Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disisun Oleh
Nama : HASNAENI
Nimko :
Progam Studi : SI PAI
Semester : III (Tiga)
A. Latar Belakang
Dari pembahasan ini kita akan mengetahui ilmu tauhid pertama. Mengetahui keyakinan
dan kepercayaan kepada rukun iman satu sampai enam kemudian ilmu tauhid tidak bisa di
pisah kan dengan iman, dengan demikian membahas ilmu tauhid berarti juga menerangkan
segala-galanya tentang keimanan serta rukun-rukun nya.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian
2. Ruang Lingkup
3. Keyakinan Dan Kepercayaan Kepada Rukun Iman
BAB II
PEMBAHASAN
1
A. Ilmu Tauhid
1. Pengertian
Kata tauhid berasal dari bahasa arab, bentuk masdar dari kata wahnada yuwahhidu
yang secara etimologi berarti keesaan, yakni percaya bahwa Allah SWT itu satu. Tidak lain
adalah Lauhidullah (mengesakan Allah Swt). Jadi pernyataan/pengakuan. Bahwa Allah Swt
itu esa/satu. LaailahaillAllah (tiada Tuhan selain Allah) 1
Ilmu tauhid merupakan ilmu pengetahuan yang paling tinggi derajat nya dalam agam
Islam. Karena ilmu tauhid merupakan induk (pokok) bagi semua ilmu pengetahuan dalam
agama Islam. Bahwa para ulama menyebut kan bahwa agama Islam adalah agama tauhid.
Ilmu ini menerangkan serta membahas masalah keesaan Dzat Allah Swt hukum yang
mempelajari ilmu tauhid adalah Fardhu ‘ain.
Ilmu tauhid di sebut juga ilmu Usuluddin, ilmu kalam, ilmu akidah, ilmu ma’rifat,
adapula yang menyebut nya ilmu sifat 20 karena di dalamnya dibicara kan 20 sifat yang
wajib bagi Allah Swt.2
1
Syamsul Rijak Hamid, buku pintas agama Islam, (bogor Xahaya Salam, 2005)
2
Abdullah zakey Al Kaaf dan maman abdul Djajal mutiara Ilmu Tauhid (Bandung CV Pustaka
Setia 1999) hal 12
3
Opcit hal 44
2
B, Keyakinan dan kepercayaan kepada rukun iman
Ilmu tauhid tidal bisa di pisah kan dengan iman. Dengan demikian, memahas ilmu
tauhid berarti juga menerangkan sagak sesuatu tentang keimanan serta rukun-rukun nya
sebab yang di syarat kan dengan tauhid ialah Al-iman. 4
1. iman kepada Allah
a. Pokok makna pertama
ِ اِستغناء عن كل
ماسواه تعاىل ّ ْ
Artinya : “Allah tidak memerlukan kepada selain dia”.
Dari prinsip poko makna pertama ini makna Allah memiliki sifat-sifat berikut :
4
Op cit, hal 63
3
Artinya : ”tidak ada sesuatupun yang serupa dengan dia”(Allah )
(Qs. Asy syuura: 11)
11.” متكلما كونهha berbicara),mustahil” كونه باكماketerangan serta dalil naqlinya sama
dengan sifat.5
b.pokok makna kedua
3.”االرارةberkehendak),mustahil ( الكرمةterpaksa)
4.” العلمan mengetahui),mustahil “ ( العمدBodoh)
5
Ibid, hal 86-94
4
8.” كونه عالماmaha mengetahui),mustahil” ( كونه جمالKeadaan bodoh)
9.” كونه حياanya maha hidup).mustahil” ( كونه ميناKeadaan mati ) 6
ْ الَ يع
ْصون هللا مآامر هم و ينعلون مايؤمرون
Artinya :”malaikat-malaikat tidak pernah mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkannya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan”(Qs.at-tahrim:6)7
ٌ
إنسان ذكر حر اوحي اليه بشرع للحمد والتبليغ
6
Op cit, hal 17
7
Ibid hal 116-124
5
Artinya :”manusia laki-laki mardeka.diwahyukan kepadanya dengan hukum syara ‘untuk
diamalkan serta di sampaikan kepada orang lain.
8
Drs. M. Moh. Zuhri Buku Himpunan Kutbah Jumah Hari Raya dan Gerhana (Pustaka amani jakarta
1998 ) hl. 73
6
Dia adalah yang maha hidup, artinya kehidupan yang mutlak, sebab dia adalah yang
memberikan hidup kepada makhluk hidup,salah bila zat tersebut tidak mempunyai kehidupan
yang mutlak, karena kehidupan temporal itu hanyalah sifat makhluk.
Dia adalah yang maha mendengar,mengetahui melihat, dan maha kuasa, sebab sifat-
sifat ini adalah merupakan keharusan bagi sifat maha hidup.
Dia adalah yang maha esa artinya tidak bersekutu
Dalam mengatur kerajaan alam semesta ini, berhubung sifat ini begitu penting, maka disini kita
akan membahas lebih terperinci.
Pembahasan politisme ini mungkin kita batasi pada dualisme, jika dualisme dapat
bertahan, bearti politisme benar, sebaiknya, jika tidak terbukti bearti politisme ini batal dan
hanya tauhid ini yang benar.
Dapat dikatakan bahwa dualisme seharusnya ada satu sifat istimewa yang dimiliki salah
satu dari keduanya, ini karena jika keduanya memiliki sifat yang sama dari segala sisi, sama
saja dengan bohong,dan tidak dapat dibenarkan gambaran dualisme, kecuali jika tuhan yang
pertama punya kemiripan dengan tuhan yang kedua. Pada akhirnya keduanya bisa menjadi
sempurna satu sama lainya,jika tidak demikian,hasilnya akan tetap sama yaitu sesuatu yang
satu, jika sifat istimewa tidak dimiliki, maka tidak ada hal yang membedakanya.
Bila ada orang mengatakan, dalam hal yang sama, mungkin saja prpesensi itu di
berikan antara keduanya” kami menjawab” bukti akan tegak jika ada sesuatu yang
membedakan dan tidak akan ada prepensi bila tidak ada sifat yang istimewa dengan demikian
adanya sifat yang istimewa ini akan membatalkan kesamaan yang sempurna batalinya
kesamaan.
Yang sempurna , bearti ada yang lebih utama dari keduanya, sehingga salah satu diantaranya
harus gugur dan yang mengakahkan itulah yang eksis.
7
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
1. Kata tauhid berasal dari bahasa arab.
Ilmu tauhid merupakan ilmu pengetahuan yang paling tinggi derajatnya dalam agama Islam
, karena ilmu tauhid merupakan induk(pokok)
2. Ilmu tauhid tidak bisa di pisahkan dengan iman.dengan demikian, membahas ilmu tauhid
bearti juga menerangkan segala sesuatu tentang keimanan serta rukun-rukunya sebab yang
di isaratkan dengan tauhid ialah Al-iman.
DAFTAR PUSTAKA
1. Al kaaf abdul Zakiy dan Maman Abdul Djaliel Mutiara Ilmu Tauhid (bandung Cv pu
pustaka setia 1999)
8
2. Drs Zuhri H.Moh Buku Himpunan Kutbah Jum’at Hari Raya Dan Gerhana, (Pustaka Amin
Jakarta 1998)
3. Hawwa said Buku Allah Jaila lalaalahu ( sholahuddin Press Jakarta 2003 M)
4. Hamid Syarasul Rijal Buku Ontar Agama Islam. Bogor Cahaya Salam 2009.
9
KATA PENGANTAR
Segalaa puji dan rasa sukur kami ucapkan kehadirat Allah swt, yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga tugas mandiri dapat diselesaikan dengan baik.kemudian
salawat berserta salam tidak bosan bosan-bosanya kita hantarkan buat baginda rasul saw yang
telah membawa risalah kebenaran yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat sekarang
ini.
Alhadulillah dengan sesuatunya tugas mandiri ini mata kulyah materi pai dengan judul”
ILMU TAUHID” mudah-mudahan apa yang dijelaskan dalam tugas makalah mandiri ini dapat
di pahami dan bisa menerapkan dalam kehidupan sehari.
Saya sebagai penulis makalah tugas mandiri bahwa banyak kesalahan dan kehilapan
dalam penulisan makalah tugas mandiri ini untuk itu mohon maaf sekali pun untuk
menyempurnakan yang akan datang maka dari itu saya akhiri dengan doa.
Assalamu alaikum warahmatulah hiwabarkatuh
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
10
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
B. Latar Belakang................................................................................................ 1
C. Rumusan Masalah........................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 2
A. Ilmu Tauhid...................................................................................................... 2
1. Pengertian.................................................................................................... 2
2. Ruang lingkup............................................................................................. 2
B. Keyakinan dan kepercayaan kepada rukun iman............................................ 3
1. Iman kepada Allah...................................................................................... 3
2. Iman kepada malaikat-malaikatnya............................................................. 5
3. Iman kepada kitab-kitab Allah.................................................................... 5
4. Iman kepada rasul-rasulnya......................................................................... 6
5. Iman kepada hari kiamat............................................................................. 6
6. Iman kepada qada dan qadar....................................................................... 6
ii
11