Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BAHAN LISTRIK
OLEH :
PUTU RUSDI ARIAWAN (0804405050)
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida sang Hyang Widhi Waca / Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas asung kerta wara nugraha-Nya maka pembuatan paper ini
dapat terselesaikan.
Paper ini diharapkan dapat menjadi salah satu media informasi tentang teknik
pelapisan logam beserta hal-hal yang berkaitan dengan cara pelapisan logam. Untuk
dapat mengetahui dan memahami bagaimana sebenarnya teknik maupun teknologi
pelapisan logam tersebut, saya berusaha menerangkan teknik pelapisannya berdasarkan
dari sumber-sumber yang saya peroleh.
Saya menyadari bahwa dalam paper ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan. Karena demikian saya sangat mengharap kritik / sumbangan saran dari
dosen maupun rekan-rekan mahasiswa, agar dalam masa mendatang paper ini menjadi
lebih baik .
Penyusunan paper ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,
saya mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada Bapak Ir. Ketut Wijaya,
selaku dosen mata kuliah Bahan Listrik yang telah memberikan bimbingan dan nasihat
selama penyusunan paper ini, dan kepada semua rekan mahasiswa yang telah banyak
membantu dalam menyelesaikan paper ini.
Semoga paper ini dapat bermanfaat, terutama bagi rekan-rekan mahasiswa
maupun kalangan umum dalam mengetahui dan memahami mengenai teknik maupun
teknologi pelapisan logam.
Penyusun
I.III Tujuan
Logam memang merupakan suatu bahan yang sangat dibutuhkan dalam
kebutuhan peradaban manusia, oleh karena itu logam perlu diberikan suatu
“perlindungan” yang penting, agar bahan tersebut dapat digunakan lebih lama dan
tahan dari biasanya.
Ketahanan yang dimaksudkan misalnya tahan terhadap korosi, panas,
gangguan-gangguan dari luar yang dapat menyebabkan logam menjadi rapuh, tidak
layak lagi untuk menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.
I.IV Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari pembuatan paper ini yaitu akan dapat
menambah pengetahuan kita mengenai teknologi maupun cara pelapisan logam secara
listrik. Sehingga pada nantinya diharapkan kita dapat menguasai teknik yang benar
dalam pelapisan logam secara listrik.
Pemakaian enamel untuk pelapisan dapat dilakukan dengan cara kering dan
dapat pula dengan cara basah. Pada pelapisan kering, perangkat yang akan dilapisi
dipanasi hingga suhu tertentu kemudian dimasukkan ke dalam bubuk enamel. Dengan
demikian maka bubuk di sekelilingnya akan meleleh dan melapisi perangkat tersebut.
Proses ini diulang-ulang hingga diperoleh ketebalan pelapisan yang diinginkan.
Pada pelapisan basah, mula-mula enamel diaduk dengan air sehingga menjadi
bubur enamel yang digunakan untuk melapisi perangkat yang dimaksud. Selanjutnya
perangkat yang sudah dilapis tesebut dikeringkan dan setelah kering dipanaskan
dengan oven sehingga enamel meleleh dan dengan demikian melapisi perangkat.
Untuk keperluan pelapisan ini koefisien muai panjang enamle harus
diusahakan sama dengan muai panjang perangkat yang dilapisi.
Komponen enamel untuk pelapisan resistor tabung (kaca boron-timah hitam
dengan mangan peroksida) adalah sangat sederhana yaitu : 27 % PbO, 70 % H3BO3
dan 3 % MnO2.
Titik lebur enamel kurang lebih 600o C. Enamel akan hilang dan sebagian akan
melarut jika direndam di dalam air dalam waktu yang lama. Untuk menambah
ketahanan enamel terhadap air dan panas biasanya ditambahkan pasir kuarsa.
Sedangakan untuk menambahkan kemampuan lekatnya enamel yang digunakan
melapis baja atau besi tuang, ditambah Ni dan Co.
Mn+ + n e- Mo
Keterangan :
1. Anoda (bahan pelapis);
2. Katoda (benda kerja);
3. Elektrolit; dan
4. Sumber arus searah
Dengan adanya arus yang mengalir dari sumber maka elektron “dipompa”
melalui elektroda positip (anoda) menuju eletroda negatip (katoda). Dengan adanya
ion-ion logam yang didapat dari elektrolit maka menghasilkan logam yang melapis
permukaan logam lain yang dilapis.
2. Penyaringan
Pada saat pencampuran bahan kimia untuk membuat elektrolit, mungkin saja
masih ada sisa bahan kimia yang tidak larut dan mengendap atau mengapung dalam
cairan eletrolit. Oleh karena itu, sebelum maupun selama proses eletroplating
seringkali harus dilaksanakan penyaringan.
Cara pertama dilakukan untuk proses pelapisan pada tangki kecil. Adapun
prosedurnya sebagai berikut : pencampuran bahan kimia dilakukan di tangki lain
kemudian tuangkan elektrolit yang sudah jadi ke tangki elektrolit utama melalui kain
penyaring.
Sedangkan cara kedua dilakukan untuk proses pelapisan pada tangki besar.
Prosedurnya dilakukan pencampuran bahan kimia langsung pada tangki elektrolit
utama. Setelah itu masukan slang-slang pengisap kedalam larutan. Kemudian
operasikan mesin penyaring selama kurang lebih setengah jam, sambil dilakukan
pengadukan pada larutan elektrolit.
3. Pengadukan
Pada saat proses pelapisan logam berlangsung maka akan timbul gelembung-
gelembung gas hidrogen (H2). Selain itu juga akan timbul kotoran-kotoran akibat
proses. Gas hidrogen dan kotoran yang timbul dapat mengganggu proses pelapisan
yang buruk. Gas hidrogen yang timbul akan menyeabkan lobang-lobang kecil berupa
titik-titik hitam atau buram pada permukaan hasil pelapisan. Hal ini sering disebut
“pitting”. Kadang juga kotoran akan menempel pada benda yang dilapis, sehingga
permukaannya menjadi jelek dan berlapis.
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut maka selama proses pelapisan
harus dilakukan pengadukan. Dengan adanya pengadukan maka gas hidrogen maupun
kotoran tidak akan menempel pada permukaan benda yang dilapis sehingga tidak akan
ada “pitting”. Pitting yang disebabkan oleh adanya gas hidrogen tersebut selain
menjadikan hasil pelapisan menjadi tampak buruk, juga menyebabkan kerapuhan
hasil pelapisan. Sifat rapuh ini akan nampak bila benda kerja dibengkokan, maka
logam pelapis menjadi patah atau retak.
c. Pengadukkan Katoda
Berbeda dengan kedua cara pengadukan tadi, maka cara pengadukan katoda
ini dilakukan tanpa mengaduk zat cair (elektrolit). Dalam hal ini, yang bergerak
/bergoyang adalah katodanya. Dalam beberapa proses pelapisannya, justru ada yang
lebih disarankan menggunakan cara ini dari pada menggunakan cara pengadukan
dengan udara. Penggunaan cara pengadukan katoda umumnya dilakukan pada proses
pelapisan yang tidak banyak menimbulkan gas hidrogen atau lainnya. Proses
pelapisan dengan menggunakan cara pengadukan katoda diantaranya adalah pelapisan
tembaga.
Cara Pembersihan
A. Pembersihan secara kimia ada beberapa cara, yaitu :
1. Penguapan
Cara ini dilakukan dengan menggunakan uap senyawa khlor hidrokarbon
(chlorinated hydrocarbon) sebagai pembersih atau pengurai minyak. Penggunaan uap
tersebut mempunyai keuntungan-keuntungan sbb :
kestabilan komposisi yang tinggi
penguraian minyak atau paslin yang baik
kepadatan uap yang tinggi
tidak dapat terbakar atau menyala
2. Pencelupan
Pembersihan karat atau oksida logam yang lain biasanya menggunakan larutan
kimia seperti asam chlorida, asam sulfat dan asam nitrat dengan konsentrasi larutan,
suhu dan lama pencelupan yang berbeda-beda tergantung kepada jenis logam yang
akan dibersihkan.
3. Pelapisan Seng
Seng sudah lama dikenal sebagai pelapis besi yang tahan korosi, murah
harganya, dan mempunyai tampak permukaan yang cukup baik. Pelapisan seng pada
besi dilaksanakan dengan beberapa cara seperti galvanizing, sherardizing, atau metal
spraying. Namun pelapisan secara listrik (elektroplating) lebih disukai karena
mempunyai beberapa keuntungan bila dibandingkan dengan cara-cara pelapisan yang
lain, diantaranya :
a. Lapisan lebih merata
b. Daya rekat lapisan lebih baik
c. Tampak permukaan lebih baik
Pada saat ini, pelapisan nikel pada besi banyak sekali dilaksanakan baik untuk
tujuan pencegahan karat ataupun untuk menambah keindahan. Dengan hasil
lapisannya yang mengkilap maka dari segi ini nikel adalah yang paling banyak
diinginkan untuk melapis permukaan. Dalam pelapisan nikel selain dikenal lapisan
mengkilap, terdapat juga jenis pelapisan yang buram hasilnya. Akan tetapi tampak
permukaan yang buram inipun dapat juga digosok hingga halus dan mengkilap. Jenis
lain dari pelapisan nikel adalah pelapisan yang berwarna hitam. Warna hitam inipun
tampak menarik dan digunakan biasanya untuk melapis laras senapan dan lainnya.
5. Pelapisan Khrom
Selain nikel, maka pelapisan khrom banyak dilaksanakan untuk mendapatkan
permukaan yang menarik. Karena sifat khas khrom yang sangat tahan karat maka
pelapisan khrom mempunyai kelebihaan tersendiri bila dibandingkan dengan
pelapisan lainnya. Selain sifat dekoratif dan atraktif dari pelapisan khrom, keuntungan
lain dari pelapisan khrom adalah dapat dicapainya hasil pelapisan yang keras. Sumber
logam khrom didapat dari asam khrom, tapi dalam perdagangan yang tersedia adalah
khrom oksida (Cr O3) sehingga terdapatnya asam khrom adalah pada waktu khrom
oksida bercampur dengan air
V.I Kesimpulan
Teknologi pelapisan logam salah satunya adalah dengan secara listrik, dimana
proses pelapisan logam secara listrik dapat dibagi menjadi 3 (tiga) tahap yaitu :
1. Pendinginan dan Pemanasan Elektrolit
2. Penyaringan
3. Pengadukan
Dimana dalam masing-masing tahap terdapat proses-prosesnya tersendiri
untuk menghasilkan suatu output produk yang sesuai harapan.
Sedangkan Cara Pelapisan Logam secara Listrik (Elektroplating) meliputi
pelapisan terhadap bahan-bahan logam seperti : Tembaga, Timah Putih, Seng, Nikel
dan Khrom. Dimana pelapisan terhadap logam tersebut mempunyai fungsi masing-
masing misalnya Khrom yang tujuan pelapisannya yaitu untuk mendapatkan
permukaan yang menarik dari segi dekorarif sehingga akan mendapatkan tampilan
yang atraktif.
V.II Saran
Teknik pelapisan logam memerlukan suatu prosedur yang tepat sehingga akan
dapat dihasilkan suatu produk pelapisan yang baik. Prosedur yang baik ini harus
dilakukan agar tidak terdapat suatu kesalahan dalam proses untuk meningkatkan
kinerja bahan logam tersebut. Disamping itu ketelitian dan pengalaman juga sangat
dibutuhkan bagi orang-orang yang melakukan proses ini, karena tanpa ketelitian dan
pengalaman yang matang tidak akan mungkin produk yang dihasilkan akan
memenuhi sasaran.
[1] Muhaimin, Drs.1991, Bahan-Bahan Listrik Untuk Politeknik, hal. 41-42, PT. Pradnya
Paramita : Jakarta.
[2] Tatang, Dr.1999, Iptek Terapan, Jakarta.
[3] www.bppt.go.id/ppk/tampilkan.php?id=235.
[4] Majalah Tempo, 28 Maret 2005, hal. 90-91.
Agama : Hindu
Email : turusdi.info@gmail.com
www.facebook.com/turusdi