Vous êtes sur la page 1sur 7

Share Our Knowledge at http://gundulshare.blogspot.

com

Lisensi Dokumen :
Copyright © 2009 http://gundulshare.blogspot.com
Dokumen ini dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan
bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut
penulis dan pernyataan copyright yang disertakan. Tidak diperbolehkan melakukan
penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari penulis.

LAPORAN PRAKTIKUM

Kelarutan
sebagai
Fungsi Suhu
Share Our Knowledge at http://gundulshare.blogspot.com

I. TUJUAN
Menentukan kelarutan zat pada berbagai suhu dan menentukan kalor pelarutan diferensial.
II. LATAR BELAKANG TEORI
Dalam larutan jenuh terjadi keseimbangan antara molekul zat yang larut dan yang tidak
larut. Keseimbangan itu dapat dituliskan sebagai berikut:

A(p) A(l) (persamaan 1)

dimana: A(l) = molekul zat terlarut


A(p)= molekul zat yang tidak larut
Tetapan keseimbangan pada proses pelarutan tersebut:
a a
K = *z = z = γ z m z (persamaan 2)
az 1
dimana: a z = keaktifan zat yang larut
a *z = keaktifan zat yang tidak larut, yang mengambil harga 1 untuk zat padat dalam
keadaan standar.
γ z = koefisien keatifan zat yang larut
m z = kemolalan zat yang larut karena larutan jenuh, disebut kelarutan.
Hubungan tetapan keseimbangan suatu proses dengan suhu diberikan oleh isobar reaksi
Van’t Hoff.
 ∂ ln k  ∆H 0
 ∂T  = 2
(persamaan 3)
  P RT
dimana: ∆H 0 = perubahan entalpi proses.
R = tetapan gas ideal.
Persamaan 2 dan 3 memberikan:
 ∂ ln γ z m z  ∆H DS
 ∂T  = RT 2 (persamaan 4)
 P
dimana: ∆H DS = kalor pelarutan diferensial pada konsentrasi jenuh.
Selanjutnya persamaan 4 dapat diuraikan menjadi:
∂ ln γ z m z ∂ ln m z ∆H DS
=
∂ ln m z ∂T RT 2
∂ ln γ z ∆H DS
+1= (persamaan 5)
∂ ln m z RT 2
∂ ln γ z
Dalam hal ini dapat diabaikan sehingga persaman 5 dapat dituliskan sebagai
∂ ln mz
berikut:
d ln m z ∆H DS
+1= (persamaan 6)
dT RT 2
Dengan demikian ∆H DS dapat ditentukan dari arah garis singgung pada kurva log mz
terhadap1/T. Apabila ∆H DS tidak tergantung pada suhu, maka grafik log mz terhadap 1/T
akan linier dan integrasi persamaan 6 memberikan persamaan 7.
m (T ) ∆H DS T2 − T1
log z 1 = (persamaan 7)
m z (T2 ) 2,303R T2T1

III. ALAT DAN BAHAN


1. Alat:
1. Gelas kimia 1000 ml 1 buah
2. Tabung reaksi besar (selubung) 1 buah
3. Tabung reaksi besar 1 buah
4. Batang pengaduk lingkar 1 buah
5. Termometer 100°C 1 buah
Share Our Knowledge at http://gundulshare.blogspot.com

6. Pipet volum 10 ml 4 buah


7. Labu erlenmeyer 250 ml 4 buah
8. Labu takar 100 ml 4 buah
9. Pipet volum 25 ml 1 buah
2. Bahan
1. Larutan asam oksalat atau zat lain yang ditentukan oleh asisten.
2. Larutan NaOH 0,2 N.
3. Larutan NaOH 0,5 N.

IV. CARA KERJA

Jika suhu mencapai 40°C, 30°C, 20°C dan 10°C, ambil masing-masing 10 ml.
Kemidian diencerkan sampai 100 ml, lalu dititrasi dengan menggunakan NaOH.

V. DATA PENGAMATAN
Volume NaOH
No. Suhu
V1 V2 V3 Vrata-rata
1. 40°C 13,5 13,5 13,4 13,47
2. 30°C 12,2 12,3 12,0 12,47
3. 20°C 9,2 9,3 9,2 9,23
4. 10°C 5,5 5,5 5,6 5,53

No. Suhu (K) m log m 1/T


1. 40°C 0.01347 -1.87063 0.003195
2. 30°C 0.0127 -1.8962 0.0033
3. 20°C 0.00923 -2.0348 0.003413
4. 10°C 0.00553 -2.25727 0.003534

Grafik Hubungan log m dan 1/T

-1.7
0.0032 0.0032 0.0033 0.0033 0.0034 0.0034 0.0035 0.0035 0.0036 0.0036
-1.8

-1.9
log m

-2

-2.1
y = -1161.1x + 1.8872
-2.2
R2 = 0.914
-2.3
1/T
Share Our Knowledge at http://gundulshare.blogspot.com

VI. PEMBAHASAN
Percobaan ini membahas kelarutan sebagai fungsi suhu, dimana zat yang digunakan
adalah asam oksalat (H2C2O4) dan sebagai larutan penitrasinya adalah laritan NaOH 0,2 N.
Kelarutan di sini sangat dipengaruhi oleh suhu. Apabila suhunya dinaikkan, maka
kelarutannya akan besar. Sedangkan jika suhunya diturunkan, maka kelarutannya kecil.
Pada suhu 40°C, larutan asam oksalat diambil 10 ml kemudian dititrasi, ternyata volume
larutan NaOH yang dibutuhkan untuk menitrasi sebanyak 13,47 ml. Sedangkan untuk suhu
30°C volume larutan NaOH yang digunakan untuk titrasi sebanyak 12,47 ml. Pada suhu
20°C dan 10°C dibututuhkan larutan NaOH masing-masing sebanyak 9,23 ml dan 5,53 ml.
Pada percobaan ini volume larutan NaOH yang digunakan untuk menitrasi semakin
banyak dengan bertambahnya suhu. Oleh karena itu untuk menghemat waktu dan bahan,
maka seharusnya menitrasi dengan NaOH yang molaritasnya 0,5. Pada suhu 40°C,
molalitas larutan H2C2O4 adalah 0,01347 m. Sedangkan pada suhu 30°C, 20°C dan 10°C
molalitasnya masing-masing adalah 0,0127 m, 0,00923 m dan 0,00553 m.
Setelah dialurkan menjadi grafik log m vs 1/T, dihasilkan persamaan regresi y = -
1161.1x + 1.8872 sehingga ∆H DS nya sebesar 1161,1 kj/mol. Tanda minus hanya
menunjukkan arah kemiringan kurva.
Hasil percobaan ini jauh dari sempurna, kemungkinannya disebabkan oleh beberapa
hal antara lain:
1. Kekurangtelitian praktikan saat percobaan, dalam pembuatan larutan.
2. Validitas alat yang digunakan.
3. Pengamatan yang kurang teliti.
4. Kesalahan analisa data.

VII. JAWABAN PERTANYAAN.


1. Bisa, tetapi sangat sulit karena untuk mencapai suhu yang tinggi diperlukan
pemanasan, sedangkan pemanasan itu sendiri akan memperbesar kelarutan suatu zat
sehingga zat yang ada larutan tersebut akan larut secara terus menerus dan akhirnya
larutan mencapai lewat jenuh.
T
d ln m 2 ∆H
2. ∫ =∫ 2
dT T1 RT
T2
∆H
∫ d ln m = ∫ RTT1
2
dT

T
1 A + BT + CT 2
ln m = ∫ dT
R T1 T2
T
1
ln m = ∫ AT 2 + BT + CT
R T1
T
1 A 
2

ln m = − + B ln T + CT 
R T  T1
1  A A T
ln m =  − +  + B ln 1 + C (T2 − T1 )
R T T T2
A  T2 − T1  B T2 C
ln m =   + ln + [T2 − T1 ]
R  T2 T1  R T1 R

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan
 Suhu mempengaruhi kelarutan. Bila suhu tinggi, kelarutannya tinggi dan
sebaliknya.
 Kalor pelarutan diferensial dapat diketahui dengan menentukan garis singgung
kurva log m terhadap 1/T.
Share Our Knowledge at http://gundulshare.blogspot.com

2. Saran
 Praktikan hendaknya melakukan persiapan secara matang.
 Praktikan lebih teliti dalam melakukan pengamatan.
 Alat yang digunakan sesuai dengan standar.

IX. DAFTAR PUSTAKA


1. Atkins.1999.Kimia Fisika.Jakarta.Erlangga.
2. Tim Dosen Kimia Fisika. 2004. Petunjuk Praktikum Kimia Fisika I. Semarang. Jurusan
Kimia FMIPA UNNES.

Mengetahui, Semarang, 9 Mei 2005


Dosen Pengampu Praktikan

Ari Hendriayana
NIP NIM 4314000027
Share Our Knowledge at http://gundulshare.blogspot.com

Lampiran

ANALISA DATA
Menghitung molalitas
♥ Pada suhu 40°C
V NaOH rata-rata = 13,47 ml
V NaOH = 0,2 N
V H2C2O4 = 10 ml
VNaOH. NNaOH = VH2C2O4. NH2C2O4
13,47 . 0,2 = 10 . NH2C2O4
NH2C2O4 = 0,2694 N
N
MH2C2O4 = = 0,1347 M
2
Volume H2C2O4 yang diambil 10 ml diencerkan sampai 100 ml, maka:
V1.M1 = V2.M2
10.0,1347 = 100.M2
M = 1,347.10-2 M
m = M = 1,347.10-2 m.
♥ Pada suhu 30°C
V NaOH rata-rata = 12,47 ml
V NaOH = 0,2 N
V H2C2O4 = 10 ml
VNaOH. NNaOH = VH2C2O4. NH2C2O4
12,47 . 0,2 = 10 . NH2C2O4
NH2C2O4 = 0,2494 N
N
MH2C2O4 = = 0,1247 M
2
Volume H2C2O4 yang diambil 10 ml diencerkan sampai 100 ml, maka:
V1.M1 = V2.M2
10.0,1247 = 100.M2
M = 1,247.10-2 M
m=M = 1,247.10-2 m.
♥ Pada suhu 20°C
V NaOH rata-rata = 9,23 ml
V NaOH = 0,2 N
V H2C2O4 = 10 ml
VNaOH. NNaOH = VH2C2O4. NH2C2O4
9,23 . 0,2 = 10 . NH2C2O4
NH2C2O4 = 0,1846 N
N
MH2C2O4 = = 0,0923 M
2
Volume H2C2O4 yang diambil 10 ml diencerkan sampai 100 ml, maka:
V1.M1 = V2.M2
10.0,0923 = 100.M2
M = 0,923.10-2 M
m=M = 0,923.10-2 m.
♥ Pada suhu 10°C
V NaOH rata-rata = 5,53 ml
V NaOH = 0,2 N
V H2C2O4 = 10 ml
VNaOH. NNaOH = VH2C2O4. NH2C2O4
5,53 . 0,2 = 10 . NH2C2O4
NH2C2O4 = 0,1106 N
N
MH2C2O4 = = 0,0553 M
2
Volume H2C2O4 yang diambil 10 ml diencerkan sampai 100 ml, maka:
Share Our Knowledge at http://gundulshare.blogspot.com

V1.M1 = V2.M2
10.0,0553 = 100.M2
M = 0,553.10-2 M
m=M = 0,553.10-2 m.

Menghitung log m
♥ Pada suhu 40°C
m = 1,347.10-2 m
log m = - 1,87063
♥ Pada suhu 30°C
m = 1,247.10-2 m
log m = -1,8692
♥ Pada suhu 20°C
m = 0,923.10-2 m
log m = -2,0384
♥ Pada suhu 10°C
m = 0,553.10-2 m
log m = -2,25727
Menghitung 1/T
♥ Pada suhu 40°C, T = 313K, 1/T = 0.003195
♥ Pada suhu 30°C, T = 303K, 1/T = 0.0033
♥ Pada suhu 20°C, T = 293K, 1/T = 0.003413
♥ Pada suhu 10°C, T = 283K, 1/T = 0.003534

Grafik Hubungan log m dan 1/T

-3.45
0.0031
-3.5 0.0032 0.0033 0.0034 0.0035 0.0036
-3.55
-3.6
log m

-3.65
-3.7
-3.75
-3.8 y = -993.46x - 0.3113
-3.85 R2 = 0.9972

1/T

Dokumen ini diperoleh dari http://gundulshare.blogspot.com


Jika ada pertanyaan silahkan ajukan via email ke panserbiru@gmail.com

Salam,
Penulis

Ari Hendriayana, S.Pd

Vous aimerez peut-être aussi