Vous êtes sur la page 1sur 3

c 

SMF Obstetri dan Ginekologi


RSUD Dr. R. Koesma Tuban

1. PENDAHULUAN
Mengerjakan ibadah haji adalah wajib hukumnya bagi setiap muslim. Berbeda dengan kaum
lelaki, wanita muslim yang sedang haid tidak dibenarkan melakukan beberapa rukun dari ibadah
haji, sesuai dengan Firman Allah tentang dasar hukum darah haid. Tetapi, kebanyakan kaum
wanita masih sulit membedakan darah haid dan darah bukan haid. Darah haid adalah darah yang
keluar dari rahim yang sehat, yang juga disebut darah kotor, sedangkan darah yang bukan haid
adalah darah yang keluar dari rahim seorang wanita yang disebabkan oleh suatu penyakit, yang
dalam ilmu kedokteran disebut sebagai perdarahan, atau istilah agama Islam disebut sebagai
darah istihadah. Wanita yang sedang berdarah istihadah, dibenarkan baginya untuk melakukan
kegiatan ibadah apapun, kecuali bersanggama. Berkat kemajuan ilmu, maka datangnya haid
sudah dapat ditunda ataupun dimajukan sehingga kaum wanita dapat menjalankan semua rukun
ibadah haji yang diwajibkan. Namun perlu ditekankan di sini, bahwa perbedaan antara
perdarahan haid dan bukan haid serta prinsip penundaannya masih menimbulkan perbedaan
pendapat.
Cara sederhana untuk menunda haid adalah dengan memberikan obat ± obatan berupa tablet
mengandung komponen progestin atau yang mengandung komponen progestin dan estrogen.
Penggunaan preparat hormon untuk menunda haid dalam waktu singkat cukup aman dan jarang
menimbulkan efek samping yang berarti. Efek samping yang sering ditemukan adalah terjadinya
perdarahan bercak (spotting), yang kaum wanita disebut sebagai ³gagal´, sehingga merupakan
halangan untuk melakukan ibadah. Padahal perdarahan tersebut terjadi akibat efek samping
penggunaan hormon sehingga tidak membatalkan ibadah.
Penggunaan progestin hampir 50% menyebabkan perdarahan bercak sedangkan pada
penggunaan kombinasi estrogen dan progestin, perdarahan bercak yang terjadi lebih sedikit.
Karena perdarahan bercak yang terjadi tersebut tidak membatalkan ibadah maka tidak perlu
dilakukan tindakan apapun. Sediaan lain yang jarang atau hampir tidak pernah menimbulkan
perdarahan bercak adalah GnRH agonis (GnRHa) yang diberikan secara intramuskuler atau
subkutan satu bulan satu kali.
Agar penundaan haid sesuai dengan yang diinginkan atau dengan kata lain tidak mengalami
³kegagalan´, maka perlu diketahui cara penggunaan obat ± obatan hormon tersebut.

Mekanisme Perubahan Pola Haid Pada Penggunaan Hormon


Progestin dan PKK (Pil Kontasepsi Kombinasi) merupakan preparat yang biasa digunakan untuk
mengatur siklus haid saat ibadah haji atau umrah. Pemahaman fisiologi siklus haid dan terjadinya
amenorea pada kehamilan sangat diperlukan agar usaha ini memberikan hasil sesuai yang
diharapkan. Tiga hal penting yang menjadi dasar adalah :
1. Estrogen dan progesteron berperan bersama pada endometrium saat siklus haid.
2. Umur korpus luteum sebagai penghasil estrogen dan progesteron endogen saat siklus haid
tidak lebih 14 hari.
3. Jika terjadi kehamilan korpus luteum dipertahankan oleh hormon hCG sampai plasenta
terbentuk.
Cara merubah pola haid
a. Memundurkan atau menunda haid
Yang paling mudah dilakukan dalam merubah pola haid adalah memundurkan / menunda siklus
haid. Unutk tujuan ini dapat diberikan progestin atau pil kontasepsi kombinasi (PKK) mulai hari
ke ± 5 siklus haid atau paling lambat 14 hari sebelum siklus haid yang akan datang dan
pemberiannya baru dihentikan ± 3 hari sebelum siklus haid yang diinginkan.
Pemberian progestin atau kombinasi estrogen dan progestin eksogen sejak awal siklus haid akan
menekan gonadotropin, sehingga produksi estrogen dan progesteron endogen oleh ovarium
tertekan. Hal ini menyebabkan endometrium tidak akan menebal dan dipertahankan untuk tetap
stabil sehingga tidak terjadi haid sampai konsumsi obat dihentikan. Perdarahan lucut akan terjadi
± 3 hari setelah obat dihentikan. Perhatian harus diberikan terhadap lama waktu ibadah, karena
ada yang panjang ± 40 hari, dan ada yang pendek sekitar 1 ± 2 minggu, misalnya pada ibadah
haji µplus¶ atau umroh.
Bila progestin atau PKK diberikan 14 hari sebelum siklus berikutnya maka progestin atau PKK
bersama ± sama dengan estrogen dan progesteron yang dihasilkan korpus luteum akan
mempertahankan lapisan endometrium untuk tetap stabil dan tidak terlepas. Perdarahan lucut
akan terjadi setelah korpus luteum berdegenerasi dan progestin atau PKK dihentikan selama ± 3
hari.
Pemberian preparat progestin saja dapat menyebabkan efek samping perdarahan sela yang terjadi
akibat lapisan endometrium yang terlalu tipis
b. Memajukan haid
Cara ini jarang sekali digunakan karena sebagian besar wanita ingin memundurkan siklus
haidnya. Untuk tujuan ini dapat diberikan progestin atau PKK mulai hari ke ± 5 siklus haid dan
dihentikan pada hari ke ± 19 sehingga siklus haid akan lebih cepat ± 7 hari dari biasanya.

Masalah Yang Terjadi Pada Penggunaan Hormon Dan Penanganannya

a. Penggunaan progestin
Perdarahan bercak
Pada penggunaan tablet progestin sering dijumpai perdarahan bercak. Kebanyakan wanita
beranggapan bahawa perdarahan bercak yang terjadi sama seperti darah haid sehingga mereka
tidak mau mengerjakan ibadah yang berhubungan dengan kegiatan haji. Padahal perdarahan
bercak terjadi akibat pemberian hormon, sehingga tidak sesuai definisi haid normal. Jadi dapat
dikatakan bahwa perdarahan tersebut bukan haid sehingga tidak membatalkan ibadah dan tidak
perlu diberikan pengobatan.
Jika wanita tersebut merasa terganggu, maka cara mengatasinya adalah dengan memberikan
tambahan satu tablet progestin yang berlaku selama perdarahan terjadi. Penambahan tablet
dihentikan saat perdarahan bercak berhenti. Bila dengan penambahan tablet progestin tidak
berhasil menghentikan perdarahan bercak, maka jangan diteruskan lagi pemberian tambahan
progestin. Kepada wanita tersebut perlu dijelaskan bahwa perdarahan bercak yang terjadi tidak
membatalkan ibadah haji.
Hal lain yang perlu diperhatikan selama penggunaan tablet progestin
· Bila timbul sakit kepala mendadak, hentikan penggunaan tablet progestin.
· Wanita dengan riwayat depresi harus mendapat perhatian khusus. Tablet progestin harus
dihentikan bila deperesi timbul.
· Wanita dengan kencing manis perlu diawasi secara teliti.
· Penambahan berat badan mungkin ada hubungannya dengan penggunaan progestin.
· Wanita dengan penyakit ginjal dan epilepsi memerlukan pengawasan ketat.

b. Penggunaan PKK
Perdarahan bercak
Perdarahan bercak yang terjadi pada penggunaan pil kontrasepsi kombinasi disebabkan oleh
kadar estrogen yang terlalu rendah. Karena itu bila timbul perdarahan bercak saat di tanah suci,
sebaiknya tambahkan tablet estrogen yang diminum bersama dengan pil kontrasepsi tersebut.
Penambahan tablet dihentikan setelah perdarahan bercak berhenti. Bila dengan penambahan
tablet PKK tidak berhasil menghentikan perdarahan bercak, maka jangan diteruskan lagi
pemberian tambahan tablet PKK. Kepada wanita tersebut perlu dijelaskan bahwa perdarahan
bercak yang terjadi tidak membatalkan ibadah haji.

Vous aimerez peut-être aussi