wr Wb,
2
Makalah “Farmakognosi Umum”
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................3
2. Mineral........................................................................................................23
2.1. Definisi Mineral Secara Umum.............................................................23
2.2. Skala Kekerasan MOH’s........................................................................24
2.3. Mineral Dalam Kehidupan Manusia (Dietary Mineral)........................26
3
Makalah “Farmakognosi Umum”
BAB IV PENUTUP.............................................................................................................49
1. Kesimpulan..........................................................................................................49
2. Kata Penutup.......................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................50
4
Makalah “Farmakognosi Umum”
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sebagai mahluk hidup, manusia membutuhkan nutrisi dari makanan untuk menghasilkan
5
Makalah “Farmakognosi Umum”
2. Tujuan
3. Pembatasan Masalah
Dalam penulisan makalah ini, penulis membatasi masalah pada pembahasan mengenai
Farmakognosi umum mencakup pengetahuan tentang “Vitamin dan Mineral” sebagai zat – zat
terdapat di alam yang berperan penting bagi kehidupan manusia, dan teori serta faktor-faktor
yang berkaitan dengan pembahasan tersebut.
4. Metode Penelitian
Pengumpulan data yang didapatkan dari berbagai sumber, diantaranya : dari internet dan
buku tentang “Farmakognosi Umum”, serta berbagai sumber yang mendukung dalam
pembuatan makalah ini.
6
Makalah “Farmakognosi Umum”
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Vitamin dan Mineral merupakan zat yang sangat berguna bagi tubuh manusia, keduanya
1. VITAMIN
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik amina
berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang
tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang
berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Tanpa vitamin manusia,
hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup dan kekurangan
vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh.
Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina
(amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada
awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali
tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah
kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini
digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
7
Makalah “Farmakognosi Umum”
Vitamin merupakan suatu senyawa yang telah lama dikenal oleh peradaban manusia.
Sudah sejak ribuan tahun lalu, manusia telah mengenal vitamin sebagai salah satu senyawa
yang dapat memberikan efek kesehatan bagi tubuh. Seiring dengan berkembangnya zaman dan
ilmu pengetahuan, berbagai hal dan penelusuran lebih mendalam mengenai vitamin pun turut
diperbaharui. Garis besar sejarah vitamin dapat dibagi menjadi 5 era penting. Disetiap era
tersebut, terjadi suatu kemajuan besar terhadap senyawa vitamin ini yang diakibatkan oleh
Era pertama dimulai pada sekitar tahun 1500-1570 sebelum masehi. Pada masa itu,
banyak ahli pengobatan dari berbagai bangsa, seperti Mesir, Cina, Jepang, Yunani, Roma, Persia,
dan Arab, telah menggunakan ekstrak senyawa (diduga vitamin) dari hati yang kemudian
digunakan untuk menyembuhkan penyakit kerabunan pada malam hari. Penyakit ini kemudian
diketahui disebabkan oleh defisiensi vitamin A. Walau pada masa tersebut ekstrak hati tersebut
banyak digunakan, para ahli pengobatan masih belum dapat mengidentifikasi senyawa yang
dapat menyembuhkan penyakit kerabunan tersebut. Oleh karena itu, era ini dikenal dengan era
penyembuhan empiris (berdasarkan pengalaman).
8
Makalah “Farmakognosi Umum”
Beberapa tahun berselang, ilmuwan Sir Frederick G. Hopkins yang sedang melakukan
analisis penyakit beri-beri pada hewan menemukan bahwa hal ini disebabkan oleh kekurangan
suatu senyawa faktor pertumbuhan (growth factor).
Pada tahun 1911, seorang ilmuwan kelahiran Amerika bernama Dr. Casimir Funk berhasil
mengisolasi suatu senyawa yang telah dibuktikan dapat mencegah peradangan saraf (neuritis)
untuk pertama kalinya. Dr. Casimir juga berhasil mengisolasi senyawa aktif dari sekam beras
yang diyakini memiliki aktivitas antiberi-beri pada tahun berikutnya. Pada saat itulah (dan untuk
Masa Keemasan
Era ketiga sejarah vitamin terjadi beberapa dekade berikutnya. Pada masa tersebut,
terjadi banyak penemuan besar mengenai vitamin itu sendiri, meliputi penemuan vitamin jenis
baru, metode penapisan yang diperbahurui, penggambaran struktur lengkap vitamin, dan
síntesis vitamin B12. Oleh karena hal tersebutlah, era ketiga dari garis besar sejarah vitamin ini
dikenal dengan masa keemasan (golden age). Banyak penelti yang mendapatkan hadiah nobel
atas penemuannya di bidang vitamin ini. Sir Walter N. Hawort mendapatkan nobel di bidang
kimia atas penemuan vitamin C pada tahun 1937. Hadiah nobel lainnya diperoleh oleh Carl
Peter Henrik Dam di bidang Fisiologi - Pengobatan pada tahun 1943 atas penemuannya
terhadap vitamin K. Fritz A Litmann juga turut memenangkan nobel atas dedikasinya dibidang
penelitian mengenai penemuan koenzim A dan perannya di dalam metabolisme tubuh.
9
Makalah “Farmakognosi Umum”
Era keempat ditandai dengan banyaknya penemuan mengenai fungsi biokimia vitamin di
dalam tubuh, perannya dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari, dan produksi komersial
vitamin untuk pertama kalinya dalam sejarah. Pada tahun 1930-an, para peneliti menemukan
bahwa vitamin B2 merupakan bagian dari “enzim kuning”. Vitamin B2 ini sendiri diperoleh dari
ekstrak ragi.
Melalui penelitian ini juga, kelompok vitamin B diketahui
Hanya dalam waktu 1 dekade berikutnya setelah era vitamin keempat, perkembangan
ilmu pengetahuan telah membawa vitamin keera berikutnya, yaitu era kelima dimana banyak
ditemukan nilai kesehatan dari masing-masing jenis vitamin dan penemuan baru mengenai
fungsi biokimia vitamin bagi tubuh. Masa ini dimulai pada tahun 1955 ketika Rudolf Altschul
menemukan bahwa niasin (vitamin B3) dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Peranan kesehatan ini terlepas dari efek defisiensi vitamin B3 itu sendiri maupun perannya
sebagai koenzim dalam metabolisme tubuh.
10
Makalah “Farmakognosi Umum”
Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yaitu vitamin
yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Hanya terdapat 2 vitamin yang larut
11
Makalah “Farmakognosi Umum”
dalam air, yaitu B dan C, sedangkan vitamin lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan K bersifat larut
dalam lemak. Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak)
dan di dalam hati. Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat
dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh,
sedangkan jenis vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh. [17]
Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya dapat
disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan
berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin,
riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Walau memiliki
peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam
bentuk provitamin yang tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang
berasal dari makanan yang kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki
kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain
dapat diperoleh melalui suplemen makanan.
Vitamin A (Retinol)
12
Makalah “Farmakognosi Umum”
dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah
satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan penting
dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh
paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Sumber makanan yang banyak mengandung
vitamin A, antara lain susu, ikan, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan
juga buah-buahan (terutama yang berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah, wortel,
pisang, dan pepaya).
Vitamin B
Vitamin B1 (Thiamin)
13
Makalah “Farmakognosi Umum”
Tiamina, vitamin B1, aneurin (bahasa Inggris: thio-vitamine, thiamine, thiamin) adalah
vitamin yang terlarut dalam air. Turunan fosfatnya ikut serta dalam banyak proses sel. Tiamin
disintesis dalam bakteri, fungi dan tanaman. Hewan harus memenuhi keperluan tiamin dari
Vitamin B2 (Riboflavin)
Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh,
terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas. Hal ini terkait dengan peranannya di
dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme
tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi.
Riboflavin, dikenal juga sebagai vitamin B2, adalah mikronutrisi yang mudah dicerna,
bersifat larut dalam air, dan memiliki peranan kunci dalam menjaga kesehatan pada manusia
dan hewan. Vitamin B2 diperlukan untuk berbagai ragam proses seluler. Seperti vitamin B
lainnya, riboflavin memainkan peranan penting dalam metabolisme energi, dan diperlukan
dalam metabolisme lemak, zat keton, karbohidrat dan protein.
Vitamin ini juga banyak berperan dalam pembetukkan sel darah merah, antibodi dalam
tubuh, dan dalam metabolisme pelepasan energi dari karbohidrat.
14
Makalah “Farmakognosi Umum”
Vitamin B3 (Niasin)
15
Makalah “Farmakognosi Umum”
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal
ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam
reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain vitamin ini adalah menjaga
komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam
Vitamin B6 (Piridoksin)
Vitamin B6 adalah suatu vitamin yang larut air dan termasuk dalam golongan vitamin B
kompleks. Piridoksal fosfat (PLP) adalah bentuk aktifnya dan merupakan kofaktor dalam
berbagai reaksi metabolisme asam amino, termasuk diantaranya proses transaminasi,
deaminasi, dan dekarboksilasi. PLP juga diperlukan dalam reaksi enzimatis yang mengatur
proses pelepasan glukosa dari glikogen.
Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini
banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan.
16
Makalah “Farmakognosi Umum”
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi
oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering kali
mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak
berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah
satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan
molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah.[6] Telur, hati, dan daging merupakan
sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12.
Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air
dan memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit.
Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya
yaitu asam askorbat. Beberapa karakteristiknya antara lain sangat
mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam.
Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi
kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk
17
Makalah “Farmakognosi Umum”
kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan
penyokong lainnya.
Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang
dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar
lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal
radikal bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju
mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit
- Sejarah Vitamin C
Vitamin C berhasil diisolasi untuk pertama kalinya pada tahun 1928 dan pada tahun 1932
ditemukan bahwa vitamin ini merupakan agen yang dapat mencegah sariawan. Albert Szent-
Györgyi menerima penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1937 untuk
penemuan ini. Selama ini vitamin C atau asam askorbat dikenal perananny dalam menjaga dan
memperkuat imunitas terhadap infeksi. Pada beberapa penelitian lanjutan ternyata vitamin C
juga telah terbukti berperan penting dalam meningkatkan kerja otak. Dua peneliti di Texas
Woman's University menemukan bahwa murid SMTP yang tingkat vitamin C-nya dalam darah
lebih tinggi ternyata menghasilkan tes IQ lebih baik daripada yang jumlah vitamin C-nya lebih
rendah.
Vitamin D (Calsiferol)
Vitamin D adalah grup vitamin yang larut dalam lemak prohormon. Vitamin D dikenal juga
dengan nama kalsiferol. Penamaan ini berdasarkan Union of Pure and Applied Chemist (IUPAC).
18
Makalah “Farmakognosi Umum”
Di dalam tubuh, vitamin ini banyak berperan dalam pembentukkan struktur tulang dan gigi
yang baik. Vitamin ini banyak ditemukan pada jeruk, stroberi, tomat, brokoli, dan sayuran hijau
lainnya.
Vitamin ini sendiri merupakan turunan dari molekul steroid yang merupakan salah satu
turunan dari kolesterol. Terdapat dua bentuk aktif dari vitamin ini, yaitu vitamin D2 dan vitamin
D3. Vitamin D2 atau dikenal juga dengan nama ergokalsiferol ini berasal dari turunan senyawa
kolesterol yang banyak ditemukan pada ragi dan tanaman. Vitamin D3 (kolekalsiferol) sendiri
Cholecalciferol (D3) ; Ergocalciferol (D2). Lihat simpul ganda pada bagian tengah atas.
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan
hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang
paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu
metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat
terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet).
Vitamin D merupakan satu-satunya jenis vitamin yang diproduksi tubuh. [3] Saat terpapar
cahaya matahari, senyawa prekursor 7-dehidrokolesterol akan diubah menjadi senyawa
kolekalsiferol.[3] Induksi ini terutama disebabkan oleh sinar ultraviolet B (UVB).[3] Pada tahap
selanjutnya, senyawa kolekalsiferol ini akan diubah menjadi senyawa kalsitrol yang merupakan
bentuk aktif dari vitamin D di dalam tubuh. [3] Kalsitrol sendiri diproduksi di ginjal yang kemudian
akan diedarkan ke bagian-bagian tubuh yang membutuhkan, terutama di organ tulang dan gigi.
19
Makalah “Farmakognosi Umum”
Vitamin E (Tokoferol)
Vitamin E adalah nama umum untuk dua kelas molekul (tocopherol dan tocotrienol) yang
memiliki aktivitas vitamin E dalam nutrisi
- Sejarah Vitamin E
Vitamin E pertama kali ditemukan pada tahun 1922 oleh Dr. H.M
Evans dari California melalui penelitian untuk mempertahankan
kehamilan normal tikus betina diperlukan suatu subtansi tak dikenal.
Tanpa bahan ini, janin tikus akan mati dalam sepuluh hari saat
dikandung. Tikus jantan yang kekurangan bahan ini juga mengalami
kelainan pada testisnya. Sehingga saat itu vitamin E disebut sebagai
vitamin anti kemandulan. Pada wanita juga dianjurkan sebagai
perawatan untuk kemandulan, kelainan menstruasi, peradangan vagina, gejala menopause,
mencegah keguguran dan kesuburan benih
Vitamin E pertama kali diisolasi pada tahun 1936 dari minyak tepung gandum. Disebut
vitamin E karena ditemukan setelah vitamin-vitamin yang sudah ada yaitu A, B, C, dan D. Bentuk
vitamin E merupakan kombinasi dari delapan molekul yang sangat rumit yang disebut
’tocopherol’.
20
Makalah “Farmakognosi Umum”
Kata ’tocopherol’ berasal dari bahasa Yunani: Toketos yang berati ’kelahiran anak’ dan
Phero berarti ’saya bawa’, akhiran ’-ol’ ditambahkan untuk menunjukkan bahwa bahan ini
merupakan salah satu dari alkohol yang menyebabkan mabuk jika dikonsumsi dalam jumlah
banyak.
Tocopherol tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut lemak seperti minyak, lemak,
alkohol, aseton, eter dan sebagainya. Karena tidak larut dalam air, vitamin E dalam tubuh hanya
Vitamin E mudah didapat dari bagian bahan makanan yang berminyak atau sayuran.
Vitamin E banyak terdapat pada buah-buahan, susu, mentega, telur, sayur-sayuran, terutama
kecambah. Contoh sayuran yang paling banyak mengandung vitamin E adalah minyak biji
gandum, minyak kedelai, minyak jagung, alfalfa, selada, kacang-kacangan, asparagus, pisang,
strawberry, biji bunga matahari, buncis, ubi jalar dan sayuran berwarna hijau. Vitamin E lebih
banyak terdapat pada makanan segar yang belum diolah.
Satu unit setara dengan 1 mg alfa-tocopherol asetat atau dapat dianggap setara dengan 1
mg. Selain itu ASI juga banyak mengandung vitamin E untuk memenuhi kebutuhan bayi.
Dalam perkembangannya, Vitamin E diproduksi dalam bentuk pil, kapsul, dan lain-lain
sebagaimana vitamin-vitamin yang sudah terlebih dahulu ada. Vitamin yang sudah dikemas
dalam berbagai bentuk ini banyak dijual bebas di pasaran serta dianggap berguna.
21
Makalah “Farmakognosi Umum”
Vitamin K (Filokuinona)
phylloquinon
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan
penutupan luka. Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis
reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat. Oleh karena itu, kita perlu banyak
mengkonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar yang merupakan sumber vitamin K yang
baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh
2. MINERAL
22
Makalah “Farmakognosi Umum”
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral
termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk
dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks
dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk).
Mineral mempunyai peran yang sangat penting dalam suatu tanah, antara lain sebagai
23
Makalah “Farmakognosi Umum”
Lempeng
Tiang
Limas
Kubus
Batu permata kalau ditelaah adalah merupakan campuran dari unsur-unsur mineral.
Setiap mineral yang dapat membesar tanpa gangguan akan memperkembangkan bentuk
kristalnya yang khas, yaitu suatu wajah lahiriah yang dihasilkan struktur kristalen (bentuk
Kekerasan adalah sebuah sifat fisik lain, yang dipengaruhi oleh tata letak intern dari atom.
Untuk mengukur kekerasan mineral dipakai Skala Kekerasan MOHS (1773-1839).
1. Talk, mudah digores dengan kuku ibu jari
2. GIPS, mudah digores dengan kuku ibu jari
3. Kalsit, mudah digores dengan pisau
4. Fluorit, mudah digores dengan pisau
5. Apatit, dapat dipotong dengan pisau (agak sukar)
6. Ortoklas, dapat dicuwil tipis-tipis dengan pisau dibagian pinggir
7. Kwarsa, dapat menggores kaca
8. Topaz, dapat menggores kaca
9. Korundum, dapat mengores topaz
10. Intan, dapat menggores korundum
24
Makalah “Farmakognosi Umum”
Masing-masing mineral tersebut diatas dapat menggores mineral lain yang bernomor lebih
kecil dan dapat digores oleh mineral lain yang bernonor lebih besar. Dengan lain perkataan
SKALA MOHS adalah Skala relative. Dari segi kekerasan mutlak skala ini masih dapat dipakai
sampai yang ke 9, artinya no. 9 kira-kira 9 kali sekeras no. 1, tetapi bagi no. 10 adalah 42 kali
sekeras no. 1
K.E. Kinge (1860) dalam Han Sam Kay mengelompokkan batu permata yang dijadikan
perhiasan dalam lima belas kelas sebagai berikut :
1. Batu permata Kelas I, Nilai Keras antara 8 s/d 10
2. Batu Permata kelas II, Nilai Keras antara 7 s/d 8
3. Batu permata Kelas III, Batu permata kelas ini tergolong jenis batu mulia dan batu mulia
tanggung, nilai kerasnya kira-kira 7, sebagian besar terdiri dari asam kersik (kiezelzuur),
keculai pirus (tuquois)
4. Batu-Batu mulia Tanggung yaitu batu kelas IV, nilai keras antara 4 – 7
5. Batu kelas V, Batu kelas V nilai kerasnya dan kadar berat jenisnya sangat berbeda-beda.
Warnanya gelap (kusam) dan kebanyakan agak keruh, tidak tembus cahaya, batunya
sedikit mengkilap.
25
Makalah “Farmakognosi Umum”
MINERAL adalah bahan anoganik, bahan kimia yang didapat makhluk dari alam, yang
asalnya ialah dari tanah. Ada yang larut dalam air lalu masuk tubuh lewat air minum atau air
yang dipakai untuk mencuci sayur dan memasak.
Tubuh Kita merupakan sebuah karya agung, dibentuk dari unsur-unsur ini. Oleh karena itu,
mineral begitu penting untuk melengkapi kembali tubuh Kita dengan unsure - unsur mineral
yang digunakannya setiap hari. Proses kimia dan elektrik berjalan di dalam tubuh Kita setiap
saat. Proses dapat berfungsi dengan benar apabila keseimbangan mineral yang sesuai diberikan
26
Makalah “Farmakognosi Umum”
75 Trace Mineral yang ada dalam makanan alami merupakan yang paling baik untuk
system imunisasi dan kesehatan. Penelitian ilmiah menjelaskan bahwa semua Trace Mineral
harus terkandung dalam makanan untuk menghindari lemahnya system kekebalan tubuh.
Sekarang pertanyaannya, dimana Trace Mineral bisa kita dapatkan ? Kebanyakan Trace
Mineral berlimpah dalam tanah pada zaman dulu yang terbawa menuju lautan. Disana, mineral
tersebut didapatkan dalam proporsi yang sesuai, sama seperti proporsi dasar yang didapatkan
dalam tubuh yang sehat. Tapi saat ini tidak semua air laut mempunyai kandungan Trace Mineral
MINERAL itu biasanya masuk tubuh dalam bentuk garam, dan lalu digunakan dalam
bentuk elektrolit. Elektrolit ialah bentuk ion dari mineral itu, bermuatan listrik positif (+) atau
negatif (-). Ada sebagian mineral itu dipakai sel sebagai poros atau inti suatu molekul, ada pula
dipakai untuk menghubungkan suatu cabang ke batang suatu molekul.
MINERAL yang masuk tubuh lewat makanan sebagian diabsorpsi oleh dinding usus. dan
digunakan untuk berbagai kebutuhan hidup. Mineral yang digunakan oleh tubuh ialah : Fe
(ferrum, zat besi), Ca (calsium, zat kapur), Na (natrium), K (kalium), Cl (chlor), Mg (magnesium),
P (phosphor), fosfor), S (sulfur, belerang), Zn (zink, seng) I (iodium), F (flor), Co (cobalt), dan St
(srontium).
27
Makalah “Farmakognosi Umum”
BAB III
PEMBAHASAN
1. VITAMIN
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat
kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit. [3]
Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan
maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan
oleh senyawa lain.[2] Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis. Contohnya
adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu,
asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme
pada tubuh.
Vitamin A (Retinol)
28
Makalah “Farmakognosi Umum”
Vitamin A banyak berperan dalam pembentukan indra penglihatan bagi manusia. Vitamin
ini akan membantu mengkonversi sinyal molekul dari sinar yang diterima oleh retina untuk
menjadi suatu proyeksi gambar di otak kita. Senyawa yang berperan utama dalam hal ini adalah
retinol. Bersama dengan rodopsin, senyawa retinol akan membentuk kompleks pigmen yang
sensitif terhadap cahaya untuk mentransmisikan sinyal cahaya ke otak. Oleh karena itu,
kekurangan vitamin A di dalam tubuh seringkali berakibat fatal pada organ penglihatan.
Vitamin A juga dapat melindungi tubuh dari infeksi organisme asing, seperti bakteri
patogen. Mekanisme pertahanan ini termasuk ke dalam sistem imun eksternal, karena sistem
imun ini berasal dari luar tubuh. Vitamin ini akan meningkatkan aktivitas kerja dari sel darah
putih dan antibodi di dalam tubuh sehingga tubuh menjadi lebih resisten terhadap senyawa
toksin maupun terhadap serangan mikroorganisme parasit, seperti bakteri patogen dan virus.
- Antioksidan
Beta karoten, salah satu bentuk vitamin A, merupakan senyawa dengan aktivitas
antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas. Senyawa radikal bebas ini banyak berasal
dari reaksi oksidasi di dalam tubuh maupun dari polusi di lingkungan yang masuk ke dalam
tubuh. Antioksidan di dalam tubuh dapat mencegah kerusakan pada materi genetik (DNA dan
RNA) oleh radikal bebas sehingga laju mutasi dapat ditekan. Penurunan laju mutasi ini akan
berujung pada penurunan risiko pembentukan sel kanker. Aktivitas antioksidan juga terkait erat
dengan pencegahan proses penuaan, terutama pada sel kulit.
Konsumsi
Vitamin A memiliki 2 bentuk aktif yang dapat dicerna tubuh, yaitu retinil palmitat dan beta
karoten. Retinil palmitat berasal dari makanan hewani, seperti daging sapi, hati ayam, ikan,
susu, dan keju. Beta karoten sendiri berasal makanan nabati, seperti bayam, brokoli, dan wortel.
Bila kekurangan vitamin ini maka tubuh dapat mengalami gangguan pernafasan kerabunan dan
bahkan kebutaan, sedangkan kelebihan asupan vitamin A dapat menyebabkan mual, sakit
kepala, nyeri sendi, iritasi, dan kerontokkan rambut.
29
Makalah “Farmakognosi Umum”
Vitamin B
Vitamin B1 (Thiamin)
Sebuah senyawa turunan tiamina yang disebut benfotiamina, dengan efektif, mengurangi
plak amiloid dan fosforilasi protein tau pada area kortikal otak tikus dan menekan aktivitas
enzim glikogen sintase kinase 3. Penelitian ini sangat mirip dengan kondisi penderita Alzheimer
in vivo.
Membantu dalam memproses energi dari glukosa dan protein. Penting utnuk fungsi
Vitamin B2 (Riboflavin)
30
Makalah “Farmakognosi Umum”
Vitamin B3 (Niasin)
Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi,
metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam
menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai
jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini.
Vitamin B6 (Piridoksin)
Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang esensial
bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang
digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti
spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan
memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa
asing yang berbahaya bagi tubuh. Membantu otak memproduksi zat-zat kimia penting,
berperan dalam pembuatan protein.
31
Makalah “Farmakognosi Umum”
Vitamin B12, disebut juga kobalamin, adalah sebuah vitamin larut air yang berperan
penting dalam berfungsi normalnya otak dan sistem saraf, serta dalam pembentukan darah.
Vitamin ini merupakan salah satu dari delapan vitamin B. Umumnya, vitamin ini terlibat dalam
metabolisme setiap sel dalam tubuh, terutama pengaruhnya pada sintesis dan regulasi DNA
serta pada sintesis asam lemak dan produksi energi.
Vitamin B12 merupakan kumpulan senyawa-senyawa yang terhubung secara kimia, yang
Vitamin C diperlukan untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang
menghubungkan semua jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di tubuh
manusia. Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan patah tulang, memar, pendarahan
kecil, dan luka ringan.
Vitamin c juga berperan penting dalam membantu penyerapan zat besi dan mempertajam
kesadaran.
32
Makalah “Farmakognosi Umum”
Vitamin D (Calsiferol)
33
Makalah “Farmakognosi Umum”
Vitamin E (Tokoferol)
34
Makalah “Farmakognosi Umum”
Dosis vitamin E yang besar bisa memperbaiki dan mencegah terjadinya perkembangan
kelainan saraf. Beberapa penelitian menunjukan bahwa peningkatan konsumsi vitamin E dapat
meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Asupan vitamin E harian sebesar 10-30 mg dianggap
cukup untuk mempertahankan kadar viamin E dalam darah. Namun batas konsumsi vitamin E
yang dianjurkan adalah 8 sampai 10 IU (International Units)- suatu batas dimana sepertiga
orang Amerika menggunakannya.
Untuk keuntungan maksimal vitamin E, diperlukan 100 sampai 400 IU setiap hari. Sebagian
Vitamin K (Filokuinona)
Peneliti di Tufts menemukan bahwa vitamin K, khususnya K1, dapat mengurangi risiko
resistensi insulin sehingga membantu melawan diabetes. Penemuan ini diterbitkan dalam
Diabetes Care. Selain itu, vitamin ini juga membantu metabolisme di dalam tubuh terkait
dengan resistensi senyawa insulin. Di dalam tubuh, vitamin K juga dapat menekan proses
pendarahan di hati yang seringkali muncul akibat pemakaian senyawa aspirin atau antibiotik
secara berlebihan. Melalui mekanisme yang sama, vitamin K dapat memperlambat proses
pembentukan sel kanker di hati dan paru-paru.
Penelitian lain juga membuktikan bahwa selain diabetes, vitamin K juga dapat
meningkatkan kepadatan tulang sehingga terbentuk struktur rangka tubuh yang kuat.
Khususnya pada wanita, vitamin K juga dapat menurunkan risiko terkena osteoporosis. Di dalam
tulang, vitamin K ini akan membantu senyawa osteokalsin yang berperan dalam penyerapan
mineral untuk membentuk stuktur tulang yang kuat. Osteoklasin sendiri diproduksi oleh
osteoblas, kumpulan sel pembentuk tulang.
35
Makalah “Farmakognosi Umum”
Vitamin A (Retinol)
Apabila terjadi defisiensi vitamin A, penderita akan mengalami rabun senja dan katarak.
Selain itu, penderita defisiensi vitamin A ini juga dapat mengalami infeksi saluran pernafasan,
menurunnya daya tahan tubuh, dan kondisi kulit yang kurang sehat. Kelebihan asupan vitamin A
Vitamin B
Vitamin B1 (Thiamin)
Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit
kering dan bersisik. Tubuh juga dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan,
jantung, dan sistem saraf. Keletihan, lemah daya ingat, kekacauan mental, penyimpangan
perilaku, cepat marah.
Vitamin B2 (Riboflavin)
Umunya menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering,
bibir pecah-pecah, dan sariawan. Karena riboflavin memegang peranan besar dalam
metabolime energi di dalam tubuh maka defisiensi vitamin ini akan jelas berpengaruh pada
produksi energi tubuh.] Hal ini terjadi karena metabolisme pemecahan karbohidrat, lemak, dan
protein tidak berjalan dengan efisien. Secara fisik, defisiensi ini dapat terlihat dari warna mata
yang cenderung merah, peningkatan sensitifitas terhadap cahaya matahari, peradangan di
mulut, dan bibir pecah-pecah. Efek lainnya juga terlihat pada kerusakan jaringan kulit, keriput,
dan kuku pecah.
36
Makalah “Farmakognosi Umum”
Gejala awal defisiensi adalah sakit tenggorokan dan bibir pecah-pecah. Bila telah parah,
penderita akan mengalami anemia, gangguan saraf, pembengkakan lidah. Defisiensi vitamin B2
ini sering dialami oleh para pecandu alkohol.
Vitamin B3 (Niasin)
Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram otot,
gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual. Cepat marah, mudah letih, daya
konsentrasi lemah, perasaan tak menentu dan sulit tidur.
Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-
pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta
kesulitan untuk tidur.
Seperti vitamin lainnya, asam pantotenat hanya dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit.
Akan tetapi, bila jumlahnya tidak mencukupi maka tubuh akan mengalami banyak gangguan
kesehatan, seperti kekejangan dan mati rasa. Pada kondisi ringan, defisiensi asam pantotenat
dapat menyebabkan sakit kepala, insomnia, dan gangguan pencernaan. Biasanya, defisiensi ini
dialami oleh para pecandu alkohol dan manula. Hal ini disebabkan oleh menurunnya daya cerna
makanan sehingga banyak nutrisi yang tidak diserap tubuh dan segera hilang.
37
Makalah “Farmakognosi Umum”
Vitamin B6 (Piridoksin)
Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, keram
otot, dan insomnia. Cepat marah, mudah letih, daya konsentrasi lemah, kebiasaan tidur yang
buruk, dan lemah daya ingat.
Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu,
Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada persendian.
Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan
saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah.
Hipoaskorbemia (defisiensi asam askorbat) bisa berakibat seriawan, baik di mulut maupun
perut, kulit kasar, gusi tidak sehat sehingga gigi mudah goyah dan lepas, perdarahan di bawah
kulit (sekitar mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah dan depresi. Di samping itu, asam askorbat
juga berkorelasi dengan masalah kesehatan lain, seperti kolestrol tinggi, sakit jantung, artritis
(radang sendi), dan pilek.
Vitamin D (Calsiferol)
Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak
normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O dan X. Di samping itu, gigi akan mudah
mengalami kerusakan dan otot pun akan mengalami kekejangan.
38
Makalah “Farmakognosi Umum”
Penyakit lainnya adalah osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara
berlebihan di dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada
manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang
akibatnya berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan tubuh
mengalami diare, berkurangnya berat badan, muntah-muntah, dan dehidrasi berlebihan.
Vitamin E (Tokoferol)
Kekurangan vitamin E akan menyeabkan sel darah merah terbelah. Proses ini disebut
hemolisis eritrodit dan dapat dihindari dengan vitamin E.
Akibat lain kekurangan vitamin E adalah:
39
Makalah “Farmakognosi Umum”
Kelebihan : Pada umumnya vitamin E dianggap sebagai bahan yang cukup aman. Dalam
beberapa kasus, kelebihan vitamin E menimbulkan gangguan pada kinerja sistem imun terhadap
infeksi. Gejala yang akan dirasakan adalah sakit kepala, lemah dan selalu lelah, serta pusing
yang disertai gangguan penglihatan. Untuk itu, jumlah vitamin E dalam tubuh harus berada
dalam batasan yang ketat.
Vitamin K (Filokuinona)
40
Makalah “Farmakognosi Umum”
Diperlukan dosis yang tepat yang harus dipenuhi oleh manusia, tidak kekurangan ataupun
kelebihan karena akan menimbulkan dampak negative bagi fungsi tubuh.
2. MINERAL
2.1. Fungsi dan Manfaat Mineral
41
Makalah “Farmakognosi Umum”
Ketika disandingkan dengan kata vitamin, mineral memegang peranan penting bagi
perkembangan dan kesehatan tubuh. Tubuh yang kekurangan mineral merupakan salah satu
penyebab timbulnya berbagai macam keluhan penyakit, mulai dari sakit kepala hingga
terganggunnya kesehatan jantung.
Sebenarnya, apakah yang dimaksud dengan mineral? Mineal merupakan sekelompok
senyawa anorganik yang dibutuhkan tubuh untuk kelancaran proses metabolisme. Mineral ini
pun dibagi menjadi dua, yaitu mineral utama yang terdiri dari kalsium, fosfor, magnesium,
Ferro / Besi / Fe
Fe: banyak terdapat dalam hati, telur, ikan, lokan, kacang-kacangan, sayur, dan sereal.
Dalam lambung bereaksi dengan asam lambung HCL membentuk FeCL2.
42
Makalah “Farmakognosi Umum”
Yodium / Iodium / I
Zat mineral yodium biasanya terdapat pada garam dapur yang tersedia bebas di pasaran,
namun tidak semua jenis dan merk garam dapur mengandung yodium. Yodium berperan
penting untuk membantu perkembangan kecerdasan atau kepandaian pada anak. Yodium juga
dapat membatu mencegah penyakit gondok, gondong atau gondongan. Yodium berfungsi untuk
membentuk zat tirosin yang terbentuk pada kelenjar tiroid.
I: Penting untuk membikin hormon tiroksin yang dihasilkan oleh kelenjar gondok. Sumber
terutama ikan laut, kerang, dan agar. Anak, ibu hamil dan sedang menyusukan perlu lebih
banyak unsur ini dari pada orang dewasa biasa. Rakyat sekarang diharuskan pemerintah dipasok
oleh unsur I lewat garam dapur. Jika defisiensi timbul penyakit gondok dan pertumbuhan anak
terhambat atau terganggu.
43
Makalah “Farmakognosi Umum”
Phospor / Fosfor / P
Fosfor berfungsi untuk pembentukan tulang dan membentuk gigi.
P: Untuk memegang peran utama dalam membina struktur dan fisiologi tubuh makhluk.
ATP, asam nukleat, membran, protein, dan berbagai enzim mengandung P dalam bentuk ikatan
fosfat. Untuk melepaskan glukosa dari glikogen sebagai sumber energi dan untuk mengubah
glukosa jadi glukogen yanag akan disimpan dalam hati dan otot, perlu gugus fosfat sebagai
pelaksana reaksi. Unsur ini diabsorpsi tubuh dari usus berupa ion fosfat. Ion ini ada yang
44
Makalah “Farmakognosi Umum”
Magnesium / Mg
Fungsi atau kegunaan dari magnesium adalah sebagai zat yang membentuk sel darah
merah berupa zat pengikat oksigen dan hemoglobin.
Mg; Sebagian besar terkandung dalam tulang. Juga berperan untuk kelancaran pekerjaan
berbagai enzim. Banyak terdapat dalam makanan berupa sayur dan buah. Jika sumber dari
hewan, banyak terdapat dalam susu, ikan, dan daging.
Mangaan / Mangan / Mn
Mangaan berfungsi untuk mengatur pertumbuhan tubuh kita dan sistem reproduksi.
Kalium / K
Kalium kita butuhkan sebagai pembentuk aktivitas otot jantung.
K: Bekerja sama dengan Na mengatur keseimbangan kadar air sel, dan bersama Na
berguna pula untuk mengatur kelancaran keluar-masuk zat makanan dari/ke dalam sel.
45
Makalah “Farmakognosi Umum”
Tembaga / Cuprum / Cu
Tembaga pada tubuh manusia berguna sebagai pembentuk hemo globin pada sel darah
merah.
Kalsium / Calcium / Ca
Kalsium atau disebut juga zat kapur adalah zat mineral yang mempunyai fungsi dalam
membentuk tulang dan gigi serta memiliki peran dalam vitalitas otot pada tubuh.
46
Makalah “Farmakognosi Umum”
47
Makalah “Farmakognosi Umum”
Natrium / N
N: Berguna untuk membentuk protein, ATP, dan asam nukleat. Tak ada ketiga unsur ini
maka tak terbentuk sel, berarti tak ada kehidupan. Unsur ini banyak terkandung dalam sayur,
buah, umbi, dan biji. Biasanya masuk tubuh dalam bentuk nitrat (NO3-). Di udara banyak
terkandung unsur ini dalam bentuk N2. Oleh kilat dan petir, dan oleh bantuan bakteri, N2 di
udara diubah jadi NO3-, barulah bisa diisap oleh akar tumbuhan, lalu dipakai untuk menyintesa
protein, asam nukleat, vitamin, dan beberapa bahan organik lain. Manusia biasa memberi
Flour / F
Flour berperan untuk pembentuk lapisan email gigi yang melindungi dari segala macam
gangguan pada gigi.
F: Terdapat dalam jaring lunak, tulang dan gigi. Unsur ini banyak terkandung dalam air
minum. Jika minum air yang mengandung banyak F berlebihan maka gigi jadi rusak dan
berwarna cokelat. Namun jika masuk tubuh secara biasa, artinya dalam kadar normal, unsur ini
perlu untuk pertumbuhan dan pemeliharaan gigi.
48
Makalah “Farmakognosi Umum”
BAB IV
PENUTUP
1. KESIMPULAN
- Vitamin dan Mineral merupakan zat yang sangat berguna bagi tubuh manusia, keduanya
2. KATA PENUTUP
Dicukupkan sekian mungkin makalah yang saya susun, saya sebagai penulis mohon maaf
yang sebesar-besarnya jika ada kesalahan dari saya yang disengaja maupun yang tidak
disengaja, karena keterbatasan saya sebagai manusia, semoga dapat dimaklumi.
Sekian dari kami sebagai penulis,
49
Makalah “Farmakognosi Umum”
DAFTAR PUSTAKA
- http://dianaferry.multiply.com/journal/item/4/Apa_itu_Mineral_
- http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_mineral
- http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_pantotenat
- http://www.wartamedika.com/2008/08/kalsium-mineral-penting-bagi-tubuh.html
50